Penggolangan Obat
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Farmakologi
Oleh :
DYAH CATUR PITALOKA (11)
P17211204111
Dosen Pembimbing :
Budiono, SKp M.Kes
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat Bebas dalam
kemasannya ditandai dengan lingkaran berwarna hijau. Obat bebas relatif paling
aman, boleh digunakan untuk menangani penyakit-penyakit simptomatis
ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan
sendiri oleh penderita atau self medication (penanganan sendiri atau
swamedikasi). Obat ini telah digunakan dalam pengobatan secara ilmiah (modern)
dan terbukti tidak memiliki risiko bahaya yang mengkhawatirkan.
Penandaan pada kemasan: dot lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Penandaan pada kemasan: dot lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan
kotak peringatan berwarna hitam berisi pemberitahuan berwarna putih.
Contohnya obat flu kombinasi (tablet), Klotrimaleat (CTM), dan Mebendazol.
SK Menkes No. 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus obat bebas dan obat
bebas terbatas dan Sesuai dengan SK MenKes RI No.6355/Dirjen/SK/1969, pada
kemasan OBT harus tertera peringatan yang berupa kotak kecil berukuran 5×2
cm berdasar warna hitam atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan
sebagai berikut:
Tolnaftat sebagai obat luar untuk infeksi jamur lokal dengan kadar sama atau kurang dari
1% menjadi obat bebas.
Obat Wajib Apotek adalah beberapa obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Pemilihan dan penggunaan obat
DOWA harus dengan bimbingan apoteker. Daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang
diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter.
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/ Menkes / Per / X / 1993 tentang DaftarObat
Wajib Apotek No.2
Disebut golongan G (gevaarlijk) yang artinya berbahaya. Obat keras adalah obat yang
hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Kemasan obat ditandai dengan lingkaran yang
di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang
berwarna hitam. Contoh obat ini adalah Amoksilin, Asam Mefenamat, semua obat dalam
bentuk injeksi, dan semua obat baru.
Obat Narkotika
Narkotika merupakan kelompok obat yang paling berbahaya karena dapat menimbulkan
addiksi (ketergantungan) dan toleransi. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter. Karena berbahaya, dalam peredaran, produksi, dan pemakaiannya narkotika
diawasi secara ketat. Kemasan obat golongan ini ditandai dengan lingkaran yang di
dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah. Contoh dari obat narkotika antara lain:
Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang
kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi / obat bius dan
analgetika / obat penghilang rasa sakit.
Narkotika (Daftar O atau ”Opium atau opiat”) hanya boleh diperjualbelikan di apotek
atau rumah sakit dengan resep dokter, dengan menunjukkan resep asli dan resep
tidak dapat dicopy. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan penggunannya
kepada pemerintah.
-Golongan I
Narkotika yang dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah memiliki izin edar
(nomor registrasi).
Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Fentanil, morfin, petidin,
metadon.
Golongan III
Narkotik yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Kodein.
Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang
Psikotropika nomor 5 tahun 1997 pasal 1). Psikotropika sebenarnya termasuk golongan
obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis. Psikotropika dibagi
menjadi :
- Golongan II, III, dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan.
Namun, kenyataannya saat ini hanya sebagian dari golongan IV saja yang terdaftar dan
digunakan, seperti Diazepam, Fenobarbital, Lorasepam, dan Klordiazepoksid.
2. Jelasakan Cara Atau Jalur Pemakaian :
a. Obat Luar
ialah obat yang pemakaiannya tidak melalui saluran pencernaan (mulut).
Termasuk obat luar adalah salep, injeksi, lotion, tetes hidung, tetes telinga, dan
krim.
b. Obat Dalam
Ialah semua obat yang penggunaannya melalui mulut, masuk pada saluran
pencernaan, bermuara pada lambung, dan usus halus. Contohnya obat-obat yang
berbentuk tablet, kapsul, dan sirup.