Anda di halaman 1dari 16

1.

Ciri – ciri seni rupa 2D

  Ciri-ciri karya seni 2 dimensi, antara lain :

1. Hanya memiliki ukuran panjang dan lebar.


2. Tidak menempati ruang.
3. Hanya bisa dinikmati dari 1 arah.
4. Medium pembuatannya berupa bidang datar.
5. Memiliki dimensi luas.

2. Fungsi karya seni rupa 2D


Ada 2 fungsi, yaitu:
1. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan tentang rasa keindahan.
    Mis: lukisan yang indah dipajang
2. Fungsi Praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupan manusia akan kegunaan
    Mis: kain batik yang dapat dijadikan pakaian.

Seni rupa 2 dimensi berfungsi sebagai pemuas bathin dan cara mengekspresikan jiwa sang
seniman di dalam suatu penciptaannya, karena lebih mengutamakan nilai keindahannya.

Seni rupa dua dimensi atau seni rupa dwimatra merupakan seni rupa yang karyanya dinikmati
satu arah saja. Keindahan benar-benar dinikmati dan tidak bisa difungsikan barang pakai.

Simpelnya, ambil saja contoh seni rupa dua dimensi yakni lukisan. Seperti gambar diatas, karya
tersebut hanya bisa dinikmati saja dan tidak bisa dijadikan sesuatu yang dipakai.

Fungsi Seni Rupa 2 Dimensi


Menciptakan sebuah karya seni adalah hal yang menyenangkan, tak hanya bagi para
pembuatnya, tapi bagi orang-orang yang menyaksikannya. Tak jarang sebuah karya seni tetap
dikagumi dan dinikmati para pecinta seni meskipun sang pembuatnya sudah meninggal dunia.
Berikut ini adalah beberapa fungsi seni rupa 2 dimensi yang perlu diketahui.

 1. Sebagai Hiburan
Bukan rahasia lagi, bahwa dengan melihat karya seni 2 dimensi yang indah, seseorang bisa
merasa bahagia. Manusia memang tercipta sebagai penyuka keindahan. Hati gelisah pun bisa
terhibur dengan melihat berbagai macam karya seni yang dipajang di ruang pameran. Inilah
mengapa, karya seni juga dapat menjadi pemenuh kebutuhan emosional.

 2. Sarana Keagamaan atau Peribadatan


Beberapa jenis karya seni 2 dimensi juga bermanfaat untuk hal-hal yang bernuansa religius.
Contohnya adalah lukisan Yesus atau kaligrafi yang menampilkan kalimat syahadat. Bahkan
kadang melihat sebuah karya seni dapat meningkatkan keimanan seseorang.

 3. Sarana Komunikasi
Saat membuat karya seni 2 dimensi, para seniman pasti memiliki suatu pesan yang dituangkan.
Kadang pesan itu adalah untuk mencurahkan emosinya sendiri, atau untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Bahasa seni 2 dimensi biasanya universal, bisa dipahami oleh banyak orang
dengan berbagai latar belakang.
 4. Sarana Edukasi
Beberapa jenis karya seni 2 dimensi sangat cocok untuk menjadi media edukasi. Contohnya
adalah poster atau banner yang bisa digunakan untuk mengedukasi berbagai hal, misalnya
bahaya merok*k. Para pecinta lingkungan juga mengkampanyekan cara melestarikan lewat
karya seni 2 dimensi.

 5. Fungsi Komersial
Sebuah karya seni 2 dimensi yang indah, tak hanya bernilai estetika tapi juga komersial. Itulah
mengapa sebuah lukisan yang dibuat oleh seniman terkenal bisa bernilai miliaran rupiah.
Seorang fotografer juga melakukan banyak pemotretan sebagai salah satu cara memperoleh
penghasilan.

3. Ciri – ciri seni rupa murni dan seni rupa terapan

Ciri-Ciri Seni Rupa Murni


Berikut adalah ciri-ciri seni rupa murni antara lain yakni:

 Hanya diperuntukkan keindahan saja.


 Terdapat ciri khas sesuai dengan daerahnya.
 Mempunyai sifat tradisional atau kedaerahan.
 Adanya corak, gaya, tema dalam pembuatanya
 Setiap Pembuatanya dapat menggambarkan sebuah ekspresi dari pembuatnya

Ciri ciri seni rupa terapan

1. Bisa membantu dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari


2. Dapat dinikmati keindahannya (estetika)
3. Memiliki motif dan ragam hias masing-masing sesuai budaya daerah masing-masing
4. Bisa digunakan untuk hiasan tertentu.
5. Dapat mempercantik bentuk atau tampilan sebuah benda
6. Dapat menambah tingkat kenyamanan saat digunakan
7. Bisa multifungsional dan praktis

4. Alat dan bahan yang digunakan dalam berarya seni rupa 2D

Media dan Alat Seni Rupa 2 Dimensi


Untuk menciptakan sebuah karya seni 2 dimensi, ada beberapa alat yang biasanya digunakan.
Meskipun demikian, alat yang bisa dipakai tidak hanya terbatas pada keterangan berikut ini.

 1. Pensil, Konte, Pena, Drawing Pen


Alat dasar untuk membuat karya 2 dimensi adalah pensil, konte pena, atau drawing pen. Contoh
karya seni yang bisa dibuat dengan alat-alat tersebut adalah doodle art, karikatur, dan sketsa.

 2. Pensil warna
Pensil warna adalah alat untuk memberikan warna pada hasil karya. Teksturnya lembut dan
cenderung mudah digunakan.
 3. Krayon
Terbuat dari lilin dan kapur, krayon juga adalah alat untuk memberikan warna pada karya. Baik
krayon maupun pensil warna sering digunakan anak-anak untuk berlatih membuat karya seni 2
dimensi.

 4. Kanvas
Media lukis yang satu ini memang sangat terkenal. Kanvas sangat mudah didapatkan, sehingga
menjadi media lukis yang paling banyak digunakan oleh para seniman selama ini. Kanvas
merupakan media yang dibuat dari kain yang dilapisi lem dan cat. Saat ini banyak toko
menyediakan media ini dengan berbagai ukuran.

 5. Kuas dan Palet


Untuk membuat lukisan, biasanya dibutuhkan kuas dengan berbagai ukuran. Kuas digunakan
untuk menorehkan cat di atas kanvas atau media lukis lainnya. Sementara itu, palet sangat
penting untuk meletakkan cat dan mencampur warna sebelum digunakan untuk melukis.

 6. Komputer, Handphone, Kamera dan Gadget Lainnya


Di dunia seni modern, seni rupa 2 dimensi bisa dibuat dengan menggunakan berbagai
perangkat elektronik. Gambar digital untuk sebuah poster bisa dibuat dengan menggunakan
software yang ada dalam gadget. Setelah didesain, gambar juga bisa dicetak dan dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan.

 7. Cat Air, Cat Minyak, Cat Akrilik


Berbagai jenis cat tersebut dapat digunakan untuk membuat lukisan. Perbedaan ketiganya
adalah pada bahan dasar yang ada di dalamnya. Cat air cenderung lebih mudah kering. Cat
minyak membutuhkan waktu lebih lama untuk kering, tapi lebih mudah menciptakan tekstur.

Sementara itu, cat akrilik terbuat dar polietilen yang akan mengeras saat sudah kering. Car
akrilik memiliki banyak jenis, tergantung tingkat ketebalannya. Jenis cat ini cenderung lebih
cepat kering daripada cat minyak. Oleh karena itu, pelukis juga harus lebih gesit dalam
menggunakan cat ini.

5. Unsur unsur seni rupa 2D

Unsur-Unsur Seni Rupa 2 Dimensi


Ada beberapa unsur penting yang menyusun sebuah karya 2 dimensi. Beberapa unsur seni rupa
2 dimensi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.

 1. Titik (Bintik)
Titik atau bintik adalah sebuah unsur dasar dalam karya seni 2 dimensi. Semua unsur yang lain
pasti awalnya juga merupakan sebuah titik yang kemudian dirangkai. Itulah mengapa, titik
disebut sebagai unsur terkecil dalam karya seni rupa. Bintik merupakan sebuah titik dengan
ukuran yang lebih besar.

 2. Garis
Garis merupakan unsur karya seni 2 dimensi yang menjadi pembatas antara bidang satu dan
bidang lainnya. Garis memiliki arah dan ukuran tertentu. Beberapa sifat garis adalah panjang,
pendek, tebal, tipis, melengkung, lurus, bergelombang, vertikal, horizontal, dan sebagainya.

 3. Bidang
Bidang adalah unsur yang terbentuk dari perpaduan beberapa garis. Garis-garis ini saling
berhubungan atau beririsan, sehingga membentuk 2 dimensi, yaitu panjang dan lebar. Ada
beberapa jenis bidang, yaitu geometris/organis, bersudut, dan bidang tidak beraturan. Contoh
bidang bersudut adalah bentuk segitiga, persegi, oval, trapesium, dan sebagainya.

 4. Warna
Warna memegang peranan penting dalam sebuah karya seni, karena perbedaan warna sedikit
saja akan menghasilkan kesan dan arti yang berbeda. Kepiawaian seorang seniman dalam
memainkan warna akan menentukan kualitas karya seni. Ada beberapa istilah warna yang perlu
diketahui, di antaranya:

a. Warna Primer

Warna dalam golongan ini merupakan warna dasar, dan bukan merupakan hasil dari campuran
warna apapun. Yang termasuk dalam warna primer adalah kuning, merah dan biru.

b. Warna Sekunder

Warna dalam kelompok ini merupakan warna yang berasal dari perpaduan antara dua warna
primer. Misalnya ada warna ungu yang merupakan perpaduan antara biru dan merah. Selain
ungu, hijau dan oranye juga termasuk dalam warna sekunder.

c. Warna Tersier

Warna dalam golongan ini merupakan perpaduan dari 2 warna sekunder. Contoh warna dalam
kelompok ini adalah coklat.

d. Warna Analogus

Warna dalam kelompok ini adalah warna-warna yang berdampingan dalam sebuah lingkaran
warna. Contohnya adalah warna ungu menuju ke biru.

e. Warna Komplementer

Sementara itu, warna komplementer adalah warna yang letaknya berseberangan dalam sebuah
lingkaran warna. Contohnya adalah warna hijau dan merah.

 5. Gelap Terang
Banyak cara untuk menciptakan unsur gelap terang dalam sebuah karya 2 dimensi. Misalnya
dengan melakukan teknik arsir atau memainkan intensitas warna. Gelap terang dalam suatu
karya akan mempengaruhi kesan kedalaman.

 6. Kedalaman
Kedalaman atau ruang dalam seni 2 dimensi bersifat maya atau semu. Kedalaman hanya
merupakan kesan dari penggambaran atau pengolahan unsur gelap terang.

 7. Tekstur
Pada beberapa jenis karya seni 2 dimensi, ada permukaan bidang yang menonjol. Inilah yang
disebut tekstur. Secara umum, tekstur dapat diartikan sebagai sifat permukaan suatu bidang.
Ada tekstur yang kasar, harus, licin, berpori, dan sebagainya. Ada tekstur yang langsung bisa
terlihat, tapi ada juga yang harus diraba terlebih dahulu. Ada 2 jenis tekstur, yaitu:

a. Tekstur Maya
Tekstur maya atau tekstur semu adalah sifat permukaan yang apabila dilihat dan diraba akan
menghasilkan kesan yang berbeda. Contohnya, ada bidang yang saat dilihat seolah kasar,
padahal saat disentuh, sifatnya halus.

b.  Tekstur Nyata

Sementara itu, tekstur nyata memberikan kesan yang sama antara penglihatan dan rabaan atau
sentuhan.

6. Langkah – langkah berkarya seni rupa 2D

Langkah langkah berkarya seni rupa 2D

1. Membentuk gagasan kreatif


2. Membuat sketsa
3. Tekhnik melukis
4. Memilih bahan
5. Tahap melukis

7. Prinsip – Prinsip seni rupa 2D

Prinsip Seni Rupa 2 Dimensi


Setelah mengetahui berbagai unsurnya, harus dipahami bahwa berbagai unsur tersebut
senantiasa daling berhubungan. Untuk itu dalam menciptakan sebuah karya, seorang seniman
perlu memegang beberapa prinsip seni rupa 2 dimensi. Prinsip-prinsip berikut ini akan
semakin memperindah sebuah karya seni.

 1. Keseimbangan
Dengan memegang prinsip keseimbangan, seorang seniman dapat mengatur berat atau
ringannya karya yang diciptakan. Keseimbangan tak selalu berarti harus simetris, karena
keseimbangan juga bisa diciptakan secara asimetris, diagonal atau radial (memancar).

 2. Kesatuan
Kesatuan (Unity) merupakan prinsip yang menjelaskan bahwa masing-masing unsur dalam
karya seni 2 dimensi tidak berdiri sendiri-sendiri. Semua unsur adalah sebuah kesatuan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

 3. Irama
Meskipun irama lebih sering dikenali dalam seni musik, sebenarnya unsur ini juga dikenal
dalam karya seni 2 dimensi. Irama atau ritme adalah pengulangan satu atau beberapa unsur
untuk memberikan kesan tertentu. Pengulangan bisa dilakukan untuk unsur manapun, seperti
titik, garis, bidang, dan sebagainya.

 4. Gradasi
Gradasi berkaitan dengan warna, yakni permainan tingkat warna dan berbagai jenis warna
dalam suatu karya 2 dimensi. Fungsi gradasi adalah menghidupkan seni 2 dimensi.

 5. Komposisi
Dalam prinsip komposisi, berbagai unsur ditampilkan dan dipadukan agar menjadi sebuah
karya yang menarik. Susunan yang teratur atau abstrak sekalipun dapat menguatkan komposisi
untuk menyajikan ekspresi tertentu.

 6. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, adalah prinsip yang menyatukan berbagai unsur meskipun
bentuknya berbeda. Keselarasan dapat diciptakan dengan cara mengatur pencahayaan, warna,
dan unsur-unsur lainnya agar muncul perpaduan indah yang selaras.

 7. Penekanan (Kontras)
Istilah penekanan atau kontras mungkin sangat akrab untuk orang-orang yang sering
melakukan editing foto. Kontras berfungsi untuk mengatur perbedaan yang berasal dari 2
unsur. Pengaturan kontras bisa dilakukan pada bentuk, ukuran atau warna. Dengan kontras
yang baik, hasil seni akan menjadi lebih menarik.

 8. Kesebandingan
Prinsip ini mengatur tentang panjang pendek, tinggi rendah, besar kecil, dan luas sempit unsur-
unsur seni rupa 2 dimensi agar bisa sedap dipandang. Contoh kesebandingan adalah pada saat
menggambar proporsi tubuh hewan.

 9. Pusat Perhatian
Pusat perhatian atau yang biasa disebut center of interest adalah usaha untuk menonjolkan satu
atau beberapa bagian dalam sebuah karya. Prinsip ini bisa dibangun dengan mengatur
pencahayaan, posisi, ukuran, warna, dan sebagainya.

8. Berkarya seni rupa 2D memodifikasi objek

Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek

A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi 

Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi
lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat
lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara sempurna dari
arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek,
dibuat dengan pertimbangan perspektif. 

B. Tujuan Penciptaan 

Penciptaan desain batik, Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi , sebagai aktivitas perancangan
reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil
yang indah dan fungsional. 

C. Proses Kreatif 
Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut. 

1. Tahap persiapan 

Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber belajar,
dan mengamati bentuk awan . Misalnya, kita amati gambar awan mendung. dengan secermat
mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun kombinasinya. Bandingkan
dengan motif batik Mega Mendung. Amati dan pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah
kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang indah. 

Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian, tanyakan
apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa? Bagaimanakah
teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu, kembangkan imajinasi
kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya, kita coba bereksperimen
mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi (memindahkan, membalik,
memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi)
motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik, estetis dan
fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek dari pada
desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis
artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau
corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk
pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya.

2. Tahap Elaborasi 

Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu
mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang
eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-
unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.
Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).

3. Tahap Iluminasi 

Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap
sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin
dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifikasi ini datang
bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan
pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa
yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat air atau
akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau
lingkungan tempat tinggalmu.

4. Tahap Verifikasi 

Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara
terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari
para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati. Perhatikan
desain batik hasil modifikasi. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan
dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain
dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan,
memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil
atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal dalam Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi .

9. Fungsi karya seni rupa murni dan seni rupa terapan

Fungsi Seni Rupa Terapan


Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik
lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur
budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati
keindahan bentuk.

Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.

 Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.

 Fungsi Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya

 Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya

 Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
 Sebagai Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan.
Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.

 Sebagai Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan,
dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain

 Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi
pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.

 Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya

Karya seni rupa terapan memiliki fungsi masing-masing juga. Kalau dikelompokkan menurut
fungsi, karya seni rupa terapann memiliki dua fungsi

 Fungsi Seni Rupa Terapan dalam Bentuk Kegunaan


Karya seni terpan memiliki fungsi seperti benda yang kita pakai untuk menunjang kehidupan
kita sehari-hari. Misalkan seperti kursi, meja, lemari, perabotan rumah tangga dan benda yang
kita pakai lainnya.

 Fungsi Seni Rupa Terapan dalam Bentuk Keindahan


Karyya seni rupa terapan sering dipakai untuk hiasan, karena memiliki nilai estetis. Misalkan
seperti kerajinan, hiasan dinding, batik dan karya yang dipakai sebagai hiasan lainnya.

 Seni rupa murni, fungsinya semata-mata sebagai hiasan juga sebagai sarana kepuasan
batin bagi si seniman dalam berkarya.
 Seni rupa terapan, fungsi utamanya adalah memenuhi nilai guna atau fungsi praktis
dalam kehidupan sehari-hari namun dengan tetap memperhatikan unsur keindahannya.

10. Teknik – teknik berkarya seni rupa 2D

Teknik Seni Rupa 2 Dimensi


Untuk menghasilkan karya yang baik, ada banyak teknik seni rupa 2 dimensi yang bisa
digunakan. Seorang seniman dapat memilih satu atau lebih teknik untuk menciptakan karya
yang estetis.

 1. Teknik Transparan
Teknik ini menggunakan cat air dengan menggoreskannya tipis-tipis. Teknik ini akan
menghasilkan warna yang transparan. Untuk menggunakan teknik ini, seniman perlu lebih teliti
dan berhati-hati. Teknik ini juga disebut teknik aquarel.

 2. Teknik Plakat
Berbanding terbalik dengan teknik transparan, teknik plakat menggoreskan kuas yang telah
terkena cat dengan kuat. Hasilnya akan terkesan tebal, dan warna yang muncul akan pekat.

 3. Teknik Kolase
Tidak seperti teknik plakat dan transparan, kolase tidak menggunakan cat warna. Kolase dibuat
dengan memotong kertas atau bahan lain sesuai dengan warna dan bentuk yang diinginkan, lalu
ditempelkan ke bidang tertentu. Perpaduan kertas yang sudah ditempelkan ini akan menjadi
lukisan, yang kemudian dikenal sebagai mozaik.

 4. Teknik Blok
Teknik blok adalah seni untuk menutupi suatu bidang dalam gambar dengan satu warna saja,
dengan tingkat ketebalan yang sama. Teknik blok juga dapat dipadukan dengan teknik lain
untuk menciptakan efek yang berbeda. Teknik ini disebut juga teknik siluet.

 5. Teknik Arsir
Teknik ini mengutamakan goresan garis yang dibuat sejajar atau menyilang untuk membuat
kesan tertentu pada suatu bidang. Teknik arsir memanfaatkan pena atau pensil untuk
menghasilkan karya

 6. Teknik Linear
Teknik menggambar suatu objek dengan menggunakan pena dan pensil untuk menggambar
pola garis disebut teknik linear. Teknik ini adalah salah satu dasar sebelum menambahkan
teknik lain dalam suatu karya.

 7. Teknik Pointilis
Sesuai dengan namanya, teknik ini memanfaatkan sapuan kuas atau titik-titik dengan jumlah
yang banyak untuk menghasilkan sebuah gambar.  Dengan kata lain, teknik ini menggunakan
titik sebagai sebuah objek gores.

 8. Teknik Dussel
Teknik dussel atau teknik gosok adalah cara menggambar dengan menggosok pada suatu
bidang hingga menimbulkan efek gelap terang atau kedalaman tertentu. Alat gosoknya bisa
bermacam-macam, baik pensil, krayon, dan sebagainya.

 9. Teknik Semprot (Air Brush)


Teknik ini merupakan salah satu cara melukis dengan menyemprotkan pewarna atau bahan cair
lainnya menggunakan sprayer. Teknik ini sering digunakan dalam proses pembuatan reklame.

 10. Teknik Cetak


Teknik ini sangat penting untuk menunjang seni rupa 2 dimensi yang berupa grafis. Setelah seni
grafis selesai dibuat oleh desainer, maka langkah selanjutnya adalah mencetaknya dengan alat.

11. Tahap – tahap berkarya seni rupa 2D

Tahapan Berkarya Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa tahapan berkarya seni rupa, terdiri atas

1. Membentuk
Membentuk berawal dari wangsit dan gagasan dalam berkarya seni berwujud tiga dimensi yang
mempunyai nilai indah dengan media atau materi tertentu. Teknik membuat bentuk karya seni
rupa, yaitu: memutar, analitik konstruksi. Konstruksi yakni cara membuat karya seni rupa
dengan ketrampilan.

2. Media atau Bahan Pembentuk


Media dan materi pembentuk pada umumnya terbuat dari materi lentur atau lunak. Media
materi pembentuk karya seni rupa antara lain: tanah liat, gips, bubur kertas, plastisin.
Sedangkan alat yang dipakai yakni tangan, bantalan papan, alat putar atau kayu pipih.Alat
pembentuk semacam ini biasanya dipakai dalam pembuatan gerabah

Kaolin atau tanah liat Cina yang berwarna putih dan tidak berubah walau melalui proses
pembakaran.

3. Wujud Karya Seni Membentuk


Wujud kaya seni misalnya peralatan rumah, kerajinan keramik atau gerabah, kerikil bata
perkakas kerikil dan sebagainya.

4. Teknik Membentuk
Membentuk yakni termasuk metode berkarya seni rupa yang berfungsi untuk mendapat
hasil karya bernilai estetis melalui ketrampilan seniman dengan media materi serta alat
pembentuk. Misalnya diharapkan cetakan untuk membentuk alat cor, juga penggores, pisau
sudip dan sebagainya.

12. Pengertian seni rupa 2D

Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi


Saat melihat sebuah karya seni, tak semua orang langsung mengetahui apakah karya tersebut
termasuk dalam golongan seni rupa 2 dimensi atau tidak. Secara umum, seni rupa 2 dimensi
dapat diartikan sebagai karya seni yang terbatas pada dua sisi (panjang dan lebar). Dengan kata
lain, jenis karya seni ini tidak memiliki ketinggian atau ketebalan.

13. Bereksperimen dalam seni rupa 2D

Buku cetak halaman 24

14. Contoh karya seni rupa 2D

1) Lukisan :
Lukisan merupakan contoh karya seni rupa 2 dimensi yang paling sering kita temui. Lukisan
adalah karya seni yang proses membuatnya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas
lukis, pisau palet atau peralatan lain
2) fotografi
Seni fotografi menghasilkan karya berupa foto. Foto yang dibuat dengan memperhatikan unsur-
unsur seni juga bisa menjadi contoh karya seni rupa 2 dimensi. 
3) banner
hasil karya digital yang dibuat menggunakan seni desain grafis  adalah banner atau spanduk
4) poster
Poster adalah contoh karya seni terapan yang umum dimanfaatkan untuk menyampaikan
informasi dan komunikasi
5) batik
Batik merupakan seni melukis yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin/malam
sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.
6) logo
Logo adalah identitas sebuah perusahaan atau korporasi yang paling mudah diingat.
7) mozaik
Mozaik adalah remah benda kecil yang susunan dengan pola tertentu sehingga bentuknya
menyerupai benda atau gambar tertentu.
8) kaligrafi
Kaligrafi adalah rangkaian huruf bermakna yang disusun sehingga wujud dan bentuknya
menyerupai benda tertentu.
9) karikatur
Karikatur adalah lukisan yang dibuat dengan pola keganjilan
10) desain produk
karya seni rupa 3 dimensi adalah karya yg memiliki panjang , lebar dan ketebalan , atau karya
yg dapat dinikmati dari berbagai arah
contohnya :
patung arca, vas bunga,mebel,topeng,gantungan kunci,hiasan bupet,keramik,gerabah,kriya
Perspektif

Pengertian Gambar Perspektif

Gambar perspektif adalah cara menggambar suatu objek riil atau imajiner yang
menitikberatkan pada penglihatan mata atau menurut pandangan mata seorang penggambar.
Gambar perspektif merupakan penggabungan dari seni dan ilmu untuk menggambar suatu
objek di atas sebuah bidang datar sehingga hasil gambar nampak seperti pandangan mata dari
suatu jarak dan posisi tertentu. Jadi gambar perspektif dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut.

1. Segala sesuatu yang tampak atau terlihat pada pandangan mata kita, apabila kedudukan
semakin jauh akan tampak semakin kecil dari ukuran sebenarnya begitujuga dengan
warnanya akan semakin pudar dan lemah.
2. Jika benda yang kita lihat semakin jauh, tak terhingga, maka benda akan tampak
semakin kecil dan akhirnya akan tampak menjadi satu titik (titik lenyap).
3. Pada suatu kedudukan pandangan mata seseorang, semua benda yang sangat jauh dari
mata akan tampak seperti titik-titik yang berderet dan terletak dalam sebuah garis lurus
yang mendatar setinggi mata, yang dalam perspektif dinamakan garis horizon.

Tipe Perspektif
Dari hasil penglihatan dan pengamatan mata kita, menggambar perspektif dapat dibagi menjadi
dua tipe perspektif, yaitu:

1. Tipe Perspektif Sejajar atau Aereal Perspektif

Perspektif Sejajar atau Aereal Perspektif adalah cara menggambar berdasarkan pada
tegas/buramnya garis atau warna. Menurut penglihatan mata, semua benda yang dekat dengan
mata kita, garis-garis batasnya akan tampak tegas dan benda yang jauh garis batasnya akan
mengerucut dan semakin hilang pada satu titik. Begitu juga dengan warnanya, semakin jauh
warnanya semakin pudar.

2. Tipe Perspektif Sudut atau Linear Perspektif

Perspektif Sudut atau Linear Perspektif adalah cara menggambar perspektif yang menggunakan
bantuan titik lenyap atau garis-garis yang memusat ke satu titik.

Jenis Perspektif
Berdasarkan kedudukan benda terhadap pandangan mata atau dari arah mata kita melihat
benda tersebut, maka didalam menggambar berdasarkan perspektif sudut atau Linear
Perspektif dapat dibagi menjadi 3 jenis perspektif, yaitu:

a. Perspektif Satu Titik atau One Point Perspektif.

Perspektif satu titik bisa disebut juga dengan perspektif sejajar, pararel perspektif atau one
point perspektif. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 1). Apabila kubus
tersebut diletakkan pada sebuah bidang datar dan sisi depannya sejajar pada bidang proyeksi,
maka sebagian rusuknya akan sejajar dengan bidang proyeksi, sedang sebagian rusuk-rusuk
lainnya akan nampak menuju kesuatu titik.

Contoh perspektif satu titik

Salah satu kegunaan penting dari perspektif ini adalah dalam penyajian ruang-ruang bangunan
seperti terlihat pada gambar di bawah (gambar 2). Titik kedudukan disimpan di depan dan
disalah satu sisi objeknya, sedangkan horizon diletakkan jauh diatas garis tanah. Titik hilang
tunggal terletak di garis horizon.

Contoh penerapan perspektif satu


titik

b. Perspektif Dua Titik atau Two Point Perspektif.


Perspektif dua titik bisa disebut juga dengan Anguler Perspektif atau Two Point Perspektif.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 3). Apabila dari posisi di atas kita
ubah sedikit dengan menggeser kubus tersebut sehingga sisinya tidak ada yang sejajar, maka
sisi alas atau atapnya akan membentuk sudut terhadap bidang proyeksi, dan sebagian rusuk-
rusuknya seakan-akan menuju kedua buah titik hilang dikanan dan dikiri.
Contoh perspektif dua titik

c. Perspektif Tiga Titik atau three point perspektif

Perspektif tiga titik bisa disebut juga dengan oblique perspektif atau three point perspektif.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 4). Kedudukan terakhir adalah jika
sebagian dari sisi alas kubus tersebut diangkat sehingga hanya satu sudut saja yang menyentuh
bidang alas, maka akan nampak seakan-akan menuju ketiga titik. Atau apabila kita melihat
sebuah gedung terlalu tinggi dari arah sudut atas dari jarak dekat, terpaksa kita melihat dengan
cara menengadah. Maka garis-garis batas gedung yang meninggi akan nampak menuju kesuatu
titik diatas langit.

Contoh perspektif tiga titik

Anda mungkin juga menyukai