DOPS Pemasangan Infus
DOPS Pemasangan Infus
“PEMASANGAN INFUS”
STASE KDP
OLEH:
WIDIA RAMADANIATI
NPM:
2014901110092
Dibuat pada saat sebelum melakukan kegiatan penilaian DOPS oleh preseptor klinik.
Pemasangan infus.
Diagnosa medis :
2. Diagnosa keperawatan:
Kekurangan volume cairan b.d. adanya mual dan muntah
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
a. Persiapkan alat yang diperlukan dalam pemasangan infus.
Rasionalnya: dengan menyiapkan alat dengan benar maka dapat mempermudah
pemasangan infus.
b. Mencuci tangan
Rasionalnya : mengurangi penularan mikroorganisme.
c. Mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan.
Rasionalnya : mencegah terjadinya salah pasien dan mengurangi kecemasan pasien.
d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
Rasionalnya : membuat keadaan pasien rileks.
e. Dekatkan alat ke dekat pasien
Rasionalnya : mempermudah dalam melakukan tindakan.
f. Sambungkan cairan infus ke set infus gantung di standar infus.
Rasionalnya : mempermudah dalam pemasangan infus
g. Pasang perlak dibawah area yang akan dilakukan penusukan.
Rasionalnya : menjaga kebersihan daerah sekitar penusukan.
h. Pasang tourniquet 5-10 cm di atas tempat penusukan dan kencangkan
Rasionalnya : untuk mempermudah mencari vena yang akan dilakukan penusukan.
i. Pasang sarung tangan.
Rasionalnya : mencegah penyebaran mikroorganisme.
j. Tentukan vena yang akan di tusuk.
Rasionalnya : pilih vena yang tidak bercabang
k. Desinfeksi / bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alcohol dengan gerakan
sirekuler ( satu kali sapuan).
Rasionalnya : membawa mikroorganisme menjauhi pusat penusukan sehingga
mencegah masuknya mikroorganisme kedalam vema dan system vascular.
l. Lakukan penusukan pada daerah yang sudah di disenfeksi dengan sudut 30 derajat.
Rasionalnya : cara ini dapat mengurangi trauma saat memasukkan jarum.
m. Lepas tourniquet jika berhasil.
Rasionalnya : mengurangi tekanan pada vena.
n. Hubungkan jarum intravena dengan infus set buka klem dan alirkan cairan \.
Rasionalnya : untuk memastikan apakah cairan masuk ketubuh pasien.
o. Fiksasi jarum intravena.
Rasionalnya : agar jarum tidak lepas
p. Atur tetesan infus sesuai kebutuhan pasien.
Rasionalnya: memberikan terapi sesuai anjuran.
a. Pegang jarum dengan posisi 10
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
a. Bahaya
Bisa membuat vena pecah atau membiru, bisa terjadi infeksi jika IV cateter tidak steril
bisa memicu terjadinya flebitis jika dibiarkan lama-lama.
b. Pencegahannya
Berhati-hati dan cermat saat memasang IV cateter.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
a. Untuk memenuhi atau mengganti kebutuhan cairan
b. Membantu pemberian akses obat
Ners muda,
Preseptor klinik,