Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REPORT

METODE PENELITIAN

OLEH:
KELOMPOK 5

Alda V. Panjaitan (4183321001)

Aprido W. Purba (4183121063)

Fadhila Putri (4181121006)

Maria Gracyiela P.S (4183121038)

Rio J. Hutajulu (4183121052)

Kelas : Fisika Dik C 2018

MK : Metode Penelitian

Dosen : Dra. Ida Wahyuni, M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan CJR ini dengan baik. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah penulis yaitu “Metode Penelitian”.
Terima kasih kepada Dra. Ida Wahyuni, M.Pd sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini. Dengan diberikannya tugas ini mengajarkan penulis untuk
bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini dan membantu penulis dalam
memahami penyusunan perencanaan penelitian pendidikan.

Demikianlah CJR yang kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan dari berbagai pihak khususnya Dosen Metode Penelitian, agar dapat
bermanfaat bagi penyusunan makalah ini untuk kedepannya.

Medan, 5 Maret 2021

Kelompok 5
KERANGKA PENYUSUN PENELITIAN PENDIDIKAN

JURNAL PERTAMA

No Kerangka Penyusun Jurnal 1


1. Identitas Jurnal
Judul ‘In Praise of Educational Research’: formative
assessment
Penulis Paul Black dan Dilan Wiliam
Nama Jurnal British Educational Research Journal
Tahun 5 oktober 2003
No dan Volume Vol 29, No 5
ISSN ISSN 0141-1926 (cetak) / ISSN 1469-3518 (online)
2. Latar Belakang Telah lama diketahui bahwa penilaian dapat
mendukung pembelajaran sekaligus mengukurnya.
tes evaluasi sumatif sebagai tes yang diberikan pada
akhir episode pengajaran (unit, kursus, dll.) untuk
tujuan menilai atau mensertifikasi siswa, atau untuk
mengevaluasi keefektifan kurikulum
Dari penggunaan paling awal, jelas bahwa istilah
'formatif' dan sumatif 'tidak diterapkan pada penilaian
itu sendiri, tetapi pada fungsi yang mereka layani.
Namun, metode dan pertanyaan tes sumatif tradisional
mungkin tidak terlalu berguna untuk tujuan panduan
pembelajaran sehari-hari. Jadi perkembangan penilaian
formatif tergantung pada perkembangan baru alat.
Untuk memanfaatkan secara optimal para guru ini juga
harus mengubah mereka praktik kelas. Ada juga
kebutuhan untuk menyelaraskan pekerjaan formatif dan
sumatif dalam keseluruhan yang baru sistem,
3. Rumusan Masalah Dari penggunaan paling awal, jelas bahwa istilah
'formatif' dan sumatif 'tidak diterapkan pada penilaian
itu sendiri, tetapi pada fungsi yang mereka layani.
Namun, metode dan pertanyaan tes sumatif tradisional
mungkin tidak terlalu berguna untuk tujuan panduan
pembelajaran sehari-hari. Jadi perkembangan penilaian
formatif tergantung pada perkembangan baru alat.
Untuk memanfaatkan secara optimal para guru ini juga
harus mengubah mereka praktik kelas. Ada juga
kebutuhan untuk menyelaraskan pekerjaan formatif dan
sumatif dalam keseluruhan yang baru sistem,
4. Tujuan mengkomunikasikan format penilaian formatif kepada
khalayak seluas mungkin (termasuk pembuat kebijakan
dan praktisi serta akademisi)
5. Manfaat Agar masyarakat terlebih akademisi mengetahui format
dan penggunaan penilaian formatif
JURNAL KEDUA

No Kerangka Penyusun Jurnal 1


1. Identitas Jurnal
Judul PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI
DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
SISWA SMP
Penulis Leo Adhae Efendi
Nama Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan
Tahun Oktober 2012
No dan Volume Vol 13 no 2
ISSN 1412-565X
2. Latar Belakang Pentingnya kemampuan representasi matematis dapat
dilihat dari standar representasi yang ditetapkan oleh
NCTM. NCTM (2000) menetapkan bahwa program
pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas
12 harus memungkinkan siswa untuk: (1) menciptakan
dan menggunakan representasi untuk mengorganisir,
mencatat, dan mengkomunikasikan ide-ide matematis;
(2) memilih, menerapkan, dan menerjemahkan
representasi matematis untuk memecahkan masalah;
dan (3) menggunakan representasi untuk memodelkan
dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan
fenomena matematis. Dengan demikian, kemampuan
representasi matematisdiperlukan siswa untuk
menemukan dan membuat suatu alat atau cara berpikir
dalam mengkomunikasikan gagasan matematis dari
yang sifatnya abstrak menuju konkret, sehingga lebih
mudah untuk dipahami. Selain kemampuan
representasi, kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa juga penting untuk dikembangkan.
Pentingnya pemecahan masalah dikemukakan Branca
(1980), ia mengemukakan bahwa kemampuan
pemecahan masalah adalah jantungnya matematika. Hal
ini sejalan dengan NCTM (2000) yang menyatakan
bahwa pemecahan masalah merupakan bagian integral
dalam pembelajaran matematika, sehingga hal tersebut
tidak boleh dilepaskan.
Trend in International Mathematics and Science Study
(TIMSS) sebuah studi yang diselenggarakan oleh
International Association for theEvaluation of
Educational Achievement (IEA), pada tahun 2007
menempatkan siswa kelas VIII Indonesia pada
peringkat 36 dari 49 negara yang turut berpartisipasi
dengan perolehan rerata skor siswa yaitu 397,
sedangkan rerata skor internasional adalah 500 (Mullis,
et al.,2008). Skor yang diperoleh tersebut berada
signifikan di bawah rerata skor internasional.
Kenyataan di lapangan pembelajaran matematika masih
cenderung berfokus pada buku teks, masih sering
dijumpai guru matematika masih terbiasapada
kebiasaan mengajarnya dengan menggunakan
langkahlangkah pembelajaran seperti: menyajikan
materi pembelajaran, memberikan contohcontoh soal
dan meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan yang
terdapat dalam buku teks yang mereka gunakan dalam
mengajar dan kemudian membahasnya bersama siswa

3. Rumusan Masalah Bagaimana perbedaan peningkatan kemampuan


representasi dan pemecahan masalah matematis antara
siswa yang memperoleh pembelajaran matematika
dengan metode penemuan terbimbing dan pembelajaran
konvensional.
4. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan
masalah matematis antara siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika dengan metode penemuan
terbimbing dan pembelajaran konvensional.
5. Manfaat mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan
representasi dan pemecahan masalah matematis
JURNAL KETIGA

No Kerangka Penyusun Jurnal 1


1. Identitas Jurnal
Judul PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA
TERHADAP PESTASI BELAJAR IPA DI SEKOLAH
DASAR
Penulis Ghullam Hamdu, Lisa Agustina
Nama Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan
Tahun April 2011
No dan Volume Vol 12 No 1
ISSN 1412-565X
2. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa
adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan
belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan
memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar
merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan
dalam upaya pembelajaran di sekolah
mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi
lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi
belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu
prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu
prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-
menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi
belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang
diraihnya dapat optimal.
IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, dapat
memberikan peranan dan pengalaman bagi siswa. Hasil
pembelajaran IPA pun dapat sangat dipengaruhi oleh
motivasi dari siswa. Baik itu motivasi internal maupun
motivasi eksternal. Pembelajaran IPA dilakukan dengan
berbagai upaya, yaitu salah satunya melalui peningkatan
motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil
jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar
dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena
dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan
tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam
belajar, dalam hal ini belajar IPA.
3. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar IPA siswa
4. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh
motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa.
Penelitian korelasi deskriptif ini dilakukan sebagai studi
kasus terhadap siswa kelas empat Sekolah Dasar dan
tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan level
dari pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar
IPA.
5. Manfaat Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestas
belajar IPA siswa

Anda mungkin juga menyukai