Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Penggolangan Obat
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Farmakologi

Oleh :
DYAH CATUR PITALOKA (11)
P17211204111

Dosen Pembimbing :
Budiono, SKp M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
& PROFESI NERS
2021
1. Jelasakan Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan :

Sesuai Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Daftar Wajib Obat.


Bahwa yang dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan
untuk peningkatan keamanan dan ketetapan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri
dari Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Wajib Apotek, Obat Keras, Psikotropika dan
Narkotika. 
 Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat Bebas dalam
kemasannya ditandai dengan lingkaran berwarna hijau. Obat bebas relatif paling
aman, boleh digunakan untuk menangani penyakit-penyakit simptomatis
ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan
sendiri oleh penderita atau self medication (penanganan sendiri atau
swamedikasi). Obat ini telah digunakan dalam pengobatan secara ilmiah (modern)
dan terbukti tidak memiliki risiko bahaya yang mengkhawatirkan.

Penandaan pada kemasan: dot lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Contohnya adalah Parasetamol, Vitamin-C, Asetosal (aspirin), Antasida Daftar Obat


Esensial (DOEN), dan Obat Batuk Hitam (OBH). 

 Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas disebut juga obat daftar


W (W: Waarschuwing = peringatan/waspada) adalah obat keras yang dapat dibeli
tanpa resep dokter namun penggunaannya harus memperhatikan informasi obat
pada kemasan. Pada penjualannya memiliki batasan jumlah dan kadar isi berhasiat
harus disertai tanda peringatan, peringatan P1 – P6. Dibatasi hanya dapat dibeli di
apotek atau toko obat berijin. Obat bebas terbatas relatif aman selama sesuai
aturan pakai.

Penandaan pada kemasan: dot lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan
kotak peringatan berwarna hitam berisi pemberitahuan berwarna putih.
Contohnya obat flu kombinasi (tablet), Klotrimaleat (CTM), dan Mebendazol.

SK Menkes No. 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus obat bebas dan obat
bebas terbatas dan Sesuai dengan SK MenKes RI No.6355/Dirjen/SK/1969, pada
kemasan OBT harus tertera peringatan yang berupa kotak kecil berukuran 5×2
cm berdasar warna hitam atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan
sebagai berikut:

 Obat Wajib Apotek (OWA)


Menurut keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 347/Menkes/SK/VII/1990 tentang
Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker kepada
pasien di Apotek tanpa resep dokter. Obat yang termasuk dalam obat wajib apotek
ditatapkan oleh Menteri Kesehatan.

a. Empat obat wajib apotek menjadi obat bebas terbatas yaitu: 

1. Aminofilin dalam bentuk supositoria menjadi obat bebas terbatas. 

2. Bromheksin menjadi obat bebas terbatas 


3. Heksetidin sebagai obat luar untuk mulut dan tenggorokan dengan kadar sama
atau kurang dari 0,1% menjadi obat bebas terbatas. 

4. Mebebndazol menjadi obat bebas terbatas.

b. Satu obat wajib apotek menjadi obat bebas yaitu: 

Tolnaftat sebagai obat luar untuk infeksi jamur lokal dengan kadar sama atau kurang dari
1% menjadi obat bebas.

Obat Wajib Apotek adalah beberapa obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Pemilihan dan penggunaan obat
DOWA harus dengan bimbingan apoteker. Daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang
diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter.

Peraturan mengenai Daftar Obat Wajib Apotek tercantum dalam:

1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/ MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib


Apotek berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1

2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/ Menkes / Per / X / 1993 tentang DaftarObat
Wajib Apotek No.2

3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar Obat


Wajib Apotek No.3

Contoh Obat Wajib Apotek :


 Obat Keras

Disebut golongan G (gevaarlijk) yang artinya berbahaya. Obat keras adalah obat yang
hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Kemasan obat ditandai dengan lingkaran yang
di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang
berwarna hitam. Contoh obat ini adalah Amoksilin, Asam Mefenamat, semua obat dalam
bentuk injeksi, dan semua obat baru.

 Obat Narkotika

Narkotika merupakan kelompok obat yang paling berbahaya karena dapat menimbulkan
addiksi (ketergantungan) dan toleransi. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter. Karena berbahaya, dalam peredaran, produksi, dan pemakaiannya narkotika
diawasi secara ketat. Kemasan obat golongan ini ditandai dengan lingkaran yang di
dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah. Contoh dari obat narkotika antara lain:
Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang
kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi / obat bius dan
analgetika / obat penghilang rasa sakit. 

Narkotika (Daftar O atau ”Opium atau opiat”) hanya boleh diperjualbelikan di apotek
atau rumah sakit dengan resep dokter, dengan menunjukkan resep asli dan resep
tidak dapat dicopy. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan penggunannya
kepada pemerintah.

Narkotika dibagi menjadi 3 golongan:

-Golongan I

Narkotika yang hanya digunakan untuk kepentingan PENELITIAN, pengembangan


ILMU PENGETAHUAN, dan teknologi, reagensia diagnostik, dan reagensia
laboratorium serta dilarang diproduksi atau tidak digunakan untuk pengobatan atau dalam
terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Tanaman Papaver somniferum L. (opium), dan tanaman Cannabis
sativa (ganja/marijuana), heroin, kokain.

-Golongan II dan III

Narkotika yang dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah memiliki izin edar
(nomor registrasi).

Contoh: morfin (II), petidin (II), kodein (III), doveri, dan kodipron.

Golongan II

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Fentanil, morfin, petidin,
metadon.

Golongan III

Narkotik yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Kodein.

 Obat Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang
Psikotropika nomor 5 tahun 1997 pasal 1). Psikotropika sebenarnya termasuk golongan
obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis. Psikotropika dibagi
menjadi : 

-Golongan I, sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan,


dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan. 

Contohnya : Metilen Dioksi Metamfetamin, Lisergid Acid Diathylamine (LSD), dan


Metamfetamin. 

- Golongan II, III, dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan.
Namun, kenyataannya saat ini hanya sebagian dari golongan IV saja yang terdaftar dan
digunakan, seperti Diazepam, Fenobarbital, Lorasepam, dan Klordiazepoksid.
2. Jelasakan Cara Atau Jalur Pemakaian :
a. Obat Luar
ialah obat yang pemakaiannya tidak melalui saluran pencernaan (mulut).
Termasuk obat luar adalah salep, injeksi, lotion, tetes hidung, tetes telinga, dan
krim.
b. Obat Dalam
Ialah semua obat yang penggunaannya melalui mulut, masuk pada saluran
pencernaan, bermuara pada lambung, dan usus halus. Contohnya obat-obat yang
berbentuk tablet, kapsul, dan sirup.

3. Jelasakan Sumber Atau Asalnya :


a. Tanaman.
Obat dapat bersumber dari akar, batang, daun, dan biji tanaman tertentu atau dari
kandungan tanaman seperti alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat atau protein.
b. Hewan 
Dapat berupa hormon atau enzim, misalnya insulin.
c. Mineral
Dapat berupa elemen-elemen organik atau bentuk garamnya, misalnya alumunium
hidroksida, magnesium trisilat, natrium karbonat, dan garam inggris.
d. Sintesis 
Kebanyakan obat yang digunakan sekarang bersumber dari semisintesis atau sintesis.

4. Jelasakan Efek Yang Ditimbulkan :


Misalnya :
Antiinfeksi 
Antijamur 
Antihitamin 
Antihipertensi 
Vaksin 
Antikanker

5. Jelasakan Bentuk Sediaan :


6. Jelasakan Penamaan :
7. Jelasakan Obat Berdasarkan Keamanan Jika Diberikan Selama Kehamilan :
8. Jelasakan Obat Berdasarkan Kelas Terapi :

Anda mungkin juga menyukai