Seni rupa 2 dimensi berfungsi sebagai pemuas bathin dan cara mengekspresikan jiwa sang
seniman di dalam suatu penciptaannya, karena lebih mengutamakan nilai keindahannya.
Seni rupa dua dimensi atau seni rupa dwimatra merupakan seni rupa yang karyanya dinikmati
satu arah saja. Keindahan benar-benar dinikmati dan tidak bisa difungsikan barang pakai.
Simpelnya, ambil saja contoh seni rupa dua dimensi yakni lukisan. Seperti gambar diatas, karya
tersebut hanya bisa dinikmati saja dan tidak bisa dijadikan sesuatu yang dipakai.
1. Sebagai Hiburan
Bukan rahasia lagi, bahwa dengan melihat karya seni 2 dimensi yang indah, seseorang bisa
merasa bahagia. Manusia memang tercipta sebagai penyuka keindahan. Hati gelisah pun bisa
terhibur dengan melihat berbagai macam karya seni yang dipajang di ruang pameran. Inilah
mengapa, karya seni juga dapat menjadi pemenuh kebutuhan emosional.
3. Sarana Komunikasi
Saat membuat karya seni 2 dimensi, para seniman pasti memiliki suatu pesan yang dituangkan.
Kadang pesan itu adalah untuk mencurahkan emosinya sendiri, atau untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Bahasa seni 2 dimensi biasanya universal, bisa dipahami oleh banyak orang
dengan berbagai latar belakang.
4. Sarana Edukasi
Beberapa jenis karya seni 2 dimensi sangat cocok untuk menjadi media edukasi. Contohnya
adalah poster atau banner yang bisa digunakan untuk mengedukasi berbagai hal, misalnya
bahaya merok*k. Para pecinta lingkungan juga mengkampanyekan cara melestarikan lewat
karya seni 2 dimensi.
5. Fungsi Komersial
Sebuah karya seni 2 dimensi yang indah, tak hanya bernilai estetika tapi juga komersial. Itulah
mengapa sebuah lukisan yang dibuat oleh seniman terkenal bisa bernilai miliaran rupiah.
Seorang fotografer juga melakukan banyak pemotretan sebagai salah satu cara memperoleh
penghasilan.
2. Pensil warna
Pensil warna adalah alat untuk memberikan warna pada hasil karya. Teksturnya lembut dan
cenderung mudah digunakan.
3. Krayon
Terbuat dari lilin dan kapur, krayon juga adalah alat untuk memberikan warna pada karya. Baik
krayon maupun pensil warna sering digunakan anak-anak untuk berlatih membuat karya seni 2
dimensi.
4. Kanvas
Media lukis yang satu ini memang sangat terkenal. Kanvas sangat mudah didapatkan, sehingga
menjadi media lukis yang paling banyak digunakan oleh para seniman selama ini. Kanvas
merupakan media yang dibuat dari kain yang dilapisi lem dan cat. Saat ini banyak toko
menyediakan media ini dengan berbagai ukuran.
Sementara itu, cat akrilik terbuat dar polietilen yang akan mengeras saat sudah kering. Car
akrilik memiliki banyak jenis, tergantung tingkat ketebalannya. Jenis cat ini cenderung lebih
cepat kering daripada cat minyak. Oleh karena itu, pelukis juga harus lebih gesit dalam
menggunakan cat ini.
1. Titik (Bintik)
Titik atau bintik adalah sebuah unsur dasar dalam karya seni 2 dimensi. Semua unsur yang lain
pasti awalnya juga merupakan sebuah titik yang kemudian dirangkai. Itulah mengapa, titik
disebut sebagai unsur terkecil dalam karya seni rupa. Bintik merupakan sebuah titik dengan
ukuran yang lebih besar.
2. Garis
Garis merupakan unsur karya seni 2 dimensi yang menjadi pembatas antara bidang satu dan
bidang lainnya. Garis memiliki arah dan ukuran tertentu. Beberapa sifat garis adalah panjang,
pendek, tebal, tipis, melengkung, lurus, bergelombang, vertikal, horizontal, dan sebagainya.
3. Bidang
Bidang adalah unsur yang terbentuk dari perpaduan beberapa garis. Garis-garis ini saling
berhubungan atau beririsan, sehingga membentuk 2 dimensi, yaitu panjang dan lebar. Ada
beberapa jenis bidang, yaitu geometris/organis, bersudut, dan bidang tidak beraturan. Contoh
bidang bersudut adalah bentuk segitiga, persegi, oval, trapesium, dan sebagainya.
4. Warna
Warna memegang peranan penting dalam sebuah karya seni, karena perbedaan warna sedikit
saja akan menghasilkan kesan dan arti yang berbeda. Kepiawaian seorang seniman dalam
memainkan warna akan menentukan kualitas karya seni. Ada beberapa istilah warna yang perlu
diketahui, di antaranya:
a. Warna Primer
Warna dalam golongan ini merupakan warna dasar, dan bukan merupakan hasil dari campuran
warna apapun. Yang termasuk dalam warna primer adalah kuning, merah dan biru.
b. Warna Sekunder
Warna dalam kelompok ini merupakan warna yang berasal dari perpaduan antara dua warna
primer. Misalnya ada warna ungu yang merupakan perpaduan antara biru dan merah. Selain
ungu, hijau dan oranye juga termasuk dalam warna sekunder.
c. Warna Tersier
Warna dalam golongan ini merupakan perpaduan dari 2 warna sekunder. Contoh warna dalam
kelompok ini adalah coklat.
d. Warna Analogus
Warna dalam kelompok ini adalah warna-warna yang berdampingan dalam sebuah lingkaran
warna. Contohnya adalah warna ungu menuju ke biru.
e. Warna Komplementer
Sementara itu, warna komplementer adalah warna yang letaknya berseberangan dalam sebuah
lingkaran warna. Contohnya adalah warna hijau dan merah.
5. Gelap Terang
Banyak cara untuk menciptakan unsur gelap terang dalam sebuah karya 2 dimensi. Misalnya
dengan melakukan teknik arsir atau memainkan intensitas warna. Gelap terang dalam suatu
karya akan mempengaruhi kesan kedalaman.
6. Kedalaman
Kedalaman atau ruang dalam seni 2 dimensi bersifat maya atau semu. Kedalaman hanya
merupakan kesan dari penggambaran atau pengolahan unsur gelap terang.
7. Tekstur
Pada beberapa jenis karya seni 2 dimensi, ada permukaan bidang yang menonjol. Inilah yang
disebut tekstur. Secara umum, tekstur dapat diartikan sebagai sifat permukaan suatu bidang.
Ada tekstur yang kasar, harus, licin, berpori, dan sebagainya. Ada tekstur yang langsung bisa
terlihat, tapi ada juga yang harus diraba terlebih dahulu. Ada 2 jenis tekstur, yaitu:
a. Tekstur Maya
Tekstur maya atau tekstur semu adalah sifat permukaan yang apabila dilihat dan diraba akan
menghasilkan kesan yang berbeda. Contohnya, ada bidang yang saat dilihat seolah kasar,
padahal saat disentuh, sifatnya halus.
Sementara itu, tekstur nyata memberikan kesan yang sama antara penglihatan dan rabaan atau
sentuhan.
1. Keseimbangan
Dengan memegang prinsip keseimbangan, seorang seniman dapat mengatur berat atau
ringannya karya yang diciptakan. Keseimbangan tak selalu berarti harus simetris, karena
keseimbangan juga bisa diciptakan secara asimetris, diagonal atau radial (memancar).
2. Kesatuan
Kesatuan (Unity) merupakan prinsip yang menjelaskan bahwa masing-masing unsur dalam
karya seni 2 dimensi tidak berdiri sendiri-sendiri. Semua unsur adalah sebuah kesatuan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
3. Irama
Meskipun irama lebih sering dikenali dalam seni musik, sebenarnya unsur ini juga dikenal
dalam karya seni 2 dimensi. Irama atau ritme adalah pengulangan satu atau beberapa unsur
untuk memberikan kesan tertentu. Pengulangan bisa dilakukan untuk unsur manapun, seperti
titik, garis, bidang, dan sebagainya.
4. Gradasi
Gradasi berkaitan dengan warna, yakni permainan tingkat warna dan berbagai jenis warna
dalam suatu karya 2 dimensi. Fungsi gradasi adalah menghidupkan seni 2 dimensi.
5. Komposisi
Dalam prinsip komposisi, berbagai unsur ditampilkan dan dipadukan agar menjadi sebuah
karya yang menarik. Susunan yang teratur atau abstrak sekalipun dapat menguatkan komposisi
untuk menyajikan ekspresi tertentu.
6. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, adalah prinsip yang menyatukan berbagai unsur meskipun
bentuknya berbeda. Keselarasan dapat diciptakan dengan cara mengatur pencahayaan, warna,
dan unsur-unsur lainnya agar muncul perpaduan indah yang selaras.
7. Penekanan (Kontras)
Istilah penekanan atau kontras mungkin sangat akrab untuk orang-orang yang sering
melakukan editing foto. Kontras berfungsi untuk mengatur perbedaan yang berasal dari 2
unsur. Pengaturan kontras bisa dilakukan pada bentuk, ukuran atau warna. Dengan kontras
yang baik, hasil seni akan menjadi lebih menarik.
8. Kesebandingan
Prinsip ini mengatur tentang panjang pendek, tinggi rendah, besar kecil, dan luas sempit unsur-
unsur seni rupa 2 dimensi agar bisa sedap dipandang. Contoh kesebandingan adalah pada saat
menggambar proporsi tubuh hewan.
9. Pusat Perhatian
Pusat perhatian atau yang biasa disebut center of interest adalah usaha untuk menonjolkan satu
atau beberapa bagian dalam sebuah karya. Prinsip ini bisa dibangun dengan mengatur
pencahayaan, posisi, ukuran, warna, dan sebagainya.
Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi
lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat
lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara sempurna dari
arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek,
dibuat dengan pertimbangan perspektif.
B. Tujuan Penciptaan
Penciptaan desain batik, Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi , sebagai aktivitas perancangan
reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil
yang indah dan fungsional.
C. Proses Kreatif
Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber belajar,
dan mengamati bentuk awan . Misalnya, kita amati gambar awan mendung. dengan secermat
mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun kombinasinya. Bandingkan
dengan motif batik Mega Mendung. Amati dan pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah
kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang indah.
Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian, tanyakan
apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa? Bagaimanakah
teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu, kembangkan imajinasi
kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya, kita coba bereksperimen
mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi (memindahkan, membalik,
memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi)
motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik, estetis dan
fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek dari pada
desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis
artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau
corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk
pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya.
2. Tahap Elaborasi
Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu
mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang
eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-
unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.
Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).
3. Tahap Iluminasi
Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap
sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin
dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifikasi ini datang
bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan
pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa
yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat air atau
akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau
lingkungan tempat tinggalmu.
4. Tahap Verifikasi
Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara
terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari
para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati. Perhatikan
desain batik hasil modifikasi. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan
dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain
dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan,
memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil
atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal dalam Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi .
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.
Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
Fungsi Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya
Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya
Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
Sebagai Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan.
Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
Sebagai Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan,
dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain
Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi
pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya
Karya seni rupa terapan memiliki fungsi masing-masing juga. Kalau dikelompokkan menurut
fungsi, karya seni rupa terapann memiliki dua fungsi
Seni rupa murni, fungsinya semata-mata sebagai hiasan juga sebagai sarana kepuasan
batin bagi si seniman dalam berkarya.
Seni rupa terapan, fungsi utamanya adalah memenuhi nilai guna atau fungsi praktis
dalam kehidupan sehari-hari namun dengan tetap memperhatikan unsur keindahannya.
1. Teknik Transparan
Teknik ini menggunakan cat air dengan menggoreskannya tipis-tipis. Teknik ini akan
menghasilkan warna yang transparan. Untuk menggunakan teknik ini, seniman perlu lebih teliti
dan berhati-hati. Teknik ini juga disebut teknik aquarel.
2. Teknik Plakat
Berbanding terbalik dengan teknik transparan, teknik plakat menggoreskan kuas yang telah
terkena cat dengan kuat. Hasilnya akan terkesan tebal, dan warna yang muncul akan pekat.
3. Teknik Kolase
Tidak seperti teknik plakat dan transparan, kolase tidak menggunakan cat warna. Kolase dibuat
dengan memotong kertas atau bahan lain sesuai dengan warna dan bentuk yang diinginkan, lalu
ditempelkan ke bidang tertentu. Perpaduan kertas yang sudah ditempelkan ini akan menjadi
lukisan, yang kemudian dikenal sebagai mozaik.
4. Teknik Blok
Teknik blok adalah seni untuk menutupi suatu bidang dalam gambar dengan satu warna saja,
dengan tingkat ketebalan yang sama. Teknik blok juga dapat dipadukan dengan teknik lain
untuk menciptakan efek yang berbeda. Teknik ini disebut juga teknik siluet.
5. Teknik Arsir
Teknik ini mengutamakan goresan garis yang dibuat sejajar atau menyilang untuk membuat
kesan tertentu pada suatu bidang. Teknik arsir memanfaatkan pena atau pensil untuk
menghasilkan karya
6. Teknik Linear
Teknik menggambar suatu objek dengan menggunakan pena dan pensil untuk menggambar
pola garis disebut teknik linear. Teknik ini adalah salah satu dasar sebelum menambahkan
teknik lain dalam suatu karya.
7. Teknik Pointilis
Sesuai dengan namanya, teknik ini memanfaatkan sapuan kuas atau titik-titik dengan jumlah
yang banyak untuk menghasilkan sebuah gambar. Dengan kata lain, teknik ini menggunakan
titik sebagai sebuah objek gores.
8. Teknik Dussel
Teknik dussel atau teknik gosok adalah cara menggambar dengan menggosok pada suatu
bidang hingga menimbulkan efek gelap terang atau kedalaman tertentu. Alat gosoknya bisa
bermacam-macam, baik pensil, krayon, dan sebagainya.
1. Membentuk
Membentuk berawal dari wangsit dan gagasan dalam berkarya seni berwujud tiga dimensi yang
mempunyai nilai indah dengan media atau materi tertentu. Teknik membuat bentuk karya seni
rupa, yaitu: memutar, analitik konstruksi. Konstruksi yakni cara membuat karya seni rupa
dengan ketrampilan.
Kaolin atau tanah liat Cina yang berwarna putih dan tidak berubah walau melalui proses
pembakaran.
4. Teknik Membentuk
Membentuk yakni termasuk metode berkarya seni rupa yang berfungsi untuk mendapat
hasil karya bernilai estetis melalui ketrampilan seniman dengan media materi serta alat
pembentuk. Misalnya diharapkan cetakan untuk membentuk alat cor, juga penggores, pisau
sudip dan sebagainya.
1) Lukisan :
Lukisan merupakan contoh karya seni rupa 2 dimensi yang paling sering kita temui. Lukisan
adalah karya seni yang proses membuatnya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas
lukis, pisau palet atau peralatan lain
2) fotografi
Seni fotografi menghasilkan karya berupa foto. Foto yang dibuat dengan memperhatikan unsur-
unsur seni juga bisa menjadi contoh karya seni rupa 2 dimensi.
3) banner
hasil karya digital yang dibuat menggunakan seni desain grafis adalah banner atau spanduk
4) poster
Poster adalah contoh karya seni terapan yang umum dimanfaatkan untuk menyampaikan
informasi dan komunikasi
5) batik
Batik merupakan seni melukis yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin/malam
sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.
6) logo
Logo adalah identitas sebuah perusahaan atau korporasi yang paling mudah diingat.
7) mozaik
Mozaik adalah remah benda kecil yang susunan dengan pola tertentu sehingga bentuknya
menyerupai benda atau gambar tertentu.
8) kaligrafi
Kaligrafi adalah rangkaian huruf bermakna yang disusun sehingga wujud dan bentuknya
menyerupai benda tertentu.
9) karikatur
Karikatur adalah lukisan yang dibuat dengan pola keganjilan
10) desain produk
karya seni rupa 3 dimensi adalah karya yg memiliki panjang , lebar dan ketebalan , atau karya
yg dapat dinikmati dari berbagai arah
contohnya :
patung arca, vas bunga,mebel,topeng,gantungan kunci,hiasan bupet,keramik,gerabah,kriya
Perspektif
Gambar perspektif adalah cara menggambar suatu objek riil atau imajiner yang
menitikberatkan pada penglihatan mata atau menurut pandangan mata seorang penggambar.
Gambar perspektif merupakan penggabungan dari seni dan ilmu untuk menggambar suatu
objek di atas sebuah bidang datar sehingga hasil gambar nampak seperti pandangan mata dari
suatu jarak dan posisi tertentu. Jadi gambar perspektif dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut.
1. Segala sesuatu yang tampak atau terlihat pada pandangan mata kita, apabila kedudukan
semakin jauh akan tampak semakin kecil dari ukuran sebenarnya begitujuga dengan
warnanya akan semakin pudar dan lemah.
2. Jika benda yang kita lihat semakin jauh, tak terhingga, maka benda akan tampak
semakin kecil dan akhirnya akan tampak menjadi satu titik (titik lenyap).
3. Pada suatu kedudukan pandangan mata seseorang, semua benda yang sangat jauh dari
mata akan tampak seperti titik-titik yang berderet dan terletak dalam sebuah garis lurus
yang mendatar setinggi mata, yang dalam perspektif dinamakan garis horizon.
Tipe Perspektif
Dari hasil penglihatan dan pengamatan mata kita, menggambar perspektif dapat dibagi menjadi
dua tipe perspektif, yaitu:
Perspektif Sejajar atau Aereal Perspektif adalah cara menggambar berdasarkan pada
tegas/buramnya garis atau warna. Menurut penglihatan mata, semua benda yang dekat dengan
mata kita, garis-garis batasnya akan tampak tegas dan benda yang jauh garis batasnya akan
mengerucut dan semakin hilang pada satu titik. Begitu juga dengan warnanya, semakin jauh
warnanya semakin pudar.
Perspektif Sudut atau Linear Perspektif adalah cara menggambar perspektif yang menggunakan
bantuan titik lenyap atau garis-garis yang memusat ke satu titik.
Jenis Perspektif
Berdasarkan kedudukan benda terhadap pandangan mata atau dari arah mata kita melihat
benda tersebut, maka didalam menggambar berdasarkan perspektif sudut atau Linear
Perspektif dapat dibagi menjadi 3 jenis perspektif, yaitu:
Perspektif satu titik bisa disebut juga dengan perspektif sejajar, pararel perspektif atau one
point perspektif. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 1). Apabila kubus
tersebut diletakkan pada sebuah bidang datar dan sisi depannya sejajar pada bidang proyeksi,
maka sebagian rusuknya akan sejajar dengan bidang proyeksi, sedang sebagian rusuk-rusuk
lainnya akan nampak menuju kesuatu titik.
Salah satu kegunaan penting dari perspektif ini adalah dalam penyajian ruang-ruang bangunan
seperti terlihat pada gambar di bawah (gambar 2). Titik kedudukan disimpan di depan dan
disalah satu sisi objeknya, sedangkan horizon diletakkan jauh diatas garis tanah. Titik hilang
tunggal terletak di garis horizon.
Perspektif tiga titik bisa disebut juga dengan oblique perspektif atau three point perspektif.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 4). Kedudukan terakhir adalah jika
sebagian dari sisi alas kubus tersebut diangkat sehingga hanya satu sudut saja yang menyentuh
bidang alas, maka akan nampak seakan-akan menuju ketiga titik. Atau apabila kita melihat
sebuah gedung terlalu tinggi dari arah sudut atas dari jarak dekat, terpaksa kita melihat dengan
cara menengadah. Maka garis-garis batas gedung yang meninggi akan nampak menuju kesuatu
titik diatas langit.