Anda di halaman 1dari 4

Fisiologi system reproduksi pria – dr.

Zulkifli ahmad

Funngsi dari system reproduksi pria antara lain adalah menghasilkan Sperma dan
memindahkan Sperma yang telah di hasilkan oleh pria ke saluran vagina saat sedang
berhubungan, Anatomi dari system reproduksi pria terdiri dari, Testis yang terletak di
sebuah kantung yang di namai skrotum, dan juga memiliki banyak pigmen, untuk
produksi Sperma di testis ini kisaran suhu nya 2-4 derajat di bawah suhu tubuh manusia
jika suhu lebih atau bahkan kurang akan menyebabkan kerusakan pada Sperma itu
sendiri. Terdapat juga Otot – otot yang ada di skrotum salah satunya adalah Otot Dartos,
selain Otot Dartos ada juga Otot Kremaster, kedua Otot tersebut memiliki fungsi salah
satunya ketika kedua Otot tersebut berkontraksi akan mengangkat Testis, akan
menggerakan Testis lebih dekat dengan tubuh pria dan akan mengkertu mengurangi luas
permukaan pada Skrotum tersebut gunanya untuk mempertahankan suhu. Testis
menghasilkan Sel Sperma dan juga menghasilkan Hormon androgen, dimana Hormon
tersebut berguna untuk mendukung fisiologi pada reproduksi pria, Hormon Androgen
berasal dari pengaktifan Hromon Testosteron yang di hasilkan dari Sel Leydig yang di
stimulus oleh Hormon LH.

Sistem Reproduksi pada pria yang pertama di mulai dari Tubulus Seminiferus,
Tubulus ini memiliki system seperti layaknya pipa dan tertutup rapat, Sel Sperma yang
telah matur atau matang akan di lepaskan Tubulus ini ke Intralumen. Untuk alur nya
Sperma bergerak dari Tubulus Seminiferus ke Tubulus Recti dan nanti setelah di Tubulus
Recti sperma akan terus berlanjut sehingga menjadi Rete Testis, Sperma akan
meninggalkan Rete Testis melalui 15 sampai 20 Duktus Efferen yang melintas dari
Tunica Albugenia. Gerak Peristaltic Otot Polos pada Tubulus Seminiferus ini
menyebabkan adanya pergerakan yang pasif Sperma oleh Otot-otot polos di sepanjang
Tubulus ini hingga sampai ke Epididimis.

Terdapat jenis sel pendukung di dalam Tubulus yang pertama terdapat Sel Sertoli
atau sering juga di sebut Sel sustentacular, Sel Sertoli ini merupakan salah satu sel
pendukung untuk pematangan Sel Sperma, selain itu Sel Sertoli juga memberikan suatu
sinyal untuk memproduksi Sperma, memberikan nutrisi Sel-sel Germinal, dan
mengontrol suatu Sel Benih apakah Sel tersebut masih hidup atau mati. Yang kedua ada
Sel Germ atau Stem Cell merupakan Stem Sel pada Testis, Germ Sel ini merupakan Sel
bakal Sperma yang paling muda di banding semua Sel yang membantu mendukung
produksi dari Sel Sperma di dalam Organ reproduski pada pria, selain itu Germ Sel juga
bisa berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel. Untuk Differensiasi dari Germ Sel ini dari
Spermatogonia kemudian akan membelah dan membentuk Spermatosit primer, Sekunder,
Spermatid, Sperma, terbentuk sekitar 100 sampai 300 juta perhari. Struktur dari Sel
Sperma, untuk bentuk dari Sel Sperma ini sendiri dia lebih kecil dari Sel lain di dalam
tubuh, tersusun dari kepala, bagian tengah, dan ekor. Untuk kepala dari sperma ini
memiliki sebuah Nukleus yang Haploid, bentuk nya kompak dan memiliki Sitoplasma
yang sangat sedikit, terdapat juga topi atau pelindung dari kepala Ssel Sperma tadi di
namai Akrosom, Akrosom ini dia berisi Enzim Lisosom yang berugan untuk menembus
dinding Oosit nantinya. Lanjut kebagian tengah dari Sel Sperma itu sendiri terdapat
Mitokondria yang sangat penuh fungsi nya untuk menghasilkan ATP,dimana ATP ini
berfungsi sebagai energi ekor Sperma agar Sperma ini dapat bergerak, Bagian ini
dinamakan sebagai Mid-Plece. Yang terakhir ada ekor atau Flagellum yang terbentuk dari
satu sentrio pada Sel Sperma yang matang di tahap akhir Spermatogenesis, dan juga
terdapat Filamen aksial.

Transportasi Sel Sperma, tugas utama dari Sel Sperma ini adalah membuahi
Oosit, Transport nya Sperma akan berpindah dari Tubulus Seminiferus yang berada di
Testis menuju Epididmis, Kemudian akan bermuara ke Ductus Ejakulatorius dan keluar
dari Uretra menuju Vagina. Peran dari Epididimis anatara lain sebagai sebuah tempat
untuk mematangkan Sperma yang baru terbentuk, dibutuhkuhkan 1 sampai 12 hari
Sperma ini untuk melewati Epididimis, adanya pergerakan yang pasif karena kontraksi
Otot Polos Tubulus Seminiferus, Sel Sperma sudah mampu bergerak sendiri di
Epididimis ini sehingga Sel Sperma akan berjalan dengan sendiri nya menuju ekor
Epididimis ini untuk menunggu Ejakulasi terjadi. Selama proses Ejakulasi Sperma akan
keluar dari ekor Epididimis karena adanya kontraksi otot yang mendorong Sel Sperma
ini, dan kemudian Sel Sperma akan bergerak ke Duktus Deferens, di Duktus Deferen ini
Sel Sperma akan di bundel atau di ikat bersamaan dengan jaringan ikat, pembuluh darah
dan saraf di Skrotum struktur tersebut di namakan sebagai Tali Spermatika.
Adapun Kelenjar dan Saluran Aksesoris yang membantu pematangan Sel Sperma
ini dan juga mengangkut Sel Sperma ini menuju penis. Kelenjar Aksesoris berfungsi
sebagai pencampur bahan tambahan Sperma yang akan menghasilkan Semen, Kelenjar
nya itu antara lain adalah Vesika seminalis, Prostat, dan Kelenjar Bulbourethral. Untuk
Vesikula Seminalis saat masa Ejakulasi terjadi maka Sel Sperma akan melewati Ampula
Duktus Deferens kemudian akan bercampur dengan cairan Vesikula Seminalis. Untuk
volume Air Mani pada cairan Vesikula Seminalis ini adalah 60%, untuk cairan Vesikula
Seminalis ini mengandung sebuah Fruktosa yang digunakan oleh Mitokondria Sperma
untuk menghasilkan ATP. Cairan Sperma akan bergerak ke Duktus Ejakulatorius
selanjutnya cairan Sperma ini akan menuju saluran yang berada di dekat Kelenjar Prostat.
Kelenjar Prostat ini berfungsi mengeluarkan cairan Alkalin untuk Menggumpalkan
Semen dan mengeluarkan Semen ke saluran Vagina saat Ejakulasi. Fungsi dari
pengentalan Semen yang terjadi di Prostat untuk mempertahakan Sperma di dalam vagina
dan menyediakan waktu bagi cairan Sperma untuk melakukan Metabolisme fruktosa dari
Sekret yang di hasilkan di Vesiula seminalis. Selanjutnya ada Kelenjar Bulbourethral,
cairan dari kelenjar ini di lepaskan saat adanya rangsangan seksual pada pria, cairan ini
juga di keluarkan sebelum Semen karena hal tersebut cairan ini sering di sebut cairan Pre-
Ejakulasi. Cairan ini merupakan sebuah Protein Pelumas yang di hasilkan agar saat
berhubungan tidak mengalami rasa nyeri walau cairan ini paling banyak di keluarkan
oleh wanita tetapi pria juga memproduksi cairan tersebut.

Untuk proses Ereksi pada pria itu terjadi karena adanya lebih banyak daerah
Arteri yang mengalir ke Penis di bandingkan darah yang mengalir meninggalkan Penis
itu sendiri, Selain itu karena adanya Gairah Seksual yang menyebabkan Oksida Nitral di
lepaskan dari ujung saraf di dekat pembuluh darah corpora cavernosa dan corpora
spongiosum, Pelepasan NO ini mengaktifkan sinyal relaksasi otot halus Arteri Penis,
sehingga menyebabkan Vasodilatasi arteri penis. Hasil dari pelebaran Arteri ini
meningkatkan sejumlah darah yang masuk ke penis dan juga menginduksi Sel-sel
Endotel di dinding Arteri penis untuk mengeluarkan NO dan tetap mempertahakan
Vasodilatasi nya.
Testosteron sebagai penentuan jenis kelamin pada pria ditentukan adanya gen
SRY (sex determining gene on the Y chromosome), yang akan merangsang pembentukan
gonad pada pria. Hormon Androgen memiliki peran yang penting pada pembentukan
gonad pada masa janin. Pada umur 7 tahun produksi hormon androgen mulai meningkat
dan diawali dengan meningkatnya produksi Dehidroepiandrosterone oleh Kelenjar
Adrenal. Sekresi LH oleh pengaruh oleh Hormon GnRH dimulai pada usia 10 tahun,
sekresi terjadi ketika tidur semakin lama semakin meningkat jumlahnya sampai seorang
pria menjadi dewasa. Perubahan Testosteron menjadi estrogen pada Pria. Fungsi dari
Hormon ini adalah menjaga system Reproduksi pria agar bekerja dengan baik,
konsentrasi dari Testosteron ini jika normal akan menyebabkan Pendorongan terhadap
proses Spermatogenesis, dan bila konsentrasi nya rendah atau di bawah normal akan
menyebabkan Infertilitas. Testosteron juga berfungsi dalam sirkulasi sistemik yang
memainkan peran penting dalam perkembangan otot, pertumbuhan tulang, perkembangan
karakteristik seks sekunder, dan mempertahankan dorongan Seksual pria dan wanita.

Anda mungkin juga menyukai