yaitu apabila arah aliran dari kedua fluida di dalam penukar kalor adalah sejajar. Artinya kedua
fluida masuk pada sisi yang satu dan keluar dari sisi yang lain mengalir dengan arah yang sama.
Penukar panas jenis ini, temperature fluida yang memberikan energi akan selalu lebih tinggi
dibanding yang menerima energi sejak mulai memasuki penukar kalor hingga keluar. Itu artinya, jika
menggunakan jenis ini memerlukan energi yang besar pada prosesnya. Berikut gambar APK aliran
searah dan analogi temperatur aliran searah
yaitu bila kedua fluida mengalir dengan arah yang saling berlawanan dan keluar pada sisi yang
berlawanan. Pada tipe ini masih mungkin terjadi bahwa temperatur fluida yang menerima panas
( temperatur fluida dingin ) saat keluar penukar kalor lebih tinggi dibanding fluida yang memberikan
kalor (temperature fluida panas) saat meninggalkan penukar kalor. Ini artinya, dengan ini bisa
menghasilkan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada masukan, lebih
menguntungkan. Berikut gambar APK berlawanan arah dan analogi temperatur APK berlawanan
arah
2. Menurut saya lebih menguntungkan pertukaran panas dengan aliran searah, karena temperatur
fluida dingin yang keluar penukar panas pada aliran searah , lebih tinggi dibandingkan temperatur
fluida panas yang keluar dari penukar panas pada aliran berlawanan arah.
Aliran Fluida yang aliran searah Aliran fluida yang berlawanan arah
4. Gambar profil temperatur pertukaran panas aliran searah dan berlawanan arah
1. D. Perpindahan panas
2. C. 1-4-5-6-7
3. A. Konduksi
5. D. Stefan Boltzman
6. B. Fourier
8. C. Konduktifitas
9. A. Konduktor
10. A. Konduksi
11. D. Radiasi
12. B. Konveksi
13. A . Konduksi
Luas Permukaan = 1 m2
Q
2
=1× 5,67 ×10−8 × ( 3504−3004 )
1m
w
Q=391,58
m2
17. A. Konduksi
18. B. 400 W
Dik : lebar = 1 m
panjang = 5m
tebal = 25 cm = 0,25 m
k = 0,80 w/moC
T luar = 25oC
T dalam = 50oC
kA ∆ T
Dij : Q=
d
Q=400 w
19. B. Konveksi
suhu kondensor = 30 ℃
−1 kkal
koefisien konveksi = 7,5 ×10
( s ) ( m2 ) ( ℃ )
Dit : Laju kalor yang diterima kondensor ( Q ) ?
Dij : Q = h x A x ∆T
Q = 11,25 Kalori
kkal
daya hantar panas = 0,033
( jam ) ( cm2 ) ( ℃ /cm )
suhu dalam = 925 ℃
Dit : Q ?
Dij : Q = K x A x ∆T : X
Q = 68.681,25 kkal/jam
23. D. Konveksi
25. D. Konveksi
27. 2 dan 3
2. dinginnya kopi saat diaduk di gelas
3. steam yang disemprotkan ke udara dari sterilizer pada pabrik pengolahan sawit
29. B. Konveksi
30. B. 30 W
w
k = 0,45
( m) ( k )
∆ t = 200 K
luas permukaan = 200 cm 2=0,02 m2
Dit : Q ?
Dij :
kA ∆ T
Q=
d
Q =30 w
31. A. A
35. A. 0,138 KW
Dik : d = 0,25 m
k = 0,69 w⁄(m)(℃)
∆t= 10℃
A = 5 m2
Dit : Q ?
Dij : Q = K x A x ∆T : X
Q = 0,69 x 5 x 10 : 0,25
37. C. Laju perpindahan panas konduksi berbanding lurus dengan temperatur dan berbanding terbalik
dengan tebal benda
38. C. Evaporator
39. D. Air cooled heat exchanger, spiral heat exchanger, hairpin heat exchanger
40. B. Kondensor
panjang = 6 m
w
h = 69
( m 2) ( k )
Dit : Laju kalor yang diterima kondensor?
Dij : Q=h× A ×∆ t
Q = 69 x ( 0,052 × 6 ) x ( 333-298 )
Q = 753,48 w = 0,753 kW
42. Dik :
dinding dalam :
d = 20 cm = 0,2 m
k = 3,27 kkal⁄(jam)(m2 )(℃/m)
t= 240℃
dinding luar :
d = 7,62 cm = 0,0762 m
k = 0,164 kkal⁄(jam)(m^2 )(℃/m)
t= 38℃
A = 0,18 m2 selama 3 jam
Dit : Q total ?
Dij : ∆t = 240 – 38 = 202
kA = 3,27 x 0,18 = 2,943
X bata 0,2
Q Total = 202 x 3
1 + 1
2,94 0,39
Q Total = 208,66 kkal
Dit : Q ?
X 20
Dik : A=1 ft
∆ t = 100−90=10 ℃
d = 3 inchi = ¼ ft
Dit: Q ?
kA ∆ T
Dij: Q=
d
( 0,5 ) (1)(10)
Q=
1/4
50. B. Fluida dingin dan panas mengalir dari arah yang searah