Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA An.

P DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI di BANGSAL DEWANDARU
RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Dosen Pembimbing Akademik : Sarka Ade Susana, SIP., S.Kep., MA

Disusun Oleh :
Ayunda Sekar Arum (P07120217013)

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN YOGYAKARTA
2020
FORMAT PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal pengkajian: Jumat, 14 Februari 2020
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Bangsal Dewandaru
Oleh : Ayunda Sekar Arum
Sumber Data : RM, pasien, dan tenaga medis.
Metode : Observasi, wawancara, dan studi dokumen

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. P
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tanggal Lahir : 22 November 2002
Umur : 18 tahun
Alamat : Ketawan, Banyudono, Boyolali
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
No. RM :1374xx
Agama : Islam
Masuk RS : 1 Februari 2020
Diagnosa Medis : RM dengan gangguan perilaku
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. M
Usia : 55 tahun
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ketawan, Banyudono, Boyolali
Hubungan dengan pasien : Ayah angkat (pakdhe)
III. ALASAN MASUK
Klien kambuh dengan gejala tidak bisa tidur, ngamuk, marah- marah,
merusak barang, mondar-mandir, dan memukul ibu angkat serta bapak
angkatnya.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat Kesehatan
Pada tanggal 22 januari 2020 klien menjalani obat jalan dan dibawa
ke RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah lagi pada
tanggal 1 februari 2020 karena tidak bisa tidur, ngamuk, marah-
marah, merusak barang, mondar-mandir, dan memukul ibu angkat
serta bapak angkatnya. .
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Klien pernah dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah selama beberapa kali.
3. Pengobatan sebelumnya
Riwayat klien pernah dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah beberapa kali. Pertama tahun 2018 dan yang
terakhir masuk tanggal 22 Januari 2020.
4. Perilaku Aniaya
Klien pernah memukul ibu angkat dan ayah angkatnya.
5. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu ayah
kandungnya dan kakak kandung dari ayahnya
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak terkaji
V. FISIK
1. Tanda vital :
TD : 120/60 mmHg RR : 19 x/menit
N : 68 x/menit S : 36,4 0C
2. TB : 165 cm ; BB : 62 kg ; IMT : 22,71 kg/m2.
3. Keluhan fisik : tidak ada
4. Pemeriksaan Head to Toe
a) Rambut
An. P mengatakan mandi 2x sehari dan kramas dua hari 1x namun
sering lupa. Tampak ketombe dan An. P mengatakan rambutnya
gatal.
b) Wajah
Wajah tampak seperti orang normal, kulit putih, mata tidak
konjunctiva anemis, mata tampak tidak merah, tidak ada raut
muka marah.
c) Mulut
An. P mengatakan menggosok gigi setiap mandi, 2x sehari
menggunakan pasta gigi. Gigi tidak ada yang tanggal.
d) Ekstremitas atas
Tidak ada kelainan ada ekstremitas atas, tidak ada kelemahan
otot.
e) Ekstremitas bawah
Tidak ada kelainan ada ekstremitas bawah, tidak ada kelemahan
otot.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Pasien
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah kandung dan kakak kandung ayahnya mengalami gangguan
jiwa.
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
An. P mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak ia sukai,
dan tidak ada pula bagian tubuh yang tidak disukai, semuanya
biasa-biasa saja.
b. Identitas Diri
An. P adalah anak tunggal.
c. Peran Diri
Sebelum dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah, An. P mengatakan hanya dirumah dan bermain gitar
miliknya.
d. Ideal Diri
An. P mengatakan ingin dirinya cepat pulang agar bisa
menjalankan aktivitas seperti biasa dan ingin cepat sembuh agar
tidak perlu minum obat lagi.
e. Harga Diri
An. P mengatakan dirinya dapat di terima oleh lingkungannya.
Orang lain dan lingkungan tetap mau menerima keadaannya.
3. Hubungan Sosial
a. Kebiasaan
Tidak ada
b. Orang yang Berarti
Ibu
c. Peran serta dalam masyarakat
An. P jarang keluar untuk bersosialisasi dengan masyarakat
d. Hambatan dalam hubungan sosial
Keadaan jiwa yang di derita membuat orang di sekitarnya sulit
untuk berkomunikasi dengannya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Agama An. P adalah islam.
b. Kegiatan ibadah
An. P tampak jarang berdoa dan sholat 5 waktu di RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan
An. P berpakaian sesuai namun kurang rapi dan kurang bersih.
2. Pembicaraan
An. P dalam berkomunikasi masih inkoheren. Klien berbicara
berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain
3. Aktivitas Motorik
An. P tampak beraktivitas dengan teman, lebih sering berbaur dengan
teman- teman di bangsal.
4. Alam perasaaan
An. P tampak sering menantikan kedatangan ibunya untuk
menjemputnya.
5. Afek
An. P masih tampak labil.
6. lnteraksi selama wawancara
An. P kooperatif dalam menjawab pertanyaan namun cepat bosan dan
jika tidak sesuai An. P tidak menjawab pertanyaan selanjutnya atau
akan pergi.
7. Persepsi
Halusinasi penglihatan. An. P pernah mengatakan ada kuntilanak di
pojok ruang yang ada dibangsal dan berusaha untuk menutup pintu
agar tidak bisa keluar.
8. Proses Pikir
Proses pikir An. P tergolong tipe bloking yaitu pembicaraan terhenti
tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
9. Isi Pikir
An. P mengalami halusinasi penglihatan. Klien mengatakan “mbak itu
ada kuntilanak di pojok ruang”
10. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat, orang jelas.
11. Memori
Memori An. P tergolong gangguan daya ingat jangka pendek. Klien
tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi namun mudah bosan.
13. Kemampuan penilaian
Gangguan kemampuan penilaian sedang, An. P masih dapat
mengambil keputusan secara mandiri.
14. Daya tilik diri
An. P mengingkari penyakit yang di derita.
VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
An. P makan 3x sehari sesuai dengan diet yang di berikan oleh RSJD Dr.
RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. An. P menyukai semua makanan
dan selalu habis dengan makanan yang di sediakan oleh petugas. An. P
mampu makan dan membersihkan makanannya secara mandiri.
2. Eliminasi
An. P dapat menggunakan WC secara mandiri.
3. Mandi
An. P mengatakan mandi 2x sehari pada pagi dan sore hari menggunakan
sabun dengan arahan dan sering lupa . An. P jarang menggosok gigi dan
keramas setiap 2 hari sekali. Bau badan ada.
4. Berpakaian/berhias
An. P selalu menggunakan alas kaki, dan dapat menggunakan baju yang
disediakan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. An. P
dapat menyisir rambut secara mandiri dengan arahan dan berganti
pakaian 2x sehari setelah mandi.
5. Istirahat dan tidur
Untuk kebutuhan tidurnya kurang, tidur malam sekitar 4 s/d 6 jam dan
jarang tidur siang . Klien mengatakan saat tidur sering mengalami mimpi
buruk.
6. Penggunaan obat
Penggunaan obat masih terpantau oleh petugas.
IX. Mekanisme Koping
Adaptif : bicara dengan orang lain.
X. Support System
An. P mengatakan memiliki pendukung yaitu ibu angkatnya.
XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan
An. P sehari hari tinggal bersama ayah angkat dan ibu angkatnya. Kebutuhan
sehari-hari An. P di penuhi oleh RSJD Dr.RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah, dan ia tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan.
XII.Pengetahuan
Klien mengetahui tentang penyakit jiwa yang dialaminya dan mengetahui
tentang obat yang dikonsumsi.
XIII. Terapi Farmakologi
Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping
1x10 Oral Penanganan skizofrenia akut, 1. Peningkatan nafsu makan
Abilifi mg gangguan bipolar, depresi, dan 2. Penambahan berat badan
iritabilitas yang berhubungan dengan 3. Sakit kepala
autism. 4. Agitasi atau gelisah
5. Insomnia
6. Rasa kantuk
7. Hidung tersumbat
8. Mual muntah
9. Dyspepsia
10. Sembelit
11. Gerakan tidak terkendali :
agranulositosis, leukopenia,
neutropenia, trombositopenia,
akatisia, dan tardive dyskinesia.
Trihexypeni 2x2 mg Oral Penanganan simtomatik penyakit 1. Konstipasi
dyl Parkinson; gejala ekstrapiramidal 2. Pusing
akibat obat-obatan seperti 3. Sulit buang air kecil
phenothiazine, dibenzoksapin, dan 4. Mulut kering
butirofenon 5. Pandangan buram
6. Mual
Alprazolam 1x0,5 Oral Gangguan ansietas, pemulihan- 1. Sulit berkonsentrasi, merasa
mg pemulihan ansietas sementara, dan pusing, mengantuk, atau sakit
ansietas berkaitan dengan depresi. kepala
2. Perubahan suasana hati, seperti
menjadi mudah marah.
3. Mudah lupa
4. Produksi air liur meningkat.
5. Perubahan gairah seksual.
6. Gangguan pencernaan, seperti
mual, sembelit, dan perubahan
nafsu makan.
7. Gangguan koordinasi, seperti
kesulitan berjalan atau
berbicara.
8. Sulit buang air kecil.
9. Nyeri sendi.
Clozapine 2x25 Oral Penanganan gejala – gejala psikotik, 1. Sakit Kepala
mg agresivitas, dan gejala skizofrenia 2. Mengantuk
dengan dosis dititrasi naik hingga 3. Pandangan kabur
efek terapeutik tercapa serta bisa 4. Pusing
digunakan pada gangguan bipolar. 5. Mual
6. Gangguan buang air kecil
7. Konstipasi
8. Tubuh merasa panas dan
berkeringat
9. Mulut kering, namun produksi
air liur meningkat
10. Berat badan bertambah, namun
nafsu makan berkurang.
11. Tremor
12. Merasa sangat lelah
13. Sesak nafas
14. Jantung berdebar
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS: Defisit Perawatan Diri
Klien mengatakan sudah mandi tetapi tidak
menggunakan sabun dan tidak gosok gigi
DO:
- Klien mandi tidak menggunakan sabun
- Klien jarang gosok gigi
- Klien tercium bau badan
- Tampak ketombe pada rambut klien
- Kuku klien tampak panjang
- Kulit klien tampak bekas gatal gatal
- Klien tampak menggaruk- garuk
DS: Gangguan Persepsi Sensori:
“mbak, ada kuntilanak di pojok ruang, saya Halusinasi
kunci agar tidak bisa keluar”
DO:
- Klien terlihat berbicara sendiri dengan
bayangan yang dianggap kuntilanak
tersebut
- Klien tampak mondar mandir
- Nadi: 80 x/menit
DS: Gangguan Pola Tidur
- Klien mengatakan mengalami mimpi buruk
saat tidur malam.
- Klien mengatakan tidak bisa tidur
DO:
- Klien tampak bingung
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisis data yang dilakukan didapatkan
diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Defisit Perawatan Diri ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan sudah mandi tetapi tidak menggunakan sabun dan tidak
gosok gigi
DO:
- Klien mandi tidak menggunakan sabun
- Klien jarang gosok gigi
- Klien tercium bau badan
- Tampak ketombe pada rambut klien
- Kuku klien tampak panjang
- Kulit klien tampak bekas gatal gatal
- Klien tampak menggaruk- garuk

2. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi ditandai dengan :


DS :
“mbak, ada kuntilanak di pojok ruang, saya kunci agar tidak bisa keluar”
DO:
- Klien terlihat berbicara sendiri dengan bayangan yang dianggap
kuntilanak tersebut

- Klien tampak mondar mandir

- Nadi: 80 x/menit

3. Gangguan Pola Tidur


DS:

- Klien mengatakan mengalami mimpi buruk saat tidur malam.


- Klien mengatakan tidak bisa tidur
DO:

Klien tampak bingung


HARI/TAN PERENCANAAN
DIAGNOSA
O. GGAL/JA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN
M EVALUASI
Jumat, 14 Defisit Perawatan Tujuan Umum : Klien menunjukkan Bina hubungan Kepercayaan da
Februari Diri Klien dapat tanda- tanda dapat saling percaya klien merupaka
2020 memelihara atau membina hubungan dengan prinsip hal yang akan
10.00 merawat saling percaya komunikasi memudahkan
kebersihan dengan perawat, teraupetik, yaitu: perawat dalam
sendiri secara yaitu: 1. Sapa klien melakukan
mandiri. 1. Ekspresi wajah dengan ramah pendekatan atau
TUK 1 : bersahabat baik verbal intervensi
Klien dapat 2. Klien maupun non selanjutnya
membina menunjukkan verbal terhadap klien.
hubungan saling rasa senang. 2. Perkenalkan diri
percaya 3. Klien bersedia dengan sopan
berjabat tangan. 3. Tanyakan nama
4. Klien bersedia lengkap dan
menyebutkan nama panggilan.
nama 4. Jelaskan tujuan
5. Ada kontak pertemuan
mata. 5. Jujur dan
6. Klien mau menepati janji
duduk 6. Tunjukkan sikap
berdampingan. empati dan
7. Klien mau menerima klien
mengutarakan dengan apa
masalah yang adanya.
dihadapinya. 7. Beri perhatian
pada pemenuhan
kebutuhan dasar
pasien.

(Ayunda)
TUK 2 : Kriteria Evaluasi : Melatih klien cara- Pengetahuan
Klien mampu Klien dengan aman cara perawatan diri tentang
melakukan melakukan dengan cara : pentingnya
kebersihan diri (kemampuan perawatan diri
1. Menjelaskan
secara mandiri. maksimum) dapat
pentingnya
aktivitas perawatan meningkatkan
kebersihan diri.
diri secara mandiri. motivasi klien.
2. Menjelaskan alat-
HARI/TAN INTERVENSI KEPERAWA
DIAGNOSA
NO GGAL/JA KRITERIA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENS
M EVALUASI
2 Jumat/14 Gangguan persepsi TUM: Klien Setelah 1x interaksi
Bina hubungan
Februari sensori : Halusinasi dapat mengontrol klien menunjukkan
percaya dengan p
2020 halusinasi tanda-tanda
komunikasi terapeu
11.00 percaya kepada
1. Sapa
TUK 1: perawat dengan
dengan ramah
Klien dapat kriteria hasil:
secara
membina 1. Ekspresi wajah
maupun non ve
hubungan saling bersahabat
2. Perkenalkan
percaya 2. Menunjukkan
dengan sopan.
rasa senang
3. Tanyakan
3. Ada kontak
lengkap klien
mata
nama pan
4. Mau berjabat
yang disukai kl
tangan
4. Jelaskan
5. Mau
pertemuan.
menyebutkan
5. Jujur
nama
menepati janji.
6. Mau menjawab
6. Tunjukan
salam
empati dan t
7. Mau duduk
klien apa adany
berdampingan
7. Beri per
dengan perawat
kepada klien
8. Bersedia
perhatikan keb
mengungkapka
dasar klien.
n masalah yang
dihadapi
(Ay
1. Identifikasi be
TUK 2 : Setelah 2x interaksi
klien cara
Klien dapat klien dapat
mengontrol dilakukan
mengontrol
halusinasi terjadi halusina
halusinasinya
2. Diskusikan m
dengan kriteria
cara
hasil :
digunakan
1. Klien dapat jika bermanfaa
menyebutkan pujian.
tindakan yang 3. Diskusikan
dapat baru
dilakukan mengontrol
untuk timbulnya
mengendalikan halusinasi.
halusinasinya. 4. Bantu klien m
dan me
2. Klien dapat
halusinasi
menyebutkan
bertahap
cara baru.
(Ay
3. Klien dapat
memilih cara
yang telah
dipilih untuk
mengendalikan
halusinasi.

4. Klien dapat
mengikuti
terapi aktivitas
kelompok.
1. Anjurkan
TUK 3 Setelah 3x klien
untuk member
Klien mendapat mendapat
keluarga s
dukungan dukungan keluarga
halusinasi.
keluarga dalam dalam mengontrol
2. Diskusikan d
mengontrol halusinasinya
halusinasinya keluarga tentan
dengan kriteria
a. Gejala halu
hasil:
yang d
1. Klien dapat klien.
menjalin b. Cara yang
hubungan dilakukan
saling dan ke
percaya untuk me
dengan halusinasi.
perawat c. Cara me
anggota ke
2. Keluarga
yang halu
dapat
di rumah,
menyebutka
kegiatan j
n
biarkan sen
pengertian,
d. Beri info
tanda dan
tentang
tindakan
pasien
untuk
memerluak
mengendali
bantuan.
kan
halusinasi

(Ay
1. Diskusikan
TUK 4 Setelah 3x interaksi
dengan klien
Klien klien dapat
keluarga te
memanfaatkan memanfaatkan obat
dosis, frekuen
obat dengan baik dengan kriteria
manfaat obat.
hasil :
2. Diskusikan
1. Klien dan bahayanya
keluarga tanpa konsulta
mampu 3. Bantu
menyebutkan menggunakan
prinsip lama be
manfaat, dosis
dan efek
samping
(Ay
2. Klien dapat
menginformasi
kan manfaat
dan efek
samping obat

3. Klien dapat
memahami
akibat
pemakaina
obat tanpa
konsultasi

4. Klien dapat
menyebutkan
prinsip 5 benar
pengunaan
obat.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa : Defisit Perawatan Diri
No Hari/Tanggal/ Hari/Tanggal
. Jam Implementasi / Evaluasi
Jam
1. Sabtu/ 15 1. Melakukan bina Sabtu/ 15 S :
Februari hubungan saling Februari - Klien mengatakan
2020/ 08.00 percaya 2020/ 14.00 namanya Prasetyo
2. Melatih cara perawatan dan senang
diri dengan dipanggil Pras.
menggunakan - Saat diarahkan, klien
komunikasi atau mengatakan akan
instruksi yang mudah mandi kembali
dimengerti klien untuk menggunakan sabun
merawat diri dan gosok gigi.
3. Memantau kemampuan - Setelah
klien makan. menghabiskan
4. Evaluasi perasaan klien makannya klien
setelah makan. mengatakan sudah
5. Memotivasi klien kenyang
dalam merawat diri O:
- Ekspresi wajah klien
menunjukkan rasa
senang.
- Klien tampak
bersedia
menyebutkan nama.
- Ada kontak mata
- Klien tampak
menghabiskan
makan siangnya
- Klien tampak duduk
disamping perawat
- Klien tampak
mengerti apa yang
disampaikan perawat
mengenai cara
merawat diri klien.
A:
Defisit Perawatan Diri
belum teratasi
P:
- Kaji faktor pencetus
defisit perawatan
diri
- Motivasi klien untuk
merawat diri
- Berikan penguatan
(reinforcement)
terhadap kemajuan
klien ( misalnya:
peningkatan porsi
makan)

( Ayunda )
2 Senin/ 17 1. Melakukan bina Senin / 17 S : Klien mengatakan sering
Februari hubungan saling Februari merasa sudah merawat diri
2020 / 14.00 percaya 2020 / 21.00 O:
2. Membantu klien - Klien mampu
mengidentifikasi berpakaian dan berhias
kebutuhan yang tidak dengan arahan
terpenuhi serta kejadian - Klien mampu
yang menjadi faktor melakukan personal
pencetus defisit hygiene kaitannya
perawatan diri dalam toileting
3. Memantau kemampuan A:
klien dalam berpakaian Defisit perawatan diri belum
dan berhias. teratasi
4. Berikan pengetahuan P:
tentang personal - Berikan
hygiene dalam reinforcement atau
kaitannya dengan pujian atas
toileting. keberhasilan klien
berpakaian dan
berhias.

( Ayunda )
3 Rabu / 19 1. Melakukan bina Rabu / 19 S : Klien mengatakan sering
Februari hubungan saling Februari lupa jika tidak diingatkan
2020 / 14.00 percaya 2020 / 21.00 O:
2. Diskusikan dengan Klien tampak mengikuti
klien kemungkinan arahan
adanya hambatan dalam A:
berpakaian dan berhias. Defisit perawatan diri belum
teratasi
P:
Motivasi klien dalam
merawat diri
( Ayunda )
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
No Hari/Tanggal/ Implementasi Hari/Tanggal Evaluasi
. Jam /
Jam
1 Sabtu/ 1. Melakukan bina Sabtu/ S:
15 Februari hubungan saling percaya 15 Februari - Klien mengatakan
2020 2. Memperkenalkan diri, 2020 namanya Prasetyo Ari
08.00 dan tujuan 14.00 dan senang dipanggil
“selamat pagi mas, Pras
perkenalkan nama saya - Klien mengatakan
Ayunda, dari poltekkes kondisinya sudah baik-
jogja” baik saja
3. Menanyakan keadaan - Klien mengatakan
klien saat ini sedang bicara dengan
“Bagaimana kondisinya kuntilanak dan
saat ini ? sudah merasa menyuruhnya agar tidak
baikan ?” keluar - keluar
4. Mengobservasi tingkah O:
laku klien terkait - Klien terlihat berbicara
halusinasi sendiri jika melihat
5. Bertanya kepada klien, sesuatu yang dianggap
klien bicara dengan siapa kuntilanak
dan bicara apa - Kontak mata kurang saat
berinteraksi
A:
Halusinasi belum teratasi

P:
- Bina hubungan saling
percaya
- Adakan kontak sering
dan singkat secara
bertahap
- Observasi tingkat laku
klien terkait dengan
halusinasi
- Bantu klien mengenal
dan menghardik
halusinasi
- Bimbing klien untuk
berbicara dan berfikir
realita/nyata

( Ayunda )
2. Senin/ 1. Melakukan bina Senin/ S : Klien mengatakan sudah
17-02-2020 hubungan saling percaya 17-02-2020 tidak mendengar dan
14.00 2. Menanyakan kondisi 21.00 melihat kuntilanak lagi
klien O:
3. Observasi tingkah laku - Klien tidak bisa focus
klien terkait dengan lama dan mudah bosan
halusinasi - Kontak mata kurang
4. Bantu klien untuk patuh A:
minum obat Halusinasi belum teratasi
P:
- Adakan kontak sering
dan singkat secara
bertahap
- Observasi tingkat laku
klien terkait dengan
halusinasi
- Bantu klien mematuhi
minum obat
- Identifikasi bersama
klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi
halusinasi
- Bimbing klien untuk
berbicara dan berfikir
realita/nyata

( Ayunda )
3. Rabu/ 1. Menanyakan kondisi Rabu/ S : klien mengatakan sudah
19-02-2020 klien 19-02-2020 tidak mendengar atau
14.00 2. Menanyakan apakah 21.00 melihat sesuatu kembali
klien masih sering O:
melihat sesuatu yang - Klien tampak jarang
tidak nyata, atau berbicara sendiri dan
mendengar bisikan- jarang melihat sesuatu
bisikan lagi
3. Observasi tingkah laku - Klien tampak kooperatif
klien dan selalu aktif
4. Mengajarkan klien untuk mengikuti kegiatan yang
mengatasi halusinasi ada di rumah sakit
- Klien tampak patuh
minum obat
A : halusinasi belum teratasi
P:
- Adakan kontak sering
dan singkat secara
bertahap
- Observasi tingkat laku
klien terkait dengan
halusinasi
- Motivasi klien agar tetap
patuh minum obat
- Identifikasi bersama
klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi
halusinasi
- Bimbing klien untuk
berbicara dan berfikir
realita/nyata

( Ayunda )
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- Setelah dilakukan analisis data, didapatkan masalah :
1. Defisit Perawatan Diri
2. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
3. Gangguan Pola Tidur
- Dari 3 masalah yang muncul, kelompok memprioritaskan 2 masalah untuk
dilakukan tindakan keperawatan. Dari 2 masalah yang telah dilakukan
tindakan keperawatan, belum ada tujuan yang tercapai.
- Terdapat progress untuk klien dalam menyampaikan keadaan yang
realita/nyata.

B. Saran
- Arahkan klien untuk berbicara secara realita/kenyataan.
- Dapat mengimplementasikan rencana keperawatan yang belum dapat
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai