Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kezio Jonathan Sitio

Kelas : XII IPS 2 / 14

1. Tuliskan ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer!


Ciri-ciri:
1) Perdana Menteri diangkat oleh presiden, dan bukan oleh parlemen seperti dalam sistem
parlementer murni. Hal ini diatur dalam Pasal 51 ayat (2) UUDS 1950.
2) Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Menurut Pasal 46 ayat (1) UUDS 1950
disebutkan bahwa, presiden sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan
dipegang oleh perdana Menteri.
3) Kabinet dibentuk oleh presiden dan bukan oleh parlemen seperti dalam sistem
parlementer murni.
4) Menteri-menteri, baik secara perorangan maupun bersama-sama bertanggung jawab
kepada parlemen, pengangkatannya oleh presiden.
5) Kepala negara (presiden) turut merangkap sebagai kepala pemerintahan. Dalam sistem
parlementer murni jabatan itu dipisahkan.
2. Tuliskan nama-nama Kabinet (7 Kabinet) pada masa demokrasi liberal, dan jelaskan
keberhasilan Kabinet Ali Sastro I 1953 – 1955, Kabinet Burhanuddin Harahap 1955- 1956 dan
Kabinet Juanda (Karya) 1957 – 1955!
Nama-nama kabinet:
1) Kabinet Natsir (1950-1951)
2) Kabinet Sukiman (1951-1952)
3) Kabinet Wilopo (1952-1953)
4) Kabinet Ali I (1953-1955)
5) Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956)
6) Kabinet Ali Sastroamijojo (1956-1957)
7) Kabinet Karya/Kabinet Djuanda (1957-1959)

Keberhasilan Kabinet Ali I:

Kabinet Ali Sastroamijoyo I dinilai telah memberikan sumbangsih kepada negara dan bahkan
kepada bangsa Asia-Afrika. Hal ini didasarkan pada peristiwa yang terjadi di Bandung pada
18 April-24 April 1955. Saat itu Indonesia berhasil merangkul saudara-saudara Afrika dan
Asia untuk melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet atau
negara imperialis yang lain.

Keberhasilan Kabinet Burhanuddin Harahap:

Keberhasilan dari kabinet Burhanudin Harahap adalah penyelenggaraan pemilu pertama


yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955
(memilih konstituante). Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27 partai
yang lolos seleksi.

Keberhasilan Kabinet Karya/Kabinet Djuanda:

Mendeklarasikan hukum territorial kelautan Nusantara yang dikenal Deklarasi Djuanda


3. Jelaskan dua tahap pelaksanaan Pemilu I 1955!
1) Tahap pertama adalah untuk pemilihan anggota DPR pada 29 September 1955 yang
diikuti oleh 29 parpol dan individu.
2) Tahap kedua untuk memilih anggota konstituante pada 15 Desember 1955.
4. Jelaskan Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959!
Presiden Soekarno menetapkan Dekret Presiden 1959 pada 5 Juli 1959 yang berisi
membubarkan Dewan Konstituante, menyatakan berlakunya kembali UUD 1945, dibentuknya
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewa Pertimbangan Agung Sementara
(DPAS).
5. Tuliskan penyimpangan-penyimpangan Presiden Ir. Soekarno dan proyek besar (mercusuar)
pada masa demokrasi terpimpin.
Penyimpangan-penyimpangan Presiden Ir. Soekarno:
1) Kekuasaan Presiden Tak Terbatas
2) Pembentukan MPRS
3) Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR (Gotong Royong) oleh Presiden Soekarno
4) Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara)
5) Pembentukan Front Nasional
6) Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis)
7) Pembentukan Kabinet Kerja
8) Adanya ajaran Resopim
9) Peran ABRI
10) Kehidupan Partai Politik

Adanya pandangan politik luar negeri Nefo/Oldefo ini mendorong Indonesia untuk melakukan
politik “mercusuar”. Presiden Soekarno memandang bahwa Indonesia merupakan mercusuar
yang dapat menerangi jalan bagi negara-negara Nefo di seluruh dunia.

6. Jelaskan tentang OLDEFO dan NEFO yang merupakan polarisasi dunia yang diciptakan oleh Ir.
Soekarno!
Secara umum, Nefo adalah lambang kelompok negara yang baru merdeka dan
menentang kolonialisme, imperialisme, dan komunisme. Oldefo adalah kelompok Negara
merdeka yang melaksanakan kolonialisme dan imperialisme. Pemerintah Indonesia menentang
wacana ini dan menyatakan bahwa segala bentuk imperialisme dan kolonialisme harus
dihapuskan.
Istilah Nefo dan Oldefo muncul pada saat Indonesia masih dipimpin oleh Presiden
Soekarno. Waktu itu muncul wacana terbentuknya Federasi Malaysia yang beranggotakan
semua bekas jajahan Inggris di wilayah asia Tenggara. Pembentukan Federasi ini di tolak oleh
Presiden Soekarno karena dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru.

Anda mungkin juga menyukai