Anda di halaman 1dari 11

TELAAH JURNAL

EFFECT OF COMBINATION OF AROMA THERAPY LAVENDER AND


CLASSICAL MUSIC TOWARDS A DECREASE IN ANXIETY LEVELS
MODERATE AND SEVERE ON THIRD TRIMESTER PREGNANT
WOMEN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : REDI OKTAVIAN NUR
NIM : 2011102412074

PRORAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2021
TELAAH JURNAL
I. DESKRIPSI UMUM
No. Item
1. Judul Jurnal
Effect of Combination of Aroma Therapy Lavender and Classical Music Towards a
Decrease in Anxiety Levels Moderate and Severe on Third Trimester Pregnant Women
Pengaruh Kombinasi Aroma Terapi Lavender dan Musik Klasik Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Sedang dan Berat pada Trimester Ketiga Hamil Wanita
2. Penulis Jurnal
a) Risqi Dewi Aisyah,
b) S. Suparni,
c) F. Fitriyani
3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh
-
4. Penelaah/Review Jurnal
Redi Oktavian Nur
5. Sistematika Penulisan
-
6. Referensi Daftar Pustaka
Buku :
Website :

II. DESKRIPSI CONTENT:

No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “

1 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian


post laparatomi

2. Seberapa besar masalah tersebut?


Kecemasan, depresi dan kecemasan selama
kehamilan merupakan faktor risiko bagi ibu dan bayi.
Lebih khusus lagi, kecemasan dalam kehamilan dapat
mengakibatkan usia kehamilan yang lebih pendek
dan perkembangan saraf yang merugikan janin.
Akibat ketegangan dan kecemasan selama kehamilan
berhubungan dengan bayi berat lahir rendah, dan
cenderung mengalami depresi saat melahirkan

3. Dampak masalah jika tidak di atasi?


wanita yang selama hamil mengalami gangguan
psikologis akan mengakibatkan kelahiran yang tidak
optimal termasuk peningkatan mortalitas dan
morbiditas

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi?


Bandingkan antara masalah yang ada/kenyataan
dengan harapan/target?
Tidak ada kesenjanngan dalam penelitian.
Penelitian yang di lakukan sesuai dengan
harapan / target. Upaya pencegahan
kerusakan kulit penderita kusta dengan
minyak zaitun meningkat darin 53,35 menjadi
93.3%

5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan


hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti
Tujuannya untuk mengurangi penderita kusta
di Puskesmas Buaran Pekalongan dengn
menggunakan minyak zaitun yang dilakukan
di rumah dengan melakukan perawatan diri
dengan rajin

2 Methode

1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?


penelitian

Untuk desain eksperimen:

a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk


menentukan efektifitas suatu intervensi?
Iya, karena untuk membandingkan antara
kelompok control dan eksperimen untuk
mencapai suatu intervensi

b. Apakah peneliti melakukan random alokasi


(randomisasi)?
iya, penelitian ini menggunakan perbandingan
untuk mengetahui manfaat dari layanan
onkologi ginekologi.

c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana


prosedurnya, apakah dilakukan randomisasi
sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang
melakukan randomisasi?
Iya, pasien diacak secara random blok dimana
pasien di kelompokan sesuai dengan Tindakan
yang sesuai kelompok masing-masing

d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat


perbedaan karakteristik/variable perancu pada
kedua kelompok, apakah peneliti melakukan
pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi
atau uji multivariate?
Dilakukan multivariate apabila adanya
penambbahan dan pengurangan variable

e. Apakah peneliti melakukan masking atau


penyamaran dalam memberikan perlakuan pada
responden (responden tidak menyadari apakah
sedang mendapatkan intervensi yang diuji
cobakan?
Peneliti tidak menggunakan masking atau
penyamaran

f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah


peneliti melakukan blinding saat mengukur
outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel
atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok
mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control ). Hal ini menunjukkan upaya peneliti
meningkatkan validitas informasi
Desain penelitian ini menggunakan statistic
deskriftif dan dinilai normalitasnya
menggunakan inspeksi visual dan metode
shapiro-wilk

2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?


sampel Populasi target dan terjangkau adalah semua
pasien post laparatomi yang berada di Rumah
sakit yang digunakan sebagai tempat
penelitian sebanyak 112 pasien

2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan


eksklusi sampel?
Sampel yang digunakan adalah seluruh pasien
post laparatomi berjumlah 112 responden.
Kriteria inklusi dan eksklusi adalah pasien
yang pasien yang di rawat selama 5.0 ± 3.4
hari.

3. Bagaimana metode sampling yang digunakan


untuk memilih sampel dari populasi target?
Metode sampling yang digunakan adalah
menggunakan mann whitney test
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian? Metode atau rumus apa yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
112 responden

3. Pengukuran atau 1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?


pengumpulan Variable yang diukur dalam penelitian yaitu
data pre test dan post test design

2. Metode apa yang digunakan untuk


mengumpulkan data?
Peneliti menggunakan metode Quasy
Eksperimental pada jurnalnya

3. Alat ukur apa yang digunakan untuk


mengumpulkan data?
Alat ukur yang digunakan peneliti yaitu
lembar check list observasi sebelum dan
sesudah menggunakan minyak zaitun

1. 4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat


ukur/instrument yang digunakan? Apakah peneliti
menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika
dilakukan apa metode yang digunakan untuk
menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hassilnya?
Instrument yang digunakan kuisioner di
dalam jurnal peneliti tidak ada
mencantumkan hasil validitas dan rehabilitas
dari alat yang digunakan, peneliti hanya
mencantumkan hasil dari perubahan data
yaitu

5. Siapa yang melakukan pengukuran atau


pengumpulan data? Apakah dilakukan pelatihan
khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

4. Analisis data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji


hipotesis atau menganalisis data?
Uji statistic tidak ada

2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti


menggunakan metode intention to treat atau on
treatment analysis?
Penelitian experiment peneliti menggunakan
metode on treatmen analysis karena dari 35
responden masih ada 15 responden yang
mengikuti penelitian selama 30 hari

a. Intention to treat adalah menganalisis semua


sampel yang megikuti penelitian, baik yang
drop out, loss follow up atau berhenti
sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop
out dianggap hasil intervensi yang gagal.

b. On treatment analysis hanya menganalisis


sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out
diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis

3. Program atau software statistic apa yang


digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Tidak menggunakan software statistic

3 Hasil penelitian

1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang


dan data base menggambarkan responden yang mengikuti
line penelitian sampai selesai, drop out dan loss
follow up?
Pada jurnal penelitian tersebut, peneliti
mengambil 35 responden dengan mengambil
sampel 15 responden yang akan diteliti selama
30 hari pada tahun 2012. Seluruh responden
(sampel) mengikuti penelitian sampai akhir.

2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline


data?
Pada penelitian digunakan sampel sebanyak
15 responden dengan karakteristik
 8 orang yang tidak mengalami kerusakan
kulit ( pre test )
 7 orang yang mengalami kerusakan kulit (
post test )
 Menggunakan responden yang tidak
mengalami cacat tingkat dua
 Base line data yang digunakan adalah
independent sampel T-test

3. Pada penelitian eksperiment apakah variable


perancu (counfounding variable) dalam data base
line tersebar seimbang pada setiap kelompok?
Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk
membuat penelitian bebas dari pengaruh variable
perancu?
Pada penelitian tidak terdapat variable
perancu, karena hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan perbaikan keadaan kulit
penderita dari 53.3% menjadi 93.3%
2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti
melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis
penelitian terbukti atau tidak terbukti ( bermakna
atau tidak secara statistic )? Apakah hasil
penelitian juga bermakna secara klinis?
a. Hasil penelitian
1) Keadaan kulit penderita kusta
sebelum dilakukan intervensi
pemberian minyak zaitun yang tidak
mengalami kerusakan kulit sebanyak
8 responden (53,3%) dan yang
mengalami kerusakan kulit sebanyak
7 responden (46,7%)
2) Keadaan kulitpenderita sesudah
dilakukan intervensi pemberian
minyak zaitun yangtidak mengalami
kerusakan kulit sebanyak 14
responden (93,3%) dan yang masih
mengalami kerusakan kulit sebanyak
1 responden (6,7%)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penderita kusta yang melakukan
intervensi dengan menggunakan
minyak zaitun efektif untuk
mengurangi kerusakan kulit.
b. Penelitian melakukan uji hipotesis
Uji hipotesis peneliti terbukti bahwa
efektifitas minyak zaitun mampu
mengurangi kerusakan kulit dilihat dari
banyaknya responden yang mengalami
kerusakan kulit berkurang ketika
menggunakan minyak zaitun.
c. Penelitian mencantumkan manfaat vit
yang terdapat pada minyak zaitun dan
memberikan saran upaya pencegahan
yang tercantum dalam jurnal peneliti.
d. Peneliti sudah menjelaskan
semuamanfaat minyak zaitun dan
vitamin yang terkandung dalam minyak
zaitun.

2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable


dependen kategorik apakah peneliti menjelaskan
tentang nilai kepentingan klinis dari
hasilmpenelitian sepertinumber need to treat
(NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR)
a. Peneliti menjelaskan atau Relative Risk
( RR ) yaitu perbandingan antara sebelum
dan sesudah dilakukan pemberian minyak
zaitun.
b. Peneliti menjelaskan jumlah pasien yang
akan diberi pengobatan

4 Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil


penelitian? Apakah peneliti membuat interpretasi
yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori
terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak
sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian
tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.
 Penyakit ini lebih banyak timbul pada
pria dibandingkan wanita, dan juga
diperkirakan bahwa faktor keturunan
turut berperan. Dari semua penduduk di
suatu daerah kusta 5-10% telah terinfeksi
Mycobacterium Leprae. Hal ini dapat
ditentukan dengan dipstick, suatu batang
kecil dengan kapas yang dimasukkan
kedalam liang hidung dan diperiksa di
laboratorium untuk mengetahui
keberadaasn basil kusta (Tjay &
Rahardja 2007, h. 164).
 Penyakit kusta adalah penyakit kronik
yang disebabkan oleh Mycobacterium
lepra (M. leprae) yang pertama kali
menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat
menyerang kulit, mukosa (mulut), saluran
napas bagian atas, sistim retikulo
endotelia, mata, otot, tulang dan testis
(Amirudin dikutip dalam Kajian Pustaka
2013, h. 1).

2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil


penelitiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk
menunjukkan adanya relevansi?
Di Indonesia penderita kusta pada tahun 2012
sebanyak 23.169 dan jumlah kecacatan tingkat
2 diantara penderita baru sebanyak 2.025
orang atau 10,11%. Jika dibandingkan tahun
2011 terjadi peningkatan dimana jumlah
penderita kusta mencapai 20.023 kasus
(Tempo 2013, h.1). Di Jawa Tengah angka
prevalensi kusta pada tahun 2012 sebanyak
6076 per 10.000 penduduk (Dinkes Provinsi
Jawa Tengah, 2012). Di Kabuapten
Pekalongan pada tahun 2009 Prevlensi Rate
kusta sebesar 0,7% per 10.000 pendudukdan
Case Detection Rate (CDR) sebesar 0,06% per
10.000 penduduk, dan cacat tingkat dua
sebesar 0,07% (Dinkes Kabupaten
Pekalongan, 2009).

3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan


relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta
terhadap pemecahan masalah?
 Penderita kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Buaran Kabupaten
Pekalongan masih banyak mengerjakan
pekerjaan rumah yang berbahaya,
seharusnya membagi pekerjaan rumah
tangga dengan anggota keluarga yang lain
agar anggota keluarga pasien kusta
tersebut dapat mengerjakan bagian yang
berbahaya bagi tangan atau kaki yang
sudah mati rasa. Hal yang harus
diperhatikan untuk pasien kusta adalah
dengan memeriksa tangan atau kaki
dengan teliti apakah ada luka atau lecet.
Jika ada luka, memar, lecet sekecil
apapun haruslah dirawat dan
diistirahatkan bagian yang luka tersebut
sampai sembuh (Depkes RI 2006, h. 100).
 Cara untuk menjaga dan mencegah
terjadinya kerusakan kulit adalah dengan
minyak zaitun yang memiliki beragam
manfaat, baik untuk kesehatan maupun
kecantikan. Minyak zaitun dipercaya
dapat membantu mempertahankan
kelembapan dan elastisitas kulit sekaligus
memperlancar proses regenerasi kulit,
sehingga kulit tidak mudah kering dan
berkerut (Chaerunisa, 2008).

4. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil


penelitian?
 Efektivitas pemberian minyak zaitun
dalam upaya pencegahan kerusakan kulit
pada penderita kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Buaran Kabupaten
Pekalongan.
 Perawatan kulit pada penderita kusta
sangatlah penting untuk mencegah
terjadinya kerusakan kulit sampai dengan
kecacatan
5. Bagaimana applicability hasil penelitan menurut
peneliti? Apakah hasil penelitian dapat diterapkan
pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya
manusia, dan aspek legal?
Pada tahun 1980 saat WHO
menyelenggarakan terapi kombinasi Multi
Drung Therapy (MDT) dari tiga obat yang
dalam 2 tahun dapat menyembuhkan kusta
secara tuntas. Sejak itu jumlah pasien
keseluruhan menurun secara drastis, tetapi
sebaliknya jumlah penderita baru meningkat.
Pada tahun 1996 jumlah penderita
diperkirakan lebih dari 1,4 juta, sebelumnya
pada tahun 1991 WHO telah menerbitkan
resolusi untuk menghapus kusta dari dunia
padatahun 2000.
a. Keadaan kulit penderita kusta sebelum
dilakukan intervensi pemberian minyak
zaitun yang tidak mengalami kerusakan
kulit sebanyak 8 responden (53,3%) dan
yang mengalami kerusakan kulit
sebanyak 7 responden (46,7%).
b. Keadaan kulit penderita kusta sesudah
dilakukan intervensi pemberian minyak
zaitun yang tidak mengalami kerusakan
kulit sebanyak 14 responden (93,3%) dan
yang masih mengalami kerusakan
kulitsebanyak 1 responden (6,7%).

6. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada


setting pratik klinik lainnya?
 Penelitian ini menggunakan quasy
eksperimental dengan menggunakan
rancangan penelitian pre test and post test
design, pengukuran kerusakan kulit
dilakukan awal perlakuan dan pada akhir
perlakuan. Efektivitas minyak zaitun
sebelum dan sesudah dibandingkan.
Kerusakan kulit dikendalikan pada awal
pengambilan sampel yaitu dengan
memilih pasien yang belum mengalami
kecacatan tingkat dua.
 Populasi dalam penelitian ini adalah
semua penderita kusta yang ada
diWilayah kerja Puskesmas Buaran
Kabupaten Pekalongan sebanyak 36
penderita, diantaranya penderita sudah
mengalami cacat tingkat dua. Sampel
yang digunakan adalah seluruh pasien
kusta di Puskesmas Buaran yang tidak
mengalami cacat tingkat dua yang
berjumlah 35 responden.
 Jenis instrumen yang digunakan adalah
lembar checklist observasi sebelum dan
sesudah menggunakan minyak zaitun.

7. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan


kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini
tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
 Keadaan kulit penderita kusta sebelum
dilakukan intervensi pemberian minyak
zaitun yang tidak mengalami kerusakan
kulit sebanyak 8 responden (53,3%) dan
yang mengalami kerusakan kulit
sebanyak 7 responden (46,7%). Keadaan
kulit penderita kusta sesudah dilakukan
intervensi pemberian minyak zaitun yang
tidak mengalami kerusakan kulit
sebanyak 14 responden (93,3%) dan yang
masih mengalami kerusakan kulits
ebanyak 1 responden (6,7%).
 Tidak di temukan kelemahan pada
penelitian ini

Anda mungkin juga menyukai