Anda di halaman 1dari 11

I'

BUPATI SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
KEPUTUSAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR : t\o/We?.Vg- \.lureuM /zozt

TENTANG
PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
SECARA PROPORSIONAL UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN
CORO,ITAYJRUS DISEASE 2AT9

BUPATI SUKABUMI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Sukabumi Nomor


180/Kep. 95-Hukum/2o21. tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Seca:a Proporsional Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Viru,s llesea.se 2}lg, yang
jangka waktunya beralddr pada tanqgal 8 Pebruari 2O21;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi di lapangan,
perkembangan Pandemi Covid-lg di Kabupaten Sukabumi,
masih menunjukan kasus penularan Covid-19 belum
menurun secara signifikan, sehingga perlu melanjutkan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara
Proporsional di Kabupaten Sukabumi;
C. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat
Nomor 443 /Kep.a8/Hukham/ 2O21 tentang Perpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di
Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka Penanganarr Carona
Virus Di.seose 2A19 (Covid-l9), perlu memberlakukan
perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara
proporsional di wilayah Kabupaten Sukabumi;
d. bahwa berdasarkan perlimbangan wbagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
Keputusan Bupati tentang Perpanjangan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Secara Proporsional untuk
Pengendalian Penyebaran Corona. Viru.s Disea.se 2Al9;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1g5O tentang
Pembentukan Daerah-Daerah l{abupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat {Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 tatrun 1968 tentang pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Ling[<ungan
Pnopinsi Qjawa Bamt {Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun L968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun L984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 32731;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2AOT kntang
Penanggulangan Bencana (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AO7 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a7231;
4. Undang-Undang Nomor 36 ?ahun 2OO9 tentang
Kesehatan {I"embaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tasrbahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol+ Nomor 244, Tasnbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diuhah beberapakali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2AL4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubtik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679|;
6. Undang*Undang Nomor 30 Tahun 2OI4 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2A14 Nomor 292, Tarrtbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 56OU;
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol8 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Ind"onesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6263);
8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OZA tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2O2A tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Carona Virus Drsease 2AW (COVID-19) dan/atau Dalam
Rangka Menghadapi Aneaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi Undang-Udang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2A2O Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang


Penanggulangan Wabah Penyakit Menu}ar (Iembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan
Iembaran Negana Republik Indonesia Nomor 3aa7l;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 2L Tahun 2008 tentang


Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Iembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aSZSl;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2OOB tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Ixmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan
i-embaran Negara Republik Indonesia Nomor +8291;
12. Peraturan Pemerintah Nomor L2 Tahun 2Al9 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 63221;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 2A2O tentang


Pembatasan Sosial Berskala Besar Datam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2}lg
(COVID-19) (I*mbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2A2A Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia, Nomor 6a871;
14. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana pada Kondisi
Tertentu (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun
2018 Nomor 34);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor g4g lMenkeslSK/
VII/2004 tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan
Dini Kejadian Luar Biasa;
1,6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor I Tahun 2O2O
tentang Pedoman Pembatasan Sosia1 Berskala Besar
Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) {Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2A2A Nomor 3261;
17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun
2A2A tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Di"sease Z}tg
(COVID- 19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2OZA Nomor 361);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2O2A
tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
20rc di Lingkungan Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2AZA Nomor 2a9|;
19. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2O2O
tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar
Dalam Penanggulangan Corana Virus Di,sease 2Ol9
(Covid-lg) di Wilayah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2O2O Nomor 36);
20. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 29 Tahun 2O2O
tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di
Wilayah Kabupaten Sukabumi Dalam Penanganan Coronn
Vints Disease 2OLg (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2OZA Nomor 29) sebagaima.na telah diubah dengan
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 34 Tahun 2O2A
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 29
Tahun 2O2A tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala Besar di Wilayah Kabupaten Sukabumi Dalam
Penanganart Corona Virus Drsease 2019 {Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tatrun 2020 Nomor 34);
2L. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 56 Tahun 2A2A
tentang Penerapan Disiplin dan penegakan Hukum
Protokol Kesehatan Sebagai Upaya pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Diseose 20lg (Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2O2A Nomor 56)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 61 Tahun 2O2O tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 56 Tahun 2AZA
tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum
Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan
Pengendaliaa Corana Vints Disease 2019 (Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2O2A Nomor 61);
22. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 3 Tahun 2O2L tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Wrus Di,sease zOLg
(Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2A21 Nomor
3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 5 Tahun 2A2l tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disea.se (Berita
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2O2l Nomor 5);
23. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
aa3/Kep.48/Hukham/2A21 tentang Ferpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara
Proporsional di Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka
Penanganan Carona Virus Di,sease 2Ol9 (Covid-l9).
24. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 3601Kep.798-
BPBD/2A20 tentang Satuan T\.rgas Penanganan Carona
Virus Drrsease z0rc Daerah.

Memperhatikan : Intruksi
Menteri Dalam Negeri Nomr 03 Tahun 2O2l tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Vints
Disea"se 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2Olg;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

KESATU Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan


Masyarakat Secara Proporsional, yang selanjutnya disebut
PPKM Secara Proporsional di Wilayah Kabupaten Sukabumi
untuk pengendalian penyebaran Carona uinrc Di,sease zOLg
(Covid- 19) terhitung mulai tanggal 9 Pebruari 2A27
sampai dengantarrgalZ? Pebruari ZOZL.
KEDUA Perpanjangan PPKM Secara Proporsional dilaksanakan
di Kecamatan dan Desa sebagaimana terlampir da:r
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA Pelaksanaan perpanjangan PPKM dilakukan dengan
pendekatar pengendalian zonasi wilayah, sebagai berikut:
a. zon'a hijau, pengendalian dilakukan dengan surveilans
aktif, seluruh suspek dites dan pemantauan kasus tetap
dilakukan secara rutin dan berkala;
b. zona kuning, pengendalian dilakukan dengan
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat,
lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasen positif dan
kontak erat dengan penga\Masan ketat;
c. ?x:llee- oranye, pengendalian dilakukan dengan
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat,
lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan
kontak erat dengan pengawasan ketat, serta menutup
rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum
lainnya kecuali sektor esensial;dan
d. zona merah, pengendalian dilakukan dengan
pemberlakuan PPKM proporsional tingkat RT yang
mencakup:
1. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat;
2. melakukan isolasi mandirilterpusat dengan
penga\Masan ketat;
3. menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan
tempat umum Iainnya kecuali sektor esensial;
4. melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
5. membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal
hingga Fukul 2O.OO;dan
6. meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan
RT yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi
menimbulkan penularan.

KEEMPAT Pemberlakuan Pernbatasan Kegiatan Masyarakat pada ?,otaa


hijau dilaksanakan pengendaliannya sesuai sebagaimana
dimaksud pada Diktum KETIGA huruf a.
KELIMA Kegiatan yang mengakibatkan kerumunan pada hrjau
"firua
wajib mendapat ijin dari pejabat yang berwenang
berdasarkan persetujuan tertulis Satuan T\rgas Penanganan
Covid- 19.
KEENAM Perpanjangan PPKM Secara Proporsional sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU dilakukan melalui
koordinasi antar seluruh unsur yang teribat, muLai dari
Ketua RT/RW, Kepala Desaflurah, Satuan Perlindungan
Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (babinsa),
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraa.n Keluarga {PKK), Pos Pelayanan Keluarga
Berencana Kesehatan Terpadu {Posyandu}, Dasawisma,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh
Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan
Karang Taruna serta relawan lainnya.
KETUJUH Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan PPKM Secara Proporsional dilakukan dengan
membentuk Pos Komando (Posko) tingkat Desa dan
Kelurahan. untuk supervisi dan pelapora.n Posko tingkat
Desa dan Kelurahan dibentuk Posko Kecamatan.
KEDELAPAN Posko tingkat Desa dan Kelurahan sebagaimana dimaksud
pada Diktum KETUJUH adalah lokasi atau tempat
yang menjadi Posko penanganan COVID-19 di tingkat Desa
dan Kelurahan yang memiliki empat fungsi, yaitu :
a. pencegahan;
b. penanganan;
c. pembinaan; dan
d. pendukung pelaksanaan penanganan COVID-19
di tingkat Desa dan Kelurahan.

KESEMBILAN Posko tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Desa dan Mitra Desa
Iainnya dan Posko tingkat Kelurahan diketuai oleh Lurah
yang dalam pelaksana€Lnnya dibantu oleh Aparat Kelurahan,
dan kepada masing-masing Posko baik Posko tingkat Desa
maupun Posko tingkat Kelurahan juga dibantu oleh
Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tokoh
Masyarakat.
KESEPULUH Perpanjalgan PPKM secara proporsional sebagaimala
dimaksud pada Diktum KESATU, cakupan pembatasannya
terdiri dari :

a. membatasi tempat kerja/perkantoran dengan


menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 5O% {lima
puluh persen) dan Work from Office (WFO) sebesar 5Ao/"
(lima puluh persen) dengan memberlakukan protokol
kesehatan secara Iebih ketat;
b. melaksanakan kegiatan belajar menqajar $ecara
daring/online;
c. untuk sektor esensial seperti, kesehatan, bahan pangan,
makanan, minuma,n, energi, komunikasi dan teknologi
informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran,
pa$ar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri
strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri
yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek
tertentu, kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan
kebutuhan pokok masyara-kat tetap dapat beroperasi
l00o/o (seratus persen) dengan pengaturan jam
operasional, kapasitas, dan penerapEm protokol
kesehatan secara lebih ketat;
d. melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan:
1. kegiatan restoran {rnakan/minum di tempat sebesar
5O% (lima puluh persen) dan untuk layanan makanan
melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diiainkan
sesuai dengan jam operasional restoran dengan
penerapan protokol kesehatanyang lebih ketat;
2. pembatasan jam operasional untuk pusat
perbelanjaanlmall sampai dengan pukul 21.00 dengan
penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
e. mengieinkan kegiatan konstruksi beroperasi l}Oo/o
(seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan
yang lebih ketat;
f. mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan
pembatasan kapasitas sebesar 50% {1ima puluh persen}
deng*n penerapan pratokol kesehatan yang lebih ketat;
o
b. kegiatan fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya
yang dapat menimbulkan kerumunan dihentikan
sementara;dan
h. dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional
transportasi umum.

KESEBELAS Peiaksanaan Perpanjangan PPKM Secara Proporsional


sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan "

KEDUABELAS PPKM Secara Proporsianal sebagaimana dimaksud


pada Dilrturn KESATU dapat diperpa::jang apa.bila penyebaran
Covid- 19 belum dapat dikendalikan secara optimal.
KETIGABELAS Hat-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini,
diatur lebih lanjut otreh Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Kabupaten setelah berkoordinasi dengan Perangkat Daerah
dan instansi terkait.
KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Palabuhanratu

6H# K4BUMI,

HAMAMI
LAMPIRAN PERATURAN BUFAti SUHABUh4I
NoMoR : lgo/A<4'99 - t-(qk'JM ltot\
TANGGAL : I FEg guAfLt l.oL\
TENTANG : PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN
KEGIATAN MASYARAKAT SECARA PROPORSIONAL
UNTUK PENGtrNDALIAN PENYEBARAN CORONAVIRUS
DISEASE 2019

PERPANJANGAN PEMBBRLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT


PADA KECAMATAN DAN DESA

ilo I{TCAMI.TAIII DESA zoltA


I SUKABUMI 1 Parunsseah KUNING
) PARUNGKUDA 2 Sundawenans KUNING
3 Babakaniava KUNING
4 Lansensari KUNING
.) KALAPANUNGGAL 5 Kalaoalunscal KUNING
b Pulosari KUNING
7 Kadununssal KUNING
4 GUNUNGGURUH B Gununssuruh KUNING
5 CISAAT I Sukaresmi KUNING
10 Gunr:nsiava KUNING
l1 Cisaat KUNING
12 Babakal KUNING
13 Sukamanah KUNING
6 CIMANGGU 14 Karangrnekar KUNING
15 Sukamaiu KUNING
7 CiRBUNGHAS 16 Bencov KUNING
B CIEMAS t7 Mandraiava KUNING
i8 Citlenda KUNING
19 Mekarsakti KUNiNG
20 Sidamulva KUNING
2L Tamaniava KUNING
9 CIKAKAK 22 Sukamaiu KUNING
23 Marsalaksana KUNING
10 CIDOLOO 24 Mekariava KUNING
11 CIDAHU 25 Ianskil KUNING
26 Javatrakti KUNING
27 Pondokkaso Tensah KUNING
L2 CIDADAP 28 Ciderlan KUNING
i3 CICANTAYAN 2q Crinlinoan KUNING
30 Lembur Sawah KUNING
t4 CIKIDANG 31 Gununsmalans KUNING
JZ Palskalan KUNING
15 SURADE 33 Wanasari KUNING
34 Citanglar KUNING
35 Sirnasari KUNING
36 Gunrrns Srrngsing KUNING
37 Sukatani KUNING
38 Pasirinis KUNING
_3Yl EUAI\\r-aAei KUNING
+ul Jasamukti KUNING
+1 Kel. Surade KUNING
16 CIBADAK 42 Cibadak KUNING
1J Karanstensah KUNING
44 Sekarwansi KUNiNG
t7 CIBITUNG 45 Cibodas KUNING
4b Banvuwansi KUNING
47 Cidahu KUNING
48 Banvumurni KUNING
49 Cibodas KUNING
18 WARUNGKIARA 50 Kertamukti KUNING
51 Wanrngkiara KUNINC
19 SUKARA*'A 52 Sukaraia KUNING
20 SUKALARANG 53 Priansaniava HUIYING
NO KECAMATAlT DESA zot[A
21 PALABUHANRATU 54 Citepus KUN NG
55 Palabuhanratu KUNING
56 Iavanti KUNING
57 Citarik KUNING
22 PARAKANSALAK 5ti Parakansalak KUNING
23 KADUDAMPIT 59 Citamians KUNING
60 Pekavon KUNING
61. Kadudamoit KUNING
24 KEBONFBDES 62 Sasasaran KUNING
63 Cikaret KUNING
25 KALIBUNDBR 64 Baione KUNING
26 KABANDUNGAN 65 Kahandunsan KUNINC
66 lusutJandunp KUNINC
27 JAMPANGKULON 67 Cinarav KUNING
68 Pariaiawa KUNING
69 Rnionssari KUNING
7A Cikarans KUNING
7l Mekariava KUNING
28 CICURUS Purwasari KUNING
f.) Cicurus KUNING
T4 Benda KUN NG
75 lenioarru KUN NG
76 Bansbavans KUN NG
Pasawahan KUN NG
78 Kutaiava KUN NG
7g Mekarsari KUN NG
29 CiI{EMBAR 8U Sukamulva MERAH
81 llihcrtr KUNING
82 Cimangenr KUNING
83 Roions KUNING
84 Rninncrrsh*ria KUNING

ffi
B5 ikemtrar KUN NG
B6 Boionskembar i€:e\L KUNING

UMI,

Wffi MAMi

Anda mungkin juga menyukai