Oleh:
A. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot mlekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgnisme, yang idak dapt
dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh
karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi (Almatsir, 2009).
Kata Vitamin berasal dari ikata vital artinya hidup, dan amin yang artinya
senyawa ayang mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian, tidak semua
vitamin mengandung gugus N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang sebenarnya, tetapi sampai saat ini masih tetap saja diapaki. Vitamin
adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi
biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis oleh tubuh, kecuali
vitamin K. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus ada yang mengandung
Vitamin. Jika tubuh kekurangan vitamin akan mengakibatkan penyakit defiensi atau
avitamiosis (Banowati, 2014).
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita. Vitamin berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Setiap vitamin
memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan
dapat melakukan aktifitasnya. Namun perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi
vitamin lebih atau kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Jika kelebuhan, maka akan
mengakibatkan perubahan pada bagian-bagian tubuh, tergantung dari vitamin yang
dikonsumsi tersebut. (Kusharto & Suhardjo,1992)
Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif yang terdapat dalam sel dan
cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama
adalah makanan segar atau mentah, terutama buah dan sayur. Kalium memegang
peran penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektolit seta
keseimbangan asam basa.
Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Kalisum mengatur keja hormon dan factor
pertumbuhan. Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan oleh
tubuh ternak.
Kelebihan mengkonsumsi kalsium akan menyebabkan timbulnya batu ginjal
atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi. Kekurangan
kalsium akan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis.
Magnesium (Mg)
Magnesium sangat penting peranannya dalam metabolisme karbohidrat dan
lemak. Magnesium diadsorpsi di usus halus dengan bantuan alat bantu aktif dan
secara difusi pasif. Di dalam darah, magnesium terdapat dalm bentuk ion bebas.
Keseimbangan magensium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi
magnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormon tiroid,
asidosis, aldesteron serta kekurangan fosfor dan kalium (Poedjiadi, 1994).
Sulfur (S)
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung
sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Sulfur terdapat dalam tulang
rawan, kulit, rambut, dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat
kaku. Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung protein. Fosfor dapat
diadsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas dia dalam usus setelah dihidrolisis dan
dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan
diadsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi aktif.
Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh sekitar 1% dari berat
badan. Fosfor mengandung peranan penting dalam mensterilisasi tulang. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler.
Fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat pada semua sel makhluk
hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu,
kacang-kacangan, dan sereal. Kandungan fosfor dalam tubuh ternak lebih rendah dari
pada kandungan Ca(Tillman, 1988).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B komplet yaitu Tiamin, Riboflavin,
Asam Nikotinat, Piridoksin, Asam Pantotanetat, Biotin,Kolin, Inositol, dan Vitamin
C.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin
K.
Mineral makro terdiri dari Ca, Mg, S, K, P, Cl, dan Na. Sedangkan mineral mikro
terdiri dari Fe, Zn, I, Mn, Cu, Se, F, dan Co.
Peran vitamin dan mineral dalam tubuh Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam
hormon tiroksin; Co dalam vitamin B12; Ca dan P untuk membentuk tulang dan gigi)
dan enzim tubuh/ sebagai kofaktor (Fe terlibat dalam aktivitas enzim katalase dan
sitokrom).
B. Saran
Menyadari bahwa Penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya Penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan lebih relevan yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan pembuatan makalah-makalah dengan tema yang
sama kedepannya.
Daftar Pustaka
Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Banowati, Lilis. 2014. Ilmu Gizi Dasar. Yogyakarta : Deepublish.
Darmono.1995. Potensi mineral deficiency diseases of Indonesian ruminant livestock.
Erlangga. Jakarta.
Djaeni Achmad Sediaoetama. 1987. Vitaminologi. Jakarta:Balai Pustaka.
Kusharto, Clara M. & Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kansius.
Linder.1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme.UI Press. Jakarta
Moehji Sjahmin. 2002. Ilmu Gizi 1. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti-Bhratara.
Poedjiadi.1994.Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Sumbono, Aung. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Yogyakarta : Deepublish.
Syarif, Amir. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Univesitas Indonesia.
Tillman.1988.Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press. Yogyakarta.
Underwood.2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Erlangga. Jakarta.
Vilda & Eko. 2018. Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Budi Utama.