Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA

TREN DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :

MOH.ILHAM DOHMI
PO08220218024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN POSO
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan masalah......................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Tren dan Isu Keperawatan Keluarga Di Indonesia................................................5
B. Bentuk Keluarga........................................................................................................6
C. Model konseptual keperawatan keluarga................................................................6
D. Peran Perawat Profesional........................................................................................9
E. Struktur dan Fungsi Keluarga................................................................................12
F. Fungsi Perawat.........................................................................................................13
BAB III PENUTUP.................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-nya kepada penulis ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
keperawatan keluarga dengan topik Tren dan issue dalam keperawatan keluarga.
Makalah keperawatan keluarga dengan topik Tren dan issue dalam keperawatan
keluarga ini telah disusun penulis dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah keperawatan keluarga dengan topik Tren dan issue dalam keperawatan keluarga ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah keperawatan keluarga dengan topik
Tren dan issue dalam keperawatan keluarga ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima
asuhan keperawatan. Keluarga berberan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit dapat menjadi
sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat
berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan
sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan
yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan
kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat
menerimanya.
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, juga
diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan kesehatan
yang bersifat multifaktoral. Kondisi ini mendorong pembangunan kesehatan nasional
kearah paradigma yang baru yaitu paradigma sehat. Dalam perkembangannya
keperawatan mengalami pasang surut sekaligus babak baru bagi kehidupan profesi
keperawatan di Indonesia.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik dalam
maupun diluar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jadi dari pengertian perawat tersebut dapat diartikan bahwa seorang dapat
dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggung jawab sebagai perawat manakala
yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya telah menyelesaikan pendidikan
perawat baik diluar maupun didalam negeri yang biasanya dibuktikan denga ijazah atau
surat tanda tamat belajar. Dengan kata lain orang disebut perawat bukan dari keahlian
turun temurun, melainkan dengan melalui jenjang pendidikan perawat.
Proses keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan
perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan
keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal, melalui tahap
pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan.

B. Rumusan masalah
1. Apa trend dan isu keperawatan ?
2. Apa itu bentuk keluarga ?
3. Bagaimana model konseptual keperawatan keluarga ?
4. Apa peran perawat profesional?
5. Bagaimana peran struktur dan fungsi keluarga ?
6. Apa fungsi keperawatan ?

C. Tujuan
1. Mampu memahami trend dan isu keperawatan.
2. Mampu memahami bentuk keluarga.
3. Mampu memahami model konseptual keperawatan keluarga
4. Mampu memahami peran perawatan profesional.
5. Mampu memahami peran struktur dan fungsi keluarga
6. Mampu memahami fungsi keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tren dan Isu Keperawatan Keluarga Di Indonesia


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Sedangkan issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya.
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi melalui praktek
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan
keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam konteks keluarga, atau
unit keluarga.Terlepas dari identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan
masing-masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu
dan masyarakat.
Keberhasilan keperawatan di RS dapat menjadi sia – sia jika dilanjutkan oleh
keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang
sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat.
Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota keluarga.
Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang
muncul di indonesia :
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum
adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan kesehatan
yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun
telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transfortasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang
B. Bentuk Keluarga
Beberapa bentuk keluarga menurut aziz alim hidayat (2004),  adalah sebagai berikut :
1. Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami,istri dan anak - anak,
baik karena kelahiran  (natural) maupun adopsi. Keluarga asal  (family of
origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.
2. Keluarga besar ( extenden family ), keluarga inti ditambah keluarga yang lain
(karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk
keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga
pasang sejenis.
3. Keluarga berantai ( social family ), keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda, keluarga yang terbentuk karena perceraian atau
kematian pasangan yang dicintai.
5. Keluarga komposit ( composite family ), keluarga dari perkawinan poligami
dan hidup bersama.
6. Keluarga kohabitasi (cohabitation), dua orang menjadi satu keluarga tanpa
pernikahan, bisa memilih anak atau tidak.
7. Keluarga inses ( incest family ), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan
pengaruh informasi yang dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak lazim.
8. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan
perkawinan.keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga
nontradisional tidak diikat oleh perkawinan.
C. Model konseptual keperawatan keluarga
Menurut  Potter & Perry (2005), Hampir semua model keperawatan
yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis
konsep yang sama, yaitu :
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan.
2. Lingkungan ( masyarakat ).
3. Kesehatan ( sehat/sakit, kesehatan dan penyakit ).
4. Keperawatan dan peran perawat ( tujuan/sasaran, peran dan fungsi ).
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian
dan pengajaran, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon
perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi
pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu
dokter, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat
guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang
salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter (Aziz
Alimul Hidayat, 2007 ).
Dalam keperawatan terdapat beberapa model keperawatan berdasarkan pandangan
ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya,
tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada. Menurut Aziz
Alimul Hidayat, ( 2007 ) Beberapa model keperawatan tersebut antara lain :
1. Model keperawatan menurut Dorothea Orem ( model self care )
Self-cave  (perawatan diri) merupakan suatu konstribusi berkelanjutan
orang dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya, dan kesejahteraannya. Bahwa
bentuk pelayanan keperawatan dipadang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan indivu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan
sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri.
2. Model konsep dan teori keperawatan menurut Sister Calisa Roy
Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana
individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif.
Sebagai individu dan makhluk holistik memilih system adaptif yang selalu
beradaptasi secara keseluruhan.
3. Model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson
Merupakan model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan
gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat
dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan, serta agar
meninggal dengan damai.
4. Model konsep dan teori keperawatan Betty Neumen
Merupakan model konsep health care system yaitu model konsep yang
mengambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahan diri secara fleksibel atau
normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
5. Model konsep dan teori keperawatan Jea Waston
Model Waston ini terkenal dengan teori pengetahuian manusia dan
merawat manusia. Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental dan spiritual.Model ini manisia memiliki empat cabang yaitu
kebutuhan biophysical, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial, dan
kebutuhan intrapersonal-interpersonal.
6.  Model konsep dan teori keperawatan King
King memahami konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga king memgemukakan dalam model konsep interaksi.
7.  Model konsep dan teori keperawatan Peplau
Pada model ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang
terjadi akibat sakit.
8. Model konsep dan teori keperawatan Johnson
Sebagai pendekat system perilaku, dimana individu dipandang sebagai
system perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik
dilingkungan internal maupun dilingkungan eksternal, juga memiliki keinginan
dalam mengatur dan menyelesaikan diri pengaruh yang ditimbulkannya.
9. Model konsep dan teori keperawatan Martha E Roger
Satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu
berintraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi,
serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karekteristik dan keunikan
tersendiri.
10. Model konsep dan teori keperawatan Florence Nightingale
Sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran.
11. Model konsep dan teori keperawatan Faye Abdellah
Memberbaiki kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, sosial dan
spiritual bagi para pasien maupun keluarga.
12.  Model konsep dan teori keperawatan Ida Orlando
Dalam rangka mengatasi masalah sters, meningkatan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal.
13.  Model konsep dan teori keperawatan Myra Levine
Memandang klien sebagai makhluk hidup integrasi yang saling
berintraksi dan beradaptasi terhadap lingkungan.Dan intervensi keperawatan
adalah suatu beraktivitas konservasi, dan konservasi energy adalah bagian
yang menjadi pertimbangan.
D. Peran Perawat Profesional
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengetahui oleh keadaan sosial baik dari
profesi maupun diluar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut
konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
1. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann
dasar manusia yang dibutuhkan  melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan kllien secara holistik,
meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial.
2. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian. Sebagai contoh, perawat memberikan informasi
tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik
baginya (Potter & Perry, 2005).
3. Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan (A. Aziz
Alimul,2007).
4. Peran Perawat sebagai koordinator (Menejer Kasus)
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu
Adanya berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai menejer
asuhan keperawatan  atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan
menejer (Manthey, 1990). Sebagai menejer, perawat mengoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya
(Potter & Perry, 2005).
5. Peran Perawat sebagai kolaborator (Pembuat Keputusan Klinis)
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahlian
berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum menngambil tindakan
keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan denngan menetapkan
pendekatan terbaik bagi tiap klien. Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya (A. Aziz Alimul
hidayat, 2007).
6. Peran Perawat sebagai Konsultan
Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan (A. Aziz
Alimul hidayat, 2007).
7. Peran Perawat sebagai Pembaharuan
Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat
pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang
membagi empat peran perawat: Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan
Keperawatan, Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan, Peran Perawat
sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan, Peran Perawat sebagai Peneliti dan
Pengembang pelayanan Keperawatan.
8. Peran Perawat Sebagai Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang yanng dijelaskan dan mengevaluasi
kemajuan dalam pembelajaran. Misalnya, ketika perawat mengajarkan cara
menyuntikkan insulin secara mandiri pada klien yanng diabetes (Potter & Perry,
2005).
9. Peran Karier
Berkarier merupakan dimana perawat di tempatkan di posisi jabatan
tertentu.Contohnya seperti peran mendidik dan perawat ahli, seperti perawat spesialis
klinis, perawat pelaksana, perawat maternitas, anestesi, pengelola dan peneliti (Potter
& Perry, 2005).
10. Rehabilitator
Rehabilitasi merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidak berdayaan lainnya. Rentang aktifitas rehabilitatif dan resoratif mulai dari
mengajar klien berjalan dengan menggunakan kruk sampai membantu klien mengatasi
perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis (Potter & Perry, 2005).
11. Pemberi Kenyamanan
Peran sebagai pemberi kenyamanan, merupakan merawat klien sebagai
seorang manusia, merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan dan
telah berkembang sebagai sesuatu peran yang penting dimana perawat melakukan
peran baru.  Sebagai pemberi kenyamanan, perawat sebaiknya membantu klien untuk
mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya
(Potter & Perry, 2005).
12. Peran Komunikator
Peran sebagai komunikator yaitu mencakup komunikasi dengan klien dan
keluarga, antar sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas.Kuallitas komunikasi merupakan faktor yang menentukan dalam memenuhi
kebutuhan individu, keluarga dan komunitas (Potter & Perry, 2005).
E. Struktur dan Fungsi Keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal dan informal. struktur
kekuatan keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan keluarga untuk
saling berbagi, kemampuan sistem pendukung diantara anggota keluarga, kemampuan
perawatan diri dan kemampuan menyelesaikan masalah (Sudirharto. 2007)
Menurut frideman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga pemenuhan kebutuhan
psikososoial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih serta saling menerima
dan mendukung.
2. Fungsi social proses perkembangan dan perubahan individu keluarga,tempat anggota
keluarga berinteraksi social dan belajar berperan dilingkungan social.
3. Fungsi refroduksi adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, separti
sandang,pangan dan papan.
5. Fungsi keperawatan kesehatan adalah kemampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
F. Fungsi Perawat
Menurut (A. Aziz Alimul hidayat, 2007). fungsi perawat :
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan  dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan  kerjasama tim dalam pemberian
pelayanan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima
asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-
sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga.Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau
signifikan.
Beberapa model keperawatan tersebut antara lain : Dorothea Orem ( model self
care ), Sister Calisa Roy, Virginia Handerson, Betty Neumen, Jea Waston, King, Peplau,
Johnson, Martha E Roger, Florence Nightingale, Faye Abdellah, Ida Orlando, dan Myra
Levine. Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari : Peran
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat klien, Edukator, koordinator
(Menejer Kasus), kolaborator (Pembuat Keputusan Klinis), Konsultan, Pembaharuan,
Penyuluh, Karier, Rehabilitator, Pemberi Kenyamanan, dan Peran Komunikator.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunannya maka dari itu penulis sangat
mengaharapkan saran dan masukan yang membangun agar dapat menyempurnakan
penyusunan makalah ini.
   
DAFTAR PUSTAKA

Andaners. 2009. Konsep keperawatn keluarga. diakses


dari : http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/. diambil
tanggal 14 febuari 2012
Hidayat, A.Aziz Alimul (2007). Pengatar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.
Perry, dan Potter (2005). Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Sudirharto. SKP,M Kes . 2007 . Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural .Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai