DIAGRAM SCATTER
OLEH:
I MADE ADI BAYU KUSUMA
1515124016
06/ 7A MPK
Manfaat Diagram Scatter
Dikatakan juga bahwa Scatter diagram menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter diagram
sering digunakan sebagai analisis tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang ada benar-benar
memberikan dampak kepada karakteristik kualitas. Pada contoh terlihat scatter diagram yang
menggambarkan plot pengeluaran untuk iklan dengan penjualan perusahaan yang mengindikasikan
hubungan kuat positif diantara dua variabel. Jika pengeluaran untuk iklan meningkat, penjualan
cenderung meningkat.
Pada umumnya, bila kita berbicara tentang hubungan antara dua macam data, kita sesungguhnya
membicarakan tentang : a). Hubungan penyebab dan akibatnya. b). Hubungan antara satu penyebab
dengan penyebab lainnya. c). Hubungan antara satu penyebab dengan dua penyebab. Secara grafis, jika
kita menggambarkan "akibat pada sumbu vertikal dan "penyebab" pada sumbu horisontal, maka kita akan
mendapatkan sebuah peta yang disebut dengan scatter diagram.
1. Kumpulkan data variabel X dan Y. Masukan data tersebut ke dalam tabel excel. Misalnya judul
variabel X di B3, variabel Y di C3. Lalu isi data pengamatan/pengukuran sebanyak sampel yang
ditentukan. Usahakan pengumpulan pasangan data melebihi 30 pasangan data (n > 30) agar tingkat
ke-akurasi-annya lebih tinggi.
2. Blok semua data mulai dari B3 sampai C (?) akhir data.
3. Klik insert, lalu pilih diagram scatter.
4. Untuk memunculkan garis trend, pilih template yang ada trendline pada “design” scatter
5. Lengkapi informasi yang diperlukan. Seperti Judul, Judul variabel X dan Y atau bahkan
penanggung jawab pengumpuan data/diagram scatter tersebut
Tidak berhubungan : artinya tidak ada pola (hubungan) dari kedua variabel.
Contoh Diagram Scatter dengan data sebagai berikut :
Tabel Hubungan
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Absensi (orang)