Kelompok 3A2
Pada era saat ini penyakit tidak menular (PTM) semakin mudah ditemukan seiring
berkembangmya zaman. Kini, obesitas pada remaja telah menjadi salah satu
permasalahan kesehatan global yang perlu mendapatakan perhatian khusus. Hal
ini mengacu pada meningkatnya prevalensi dari tahun ke tahun terutama di
Indonesia (RISKESDAS tahun 2007, 2010, 2013).
Pada dasarnya remaja memang memerlukan gizi, tetapi mereka tidak bisa
mengatur asupan gizi seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Gizi yang berlebihan
pada remaja ditandai dengan berat badan yang relatif berlabih dibandingkan usia
atau tinggi badan sebaya, sehingga terajdi penimbunan lemak pada tubuh. Maka
wajar saja jika beberapa orang mengatakan tubuh yang gemuk dekat dengan
peyakit. Obesitas selain menyebabkan masalah kesehatan, kondisi ini juga bisa
menyebabkan masalah psikolog, seperti stres dan depresi.
HORMON LEPTIN
HORMON INSULIN
Kegagalan fungsi leptin berhubungan erat dengan salah satu hormon yang
juga penting bagi tubuh yaitu insulin. Pada umumnya, orang yang mengalami
obesitas sangat rentan menderita kencing manis atau diabetes tipe 2. Penderita
diabetes mengalami permasalahan dengan hormon insulin, yang mana hormon
tersebut berperan di dalam hati dan berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi
glikogen. Mereka diharuskan untuk selalu menyuntikkan insulin ke tubuhnya
untuk menekan kadar glukosa dalam darah. Akan tetapi insulin juga memberikan
efek samping seperti tubuh menjadi lebih mudah menumpuk sel lemak dan
mengganggu hormon leptin untuk mengirimkan sinyal ke otak.
Salah satu cara untuk para remaja mengatasi obesitas adalah dengan
olahraga. Seperti melakukan aktifitas Aerobik. Aerobik tidak hanya dilakukan
tidak hanya untuk orang tua saja tetapi remaja juga bisa melakukan Aerobik
dengan anjuran 3-5 kali seminggu selama 15-60 menit secara terus menerus.
Latihannya berupa berjalan, jogging, bersepeda, menari, permainan dengan bola
dan Raket. Latihan tersebut dapat memberikan hsil yang maksimal jika dilakukan
dengan efektif.
Support dari eksternal maupun internal, Temukan sumber semangatmu dari circle
pertemanan maupun dari lingkungan keluarga seperti terbuka dengan “goals”
yang kamu harapkan, dengan …. mereka mau membantu dalam perjalanan dirimu
menjadi yang lebih baik.
Memulai perubahan dari hal kecil , Seperti memastikan tubuh selalu terhidrasi air
putih yang cukup, pola tidur yang teratur, mengurangi konsumsi gula dan garam,
Proses di dalam pelaksanaan diet, Jika tujuan utama memang menurunkan berat
badan beberapa hal yang benar-benar di perhatikan yaitu pemilihan makanan yang
tepat, atur porsi (makanan pokok: 30% sayuran: 30% lauk pauk: 20% buah-
buahan:20%), membuat jadwal makan teratur (3xsehari, sesuai aturan porsi),
jadikan olahraga sebagai kebutuhan, jauhi kebiasaan buruk seperti konsumsi
alkohol dan rokok
Konsisten, Cara membuat rencana diet sudah sulit, tetapi berkomitmen pada
program diet itu jauh lebih sulit lagi. Kadang ada masa dimana mempertahankan
motivasi dan semangat tidak lagi sesemangat saat kita membuat rencana diet yang
menyenangkan. Buatlah srategi dan komitmenkan diri kepada strategi yang telah
dibuat, tetaplah kuat mental, kembali mengingat tujuan awal terus menerus
sebagai upaya menumbuhkan niat kembali jika tidak maka semua rencana akan
sia sia.
Kelompok 3A2
Nim : 1810301017
Nama : Meiresha Karunia T. A
TTL :Yogyakarta, 15 November
Nim :1810301013
2000
TTL :Yogyakarta 6 Mei 2000
Motto Hidup : stop Stopping yourself
Motto Hidup : Sekali Maju Tetap
maju mundur pun tetap maju.
Nama : Indhira Nurayuning Tyas Nim : 1810301020