Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

“PEMASANGAN INFUS”

STASE KDP

OLEH:
WIDIA RAMADANIATI

NPM:
2014901110092

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2020
Lampiran 4

Dibuat pada saat sebelum melakukan kegiatan penilaian DOPS oleh preseptor klinik.

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:

Pemasangan infus.

Nama klien : Bapak Didik

Diagnosa medis :

2. Diagnosa keperawatan:
Kekurangan volume cairan b.d. adanya mual dan muntah
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
a. Persiapkan alat yang diperlukan dalam pemasangan infus.
Rasionalnya: dengan menyiapkan alat dengan benar maka dapat mempermudah
pemasangan infus.
b. Mencuci tangan
Rasionalnya : mengurangi penularan mikroorganisme.
c. Mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan.
Rasionalnya : mencegah terjadinya salah pasien dan mengurangi kecemasan pasien.
d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
Rasionalnya : membuat keadaan pasien rileks.
e. Dekatkan alat ke dekat pasien
Rasionalnya : mempermudah dalam melakukan tindakan.
f. Sambungkan cairan infus ke set infus gantung di standar infus.
Rasionalnya : mempermudah dalam pemasangan infus
g. Pasang perlak dibawah area yang akan dilakukan penusukan.
Rasionalnya : menjaga kebersihan daerah sekitar penusukan.
h. Pasang tourniquet 5-10 cm di atas tempat penusukan dan kencangkan
Rasionalnya : untuk mempermudah mencari vena yang akan dilakukan penusukan.
i. Pasang sarung tangan.
Rasionalnya : mencegah penyebaran mikroorganisme.
j. Tentukan vena yang akan di tusuk.
Rasionalnya : pilih vena yang tidak bercabang
k. Desinfeksi / bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alcohol dengan gerakan
sirekuler ( satu kali sapuan).
Rasionalnya : membawa mikroorganisme menjauhi pusat penusukan sehingga
mencegah masuknya mikroorganisme kedalam vema dan system vascular.
l. Lakukan penusukan pada daerah yang sudah di disenfeksi dengan sudut 30 derajat.
Rasionalnya : cara ini dapat mengurangi trauma saat memasukkan jarum.
m. Lepas tourniquet jika berhasil.
Rasionalnya : mengurangi tekanan pada vena.
n. Hubungkan jarum intravena dengan infus set buka klem dan alirkan cairan \.
Rasionalnya : untuk memastikan apakah cairan masuk ketubuh pasien.
o. Fiksasi jarum intravena.
Rasionalnya : agar jarum tidak lepas
p. Atur tetesan infus sesuai kebutuhan pasien.
Rasionalnya: memberikan terapi sesuai anjuran.
a. Pegang jarum dengan posisi 10
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
a. Bahaya
Bisa membuat vena pecah atau membiru, bisa terjadi infeksi jika IV cateter tidak steril
bisa memicu terjadinya flebitis jika dibiarkan lama-lama.
b. Pencegahannya
Berhati-hati dan cermat saat memasang IV cateter.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
a. Untuk memenuhi atau mengganti kebutuhan cairan
b. Membantu pemberian akses obat

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Masalah pasien dapat teratasi sebagian atau total.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):

a. Monitor KU dan TTV


b. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih

Banjarmasin, 15 Oktober 2020

Ners muda,

(Widia Ramadaniati, S. Kep)

Preseptor klinik,

(Yosra Sigit Pramono, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai