Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Obyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2017-2019. Data laporan keuangan diperoleh melalui

website resmi BEI yaitu www.idx.co.id serta melalui website resmi dari

masing-masing perusahaan sampel yang bersangkutan. Waktu penelitian

adalah periode 2017-2019, periode ini dipilih untuk pembaruan penelitian.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah suatu sifat dari obyek yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga dapat memperoleh kesimpulan dari penelitian

tersebut (Sugiyono, 2018:28) Obyek penelitian ini adalah :

a. Return on Aset (ROA), penilaian Return on Aset (ROA) digunakan oleh

investor untuk melihat kepatuhan perusahaan dalam memenuhi

tanggung jawabnya.

b. Return on Equity (ROE), semakin baik pengungkapan CSR yang

dilakukan oleh perusahaan maka semakin baik citra perusahaan di

masyarakat. Akibatnya investor akan tertarik melakukan investasi pada

peruahaan tersebut. Investor berharap, citra yang baik yang dimiliki

perusahaan, investor mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan.

Tanggung jawab perusahaan atas dana atau investasi yang diperoleh


dengan menghasilkan laba. Return on Equity (ROE) merupakan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi. Dengan

demikian, semakin tinggi Return on Equity (ROE) perusahaan maka

semakin tinggi minat investor melakukan investasi.

c. Return on Sales (ROS), pengukuran Return on Sales (ROS) digunakan

oleh investor untuk melihat kemampuan perusahaan melakukan

pengelolaan sehingga memperoleh laba.

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Sampel adalah bagian dari

jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,

2018:81). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Adapun

kriteria yang dipertimbangkan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini

adalah:

1. Perusahan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

tahun 2017-2019.

2. Perusahan pertambangan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan

selama tahun 2017-2019.

3. Perusahan pertambangan yang laporan keuangannya memuat seluruh data

yang terkait dengan corporate social responsibility dan profitabilitas selama

tahun 2017-2019.
C. Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independent (Sugiyono, 2018:68)

Variabel dependent pada penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan

yaitu, Return on Aset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Return on Sales

(ROS).

2. Variabel independent merupakan variabel yang memengaruhi timbulnya

variabel dependent (Sugiyono, 2018:68) Variabel independent dalam

penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini menjelaskan mengenai

variabel yang diteliti serta pengukuran yang digunakan untuk memperoleh nilai

variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional

masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

dalam kaitannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Laba

dijadikan sebagai indikator bagi stakeholder untuk menilai sejauh mana

kinerja manajemen dalam mengelola suatu perusahaan (Kimsen dkk, 2018).


Tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memeroleh keuntungan dapat

diukur dengan cara menganalisis laporan keuangan melalui rasio

profitabilitas Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan untuk menilai dan mengukur posisi keuangan perusahaan dalam

suatu periode tertentu. Tingkat profitabilitas digunakan sebagai dasar untuk

mengukur kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan mengingat daya

tarik bisnis merupakan salah satu indikator penting dalam persaingan usaha.

Kinerja Keuangan Perusahaan yang diproyeksikan melalui ROE (Return on

Equity), ROA (Return on Asset) dan ROS (Return on Sales). Dimana untuk

menghitungnya adalah sebagai berikut:

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


ROA = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


ROE = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


ROS = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

2. Corporate Social Responsibility

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Pengungkapan

Corporate Social Responsibility adalah suatu bentuk tindakan yang

berangkat dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk

meningkatkan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan kualitas hidup

bagi karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas

hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas. Pengungkapan

Corporate Social Responsibility dalam penelitian ini adalah menggunakan

International Organization for Standardization 26000 (ISO 26000) yang


terdiri dari 7 komponen yaitu 1) tata kelola (organization governance), 2)

hak asasi manusia (human rights), 3) praktek-praktek ketenagakerjaan

(labor practices), 4) lingkungan (environment), 5) prosedur operasi yang

wajar (fair operating practices), 6) isu konsumen (consumer issues), dan 7)

pelibatan dan pengembangan masyarakat (community involvement and

development). Item-item yang merupakan bagian dari komponen

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang tersaji pada

lampiran 2, yang terdiri dari kategori tata kelola organsasi berjumlah 1 item,

hak asasi manusia yang berjumlah 8 item, praktek-praktek ketenagakerjaan

berjumlah 5 item, lingkungan berjumlah 4 item, prosedur operasi yang wajar

berjumlah 5 item, isu konsumen berjumlah 7 item, dan pelibatan dan

pengembangan masyarakat berjumlah 7 item. Kategori utama tersebut

memiliki bagian-bagian yang secara keseluruhan berjumlah 37 item.

Pengukuran Corporate Social Responsibility (CSR) adalah dengan menilai

setiap item yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan maupun

laporan keberlanjutan. Dinilai 1 jika diungkapkan dan dinilai 0 apabila tidak

diungkapkan. Kemudian nilai dari setiap item dijumlahkan untuk

memperoleh besarnya nilai Corporate Social Responsibility (CSR) secara

keseluruhan dari suatu perusahaan. Rumus untuk menghitung Corporate

Social Responsibility Index (CSRI) adalah sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝐶𝑆𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛


CSRI= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝐶𝑆𝑅 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝐼𝑆𝑂 26000
(𝑏𝑒𝑟𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 37 𝑖𝑡𝑒𝑚)
E. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini menjelaskan mengenai dari mana

data tersebut didapat dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Jenis Data Menurut Sifatnya

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan

data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-

angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan data kualitatif

merupakan data yang berupa kata-kata, kalimat, dan gambar (Sugiyono,

2018:10). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah angka-angka yang

terdapat dalam laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Data kualitatif dalam

penelitian ini adalah daftar nama perusahaan pertambangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesai tahun 2017-2019 digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini.

2. Jenis Data Menurut Sumbernya

Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua yaitu data primer dan

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat melalui study lapangan

seperti wawancara, menyebarkan kuesioner, survey dan melakukan

penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang diperoleh

dari pihak lain, data sekunder didapat melalui menganalisis laporan

keuangan suatu perusahaan (Sugiyono, 2018:10). Penelitian ini

menggunakan data sekunder berupa Annual Report tahun 2017-2019 dari

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi non partisipan, yaitu metode pengumpulan data dengan

melakukan observasi atau pengamatan tanpa ada keterlibatan secara langsung

dan hanya sebagai pengamat independent (Sugiyono, 2018: 230). Metode ini

dilakukan dengan mengumpulkan dan melakukan pengamatan pada data

perusahaan pertambangan periode 2017 - 2019. Data yang dimaksud tersebut

adalah laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang dapat diperoleh melalui website www.idx.co.id dan

situs masing-masing perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan metode pengolahan data yang telah

dikumpulkan sehingga memperoleh suatu informasi untuk menjawab masalah

yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian serta menguji hipotesis penelitian

yang telah diajukan (Sugiyono, 2018:232). Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi. Adapun syarat untuk melakukan analisis

regresi yaitu data harus lulus dalam uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik

atas model yang digunakan. Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana, dikarenakan variabel

independent dalam penelitian ini hanya satu.


1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa bermaksud

membuat simpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,

2018:233) Statistik deskriptif dalam penelitian ini menjelaskan karakteristik

dari variabel dependent serta variabel independent yang dapat dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui secara ringkas gambaran data

penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa model yang dibuat

telah valid dan memenuhi asumsi-asumsi dasar dalam analisis regresi.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari asumsi klasik

sehingga layak untuk diteliti. Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini

meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

a). Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi yang digunakan

berditribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini

dibantu dengan program SPSS dengan model One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai P Value

> 0,05 (tingkat signifikansi yang digunakan) dan dikatakan tidak

berdistribusi normal apabila nilai P Value < 0,05 (Ghozali, 2016:154).


b). Uji autokorelasi

Mengetahui adanya korelasi atau hubungan yang terjadi diantara

anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam

rangkaian waktu merupakan tujuan dilakukannya uji autokorelasi.

Model regresi yang bebas dari autokorelasi merupakan model regresi

yang baik (Ghozali, 2016:107). Uji Runs Test digunakan sebagai uji

autokorelasi dalam penelitian ini. Nilai Asymp.sig (2-tailed) ˃ α, berarti

model regresi tidak terdapat autokorelasi.

c). Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji kesamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan uji Glejser

dengan cara regresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi

pada variabel independent. Model regresi yang baik akan menunjukkan

nilai signifikansi > 0,05 yang artinya tidak mengandung gejala

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:105)

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas

pengungkapan Corporate Social Responsibilty (CSR) atau tanggung jawab

sosial perusahaan adalah menggunakan analisis regresi linear sederhana. Uji

regresi bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel

independent terhadap variabel-variabel dependent (Ghozali, 2016:161).

Variabel dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja


keuangan yang dicerminkan dalam Return on Asset (ROA), Return on

Equity (ROE) dan Return on Sales (ROS), sementara variable independent

yaitu scor Corporate Social Responsibility (CSR). Apabila p-value lebih

kecil (<) atau sama dengan alpha, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti

bahwa hasil penelitian secara statistik adalah signifikan. Tapi jika nilai p-

value lebih besar dari alpha, maka peneliti gagal menolak hipotesis nol,

yang berarti penelitian secara statistik tidak signifikan. Analisis regresi

linear sederhana ini diolah dengan program SPSS.

Model Regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu:

Y (ROA) = a + β1 X + ε

Y (ROE) = a + β2X + ε

Y (ROS) = a + β3X + ε

Dimana:

Y : Profitabilitas (ROA, ROE dan ROS)

a : Konstanta

β1, β2, β3 : Koefisien regresi

ε : Error

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent

(Ghozali, 2016:96). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai

dengan 1. Pada penelitian ini, nilai koefisien determinasi dilihat dari nilai

adjusted R2 karena variabel independent dalam penelitian ini berjumlah


lebih dari satu. Nilai adjusted R2 yang kecil menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent

terbatas, namun apabila nilai adjusted R2 mendekati satu menunjukkan

bahwa variabel independent mampu memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent (Ghozali,

2016:97).

5. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan dari model regresi

yang digunakan sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel

independent pada variabel dependent nya (Ghozali, 2016:96). Uji F dalam

penelitian ini dilakukan dengan software SPSS 18.0 for Windows. Uji F

dapat diketahui dengan melihat nilai signifikan F pada tabel ANOVA yang

akan dibandingkan dengan batas signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar

0,05. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi

ANOVA < α = 0,05 maka model regresi dalam penelitian ini dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependent, sedangkan apabila nilai

signifikansi ANOVA ≥ α = 0,05 maka model regresi dalam penelitian ini

tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependent.

6. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel

independent secara parsial pada variabel dependent (Ghozali, 2016:98).

Pada penelitian ini, uji t dilakukan pada tiga hipotesis yang telah diajukan

pada bab sebelumnya. Uji t dapat diketahui dengan melihat nilai signifikansi
t yang akan dibandingkan dengan level of significant (α = 0,05). Jika nilai

signifikansi t ≤ α = 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel

independent secara parsial berpengaruh siginifikan pada variabel

dependent, sedangkan apabila nilai signifikansi t > 0,05 maka hipotesis

ditolak, yang berarti variabel independent secara parsial tidak berpengaruh

pada variabel dependent nya.

Anda mungkin juga menyukai