Anda di halaman 1dari 5

MODUL I

ARUS SEARAH

Nama Praktikan : Achmad Zidan Faluti

NIM : 101320135

Kelas : PE – 2A

Tanggal Praktikum : 3 Februari 2021

Pimpinan Praktikum : Rizky Miftahul, S.Si


1. Tujuan
 Menghitung besaran arus searah
 Menentukan hambatan pada rangkaian seri dan parallel
 Melakukan pengukuran besaran-besaran listrik DC
2. Dasar Teori
Pada alam sendiri ada penunjukkan listrik yang sangat popular seperti kilat
dan api, St Elmo yang merupakan sinar yang muncul pada tiang layer kapal pada
saat badai. Kenyataan bahwa fenomena ini merupakan salah satu fenomena listrik
asli, tidak diketahui sampai abad ke-18. Sebagai contoh baru pada tahun 1752
Franklin dengan eksperimen layangannya yang terkenal menunjukkan bahwa
kilat merupakan pelepasan muatan listrik – pecikan listrik raksasa.
(Giancolli,2001).
Akhirnya pada tahun 1800, sebuah peristiwa penting dimana Alessandro
Volta (1752-1827) dapat membuat baterai listrik, dan dengan baterai tersebut
menghasilkan aliran muatan listrik yang pertama yaitu arus listrik searah (tetap).
Dimana teknologi selanjutnya berdasarkan arus listrik. (Giancolli,2001).
Ketika terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang
kontinu, maka akan didapatkan rangkaian listrik. Biasanya baterai dalam
rangkaian listrik digambarkan seperti

Gambar 1. Simbol baterai

Garis pendek menunjukkan terminal negatif dan garis panjang menunjukkan


terminal positif. Biasanya baterai digunakan sebagai salah satu sumber listrik dari
bola lampu, pemanas ,radio, dan lainnya. Ketika rangkaian ini terbentuk, muatan
akan mengalir melewati kawat ringkaian. Aliran muatan seperti inilah yang
disebut arus listrik. Lebih tepat lagi arus listrik dalam satu rangkaian didefinisikan
sebagai jumlah muatan total yang melewatinya persatuan waktu dalam satu titik.
Dengan demikian nilai arus rata-rata sebagai. (Giancolli,2001)

I = ∆𝑄 …… (Persamaan I).
∆𝑡

Meskipun arus listrik adalah aliran muatan yang bergerak, tidak semua
muatan yang bergerak mengandung arus listrik. Jika ada terdapat arus listrik yang
melalui suatu permukaan, pasti aka nada aliran neto muatan yang melalui
permukaan itu. Dua contoh berikut akan memperjelas artinya. Elektron bebas
(elektron induksi) dalam suatu kawat tembaga terisolasi berada dalam gerak acak
pada kecepatan yang merupakan kelipatan dari 106 m/s dan aliran air yang melalui
slang di taman merepresentasikan aliran terarah dari muatan positif (proton dalam
molekul air) pada laju yang mungkin beberapa juta coulomb per sekon.
(Giancolli,2001).

Jika kita menerapkan beda potensial yang sama antara ujung-ujung batang
tembaga dan batang kaca yang serupa secara geometris, arus yang sangat berbeda
akan dihasilkan. Karakteristik konduktor yang masuk disini adalah resistansi
listrik. Kita menentukan resistansi antara dua titik konduktor dengan cara
menerapkan beda potensial V di antara titik-titik tersebut dan mengukur arus I
𝑉
yang dihasilkan. Resistansi R kemudian adalah 𝑅 = … . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐼𝐼),
𝑖

satuan SI untuk resistansi yang diperoleh adalah volt per ampere. (Halliday,2005).

Seperti yang telah dilakukan beberapa kali dalam hal lain, kita sering kali
ingin mengambil pandangan umum dan tidak berurusan objek tertentu, tetapi
dengan material (bahan). Disini kita juga melakukannya dengan berfokus bukan
pada potensial V pada resistor tertentu tetapi pada medan listrik 𝐸⃗ di suatu titik
dalam material resistif (beresistansi.). Alih-alih berurusan dengan arus I yang
melalui resistor, kita berurusan dengan densitas arus 𝐽 di titik yang dimaksud.
Alih-alih resistansi R dari suatu objek, kita berurusan dengan resistivitas 𝜌 dari
𝐸⃗
materialnya : 𝜌 = … . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼). jika kita menggabungkan satuan SI
𝐽
untuk E dan J menurut persamaan III untuk satuan 𝜌, maka didapatkan :
𝑉
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 (𝐸⃗)
=
𝑉/𝑚 = 𝑚 = Ω . 𝑚. (Halliday, 2005)
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 (𝐽) 𝐴/𝑚2 𝐴

3. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat dan Bahan
Nama alat Jumlah
Catur daya 1
Saklar SPST 2
Resistor 50Ω, 5w 1
Resistor 100 Ω, 5w 1
Kapasitor 10𝜇F 1
Jepit buaya bersoket 2
Multimeter digital 1
Kabel Probe 10

4. Prosedur Percobaan
1. Percobaan resistor seri sebagai pembagi tegangan

Gambar 4.1.1 Rangkaian Resistor Seri


2. Percobaan rangkaian resistor paralel sebagai pembagi arus
Gambar 4.2.1 Rangkaian Resistor Paralel
3. Percobaan energi yang tersimpan dalam kapasitor

Gambar 4.3.1 Rangkaian kapasitor


5. Data dan Pengamatan
Tabel 5.1 Data Percobaan I
𝑉𝐴𝐵 𝑉𝐵𝐶 𝑉𝐴𝐶 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑥
𝑉1 𝑅1
VS 𝐼(𝐴) 𝑉1 𝑉2 𝑉𝑥
= 𝑉1 (V) = 𝑉2 (V) = 𝑉𝑥(V) + 𝑉2 (V) = (Ω) = (Ω) = (Ω) + 𝑅2 (Ω)
𝐼 𝐼 𝐼

2V

4V

6V

6. Daftar Pustaka
1. Giancolli,Douglas C.2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi, Erlangga: Jakarta
2. Halliday, David. 2005. Fisika Dasar, Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai