Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA SROGOL

NOMOR : 12 TAHUN 2020

TENTANG
PEMBENTUKKAN SATUAN TUGAS ( SATGAS ) PENANGANAN PENCEGAHAN
CORONAVIRUS DISEASE ( COVID-19 ) TINGKAT RW
DI WILAYAH DESA SROGOL
KECAMATAN CIGOMBONG KABUPATEN BOGOR

KEPALA DESA SROGOL

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi dan menangani dampak penularan


COVID-19 di Desa Srogol Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor
telah membentuk satuan tugas ( SATGAS ) penanganan pencegahan
COVID-19 berdasarkan Surat Keputusan Bupati bogor nomor
360/200/kpts/per-UU/2020 tentangpembentukkan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) di
Kabupaten Bogor sebagai telah diubah dengan keputusan bupati nomor
360/215/kpts/per-UU/2020 tentang perubahan atas keputusan bupati
nomor 360/200/kpts/Per-UU/2020 tentang pembentukan gugus tugas
percepatan penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor;

b. bahwa untuk optimalisme pelaksanaan tugas gugus tugas percepatan


penanganan COVID-19 di kabupaten bogor, maka keputusan bupati
sebagaimana yang dimagsud dalam huruf a. Perlu diubah dan di
sesuaikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan huruf b, perlu menetapkan keputusan bupati tentang perubahan kedua
atas keputusan bupati tentang pembentukan gugus tugas percepatan
penanganan COVID-19 di kabupaten bogor;
Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang pemerintahan daerah


dalam lingkungan provinsi jawa barat ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 8 ) sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang nomor 4 tahun 1968 tentang pembentukan kabupaten
purwakarta dan kabupaten subang dengan mengubah undang-undang
nomor 14 tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah kabupaten
dalam lingkungan provinsi jawa barat ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851 );

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular


( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);

3. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan


bencana ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 44 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 );

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah


( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaiman telah beberapa kali diubah ,terakhir dengan undang undang
nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang
nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah ( Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang administrasi


Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601);

7. Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 Tentang Kekarantinaan


Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6262);

8. Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun


2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas system
keuangan untuk penanganan pandemi Coronavirus disease 2019
( COVID-19 ) dan atau dalam rangka menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional atau stabilitas system keuangan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan


wabah penyakit menular ( Lembaran Negara Republin Indonesia
Tahun 1991 Nomor 49, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3447 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan bencana ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 42, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4828 );

11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan


Pengelolaan Bantuan bencana ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4829 );

12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang system informasi


kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542 );

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah


( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887 );
sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 72
tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 18
tahun 2016 tentang perangkat daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6402 );

14. Peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan


keuangan daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6322 );

15. Peraturan Nomor 21 Tahun 2020 tentang pembatasan social berskala


besar dalam rangka percepatan penanganan coronavirus diseae 2019
( COVID-19 ) ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
6487 );

16. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang system kesehatan


Nasional ( lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193);

17. Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2018 tentang penyelenggaraan


kedaruratan Bencana pada kondisi tertentu ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 34 );

18. Keputusan presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang gugus tugas


percepatan penanganan coronavirus disease ( COVID-19 ) sbagaimana
telah diubah dengan keputusan presiden Nomor 9 tahun 2020 tentang
perubahan atas keputusan presiden Nomor 7 tahun 2020 tentang gugus
tugas percepatan Penanganan coronavirus disease 2019 ( COVID-19 );
19. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan
kedaruratan kesehatan masyarakat coronavirus disease ( COVID-19 );

20. Peraturan Menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah.
Terakhir dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 21 Tahun 2011
tentang perubahan kedua atas peraturan menteri dalam negeri nomor 13
tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310 );

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang


percepatan penanganan Coronavirus disease 2019 ( COVID-19 ) di
lingkungan pemerintah daerah ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 249 );

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor nomor 8 tahun 2009 tentang


pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah ( lembaran Daerah
Kabupaten Bogor tahun 2009 Nomor 8, tambahan Lembaran Daerah
kabupaten Bogor Nomor 37 );

23. Peraturan Daerah kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang


pembentukan badan penanggulangan bencana daerah ( Lembaran
daerah kabupaten Bogor tahun 2010 nomor 42 ); sebagaimana telah
diubah dengan peraturan daerah kabupaten bogor nomor 2 tahun 2015
tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten bogor nomor 2
tahun 2010 tentang pembentukan badan penanggulangan bencana
daerah ( lembaran daerah kabupaten bogor tahun 2015 nomor 2 );

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang


pembentukan dan susunan perangkat daerah ( Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 96 );

25. Keputusan Bupati Nomor 360/200/kpts/Per-UU/2020 tentang


pembentukan gugus tugas percepatan penanganan coronavirus disease
2019 ( COVID-19 ) di Kabupaten Bogor sebagaimana telah diubah
dengan keputusan bupati nomor 360/215/kpts/Per-UU/2020 tentang
pembentukan gugus tugas percepatan penanganan Coronavirus Disease
2019 ( COVID-19 ) di Kabupaten Bogor;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Satuan Tugas ( SATGAS ) Penanganan Pencegahan
Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) di Wilayah Desa Srogol
Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.

Kedua : Susunan Relawan Satgas Sebagaimana dimagsud dalam Diktum


Pertama adalah Sebagai berikut :

SATGAS COVID-19 WILAYAH RW 01


Ketua : JAJANG
Anggota : 1. MOCHAMAD RAMDANI
2. ODIK SODIKIN
3. ADE ROYANI
4. SUDIRMAN
5. RIZKY M
6. MUJI
7. EKO
8. OBAR
9. M. ARI R
10. ENDANG
11. IJUL
12. AJAT

Ketiga : Tugas satgas COVID-19 sebagaimana yang dimagsud dalam Diktum


Pertama dan Diktum Kedua, Sebagai berikut :
a. Melakukan Pencegahan, Melalui langkah-langkah sebahgai
berikut:
1. Melakukan edukasi melalui sosialisasi yang tepat dengan
menjalankan perihal informasi terkait COVID-19 baik
gejala, cara penularan, maupun langkah-langkah
pencegahannya;
2. Mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita,
serta orang yang memiliki penyakit menahun, penyakit
tetap, dan penyakit kronis lainnya;
3. Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa yang bisa
dijadikan sebagai ruang isolasi;
4. Melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan
cairan pembersih tangan ( hand sanitizer ) di tempat
umum seperti kantor/balai desa;
5. Menyediakan alat kesehatan untuk deteksi dini,
perlindungan serta pencegahan penyebaran wabah dan
penularan COVID-19;
6. Menyediakan informasi penting terkait dengan
penanganan COVID-19 Seperti Nomor telpon Rumah
sakit rujukan, nomor telpon ambulance dan lain-lain;
7. Melakukan deteksi dini penyebaran COVID-19, dengan
memantau pergerakan masyarakat melalui;
a. Pencatatan tamu yang masuk ke desa;
b. Pencatatan keluar masuknya warga desa setempat ke
daerah lainnya;
c. Pendataan warga desa yang baru datang dari rantau,
seperti buruh migran atau warga yang bekerja di kota-
kota atau desa lain; dan
d. Pemantauan perkembangan orang dalam pantauan
( ODP ) dan Pasien dalam pengawasan ( PDP )
COVID-19.
8. Memastikan tidak ada kegiatan warga berkumpul atau
berkerumun banyak orang, seperti pengajian, pernikahan,
pernikahan, tontonan atau hiburan masa, dan hajatan serta
kegiatan serupa lainnya.
b. Melakukan penanganan terhadap warga desa korban COVID-
19 melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Bekerjasama dengan rumah sakit rujukan atau puskesmas
setempat;
2. Penyiapan ruang isolasi di desa;
3. Merekomendasikan kepada warga yang pulang dari daerah
terdampak COVID-19 untuk melakukan isolasi.
4. Membantu menyiapkan logistic kepada warga yang masuk
ruang isolasi;
5. Menghubungi Petugas medis, satuan tugas pencegahan
wabah COVID-19 kecamatan atau Gugus tugas
percepatan penanganan Coronavirus Disease 2019
( COVID-19 ) kabupaten bogor untuk langkah tindak
lanjut terhadap warga yang masuk ruang isolasi.
c. Senantiasa melakukan koordinasi secara intensif dengan
Satuan tugas pencegahan wabah Covid-19 kecamatan atau
gugus tugas percepatan penanganan Coronavirus Disease
( COVID-19 ) di kabupaten bogor.

Keempat : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini


dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan belanja desa tahun
2020 serta sumber penerimaan lain yang sah dan tidak mengikat.

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Srogol


Pada Tanggal : 01 April 2020

Tembusan :
1. Yth. Bupati Bogor.
2. Yth. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019
( COVID-19 ) Kabupaten Bogor.
3. Yth. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor.
4. Yth. Camat Cigombong.
5. Yth. Kepala Puskesmas Cigombong.

Anda mungkin juga menyukai