Anda di halaman 1dari 12

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

I. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi semua manusia yang juga merupakan suatu
investasi yang perlu dihargai, dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan. Kondisi sehat dapat
dicapai bila mengubah perilaku diri yang tidak sehatmenjadi perilaku yang sehat,
khususnya di rumah tangga.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu program yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, program ini bertujuan untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS melalui
pendekatan advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada
tatanannya masing-masing.
Masalah PHBS tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan peran masyarakat,
tokoh agama, pendidikan hingga dilingkungan instansi terkait. Hal ini dilakukan
untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya., menanggulangi
penyakit untuk meningkatkan derajat kesehata, memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan menyelenggarakan upaya kesehatan. Dalam promosi kesehatan, tujuan yang ingin
dicapai yaitu perubahan cara berpikir dan berperilaku bagi masyarakat di bidang
kesehatan, selama kurang lebih tahun gerakan PHBS telah dilaksanakan namun
pelaksanaannya masih mendapat hambatan sehingga didapatkan presentase Rumah
Tangga Sehat (RTS) 2004 yang baru mencapai 1,78 % di Jatim dan beberapa laporan
kabupaten ataukota 2005 baru mencapai 2 hingga 10 %.
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS merupakan salah satu
hambatan dalam pelaksanaan PHBS. Sehingga perlu perhatian dari pihak-pihak terkait
untuk melakukan suatu upaya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai PHBS salah satunya melalui penyuluhan promosi kesehatan sehingga
tujuan dari PHBS bisa tercapai yaitu peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemauan,
dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih, sehat, serta meningkatkan peran aktif

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

masyarakat termasuk dunia usaha untuk upaya meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal.

II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat
memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu :
1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
benar.
2. Menjelaskan tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat dengan benar.
3. Menyebutkan sasaran perilaku hidup bersih dan sehat dengan benar.
4. Menyebutkan pesan-pesan hidup bersih dan sehat dengan tepat.
5. Menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
dengan benar.
6. Menyebutkan 3 dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat sebagai
penilaian rumah tangga sehat dengan benar.
7. Menyebutkan peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan
sehat dengan benar.

III. Materi
a. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat.
c. Sasaran perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Pesan-pesan hidup bersih dan sehat.
e. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.
f. Penilaian rumah tangga sehat.
g. Peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

IV. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah : Ceramah, Tanya jawab,
dan diskusi.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

V. Media/ Alat/ Sumber


- Media : Leaflet, Power point
- Alat : LCD, mikrofon, laptop.
- Sumber :
Depkes RI, 2000, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Daerah.
Pusat Promosi Kesehatan RI

Depkes RI, 1996, Buku Pedoman Manajemen Penyuluhan Kesehatan


Masyarakat Tingkat Puskesmas. Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat

Depkes RI, 2002, Pedoman Manajemen PHBS menuju Kabupaten/ Kota


Sehat. Pusat Promosi Kesehatan

Depkes RI, 2004 , Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di


Kabupaten/ Kota : Jakarta

VI. Sasaran
Semua masyarakat Banjar Benbiyu Desa Peguyangan Kaja Wilayah Kerja UPT
Puskesmas III Denpasar Utara
VII. Waktu
Hari/ Tanggal : Jumat, 16 april 2010
Pukul : 14.15 WITA

VIII. Tempat
Balai Banjar Benbiyu Desa Peguyangan Kaja Wilayah Kerja UPT Puskesmas III
Denpasar Utara
Denah :

layar

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

penyaji

LCD

Masyarakat

IX. Rencana Evaluasi


A. Struktur
1. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain leaflet, powerpoint,
semua lengkap dan bisa digunakan dengan baik.
2. Persiapan alat
Alat yang digunakan adalah LCD, Laptop, dan mikrofon.
3. Persiapan Materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, lengkap, dan mudah dimengerti
oleh sasaran.

4. Undangan/ Peserta Penyuluhan


Dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kami
mengundang dosen pembimbing dan masyarakat Banjar Benbiyu Desa
Peguyangan Kaja Wilayah Kerja UPT Puskesmas III Denpasar Utara
sebagai peserta.

B. Proses Penyuluhan

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

1. Proses penyuluhan di Balai Banjar Aseman Kawan berjalan


lancer dan sasaran memahami materi penyuluhan yang diberikan.
2. Di dalam proses penyuluhan yang akan dilaksanakan, diharapkan
terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran.
3. Para undangan dan peserta diharapkan hadir 80%.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang disampaikan
oleh penyuluh dan tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai.
C. Hasil
1. Jangka Pendek
a. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu menjelaskan
pengertian PHBS.
b. Menjelaskan tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat.
c. Menyebutkan sasaran perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Menyebutkan pesan-pesan hidup bersih dan sehat.
e. Menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah
tangga.
f. Menyebutkan penilaian rumah tangga sehat.
g. Menyebutkan peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan implementasi perilaku hidup bersih dan sehat di rumah
tangga dan dimasyarakat.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

MATERI PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Perilaku hidup bersih dan sehat adalah tindakan yang dilakukan oleh
perorangan, kelompok masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan untuk
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, menolong dirinya sendiri dan berperan
serta aktif dalam pembangunan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Peningkatan Hidup Bersih dan Sehat


Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi perorangan, keluarga,
atau kelompok dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang
bermakna terhadap perawat kesehatan. Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di
rumah tangga adalah untuk meningkatkan dukungan dan peran aktif petugas
kesehatan, petugas lintas sektor, organisasi dalam masyarakat, LSM, tokoh
masyarakat, tim penggerak PKK dan dunia dalam pembinaan perilaku hidup bersih
dan sehat di rumah tangga serta meningkatkan kemampuan keluarga untuk
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.

3. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat, sasaran dikelompokkan dalam lima tatanan penting yaitu :
a. Tatanan rumah tangga ( seluruh anggota keluarga )
b. Tatanan institusi pendidikan ( sekolah, madrasah, dsb )
c. Tatanan institusi kesehatan ( puskesmas, RS, klinik bersalin,
dsb )
d. Tatanan tempat kerja ( kantor, pabrik, tempat usaha )
e. Tatanan tempat umum ( tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi,
dsb )
4. Pesan-pesan pokok Hidup Bersih dan Sehat

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Pesan-pesan pokok Hidup Bersih dan Sehat meliputi :


a. Pesan-pesan pokok Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) meliputi :
1) Ibu hamil memeriksa kehamilannya minimal 4 kali
selama masa kehamilan kesarana kesehatan dan minum pil penambah darah
setiap hari.
2) Ibu yang akan bersalin melakukan persalinan di
sarana kesehatan atau tenaga kesehatan.
3) Ibu yang mempunyai bayi akan memberi ASI
eksklusif pada bayinya.
4) Ibu membawa bayi dan balitanya setiap bulan ke
posyandu atau sarana kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Pesan-pesan pokok pangan dan gizi
1) Makan-makanan yang bervariasi, makanan Indonesia
dengan gizi yang seimbang.
2) Makan-makanan yang bervariasi, menggunakan
garam beryodium.
3) Ibu hamil agar menambah makanan yang
mengandung zat besi.
4) Mengamankan makanan dari hal-hal yang dapat
menimbulkan masalah pada pencernaan.
c. Pesan-pesan pokok kesehatan lingkungan
1) Menggunakan jamban (WC) apabila buang air besar,
bagi bayi dan orang sakit kotorannya di buang kejamban.
2) Menggunakan air bersih ( tidak berbau, tidak berasa,
tidk berwarna ) dan untuk diminum perlu dimasak terlebih dahulu.
3) Mencuci tangan sebelum makan, menyiapkan
makanan dan sesudah buang air besar dengan sabun dan air bersih.
d. Pesan-pesan pokok gaya hidup
1) Berolahraga secara teratur.
2) Menghindari rokok.
3) Menghindari minuman keras, dan obat berbahaya.
4) Menyadari bahaya AIDS dan ikut berupaya
menanggulangi

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

. Pesan-pesan pokok dan peran serta dalam upaya kesehatan.


). Ibu hamil dan anak balita mengikuti imunisasi lengkap.
). Memanfaatkan sarana kesehatan apabila memerlukan
pelayanan kesehatan.
). Melakukan kesehatan mandiri, misalnya menyediakan obat-obatan
ringan dan tradisional di keluarga.
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Bagi rumah tangga:
1). Setiap anggota keluarga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2). Anak tumbuh sehat dan bersih.
3). Produktifitas kerja anggota keluarga meningkat.
4). Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi
keluarga, pendidikan, dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
b. Bagi masyarakat:
1). Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2). Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
3). Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4). Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan ibu bersalin (TABULIN), arisan jamban, kelompok pemakai air,
ambulans desa, dan lai-lain.
c. Bagi pemerintah kabupaten atau kota:
1). Peningkatan prosentase rumah tangga sehat menunjukkan kinerja dan citra
pemerintah kabupaten atau kota yang baik.
2). Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah dapat
dialihkan untuk pengembangan lingkungan yang sehat dan penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau.
3). Kabupaten atau kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah-daerah
lain dalam pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.

6. Penilaian rumah tangga sehat.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan 10 alat ukur (indikator) perilaku
hidup bersih dan sehat yang terdiri dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat
dan 3 indikator gaya hidup sehat.
a. Tujuh Indikator dan Definisi Operasional Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
1). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah
tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan paramedik
lainnya).
2). Bayi diberi ASI eksklusif
Adanya bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6
bulan.
3). Mencuci tangan dengan sabun dan air
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat
penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan memakai
sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu Burung.
4). Ketersediaan air bersih
Adanya rumah tangga yang memiliki asakes terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasl dari air dalam
kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung,
penampungan air hujan, sumber air pompa, sumur, dan mata air terlindung
berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.

5). Penggunaan jamban sehat


Adalah rumah tangga yang memiliki atau yang menggunakan jamban leher
angsa dengan tank septik atau lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan air.
6). Penimbangan balita setiap bulan
Pemantauan Status Gizi dapat dilakukan di tingkat individu ataupun kelompok
melalui penimbangan berat badan balita secara rutin tiap bulan
7). Pemantauan jentik

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Pemantauan jentik dilakukan oleh petugas yang dinamakan Jumantik


( juru pemantau jentik). Tujuan pemantauan jentik ini adalah menurunkan
kepadatan (populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes
Aegypti) dan jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD),
melalui penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus.

b. Tiga Indikator dan Definisi Operasional Gaya Hidup Sehat:


1). Tidak merokok di dalam rumah
Adalah penduduk/anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak merokok
di dalam rumah selama berada bersama anggota keluarga lainnya selama 1
bulan terakhir.
2). Melakukan aktivitas fisik sehari-hari
Adalah penduduk/anggota keluarga umur 10 tahun ke atas dalam keadaan
sehat yang melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
3). Makan buah dan sayur setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi 3
porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari dalam 1 minggu
terakhir.

7. Peran Anggota Rumah Tangga dalam Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat.
a. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mengajak anggota rumah tangga lain untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat melalui kelompok dasa wisma.
c. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat terkait perilaku
hiodup bersih dan sehat seperti posyandu, gerakan pemberantasan sarang nyamuk
dan sebagainya.
d. Menjadikan kader untuk memberdayakan anggota rumah tangga di
masyarakat bekerja sama tim di tingkat desa melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, dan penyuluhan masa.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

EVALUASI

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)?
2. Apa tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat?
3. Sebutkan sasaran perilaku hidup bersih dan sehat?
4. Sebutkan pesan-pesan pokok hidup bersih dan sehat?
5. Sebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga?
6. Sebutkan 3 dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat sebagai penilaian
rumah tangga sehat?
7. Sebutkan peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan sehat?
Jawaban:
1. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah tindakan yang dilakukan oleh
perorangan, kelompok, masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan
untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal, menolong dirinya sendiri dan
berperan serta aktif dalam pembangunan kesehatan.
2. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi perorangan,
keluarga/kelompok dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak
yang bermakna terhadap derajat kesehatan.
3. Sasaran perilaku hidup bersih dan sehat:
a) Tatanan rumah tangga (seluruh anggota keluarga, yaitu: pasangan usia
subur, ibu hamil dan atau ibu menyusui , anak dan remaja, usia lanjut, dan
lain-lain).
b) Tatanan institusi pendidikan (sekolah, madrasah, dan sebagainya).
c) Tatanan institusi kesehatan (puskesmas, rumah sakit, klinik bersalin,
dan sebagainya).
d) Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, tempat usaha).
e) Tatanan tempat umum (tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, dan
sebaginya).
4. Pesan-pesan pokok hidup bersih dan sehat:
a) Pesan-pesan pokok kesehatan ibu dan anak (KIA).
b) Pesan-pesan pokok pangan dan gizi.
c) Pesan-pesan pokok kesehatan lingkungan.
d) Pesan-pesan pokok gaya hidup.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

e) Pesan-pesan pokok dan peran serta dalam upaya kesehatan.


5. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga:
a) Bagi rumah tangga.
b) Bagi masyarakat.
c) Bagi pemerintah kabupaten atau kota.
6. Tujuh indikator perilaku hidup bersih dan sehat:
a) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
b) Bayi diberi ASI eksklusif.
c) Mencuci tangan dengan sabun dan air
d) Ketersediaan air bersih.
e) Penggunaan jamban sehat.
f) Penimbangan balita setiap bulan
g) Pemantauan jentik
7. Peran anggota keluarga dalam perilaku hidup bersih dan sehat:
a) Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Mengajak anggota rumah tangga lain untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat melalui kelompok dasa wisma.
c) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat terkait perilaku hidup
bersih dan sehat seperti posyandu, gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan
sebagainya.
d) Menjadikan kader untuk memberdayakan anggota rumah tangga di
masyarakat bekerja sama tim di tingkat desa melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, dan penyuluhan massa.

Praktik Profesi Keperawatan Gerontik

Anda mungkin juga menyukai