Anda di halaman 1dari 6

Nama : Viya Nur Khasanah

NIM : P1337420116046
Kelas : 3A1

PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP KESTABILAN DENYUT JANTUNG


PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

Proses dan Metode Penelitian :

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasi
(dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk mencari
hubungan). Penelitian dilaksanakan di Ruang Jantung Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi.Abdul
Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 16 hari terhitung mulai tanggal
3-18 November 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gagal jantung yang
dirawat di Ruang Jantung Rumah RSUDAM Bandar Lampung. Sampel diambil dengan teknik
non random sampling yaitu accidental sampling , dimana semua pasien gagal jantung yang
dirawat di Ruang Jantung Rumah Sakit Umum Daerah dr .Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
pada waktu penelitian berlangsung. Sampel yang didapatkan selama penelitian berjumlah 30
orang. Karakteristik responden berdasarkan umur didapatkan umur termuda responden yang
mengalami gagal jantung adalah 26 tahun dan umur tertua adalah 92 tahun dengan umur rerata
56.30 tahun . Sedangan lamanya hari pasien dirawat saat pengumpulan data yang tercepat adalah
hari pertama dan terlama adalah hari kelima belas dengan rerata 3,6 hari atau dibulatkan menjadi
4 (empat ) hari. Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki
dengan jumlah 18 orang (60%) sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 12 orang (40%).
Instrumen penelitian variabel kualitas tidur diukur menggunakan instrumen berupa lembar
kuesioner yang terstandar menurut PSQI (Pittsbrugh Sleep Quality Index) ,sedangkan
pengukuran denyut jantung dilakukan dengan menghitung denyut nadi apical secara manual
dengan menggunakan stetoskop yang terstandar setelah bangun tidur. Pengumpulan data
dilakukan oleh peneliti dan dibantu dengan satu orang perawat ruangan yang ditunjuk oleh
kepala ruangan dengan kriteria pendidikan sarjana keperawatan ,dinas pagi dan bertanggung
jawab terhadap asuan keperawatan pasien gagal jantung.
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan sebagai berikut : Pasien yang didiagnosis
gagal jantung setelah bangun tidur dari tidur malam hari , langsung dikur denyut jantungnya
dengan menggunakan alat stetoskop. Setelah itu, peneliti memberikan penjelasan tentang
kegiatan penelitian dan bila responden setuju lembar kuesioner kualitas tidur untuk diisi oleh
responden dengan cara peneliti bertanya langsung kepada responden dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.

Hasil Analisis Univariat pada penelitian ini diperoleh sebagai berikut :

Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Kualitas Tidur dan Kestabilan Denyut Jantung
pada Pasien Gagal Jantung

Kesimpulan :

Hasilnya sebagian besar responden mempunyai kualitas tidur dengan kategori buruk yaitu
sebnayak 66,6% dan juga sebagian besar responden mempunyai denyut jantung dalam kategori
tidak stabil yaitu sebanyak 70 %

Analisis Bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur
terhadap kestabilan denyut jantung pada pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang Jantung
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsin Lampung tahun 2010.

Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Kualitas Tidur dan Kestabilan Denyut Jantung
pada Pasien Gagal Jantung

Kesimpulan :

Tabelnya tergambar dari 10 (100%) responden yang mempunyai kualitas tidur dengan
kategori baik , terdapat 7 (70%) denyut jantungnya dalam kategori stabil , sedangkan dari 20
(100%) responden yang kualitas tidurnya dalam kategori buruk hanya tedapat 2 (10%) saja yang
mempunyai denyut jantung stabil. Hail uji statistik dengan Uji Kai Kuadrat diperoleh nilai p=
0,002 (alpha < 0,05) berarti pengaruh antara kualitas tidur dengan kestabilan denyut jantung .
Hasil analisis juga didapatkan nilai OR = 21 ,artinya pasien yang mempunyai kualitas tidur
baik akan berpeluang 21 kali mempunyai denyut jantung yang stabil dibandingkan pasien yang
mempunyai denyut jantung yang stabil dibandingkan pasie yang mempunyai kualitas tidur
buruk.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulakn ada pengaruh antara
kualitas tidur dengan kestabilan denyut jantung pada pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang
Jantung Rumah Sakit Umum Daerah . Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2010.
EFEKTIVITAS ALKOHOL DAN GLISERIN UNTUK CUCI TANGAN DALAM
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL

Proses dan Metode Penelitian :

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain uji klinis
kuasi eksperimen, karena dalam penelitian ini , peneliti akan memberikan perlakuan atau
intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan diukur dan dianalisis. Uji klinis
digunakan untuk membandingkan satu jenis intervensi atau pengobatan lainnya. Variabel
penelitian ini antara lain, variabel bebas atau independent: Cuci tangan dengan sub variabel

1) Cuci tangan menggunakan alkohol gliserin dan


2) Cuci tangan menggunakan air dan sabun .

Variable terikat atau dependent dalam penelitian ini adalah efektivitas membersihkan
mikroorganisme ditelapak tangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Rumah
Sakit Immanuel yang berjumlah 138 orang. Besar sample diambil menggunakan rumus uji
hipotesis terhadap dua proporsi dengan beda klinis dianggap penting 20%, kekuatan uji 80% dan
tingkat kemaknaan (alpha) sebesar 5% (0,05), maka besar sampel yang harus dipenuhi adalah
sebanyak 93 sampel yang dibulatkan menjadi 100 yang diambil dengan teknik simple random
sampling. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Immanuel Bandar Lampung pada
tanggal 9-23 November 2010 . Sebelum pelaksanaan penelitian, dilakukan pemilahan bahan
yang benar-benar sesuai untuk pembuatan bahan alkohol gliserin untuk cuci tangan. Selain itu
juga dilakukan pelatihan cara melakukan cuci tangan yang benar bagi calon responden. Tahap
selanjutnya menghubungi pihak UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA )
Provinsi Lampung untuk persiapan pengambilan sampel. Pada tahap pelaksanaan penelitian ,
pemneliti melakukan pengumpulan data dengan langkah sebagai berikut :

1) Melakukan selesksi dan menentukan responden ,


2) Memberikan informasi penelitian dengan sejelas-jelasnya kepada responden
3) Bila responden bersedia,meminta persetujuan untuk menjadi responden,
4) Mengelompokkan responden menjadi dua kelompok yaitu kelompok cuci tangan
menggunakan air dan sabun serta kelompok perawat yang mencuci tangan mnggunakan
alkohol gliserin.
Alkohol gliserin yang digumakan dalam penelitian adalah campuran Larutan antiseptik yang
efektif , tidaklah mahal dan sederhana untuk membuatnya. Cara membuatnya cukup Gliserin
10% - 2ml tambahkan dengan alkohol 70% -100%. Pada kelompok responden yang mencuci
tangan dengan sabun dan air, diberlakukan sama dengan kelopmpok cuci tangan dengan alkohol
gliserin, hanya bahan untuk mencuci tangan digunakan air dan sabun, sebagaimana yang sudah
digunakan di RS Immanuel Bandar Lampung.

Hasil penelitian Analisis Univariat

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jumlah Mikroorganisme Hasil Swab Tangan Responden


yang Mencuci Tangan Menggunakan Air dan Sabun

Kesimpulan :

Hasil analisis tabel 1 didapatkan rata-rata jumlah mikroorganisme yang masih terdapat ditangann
menggunakan air dan sabun adalah 10,50 ( 95% CI: 6,15-14,85), median 3,00 dengan standar
deviasi 15,30. Jumlah mikroorganisme terkecil adalah 0 (nol) dan hasil terbanyak adalah 55. Hail
estimasi interval dapat didimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata jumlah
mikroorganisme adalah diantara 6,15 sampai dengan 14,85.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jumlah Mikroorganisme Hasil Swab Tangan Responden


yang Mencuci Tangan dengan Menggunakan Alkohol Gliserin

Kesimpulan :

Hasil analisis tabel 2 didapatkan rata-rata jumlah mikroorganisme yang masih terdapat dirtangan
responden setelah mencuci tangan menggunakan Alkohol Gliserin adalah 3,50 (95% CI: 1,42-
5,58), median 0,00 dengan standar deviasi 7,31. Jumlah mikroorganisme terkecil adalah 0 (nol)
dan hasil terbanyak adalah 40 . Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini
bahwa rata-rata jumlah mikroorganisme adalah 1,42 sampai dengan 5,58.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan rata-rata jumlah
mikroorganisme yang masih terdapat ditangan setelah mencuci tangan dengan air dan sabun
adalah 9.73. Rata-rata jumlah mikroorganisme yang masih terdapat ditangan setelah mencuci
tangan dengan alkohol gliserin adalah 3.55. Terdapat perbedaan proporsi kejadian antara rata-
rata jumlah mikroorganisme pada cuci tangan menggunakan air dan sabun dibandingkan dengan
alkohol gliserin.

Anda mungkin juga menyukai