Anda di halaman 1dari 2

INFLUENZA

No. Dokumen : SOP/UKP/PNSH


No. Revisi :1
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/3
PUSKESMAS ADE SAPRUDIN
NUSAHERANG NIP.19630217 1985 02 001
1 Pengertian Influenza, sering dikenal dengan flu adalah penyakit menular
disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B, dan
lebih jarang C.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah penanganan
penyakitinfluenza.
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nusaherang
Nomor 440//PKMNSH/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis di UPTD Puskesmas Nusaherang Tahun 2018
4 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan
No.HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
6. Alat dan Bahan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Penlight
Bahan : -
5 Prosedur / 1. Dokter melakukan anamnesa (Subjective)
Langkah-langkah Keluhan :
Keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin,
batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan
badan, sakit kepala, lemah badan.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (Objective)
Tanda Patognomonis :
2.1. Febris
2.2. Rinore
2.3. Mukosa hidung edema
3. Dokter melakukan penegakan diagnosa (Assessment)
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran
klinis, dan pemeriksaan fisik. Penegakan diagnosis
influenza membutuhkan ketelitian, karena keluhannya
hampir sama dengan penyakit saluran pernapasan
lainnya.
4. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif (Plan)
4.1. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-
limited disease). Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya
tahan tubuh. Tindakan untuk meringankan gejala flu
adalah beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik
berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan
berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi
vitamin.
4.2. Terapi simptomatik per oral
a. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500
mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400
mg/hari (5-10 mg/kgBB).
b. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6
jam)
c. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau loratadin atau cetirizin 10 mg dosis tunggal
(pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan cetirizin 0,3
mg/kgBB).

1
d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila
disertai batuk.
5. Dokter melakukan konseling dan edukasi
5.1. Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan
lingkungannya.
5.2. Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap
keluarga dan orang-orang terdekat juga penting seperti
peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan.

6 Unit Terkait Poli Umum, Poli Lansia, Farmasi.

7 Dokumen Terkait Kartu Rekam Medis, Buku Register Pasien, Resep Obat.
8 Rekaman Historis
Perubahan No Yang Di Ubah Isi Perubahan
Tanggal Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai