Secara garis besar, cara kerja mesin 2 tak memiliki 2 langkah utama dalam proses
mekanikanya dimana dalam satu langkah terdapat dua proses kerja yaitu: langkah 1
( hisap dan kompresi ) dan langkah 2 (ekspansi dan buang)
Pada langkah ini piston bergerak dari posisi Titik Mati Bawah (TMB) menuju Titik
Mati Atas (TMA). Ketika piston bergerak dari titik terbawah menuju titik teratas,
ruang bilas (di bawah piston) akan menjadi vakum sehingga udara, oli (pelumas) dan
bahan bakar akan otomatis masuk dan bercampur.
Pada langkah ini Piston bergerak dari Posisi Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik
Mati Bawah (TMB) dimana pergerakan ini dikarenakan adanya ledakan yang terjadi
sebelumnya di ruang bakar. Ketika piston bergerak dari titik teratas menuju titik
terbawah, ruang bilas ( dibawah piston) akan tertekan dan menjadi mampat sehingga
campuran bahan bakar, oli (pelumas ) dan udara terdorong ke ruang bakar (di atas
piston) melalui salura bilas.
Karena dorongan udara dan bahan bakar yang baru menuju ruang bakar, hasil
pembakaran yang sebelumnya terjadi akan terdorong keluar secara otomatis menuju
kenalpot melalui saluran lubang buang sehingga ruang bakar terisi oleh udara dan
bahan bakar baru. Selanjutnya proses langkah kerja akan kembali lagi seperti langkah
pertama dan berulang-ulang yang mengakibatkan piston menghasilkan tenaga putaran.
Kelebihan :
Kekurangan
Efisiensi mesin 2 tak lebih rendah dari mesin 2 tak atau bisa kita sebut lebih
boros bahan bakar
Mesin 2 tak memerlukan campuran oli pada bahan bakarnya hal ini membuat
oprasional mesin 2 tak lebih mahal
Mesin 2 tak menghasilkan polusi udara yang lebih banyak sehingga kurang
ramah lingkunga
Pelumasan mesin 2 tak tidak sebaik mesin 4 tak sehingga usia suku cadang dan
komponen pada mesin 2 tak akan lebih singkat