I. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi semua manusia yang juga merupakan suatu
investasi yang perlu dihargai, dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan. Kondisi sehat dapat
dicapai bila mengubah perilaku diri yang tidak sehatmenjadi perilaku yang sehat,
khususnya di rumah tangga.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu program yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, program ini bertujuan untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS melalui
pendekatan advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada
tatanannya masing-masing.
Masalah PHBS tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan peran masyarakat,
tokoh agama, pendidikan hingga dilingkungan instansi terkait. Hal ini dilakukan
untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya., menanggulangi
penyakit untuk meningkatkan derajat kesehata, memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan menyelenggarakan upaya kesehatan. Dalam promosi kesehatan, tujuan yang ingin
dicapai yaitu perubahan cara berpikir dan berperilaku bagi masyarakat di bidang
kesehatan, selama kurang lebih tahun gerakan PHBS telah dilaksanakan namun
pelaksanaannya masih mendapat hambatan sehingga didapatkan presentase Rumah
Tangga Sehat (RTS) 2004 yang baru mencapai 1,78 % di Jatim dan beberapa laporan
kabupaten ataukota 2005 baru mencapai 2 hingga 10 %.
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS merupakan salah satu
hambatan dalam pelaksanaan PHBS. Sehingga perlu perhatian dari pihak-pihak terkait
untuk melakukan suatu upaya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai PHBS salah satunya melalui penyuluhan promosi kesehatan sehingga
tujuan dari PHBS bisa tercapai yaitu peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemauan,
dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih, sehat, serta meningkatkan peran aktif
masyarakat termasuk dunia usaha untuk upaya meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal.
II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat
memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu :
1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
benar.
2. Menjelaskan tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat dengan benar.
3. Menyebutkan sasaran perilaku hidup bersih dan sehat dengan benar.
4. Menyebutkan pesan-pesan hidup bersih dan sehat dengan tepat.
5. Menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
dengan benar.
6. Menyebutkan 3 dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat sebagai
penilaian rumah tangga sehat dengan benar.
7. Menyebutkan peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan
sehat dengan benar.
III. Materi
a. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat.
c. Sasaran perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Pesan-pesan hidup bersih dan sehat.
e. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.
f. Penilaian rumah tangga sehat.
g. Peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
IV. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah : Ceramah, Tanya jawab,
dan diskusi.
VI. Sasaran
Semua masyarakat Banjar Benbiyu Desa Peguyangan Kaja Wilayah Kerja UPT
Puskesmas III Denpasar Utara
VII. Waktu
Hari/ Tanggal : Jumat, 16 april 2010
Pukul : 14.15 WITA
VIII. Tempat
Balai Banjar Benbiyu Desa Peguyangan Kaja Wilayah Kerja UPT Puskesmas III
Denpasar Utara
Denah :
layar
penyaji
LCD
Masyarakat
B. Proses Penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan 10 alat ukur (indikator) perilaku
hidup bersih dan sehat yang terdiri dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat
dan 3 indikator gaya hidup sehat.
a. Tujuh Indikator dan Definisi Operasional Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
1). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah
tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan paramedik
lainnya).
2). Bayi diberi ASI eksklusif
Adanya bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6
bulan.
3). Mencuci tangan dengan sabun dan air
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat
penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan memakai
sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu Burung.
4). Ketersediaan air bersih
Adanya rumah tangga yang memiliki asakes terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasl dari air dalam
kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung,
penampungan air hujan, sumber air pompa, sumur, dan mata air terlindung
berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
EVALUASI
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)?
2. Apa tujuan peningkatan hidup bersih dan sehat?
3. Sebutkan sasaran perilaku hidup bersih dan sehat?
4. Sebutkan pesan-pesan pokok hidup bersih dan sehat?
5. Sebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga?
6. Sebutkan 3 dari 7 indikator perilaku hidup bersih dan sehat sebagai penilaian
rumah tangga sehat?
7. Sebutkan peran anggota rumah tangga dalam perilaku hidup bersih dan sehat?
Jawaban:
1. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah tindakan yang dilakukan oleh
perorangan, kelompok, masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan
untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal, menolong dirinya sendiri dan
berperan serta aktif dalam pembangunan kesehatan.
2. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi perorangan,
keluarga/kelompok dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak
yang bermakna terhadap derajat kesehatan.
3. Sasaran perilaku hidup bersih dan sehat:
a) Tatanan rumah tangga (seluruh anggota keluarga, yaitu: pasangan usia
subur, ibu hamil dan atau ibu menyusui , anak dan remaja, usia lanjut, dan
lain-lain).
b) Tatanan institusi pendidikan (sekolah, madrasah, dan sebagainya).
c) Tatanan institusi kesehatan (puskesmas, rumah sakit, klinik bersalin,
dan sebagainya).
d) Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, tempat usaha).
e) Tatanan tempat umum (tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, dan
sebaginya).
4. Pesan-pesan pokok hidup bersih dan sehat:
a) Pesan-pesan pokok kesehatan ibu dan anak (KIA).
b) Pesan-pesan pokok pangan dan gizi.
c) Pesan-pesan pokok kesehatan lingkungan.
d) Pesan-pesan pokok gaya hidup.