Anda di halaman 1dari 3

Analisa Jurnal

ABSTRAK

Increased illness causes problems in the health field one misbehaving in the from of auditory
hallucinations. This can be overcome with pharmacological and non-pharmacological therapies. Non
pharmacological therapy which can be used in the form of classical music therapy. Research objectives
the effectiveness of classical music therapy to decrease the level of hallucinations in patients with
auditory hallucinations. Type of this research is quantitative research uses quasi-experimental design
with design research pre and post test without control. Sampling techniques in this study using a sample
with a population of 22 respondents at Mental Hospital Prof. Dr. M. Ildrem Medan. The results of
statistical analysis using the Paired t test indicates p value of 0,000 means that there is effectiveness in
the administration of classical music therapy to decrease the level of hallucinations in patients with
auditory hallucinations. The result is expected of music therapy to be one nursing intervention to
decrease level hallucination with auditory of hallucination.

Keywords: Patients with hallucination, music therapy, level of auditory Hallucination.

No Kriteria Jawab Pembenaran/ Critical thinking


1. Problem Ya Berdasarkan fenomena saat ini kejadian gangguan jiwa jenis halusinasi
semakin meningkat. Bentuk persepsi atau pengalaman indera yang tidak
distimulasi terhadap reseptornya dikenal sebagai gangguan jiwa halusinasi,
yang bisa menimbulkan dampak seperti histeria, kelemahan,
ketidakmampuan mencapai tujuan, rasa takut berlebihan, pikiran yang
buruk serta risiko tindak kekerasan jika tidak ditangani dengan segera
(Rahmawati, 2014). Upaya Pemerintah dengan melakukan pendekatan
manajemen pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas melalui
pemberdayaan masyarakat untuk penanganan masalah ganguan jiwa
selama ini belum berhasil dengan maksimal (Ersida, Hermansyah, &
Muriawati, 2016).
2. Interven Ya Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang
tion tujuannya untuk memberikann rasa tenang, membantu mengendalikan
emosi serta menyembuhkan gangguan psikologi. Terapi musik ini juga
digunakan oleh psikolog dan psikiater dalam mengatasi berbagai macam
gangguan jiwa dan juga gangguan psikologis. Tujuan terapi musik adalah
memberikan relaksasi pada tubuh dan pikiran penderita, sehingga
berpengaruh terhadap pengembangan diri, dan menyembuhkan gangguan
psikososialnya (Purnama, 2016).
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan pendekatan
Eksperimen Semu (Quasy Experiment). Penelitian ini yang akan
diidentifikasi adalah eksperimen antara variabel independen yaitu musik
dengan variabel dependen yaitu halusinasi pendengaran. Hal ini dilakukan
oleh peneliti selama 7 hari setiap pagi dan sore hari. Akhir perlakuan
diberikan pada hari ke 7 dan halusinasi pendengaran diobservasi kembali.
3. Comparis Ya Penelitian ini membandingkan tingkat halusinasi pendengaran sebelum
on diberikan terapi musik dan sesudah diberikan terapi musik.
4. Outcome Ya Jurnal Utama:
EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI
PENDENGARAN PADA PASIEN GANGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA
PROF. DR.M. ILDREM
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 22 responden di RSJ Prof M. Ildrem
Provinsi Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa, karakteristik
responden pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin yaitu jenis
kelamin laki-laki terdapat sebanyak 14 orang (63,6%), dan jenis kelamin
perempuan sebanyak 8 orang (36,4%). Karakteristik responden
berdasarkan usia, yaitu usia 30-40 tahun sebanyak 8 orang (36,4%), usia
41-50 tahun sebanyak 14 orang (63,6%). Untuk analisis Bivariat didapat
hasil berdasarkan uji Paired Sample T-Test terdapat perbedaan yang
signifikan Antara sebelum dan sesudah dengan hasil nilai sebelum
dilakukan tindakan terapi musik klasik meliputi nilai mean adalah 4,32 ,
nilai standar deviation adalah ,646, nilai minimum adalah 3, nilai maximum
5, dan nilai sesudah dilakukan tindakan terapi musik klasik: nilai mean
adalah 1,68, nilai standar deviation adalah ,568, nilai minimum adalah 1,
nilai maximum 4. Maka ditarik kesimpulan Ada pengaruh sebelum dan
sesudah tindakan terapi musik terhadap penurunan tingkat halusinasi
pendengaran pada penderita gangguan jiwa di RSJ Prof M. Ildrem Provinsi
Sumatera Utara dengan nilai 0,000 (p < 0.05), sehingga Ha diterima.

Jurnal Pembanding
The Effect of Music on Auditory Hallucination and Quality of Life in
Schizophrenic Patients: A Randomised Controlled Trial
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh musik terhadap
halusinasi dan kualitas hidup pada pasien skizofrenia. Sampel dari
penelitian acak terkontrol ini terdiri dari 28 orang pasien (14
kelompok eksperimen dan 14 kelompok kontrol) dirawat di rumah
sakit dengan diagnosis skizofrenia (DSM-IV) dan halusinasi
pendengaran. Data penelitian dikumpulkan dari Formulir Informasi,
The Scale for the Assessment of Positive Symptoms (SAPS),
Characteristics of Auditory Hallucinations Questionnaire, dan The
World Health Organization Quality of Life Scale (WHOQOLBREF).

Dalam penelitian ini, diamati bahwa mendengarkan musik di Nada


suara Rast memiliki efek positif pada gejala positif dan kualitas hidup
pasien yang mengalami halusinasi pendengaran. Sejalan dengan hasil
ini, individu dengan skizofrenia dianjurkan untuk didorong untuk
mendengarkan musik dalam nada suara Rast untuk mengatasi
halusinasi pendengaran dan untuk menjaga kualitas hidup mereka.

Implication for Psychiatric Nursing

1. Perawat psikiatri diharapkan lebih aktif dalam menerapkan tindakan keperawatan berupa terapi
musik karena terbukti dapat menurunkan tingkat haalusinasi pendengaran pada pasien.
2. Perawat psikiatri diharapkan dapat melakukan terapi musik pada pasien halusinasi pendengaran
dengan menggunakan media dari pasien bila ada, serta melakukan pengukuran kuesioner setiap
pertemuan.
3. Perawat dapat memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang cara memberikan terapi
musik dalam mengontrol halusinasi saat pasien sudah berada di rumah.
4. Perawat psikiatri dianjurkan untuk melakukan penelitian tentang penggunaan music yang
berbeda genre atau nada suara lain dari music dan untuk mengevaluasi pengaruh music dalm
kelompok sampel yang lebih luas dengan kelompok pasien dengan skizofrenia dan gangguan
psikiatri lainnya.
5. Selain itu, peralatan mendengarkan musik harus disediakan di bagian perawatan psikiatri atau
pasien memiliki alat musik sendiri sehingga pasien dapat mendengarkan musik dengan leluasa.

Anda mungkin juga menyukai