Anda di halaman 1dari 2

WABAH DAN KLB dari pelayanan kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan

Wabah berjangkitnya suatu penyakit menular dalam Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan data yang
masyarakat yg jumlah penderitanya meningkat scr nyata diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah
melebihi dari pada keadaan yg lazim pd waktu dan daerah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau
tertentu. tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan
KLB timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
dan atau kematian yg bermakna secara epidemiologis 2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kesehatan.--> shgga dapat disusun langkah – langkah
Kriteria KLB (Keputusan Dirjen PPM No. 451/91 tentang penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan
Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar ataupun yang bersifat pengobatan.
Biasa): 3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu
- Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya Penyakit. Salah satu masalah kesehatan yang sangat
tidak ada atau tidak dikenal. penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan
- Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 metode Epidemiologi dapat diterangkan Riwayat Alamiah
kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, Perkembangan Suatu Penyakit (Natural History of
hari, minggu). Disease).  dapat dilakukan berbagai upaya untuk
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat menghentikan perjalanan penyakit hingga penyakit tidak
atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya sampai berkelanjutan.
(jam,hari,minggu,bulan, tahun).
- Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan Didalam epidemiologi dipelajari bagaimana frekuensi
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan penyakit berubah menurut perubahan variabel-variabel
angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya. epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat
Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB : (place) dan waktu (time). Dalam kaitanya dengan penyakit
Wabah harus mencakup: terdapat hubungan karasteristik antara Karakteristik
Jumlah kasus yang besar. Segitiga Utama. Yaitu host, agent dan improvment. Serta
Daerah yang luas . terdapat interaksi antar variabel epidemologi sebagai
Waktu yang lebih lama. determinan penyakit. Ketiga faktor dalam trias
Dampak yang timbulkan lebih berat epidemiologi terus menerus dalam keadaan berinteraksi
satu sama lain. Jika interaksinya seimbang, terciptalah
KLB penyakit dapat mengakibatkan tjdinya peningkatan keadaan seimbang. Begitu terjadi gangguan keseimbangan,
kesakitan dan kematian yg besar, yg juga berdampak pada muncul penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan
pariwisata, ekonomi dan sosial mmbutuhkan perhatian bermula dari perubahan unsur-unsur trias itu. Perubahan
dan penanganan olh semua pihak terkait. Perlunya deteksi unsur trias yang petensial menyebabkan kesakitan
dini dan tindakan yg cepat dan tepat, identifikasi adanya tergantung pada karakteristik dari ketiganya dan interakksi
ancaman KLB dan risiko yg memperbesar risiko terjadinya antara ketiganya.
KLB utk mngkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan
mghadapi kemungkinan KLB perlu diatur dalam SURVEILANS KESEHATAN
pedoman Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa. Adalah  pengumpulan,  dan analisis data secara terus-
(SKD-KLB) menerus dan sistematis yang kemudian disebarluaskan
Kegiatan SKD-KLB: kajian epidemiologi utk kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab  dalam 
mengidentifikasi ancaman KLB, peringatan pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya
kewaspadaan/deteksi dini KLB dan kesiapsiagaan.--> yg Surveilans  memantau terus-menerus kejadian dan
lakukan bisa di tingkat nasional, propinsi, kabupaten. kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi 
Deteksi dini: mllui pelaporan oleh masyarakat, org yg outbreak  pada    populasi, mengamati faktor-faktor yang
wajib buat laporan (org yg tau ada penderita yg berpotensi mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-
mybbkan klb, missal dirumah ada org sakit dia tinggal perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir.
serumah gk di rawat di RS. Petugas kesehatan yg mmriksa Selanjutnya surveilans menghubungkan  informasi tersebut
pasien, kepala stasiun ka, PELABUHAN, bandara dsbg.) kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-
Tujuan penyidikan klb scr umum: mcegah meluasnya dan langkah pencegahan dan pengendalian penyakit 
mcegah terulangnya KLB di masa yg akan dtg. Tujuan Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans
khusus: Dx kasus yg terjadi dan identifikasi pybb penyakit, epidemiologi hakikatnya sama saja, sebab  menggunakan
mmstikan bahwa keadan tsbt merupakan klb, metode yang sama, dan  tujuan epidemiologi adalah untuk
identifikasikan sumber dan cara penularan, mengendalikan masalah kesehatan masyarakat, sehingga
Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB, epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan
Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang masyarakat (core science of public health)
beresiko akan terjadi KLB. Jenis Surveilans
1.  Surveilans Individu
DASAR EPIDEMIOLOGI mendeteksi dan memonitor individu-individu yang
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes,
dengan baik manfaat: cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan, 2.  Surveilans Penyakit
Seperti membantu pekerjaan dalam Perencanaan(Planning )
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi 5. Mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi
dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui klinis dan peneliti.
pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap
laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan Beberapa manfaat tes skrining di masyarakat antara lain,
lainnya. Jadi fokus perhatian  surveilans penyakit adalah biaya yang dikeluarkan relatif murah serta dapat
penyakit, bukan individu. dilaksanakan dengan efektif, selain itu melalui tes skrining
3.  Surveilans  Sindromik dapat lebih cepat memperoleh keterangan tentang sifat dan
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma situasi penyakit dalam masyarakat untuk usaha
(kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penanggulangan penyakit yang akan timbul, mendeteksi
penyakit. kondisi medis pada tahap awal sebelum gejala ditemukan
4.  Surveilans Berbasis Laboratorium sedangkan pengobatan lebih efektif ketika penyakit tersebut
digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit sudah terdeteksi keberadaannya
infeksi.  Untuk dapat menyusun suatu program penyaringan,
5.  Surveilans Terpadu diharuskan memenuhi beberapa kriteria atau ketentuan-
menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu ketentuan khusus yang merupakan persyaratan suatu tes
wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) penyaringan, antara lain (Noor, 2008):
sebagai sebuah pelayanan publik bersama. a. Penyakit yang dituju harus merupakan masalah kesehatan
6.  Surveilans Kesehatan Masyarakat Global yang berarti dalam masyarakat dan dapat mengancam
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, derajat kesehatan masyarakat tersebut.
migrasi manusia dan binatang serta organisme, b. Tersediannya obat yang potensial dan memungkinkan
memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara. pengobatan bagi mereka yang dinyatakan menderita
Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi negara- penyakit yang mengalami tes. Keadaan penyediaan obat
negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa dan jangkauan biaya pengobatan dapat mempengaruhi
dan bergayut. tingkat atau kekuatan tes yang dipilih.
Mekanisme kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan: c. Tes penyaringan terutama ditujukan pada penyakit yang
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi masa latennya cukup lama dan dapat diketahui melalui
terkait lainnya. pemeriksaan atau tes khusus.
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data d. Tes penyaringan hanya dilakukan bila memenuhi syarat
c. Analisis dan intreprestasi data untuk tingkat sensitivitas dan spesifitasnya karena kedua
d. Studi epidemiologi hal tersebut merupakan standard untuk mengetahui apakah
e. Penyebaran informasi kepada unit yang di suatu daerah yang dilakukan skrining berkurang atau
membutuhkannya malah bertambah frekuensi endemiknya.
f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut. e. Sifat perjalanan penyakit yang akan dilakukan tes harus
g. Umpan balik. diketahui dengan pasti.
Kegiatan surveilans epidemiologi
merekap jumlah penderita penyakit tertentu pada setiap Proses pelaksanaan skrining
minggu
membuat gambaran distribusi penyakit pada setiap minggu
dengan menggunakan histogram
Membuat gambaran insiden penyakit berdasarkan jenis
kelamin, kelompok usia
membuat laporan Surveilans epidemiologi berupa tabulasi
distribusi penyakit berdasarkan tempat kejadian
serta membuat berita acara Kejadian Luar Biasa
(KLB), bila dari hasil pengolahan tersebut
terjadi KLB.
untuk digunakan sebagai dasar kegiatan
pemberantasan penyakit di DKK Semarang.
SKRINING
Uji skrining digunakan untuk mengidentifikasi suatu
penanda awal perkembangan penyakit sehingga intervensi
dapat diterapkan untuk menghambat proses penyakit.
Skrining mempunyai tujuan diantaranya (Rajab, 2009):
1. Menemukan orang yang terdeteksi menderita suatu
penyakit sedini mungkin sehingga dapat dengan segera
memperoleh pengobatan.
2. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk
memeriksakan diri sedini mungkin.
4. Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas
kesehatan tentang sifat penyakit dan untuk selalu waspada
melakukan pengamatan terhadap gejala dini.

Anda mungkin juga menyukai