Anda di halaman 1dari 17
Budidaya Buncis Buncis (Phaseolus vulgaris 1.) merupakan kelompok tanaman Legum (kacang- kacangan) yang berasal dari Amerika dan merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Dibandingkan tanaman kacang-kacangan lainnya, buncis memiliki kadar karbohidrat yang tertinggi, kadar protein yang setara dengan tanaman kacang hijau, kadar lemak yang jauh lebih rendah dibandingkan kacang kedelai dan kacang tanah, serta memiliki kadar serat yang setara dengan kacang hijau, kedelai dan kacang tanah, Kadar serat pada kacang buncis jauh lebih tinggt dibandingkan dengan tanaman padi, jagung dan gandum dan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia serta dapat di konsumsi setiap hari (Astawan, 2009), Kandungan dan komposisi buncis adalah sebagai berikuut: (Rukmana 1994). Tabel. Kandungan dan komposisi gizi polong buncis dalam setiap 100 gram bahan Kandungan Gizi (2) Direbtorat Gizi Depkes R.1 (1981) Sejarah Singkat Tanaman Buncis Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli lembah Tahuaacan-Meksiko. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampal ke Indonesia. Sekarang buncis sudah dibudidayakan di seluruh dunia, mulai dari kawasan tropis, sub tropis, gurun bahkan di negeri yang bermusim dingin (Sastrapradja 2012). + Di negeri yang beriklim sub tropis atau dingin, budidaya buncis hanya bisa dilakukan sselama musim panas, atau di dalam greenhouse. + Di kawasan gurun, budidaya buncis juga hanya bisa dilakukan di dalam greenhouse, atau di alam terbuka namun dengan diberi tanaman pelindung untuk menahan angin, * Di Indonesia, buncis polong yang lazim dibudidayakan hanyalah varietas hijau, dengan bij putih, tipe merambat. Sementara buncis biji yang paling banyak ditanam, adalah varietas berbiji merah (kacang merah), yang merupakan tipe tegak. Buncis adalah sayuran dataran menengah (500 m. dp!) sampai tinggi (1.000 m. dpl). Pada musim penghujan, buncis bisa dibudidayakan di lahan Kering (tanah tegalan). Tetapi pada musim kemarau, buncis hanya bisa dibudidayakan di lahan sawah atau lahan_ yang berpengairan teknis (Rizqiani dkk, 2007) Dilihat dari tanamannya, dikenal ada dua macam buncis yakni : buncis merambat dan buncis tegak. Buncis merambat dibudidayakan dengan ajir (lanjaran tempat merambat tanaman). Ajit biasanya berupa bilah bambu atau batang-batang perdu. Sementara buncis tegak dibudidayakan tanpa ajir. Produktivitas bincis merambat umumnya lebih tinggi dibanding buneis tegak (Rizqiani dk, 2007), Dilihat dari cara bagian yang dikonsumsi, buncis dibedakan menjadi jents polong dan biji. Buncis polong dikonsumsi polong mudanya. Polong buncis masih dibedakan menjadi polong biasa (panjang 12 cm), dan baby buncis (panjang 7 cm). Buncis biji dibiarkan sampai tua dikeringkan dan diambil bijinya untuk dikonsumsi, Buncis polong umumnya berbiji sedikit .polongnya berdaging tebal, renyah dengan serat yang hampir tidak ada. Buncis bij.berpolong, tipis, alot Karena banyak seratnya. Tetapi polong jenis buncis ini berbiji banyak dengan ukuran besar-besar. Selain polong dan bijinya, buncis juga bisa dikonsumsi daunnya (Setianingsih dan Khaerodin, 1991). Dari warna daun, polong dan bijinya, buneis juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, Batang, daun dan kulit polong buncis bisa dibedakan menjadi buncis hijau dan ungu. Variasi warna lebih banyak terdapat pada biji buncis. Mulai dari buncis biji putih, ungu, hitam, merah, cokelat, kuning pink dan loreng Varietas buncis yang sudah banyak ditanam petani dan populer antara lain : + Buncis babud (loka bandung) Varietas ini mempunyai polong Kurang lebih sebesar jari kelingking dengan penampang melintang berbentuk bulat. Panjang polong sekitar 15 cm dengan ujung agak melengkung ddan berwarna hijau muda. Bij yang sudah tua berwarna putih, + Buncis hawaian wonder Varietas ini mempunyai polong yang besar dan warna yang lebih muda dari buncis babud Penampang melintang polong agak pipih, lebar sekitar 2,5 cm dan panjangnya sekitar 25 ‘om. Bi yang sudah tua berwamna cokelat keabu-abuan, * Buncis kopak Jika dibandingkan dengan buncis hawaian wonder, polongnya lebih pipih, Lebar polong 3,5 ‘om, panjangnya 22 cm, dan bentuknya sering bengkok. Bil yang sudah tua berwarna putih, bentuknya pipih dan lebih besar dari buncis babud. # Buncis kansender Tanamannya agak pendek, polongnya lurus dengan panjang sekitar 12 em, dan berwarna bijau. Umurnya lebih genjah dari buncis babud. Biji yang sudah tua umumnya berwarna cokelat muda. + Buncis hawkesburry wonder Varietas ini mempunyai bentuk polong panjang sekitar 12 em, bentuknya agak pipib, dan berwarna hijau pucat. Warna bijinya merah ungu, kemudian berubah menjadi cokelat kehitaman bila sudah tua, Ukuran bijinya lebih besar dibandingkan dengan varietas lainnya. *Buncis Lokal Surakarta Varietas ini produksinya lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya, Polongnya berwarna ‘ijau, bij yang sudah tua berwarna hitam, dan bentuknya bulat (Susila dan Anas, 2006). Botani Tanaman Kedudukan tanaman buncis dalam tatanama tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan kedalam Kingdom : Plantae Divisio: Spermatophyta Kelas: Dicotyledonae Ordo: Legumenales Famili: Papilionacceae Genus: Phaseolus Spesies _: (Phaseolus vulgaris L). Kacang buncis dan kacang jogo mempunyai nama ilmiah sama yaitu Phaseolus vulgaris L, yang berbeda adalah tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya. Kacang buncis tumbuh merambat (pole beans) dan dipanen polong mudanya, sedangkan kacang jogo (kacang merah) merupakan kacang buncis jenis tegak (tidak merambat) umumnya dipanen polong tua atau bijinya saja, sehingga disebut Bush bean, Nama umum kacang buncis di pasaran internasional disebut Snap beans atau French beans, kacang jogo dinamakan Kidney beans (Cahyono, 2003). Morfologi Tanaman Buncis Sistem perakaran berbagai jenis buncis tidak besar atau ekstensif, percabangan lateralnya dangkal. Akar tunggang yang terlihat jelas biasanya pendek, tetapi pada tanah remah yang dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 4 meter, buncis memiliki perakaran tunggang. ddan serabut dan tidak tahan terhadap genagan air yang dapat membusukan akar pada tanaman buncis tersebut (Cahyono, 2003). Batang tanaman buncis tidak berkayu dan umumnya tidak keras, batang tanaman mempunyai buku-buku. Buku-buku yang terletak dekat dengan permukaaan tanah lebih pendek dibandingkan dengan buku-buku yang berada di atasnya, buku-buku tersebut merupakan tempat melekatnya tangkai daun buncis. Tinggi batang tanaman buncis tipe merambat ketinggian batangnya dapat mencapai sekitar 2,4- 3,5 meter, batang buncis tipe merambat tumbuh dari arah bawah menuju bagian atas dengan cara membelit kearah kanan atau searah jarum jam batang buncis tidak terlalu keras (Amin, 2014), Daun tanaman buncis berbentuk bulat lonjong, ujung runcing, tepi daun rata, berbulu atau berambut sangat halus, dan memiliki tulang-tulang menyirip. Kedudukan daun tegak agak mendatar dan bertangkai pendek. Setiap cabang tanaman terdapat tiga daun yang ke ‘dudukannya berhadapan (Cahyono,2003) Bunga tanaman buncis merupakan bunga sempurna (berkelamin ganda), berbentuk bulat panjang (silindris) dengan ukuran panjang 1,3 cm dan lebar 0,4 cm, kelopak bunga berjumlah 2 buah pada bagian pangkal bunga berwarna hijau, dan tangkai bunga sepanjang 1 em (Cahyono, 2003). Polong buncis memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada varietasnya, ada yang berbentuk pipih dan lebar yang panjangnya lebih dari 20 cm, bulat lurus dan pendek kurang dari 12 cm, serta berbentuk silindris agak panjang sekitar 12 ~ 20 cm, Biji buncis yang telah tua agak keras berukuran agak besar, berbentuk bulat lonjong dengan bagian tengah (mata biji) agak melengkung (cekung), berat biji buncis bekisar antara 16 ~ 40,6 g (berat 100 biji) (Cahyono, 2007), Syarat Pertumbuhan ‘Tanah yang cocok bagi tanaman buncis banyak terdapat di daerah yang mempunyai iklim basah sampai kering dengan ketinggian yang bervariasi. Tanaman buncis tidak membutuhkan curah hujan yang Khusus, hanya ditanam di daerah dengan curah hujan 1.500- 2.500 mm/tahun. Umumnya tanaman buncis memerlukan cahaya matahari yang banyak atau sekitar 400-800 feetcandles. Yang berarti tanaman buncis tidak memerlukan naungan. Sub uudara ideal bagi pertumbuhan buncis adalah 20-25°C. Pada suhu < 20°C, prases fotosintesis ‘terganggu, schingga pertumbuhan terhambat, jumlah polong menjadi sedikit. Pada suhu 25°C banyak polong hampa (sebab proses pernafasan lebih besar dari pada proses fotosintesis), schingga energi yang dihasilkan lebih banyak untuk pemapasan dari pada untuk pengisian polong. Kelembaban udara yang diperlukan tanaman buncis + 55% (sedang). Perkiraan dari kondisi tersebut dapat dilihat bila pertanaman sangat rimbun, dapat dipastikan kelembapannya cukup tinggi Jenis tanah yang cocok untuk tanaman buncis adalah andosol dan regosol karena mempunyai drainase yang baik. Tanah andosol hanya terdapat di daerah pegunungan yang mempunyai iklim sedang dengan curah hujan diatas 2500 mm/tahun, berwarna hitam, bahan organiknya tinggi, berstektur lempung hingga debu, remah, gembur dan permeabilitasnya sedang. Tanah regosol berwarna kelabu, coklat dan kuning, berstektur pasir sampai berbutir tunggal dan permeabel. Sifat-sifat tanah yang baik untuk buncis: gembur, remah, subur dan keasaman (pH) 5,5. Sedangkan yang ditanam pada tanah pH < 5,5 akan terganggu pertumbuhannya (pada pH rendah terjadi gangguan penyerapan unsur hara). Beberapa unsur hara yang dapat menjadi racun bagi tanaman antara lain: aluminium, bes! dan mangan. ‘Tanaman buncis tumbuh baik di dataran tinggi, pada Ketinggian 1000-1500 m dpl. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk ditanam pada daerah dengan ketinggian antara 300-600 meter. Beberapa varietas buncis tipe tegak seperti Monel, Richgreen, Spurt, FLO, Strike dan Farmers Early dapat ditanam di dataran rendah pada ketinggian antara 200-300 m dpl. ‘Teknis Budidaya 1. Persyaratan Benih atau Bibit Benih yang digunakan harus benar-benar benih yang baik, berasal dari pohon induk yang baik mempunyai daya tumbuh minimal 80-85%, bentuknya utuh, bernas, warna mengkilat, tidak bernoda coklat terutama pada mata bijinya, bebas dari hama dan penyakit, seragam, tidak tercampur dengan varietas lain, serta bersih dari kotoran. Benih yang baik mempunyai daya tumbuh yang tinggi, dapat disimpan lama, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tumbuhnya cepat dan merata, serta mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi tinggi 2. Penyiapan Benih Memilih benih yang baik agak sulit. Karena itu disarankan untuk membeli benih yang bersertifikat. Benih ini telah diyji coba oleh balai pengujian benih, sehingga dijamin kualitasnya. Apabila jumlah benih yang ada melebihi jumlah benih yang dibutuhkan. Maka dibutuhkan suatu penyimpanan dengan memberi suhu 18-20° C dengan kelembaban relatif 50-60 % dan Kandungan air benih sekitar 14% karena menentukan keawetan simpan benih, Bila persyaratan diatas terpenuhi maka daya simpan benth buncis dapat mencapat 3 tahun. Pembukaan Lahan Pengolahan lahan adalah semua pekerjaan yang ditujukan pada tanah untuk menciptakan media tanam yang ideal, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pembersihan rumput-rumputan (gulma) bermaksud agar tidak terjadi persaingan makanan dengan tanaman pokoknya. Cara membersihkannya dapat secara manual, yaitu dengan jalan mencabut gulma dengan tangan, cangkul, cetok atau traktor. Sedangkan cara kimia dilakukan dengan menggunakan herbisida. Pemberantasan hama dapat dilakukan dengan dengan bantuan bakteri EM yang berasal dari pupuk cair organik. Setelah bersih dari gulma, Tanah dibajak dan dicangkul 1-2 kali sedalam 20-30 cm, Untuk tanah-tanah berat pencangkulan dilakukan dua kali dengan jangka waktu 2-3 minggu, untuk tanah-tanah ringan pencangkulan cukup dilakukan sekalt saja Pembuatan Bedengan Membuat bedengan dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedlengan 40-50 cm, selain sebagai jalan juga untuk saluran pembuangan air (arainase). Untuk tanah pekarangan, dibuat guludan tanah selebar 20 cm, panjang 5 meter, ‘tinggi 10-15 em dan jarak antar guludan 70 cm. Pengapuran Umumnya tanah di Indonesia bersifat asam (pH <7). Untuk menaikan pH tersebut diperlukan pengapuran, menggunakan batu kapur kalsit, gps, kadolomite, atau batu kapur talk. Dosis untuk menaikan pH sebesar 0,1 sebesar 480 kg/ha. Pemberian kapur sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman, dengan cara sebagai berikut: ‘Tanah digemburkan dengan mencakulnya. © Kapur disebar merata © Tanah dicangkul kembali agar kapur dapat bercampur dengan tanah secara merata, Pemupukan Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang atau kompos sebanyak 15-20 kg/10 m2 atau kira-kira 3 kaleng penuh bekas minyak tanah. Pemberian pupuk kandang dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah agar lebih ‘gembur, airasi dan drainase lebih baik. Cara menempatkan pupuk kandang maupun pupuk organik alah dengan menaburkan disepanjang larikan. Saat pemberian pupuk dasar, dapat juga dilakukan pemberian pestisida organik untuk nematoda, Nematoda Meloidogyne sp. sering menyerang buncis (Setiawan, 2010). 7. Teknik Penanaman Air yang dibutuhkan buncis hanya secukupnya, sehingga saat menanam yang paling baik yaitu saat peralihan, Hal ini sangat cocok untuk fase pertumbuhan buncis, dan fase engisian serta pemasakkan polong. Pada fase ini di khawatirkan akan terjadi serangan penyakit bercak bi cura hujannya terlalu tinggi. Untuk mengatasi curah hujan yang terlalu tinggi dapat dibuat saluran-saluran drainase, ini kalau penanamannya dilakukan pada musim hujan, Sebaliknya, pada musim kemarau perlu dilakukan penyiraman sesering mungkin terutama pada saat awal perkecambahan. ‘Tanaman buncis ditanam dengan pola pagar atau barisan karena penanamannya dilakukan pada bedengan atau guludan, Pada pola ini, jarak antar tanaman lebih sempit daripada jarak antar barisan tanamannya, Dengan pola tanam barisan akan mempermudah pekerjaan selanjutnya, seperti pemeliharaan, pengairan, pemupukan, pembumbunan dan panen. Jarak tanaman yang digunakan adalah 20 x 50 cm, baik untuk tanah datar atau tanah miring. Dan bila kesuburan tanahnya tinggi, maka sebaiknya menggunakan jarak tanam yang lebih. sempit lagi, yaitu 20 x 40 cm, Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tumbuhnya guima, kkarena gulma akan lebih cepat tumbuh pada tanah yang subur. Penentuan jarak tanam ini hharus benar-benar diperhatikan karena berhubungan dengan tersedianya air, hara dan cahaya matahari Setelah menentukan jarak tanam, kemudian membuat lubang tanam dengan cara ditugal Agar lubang tanam itu lurus, sebelumnya dapat diberi tanda dengan ajir, bambu, penggaris atau tali, Tempat yang diberi tanda tersebut juga ditugal. Kedalaman tugal 4-6 cm untuk tanah-tanah yang remah dan gembur, sedangkan untuk tanah liat dapat digunakan ukuran 2-4 cm, Hal ini disebabkan pada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, sehingga dikhawatirkan benih akan busuk sebelum mampu berkecambah. ‘Tanaman buncis tidak memerlukan persemaian karena termasuk tanaman yang sukar dipindahkan, sehingga benih buncis dapat langsung ditanam i lahan/kebun. Tiap lubang tanam dapat diisi 2-3 butir benih, Setelah itu lubang tanam ditutup dengan tanab. 8, Pemeliharaan Tanaman Buncis a. Penyulaman berikutnya Biji buncis dapat tumbuh setelah lima hari sejak tanam, benth yang tidak ‘tumbub harus segera diganti (disulam) dengan benih yang baru, Penyulaman sebaiknya dilakukan dibawah umur 10 hari setelah tanam, agar pertumbuhan bibit-bibit tidak berbeda jauh dan memudahkan pemeltharaan. b. Pengguludan Peninggian guludan atau bedengan dilakukan pada saat tanaman berumur lebih 20 dan 40 hari. Lebih baik dilakukan pada saat musim hujan, Tujuan dari peninggian guludan adalah untuk memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya tanaman dan memelihara struktur tanah, & Pemangkasan Untuk memperbanyak ranting-ranting agar diperoleh buah yang banyak, tanaman buncis perlu dipangkas. Pemangkasan sebatas pembentukan sulurnya. Pelaksanaan pemangkasan dilakukan bila tanaman telah berumur 2 dan 5 minggu. Pemang-kasan juga dimaksudkan untuk mengurangi kelembapan di dalam tanaman sehingga dapat menghambat perkembangan hama penyakit. Pucuk-pucuk tanaman hasil pangkasan dapat digunakan sebagai sayuran. @. Pemupukan Tindakan pemupukan pada tanaman buncis perlu dilakukan dengan alasan hara tanaman yang disediakan oleh tanaman dalam jumlah yang terbatas. Sewaktu-waktu zat hhara akan berkurang Karena tercuci kadalm lapisan tanah, terbawa erosi bersama larutan tanah, hilang melalui proses evaporasi (penguapan), dan diserap oleh tanaman, Apabila keadaan tersebut diblarkan terus menerus tanpa adanya perbaikan, maka makin lama persediaan hara dalam tanah makin berkurang sehingga tanaman tumbuhnya merana. Untuk mencukupi kebutuban hara tersebut, perlu tambahan dart luar melalui pemupukan. Diharapkan dengan pemupukan akan mengembalikan dan meningkatkan kandungan hara dalam tanah, sehingga tanaman akan tumbuh subur dan produksinya akan melimpah. Pemupukan ini dapat dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam, Pupuk yang diberikan hanyalah Urea sebanyak 200 kg / ha, caranya ‘cukup ditugal kurang lebih 10 cm dari tanaman, Setelah itu ditutup kembali dengan tugal atau diinjak dengan kaki. fe. Pengairan Air yang diberikan alam sangat terbatas dan seringkali tidak seswai dengan kebutuhan tanaman, Untuk itu, diperlukan pengaturan pengairan. Biasanya pengairan dilakukan bila penanamannya dilakukan pada musim kemarau, yaity pada umur 1-15 hari Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore. Bila penanamannya dilakukan pada musim hujan, yang perlu diperhatikan adalah masalah pembuangan airnya. Kelebihan air dapat disalurkan melalut parit-parit yang telah dibuat di antara bedengan atau guludan, Pemasangan Turus atau Lanjaran Untuk tanaman buncis tipe merambat perlu diberi turus atau lanjaran, supaya pertumbuhannya dapat lebih baik, Biasanya turus atau lanjaran ini dibuat dari bambu dengan ukuran panjang 2 m dan lebar 4 cm, Turus tersebut ditancap didekat tanaman, Setiap dua batang turus yang berhadapan ditkat menjadi satu pada bagian ujungnya, sehingga akan tampak lebih kokoh, Pelaksanaan pemasangan turus dapat dilakukan bersamaan dengan peninggian guludan yang pertama, yaitu pada tanaman berumur 20 hari 9, Hama dan Penyakit pada Tanaman Buncis Zulkarnain (2013) merinci beberapa hama yang menyerang tanaman buncis dan cara pengendalian antara lain a. Kumbang daun Penyebab: kumbang Henose-pilachna signatipennis atau Epilachna _signatipennis, sering disebut kumbang daun epilachna yang termasuk famili Curculionadae. Gejala:

Anda mungkin juga menyukai