NIM : 4181121006
Kelas : Fisika Dik C 2018
Peta jalan Pendidikan Indonesia merupakan arah dan jalan yang akan kita tempuh
dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Peta jalan dibutuhkan,
untuk mencari sistem model pendidikan nasional yang tepat dalam mengantisipasi
perkembangan di masa tatanan kehidupan dunia di masa depan.
Peta jalan Pendidikan Indonesia dengan tema quo vadis adalah jalan dan rancangan
untuk mengetahui kemana danbagaimana Pendidikan Indonesia akan di bawa ke masa depan.
Program pemerintah saat ini adalah “merdeka beajar”, yang diharapkan dapat
membangun dan mewujudkan visi dan misi Pendidikan Indonesia. Kategori merdeka belajar
1. Kategori ekosistem
a. Situasi sekarang
Sekolah sebagai tugas , Pimpinan sebagai pengatur , Sistem tertutup
(pemangku kepentingan berjalan sendiri) , Lebih banyak sumber daya didedikasikan
untuk pelajar yang lebih dewasa, Benturan kepentingan antara pemerintah pusat dan
daerah, Infrastruktur sekolah yang tidak memadai , Manajemen sekolah terlalu
administratif dan terisolasi dan Orang tua/ komunitas sebagai peserta yang pasif
b. Arahan di masa depan
Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan , Pimpinan memberikan
pelayanan , Sistem terbuka (berbagai pemangku kepentingan berkolaborasi), Lebih
banyak sumber daya didedikasikan untuk pelajar yang lebih muda , Mendapat
dukungan dari pemerintah daerah, Infrastruktur sekolah yang memadai dan
mendukung pembelajaran , Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten dan
Orang tua/ komunitas yang lebih terlibat
2. Kategori Guru
a. Situasi sekarang
Guru sebagai pelaksana kurikulum , Guru sebagai sumber pengetahuan satu-
satunya , Kualifikasi sebagai penentu kualitas , Pelatihan guru berdasarkan teori dan
Kinerja guru dinilai berdasarkan daftar persyaratan/ administrative
b. Arahan di masa depan
Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum , Guru sebagai fasilitator dari
berbagai sumber pengetahuan , Kompetensi dan tujuan sebagai penentu kualitas
pengajaran, Pelatihan guru berdasarkan praktik dan Kinerja guru dinilai secara
holistic
3. Kategori Pedagogi
a. Situasi sekarang
Pendekatan standardisasi , Siswa sebagai penerima pengetahuan , Pembelajaran
berdasarkan system, Fokus kepada kegiatan tatap muka, Mengajar sebagai kegiatan
individualis dan Pengajaran berdasarkan pembagian umur
b. Arahan di masa depan
Pendekatan heterogen , Siswa ikut menentukan kegiatan belajar , Pembelajaran
berorientasi pada siswa , Pembelajaran memanfaatkan teknologi, Penggunaan
kegiatan kelompok dalam pengajaran dan Pengajaran berdasarkan level kemampuan
siswa
4. Kategori Kurikulum
a. Situasi sekarang
Perkembangan linear , Kurikulum berdasarkan konten, Kurikulum diwajibkan
, Fokus kepada kegiatan akademik dan Pelatihan vokasi dipimpin oleh pemerintah
b. Arahan di masa depan
Perkembangan fleksibel , Kurikulum berdasarkan kompetensi , Kurikulum
sebagai kerangka/ menu , Fokus kepada keterampilan lunak (soft skill) dan
pengembangan karakter dan Pelatihan vokasi dipimpin oleh industry
5. Kategori system penilaian
a. Situasi sekarang
Penilaian bersifat sumatif/ menghukum dan Standardisasi penilaian
b. Arahan di masa depan
Penilaian bersifat formatif/ mendukung dan Penilaian berdasarkan portofolio
Prinsip untuk memastikan kebijakan merdeka belajar tetap berlanjut dan semua target
tercapai 15 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Prinsip keberlajutan
a. Mecapai 20% massa yang kritis pada semua perubahan kebijakan sekolah akan
menjadi sekolah penggerak dan memastikan kondisi yang baik bagi system
pendidikan untuk beroperasi secara mandiri
b. Menstrasformasi kepemimpinan internet di dalam kementrian dan di tingkat
daerah
c. Merevisi berbagai peraturan perundangan agar para pemangku kepentingan
pendidikan dapat melanjutkan kebijakan ini
d. Mengintegrasikan peran pihak ketiga dalam system pendidikan, misalnya dunia
industry dalam perguruan tinggi
Program merdeka belajar dibuat untuk mewujudkan Pendidikan yang bekualitas bagi
seluruh rakyat Indonesia dengan hasil belajar berkualitas memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang relevan, hasil penelitian berkualitas tinggi, dan >90% tingkat penempatan
kerja. Persebaran Pendidikan yang merata bagi seluruh anak Indonesia baik secara geografis
maupun status ekonomi siswa.