MIKROBIOLOGI
ACARA 9
PENGARUH ZAT KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Disusun Oleh :
Nama : Annisa Saputri
NPM : 1710401060
Kelompok :1
Asisten : Wahyu Aji S
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengamati pengaruh zat kimia terhadap pertumbuhan
bakteri.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Pelczar dan Chan (1986), alkohol yang sering digunakan dalam
disinfeksi adalah etanol (80%), propanol (60%), dan isopropanol (70%). Alkohol
dengan konsentrasi 50-70% efektif terhadap mikroorgasnime vegetatif atau yang
tidak membentuk spora. Alkohol efektif untuk mengurangi flora mikroorganisme
pada kulit dan desinfektan termometer oral. Alkohol merupakan denaturan
protein, suatu sifat yang terutama memberikan aktivitas antimikrobia pada
alkohol. Selain itu alkohol merupakan pelarut lipid sehingga dapat merusak
membran sel. Iodin dan zat halogen lainnya seperi klorida memiliki kemampuan
mengikat gugus asam amino bebas, dan mengurai gugus OH asam amino tersebut
menjadi ½O2 dan HI, sehingga memiliki efek oksidan yang kuat. Iodin umumnya
digunakan untuk mendisinfeksi luka kecil.
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biakan murni
bakteri E.coli dan B. subtilis, cawan petri, kertas filter bulat, larutan phenol
10%, alkohol 70%, HgCl2 0,1%, dan Yodium 10%, dan plastik wrap.
4.1 Hasil
E.coli B. Subtilis
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, digunakan biakan murni dari bakteri E.coli dan B.
subtilis sebagai bakteri yang akan diuji. Bakteri masing-masing dituangkan
secara merata ke dalam media agar dan ditunggu hingga memadat.
Kemudian, dalam satu media tersebut dibagi menjadi 4 bagian dan masing-
masing diberi tanda karena terdapat 4 larutan yang akan diuji yaitu larutan
phenol 10%, alkohol 70%, HgCl2 0,1%, dan Yodium 10%. Selain itu,
digunakan juga kertas filter sebagai cakram yang masing-masing telah
dicelupkan ke larutan yang akan diuji dan diletakkan pada daerah masing-
masing. Setelah itu, dilakukan pengamatan setelah didiamkan selama kurang
lebih satu minggu untuk mengamati diameter daerah pengahambatnya.
Efektivitas antibiotik ditunjukkan oleh zona hambatan. Zona hambatan
terlihat sebagai area jernih atau bersih mengelilingi cakram tempat zat dengan
aktivitas antimikroba terdifusi. Diameter zona dapat diukur dengan penggaris
dan hasil dari eksperimen ini merupakan satu antibiogram. Ukuran zona
hambatan dapat dipengaruhi oleh kepadatan media biakan, kecepatan difusi
antibiotik,konsentrasi antibiotik pada cakram filter,sensitivitas organisme
terhadap antibiotik, dan interaksi antibiotik terhadap media.suatu zat yang
mempunyai efek samping signifikan tidak boleh digunakan (Harmita dan
Radji, 2008).
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA