Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KUALITAS

DIAGRAM SCATTER

OLEH:
I MADE ADI BAYU KUSUMA
1515124016
06/ 7A MPK

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI DIV MANAJAMEN PROYEK KONSTRUKSI
2018
Diagram Scatter
Salah satu alat dari Seven basic Tools adalah Scatter diagram (diagram pencar). Diagram Scatter atau
diagram pencar atau juga disebut diagram sebar adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan
hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan menunjukkan keeratan hubungan antara
dua variabel tersebut yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat
digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain.

Manfaat Diagram Scatter 

        Dikatakan juga bahwa Scatter diagram menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter diagram
sering digunakan sebagai analisis tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang ada benar-benar
memberikan dampak kepada karakteristik kualitas. Pada contoh terlihat scatter diagram yang
menggambarkan plot pengeluaran untuk iklan dengan penjualan perusahaan yang mengindikasikan
hubungan kuat positif diantara dua variabel. Jika pengeluaran untuk iklan meningkat, penjualan
cenderung meningkat.

        Pada umumnya, bila kita berbicara tentang hubungan antara dua macam data, kita sesungguhnya
membicarakan tentang : a). Hubungan penyebab dan akibatnya. b). Hubungan antara satu penyebab
dengan penyebab lainnya. c). Hubungan antara satu penyebab dengan dua penyebab. Secara grafis, jika
kita menggambarkan "akibat pada sumbu vertikal dan "penyebab" pada sumbu horisontal, maka kita akan
mendapatkan sebuah peta yang disebut dengan scatter diagram.

Cara Membuat Diagram Scatter 


     Cara membuat scatter diagram dengan excel

1. Kumpulkan data variabel X dan Y. Masukan data tersebut ke dalam tabel excel. Misalnya judul
variabel X di B3, variabel Y di C3. Lalu isi data pengamatan/pengukuran sebanyak sampel yang
ditentukan. Usahakan pengumpulan pasangan data melebihi 30 pasangan data (n > 30) agar tingkat
ke-akurasi-annya lebih tinggi.
2. Blok semua data mulai dari B3 sampai C (?) akhir data.
3. Klik insert, lalu pilih diagram scatter.
4. Untuk memunculkan garis trend, pilih template yang ada trendline pada “design” scatter
5. Lengkapi informasi yang diperlukan. Seperti Judul, Judul variabel X dan Y atau bahkan
penanggung jawab pengumpuan data/diagram scatter tersebut

Hasil diagram scatter pada prinsipnya memiliki tiga pola, yaitu :

Pola positif : Semakin tinggi nilai Y, semakin tinggi pula nilai X

Pola negatif : Semakin tinggi Y, semakin rendah arti nilai X

Tidak berhubungan : artinya tidak ada pola (hubungan) dari kedua variabel.
Contoh Diagram Scatter dengan data sebagai berikut :

Tabel Hubungan

Antara Jumlah Absensi dengan Tingkat Kerusakan

Tanggal Jumlah Absensi (orang) Tingkat Kerusakan (%)


1 5 4.5
2 4 3.8
3 6 4.4
4 1 1.4
5 2 1.2
6 5 3.3
7 4 4.2
8 3 2.1
9 2 2
10 1 1.4
11 2 1.8
12 2 2.2
13 3 2.8
14 4 4.1
15 5 4.4
16 6 5.6
17 1 1.2
18 2 1.5
19 3 3.2
20 4 4.3
21 1 0.7
22 2 2.1
23 1 2
24 2 2.3
25 3 3.3
26 3 3.8
27 4 3.7
28 5 5
29 3 3.3
30 5 5.1
Hubungan Antara Jumlah Absensi dengan Tingkat Kerusakan
6

Tingkat Kerusakan (%) 5

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Absensi (orang)

Anda mungkin juga menyukai