Anda di halaman 1dari 7

1. Tn. B usia 65 tahun dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu.

Datang ke rumah sakit dengan keluhan kaki sering kesemutan, mati rasa dan
pasien memiliki riwayat jatuh sebanyak 2x selama di rumah. Dari hasil
pengkajian menggunakan Skala Morse didapat bahwa pasien memiliki risiko
jatuh tinggi. Apa penyebab klien memiliki risiko jatuh yang tinggi?
a. Penurunan sensitivitas kaki
b. Mengalami retinopati
c. Terdapat gangren pada kaki
d. Keadaan lingkungan yang tidak mendukung
e. Pasien tidak suka berolahraga

2. Ny. P usia 67 tahun dengan diagnosis Diabetes Mellitus Tipe 2 dibawa ke


Rumah Sakit Sehat Selalu. Gula Darah Sewaktu pasien adalah 250mg/dL.
Pasien mengeluh kakinya sakit, terasa panas, dan terkadang sempoyongan
saat berjalan. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien hanya duduk-duduk
dan tiduran saja dikarenakan keluhan tersebut. Berdasarkan kasus di atas,
intervensi keperawatan mandiri dalam mencegah komplikasi tersebut yang
tepat adalah...
a. Edukasi terkait PGDM
b. Anjurkan pasien untuk latihan keselarasan kaki, perpindahan
kaki, latihan keseimbangan, atau senam kaki
c. Berikan diet 1900kkal sesuai program
d. Monitor gula darah
e. Kolaborasi dengan dokter terkait pemberian insulin

3. Seorang perawat puskesmas mendapat tugas untuk memberikan edukasi


terkait senam kaki pada penderita DM yang mengikuti PROLANIS di Desa
Tirtonirmolo. Sebelum mendemonstrasikan senam kaki, perawat terlebih
dahulu memeriksa keadaan anggota PROLANIS. Kondisi apa saja yang tidak
dianjurkan untuk melakukan senam kaki?
a. Hiperglikemi
b. Kadar keton negatif
c. Pernapasan eupnea
d. Cemas, stress
e. Nyeri
4. 4. Tn. D usia 57 tahun dirawat di bangsal Anggrek dengan diagnosis Diabetes
Mellitus Tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengatakan belum tahu cara
melakukan senam kaki. Kemudian perawat mempersiapkan diri untuk
memberikan edukasi terkait senam kaki. Bagaimana intensitas uang
dianjurkan?
a. 20-30% sesuai kemampuan
b. 30%-50% selama 30 menit atau lebih
c. 40%-70% secara teratur
d. 50%-100% selama 2x/minggu
e. Yang penting rutin dan tidak berlebihan
5. Kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai pelvic yang
digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal, perpindahan, control
tekanan dan gerakan saat aktifitas.
a. Core stability exercise
b. Latihan keseimbangan
c. Moving exercise
d. Balance exercise
e. Stability exercise
6. Frekuensi dilakukannya latihan core stability agar hasilnya optimal adalah
a. 2 kali dalam seminggu, selama 3 minggu.
b. 3 kali dalam seminggu, selama 4 minggu.
c. 4 kali dalam seminggu, selama 6 minggu.
d. 3 kali dalam seminggu, selama 6 minggu.
e. 2 kali dalam seminggu, selama 6 minggu.
7. Suatu aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tubuh
dengan cara meningkatkan kekuatan otot anggota gerak bawah, disebut....
a. Core exercise
b. Stability exercise
c. Core stability exercise
d. Moving exercise
e. Balance exercise

8. Latihan keseimbangan akan sangat efektif untuk meningkatkan keseimbangan


fungsional dan statis serta mobilitas lansia, bila dilakukan dengan frekuensi
a. 2 kali dalam seminggu, selama 3 minggu.
b. 3 kali dalam seminggu, selama 5 minggu.
c. 4 kali dalam seminggu, selama 6 minggu.
d. 3 kali dalam seminggu, selama 7 minggu.
e. 3 kali dalam seminggu, selama 8 minggu.
9. Ny. D umur 64 tahun dengan DM tipe 2 sejak 12 tahun yang lalu. IMT 30
kg/m2 dan termasuk dalam kategori obesitas. Saat ini Ny. D sering
kehilangan keseimbangan saat berjalan. Apa yang mempengaruhi titik pusat
gravitasi pada Ny. D
a. Perubahan gerak tubuh
b. Perubahan berat badan
c. Tekanan tubuh
d. Luas permukaan tubuh
e. Perubahan suhu tubuh
10. Tn. A umur 60 tahun dengan DM tipe 2, SEtelah mengikuti prolanis, Tn A
dapat menjaga keseimbangan tubuhnya saat bergerak dari sebelumnya yang
berjlan dengan bantuan walker. Sistem apa yang terlibat dalam menjaga
keseimbangan kerja sendi saat tubuh bergerak
Sistem sensorimotor, sistem saraf pusat, dan processing component
a. Sisem sensori, sistem motoric, sistem saraf pusat
b. Sistem saraf pusat, sistem endokrin, sistem kekebalan tubuh
c. Sistem saraf pusat, sistem sensori, sistem keseimbangan
d. Sistem keseimbangan, sistem sensori, sistem sraf pusat
11. Tn. B umur 56 tahun dengan DM tipe 2, penglihatannya mulai kabur, berjalan
dengan bantuan walker. Saat mengikuti prolanis Tn. B diajarkan cara melatih
keseimbangan dengan media ball training. Fungsi dari latihan keseimbangan
dengan ball training adalah
a. Melatih kerja otot kaki dan kontrol sendi
b. Melatih kerja otot perut dan ekstremitas
c. Melatih kerja ekremitas bawah dan kontrol postural
d. Melatih kerja otot perut/core work dan kontrol postural
e. Melatih kerja ekstremitas bawah dan otot perut/ core work
12. Ny. S umur 58 tahun dengan DM tipe 2 sudah 15 tahun, mengikuti latihan
keseimbangan di prolanis Pada latihan keseimbangan Ny. S diminta berdiri
kemudian diperkenankan untuk memilih tungkai yang akan diukur. Ny. S
diminta untuk mengangkat tungkai dengan kondisi mata terbuka dan
dilanjutkan dengan mata tertutup. Posisi kedua tangan masing-masing
bersilangan di depan dada dan direntangkan. Disebut apakah latihan
keseimbangan pada Ny. S
a. Ball training
b. Swiss ball
c. Fall Prevention Center of Excellence
d. Unipedal Stance Test (UPST)
e. Balance training
13. Tn. X usia 55 tahun dengan diabetes mellitus tipe 2 mengatakan kakinya
sering kesemutan selama di rumah. Tn. X mengatakan bahwa dirinya tidak
pernah mengikuti kegiatan senam maupun olahraga. Saat kakinya kesemutan
Tn. X hanya mencoba meluruskan kakinya saja dan membiarkannya. Apakah
yang harus Anda lakukan sebagai perawat saat Tn. X menyampaikan
keluhannya?
a. Memberikan resep obat untuk dibeli di apotik
b. Memberikan edukasi pada pasien untuk melakukan senam kaki
atau olahraga secara rutin
c. Memberikan informasi untuk periksa ke tukang pijat yang sangat
handal di desanya
d. Mengajari pasien cara tidur yang benar
e. Memberikan motivasi pada pasien untuk semangat

14. Pasien usia 70 tahun dengan diabetes mellitus sejak 8 tahun yang lalu,
mengeluhkan gerakan badannya mulai terbatas dan ketergantungan alat.
Kematian sebanyak 50% kejadian jatuh dikalangan lansia sudah banyak
Apakah yang diperlukan diperlukan untuk mengatasi risiko cedera : insiden
jatuh dikalangan lansia tersebut?
a. Menyuruh lansia untuk tidur saja diatas kasur
b. Membelikan tempat duduk yang nyaman
c. Menyewa pembantu untuk menjaga lansia di rumah
d. Memberikan kombinasi antara farmakoterapi dan non-
farmakoterapi, seperti Terapi do-in shiatsu massage
e. Melatih lansia untuk tidak makan makanan yang berminyak dan
banyak mengandung garam
15. Ny. A usia 75 tahun dengan diagnosis diabetes mellius tipe 2 dirawat di RS
Kusuma Bakti dengan keluhan tangan sering tremor, kaki terasa baal, dan
memiliki riwayat jatuh karena kakinya terasa berat. Pasien mengatakan
memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Apakah yang menjadi masalah
keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah
b. Hipertensi
c. Risiko jatuh
d. Kekurangan nutrisi tubuh
e. Risiko infeksi
16. Di dalam gerakan latihan fisik dengan terapi Do-in Shiatsu Massage dan
Gym, membantu pasien lansia dengan diabetes mellitus tipe 2 untuk relaksasi,
memijat secara mandiri bagian tubuh yang dirasakan sakit. Anda sebagai
perawat yang akan membantu pasien lansia dalam melakukan pijat, dimana
saja kah pijat yang benar ?
a. Dibagian kepala belakang
b. Dibagian ibu jari tangan kanan
c. Pinggang, bahu, punggung, kaki
d. Dibagian telapak kaki
e. Dibagian pelipis wajah
17. Tn. Y dengan diagnosa diabetes melitus tipe 2, usia 60 tahun datang ke
Puskesmas dengan keluhan kaki sering kebas, mulai kesulitan dalam berjalan
karena faktor usia. Perawat memberikan edukasi tentang terapi pijat do in
shiatzu dan senam kaki dm untuk dilakukan dirumah. Masalah keperawatan
utama apa yg terjadi pada pasien diatas...
a. Risiko infeksi
b. Ketidakseimbangan volume cairan tubuh
c. Gangguan pola tidur
d. Ansietas
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
18. Ny.X umur 63 tahun dengan Dm tipe 2 sudah 17 tahun. Klien mengeluh
mengalami gangguan keseimbangan akhir-akhir ini. Ny.X memutuskan untuk
mengikuti latihan keseimbangan dan stimulasi somatosensoris di prolanis.
Sebaiknya berapa kali latihan itu dilakukan
a. Sekali dalam seminggu
b. Duakali dalam seminggu
c. Tiga kali seminggu
d. Lima kali seminggu
e. Sehari sekali dalam seminggu
19. Kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau
pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support)
disebut
a. Kontrol tubuh
b. Keseimbangan
c. Pergerakan tubuh
d. Kontrol gerak
e. Keluwesan
20. Senam kaki merupakan latihan fisik yang terdiri dari 3 tahapan yaitu
pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Salah satu tujuan dilakukannya
pendinginan adalah
a. Meningkatkan kekuatan otot
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
c. Memberi dorongan agar bersemangat
d. Mencegah cedera
e. Mengganti defisit oksigen

Anda mungkin juga menyukai