Anda di halaman 1dari 4

MKM

Mekanika Kekuatan Bahan


Ref. :
1. Gere & Timoshenko, "Mechanics of Material", Second Edition
2. Nash, William A., “Theory and Problems of Strength of Materials
2/ed”, Schaum’s Outline Series

Tension, Kompressi dan Geser


Mekanika material : cabang dari mekanika terpakai
yang memfokuskan pada prilaku bodi pejal terhadap
berbagai variasi beban.
Tujuan dari analisis mkb ini menentukan tegangan,
regangan dan defleksi akibat pembebanan
Analisis teori dan hasil eksperimen mempunyai peran
yang sama pentingnya dalam mempelajari
mekanika material
dwk 1

1. Tegangan dan Regangan Normal


Batang prismatik : Batang lurus bagian dari struktur yang
mempunyai penampang merata/konstan
Ilustrasi batang prismatik dengan gaya aksial
L


m

P d P
n
m

P
n

Intensitas beban/gaya (gaya per unit luas) disebut tegangan (stress)


P
 
A
Jika arah resultan gaya P tarik  tegangan tarik (tensile stress)
Jika arah P tekan  tegangan tekan (compressive stress).
Jika gaya P tegak lurus dengan permukaan penampang potong  tegangan
normal
Jika arah gaya paralel penampang  tegangan geser (shear stress)

dwk 2

Perpanjangan per unit panjang disebut regangan (strain)



 
L
Jika deformasi batang memanjang  regangan tarik (tensile strain)
Jika batang memendek (tertekan)  regangan tekan (compressive strain).

Contoh soal 1.1


Batang prismatik dengan penampang persegi (20x40 mm) dan panjang L = 2,8 m
diberi beban tarik aksial 70 kN. Perpanjangan batang  = 1,2 mm. Hitunglah
tegangan dan regangan tarik pada batang ?

2 ,8 m

70 kN 70 kN 40 mm
20 mm

P 70 kN
    87 ,5 MPa
A (20 mm)(40 mm)
 1, 2 mm
    429 x10  6
L (2,8 m)
dwk 3

dwk 1
MKM

Diagram tegangan-regangan
Sifat mekanis material teknik ditentukan dengan melakukan pengujian yang sesuai
standard uji dan dilakukan dilaboratorium uji material.
Pengujian material yang paling umum adalah pengujian tarik statik dimana beban
tarik diberikan pada specimen.
Contoh karakteristik material:

Baja struktur karbon medium Baja paduan

Paduan non-ferrous
Baja keras (brittle) dan besi tuang Karet
dwk 4

Batas proporsi (P)  batas tegangan yang merupakan fungsi linear


terhadap regangan. Pada gambar besi tuang tidak ada batas
proporsional.
Batas elastisitas  batas dimana tidak terjadi deformasi permanen atau
residu ketika semua beban dihilangkan dari test tarik.
Titik luluh (yield)  titik Y yang ditulis y dimana kenaikan regangan terjadi
tetapi tegangannya tidak naik
Tegangan ultimate atau kekuatan tarik  titik U yaitu titik maksimum pada
kurva yang dinamakan kekuatan material.
Kekuatan patah  titik B yaitu kekuatan patah material.
Material kenyal (ductile)  material yang mempunyai regangan tarik yang
besar hingga patah. Contohnya: baja struktur, alumunium
Material keras/rapuh (brittle)  mempunyai regangan tarik yang kecil pada
titik yang sama. Contohnya: besi tuang

L f  L0
Prosentase perpanjangan  (100)
L0

Lo = panjang awal, Lf = panjang akhir.


dwk 5

A f  A0
Prosentase pengurangan penampang  (100 )
A0

Ao = luas penampang awal, Af = luas penampang akhir.

Pengerasan regangan (strain hardening)  daerah regangan pada material kenyal


dimana regangan bertambah setelah titik luluhnya terlewati dan tegangannya
bertambah.

Hukum Hooke  berlaku pada daerah linear/elastis   E


dimana E = modulus elastisitas atau slope dari garis linear.

Poisson ratio ()  batang dengan beban tarik mengakibatkan pertambahan


panjang searah dengan beban dan berkurang dimensi lateral yaitu tegak lurus
arah beban.
regangan lateral
  
regangan aksial

dwk 6

dwk 2
MKM

Perubahan unit volume e  ditentukan oleh perubahan volume dibagi volume


awalnya. V 
e    (1  2  )  (1  2  )
V0 E
e disebut juga “dilatation
Tegangan geser  gaya geser atau gaya paralel terhadap penampang batang
dibagi dengan luas penampang
V
 
A
dimana V = gaya geser, A = luas penampang

Hukum Hooke  berlaku pada daerah linear/elastisitas pada diagram geser

  G
dimana G = modulus gelincir atau geser,  = regangan geser.

Modulus geser & elastisitas (G & E)  hubungan modulus geser dan elastisitas
yang dikaitkan dengan poisson ratio () adalah:
E
G
2(1   )
dwk 7

Tegangan dan beban kerja/diijinkan


Faktor keamanan (n)  rasio kekuatan aktual/real n  kekuatan aktual 1
dengan kekuatan yang diperlukan kekuatan diperlukan

Tegangan ijin atau kerja  dengan memanfaatkan faktor keamanan (n),


tegangan luluh/yiel d y
- material ductile/kenyal tegangan ijin  atau  ijin 
faktor keamanan n
 ult
- material brittle/keras  ijin 
n
Faktor keamanan (n) karena beban kerja  rasio beban ultimate /maksimum
dengan beban operasi
beban maksimum/u ltimate
n 1
beban operasi
Faktor pembebanan  rasio beban ultimate dengan beban operasi
dalam desain Beban ultimate  (beban operasi)(faktor pembebanan )

Margin keamanan  dalam desain pesawat Margin keamanan  n  1


dwk 8

Contoh soal 1.2


Batang prismatic dengan penampang bulat dibebani dengan gaya tarik P = 85
kN. Panjang batang L = 3 m dan diameter d = 30 mm. Batang terbuat dari
alumunium dengan modulus elastisitas E = 70 Gpa dan Poisson’s ratio  =1/3.
Tentukan perpanjangan , pengurangan diameter d, dan peningkatan volume
V batang tersebut ?
Solusi P 85 kN
Tegangan longitudinal batang    A   (30 mm) 2 /4  120 MPa

Diassumsikan material masih dalam batas elastisitas, sehingga regangannya


dapat ditentukan dengan hukum Hooke:  120 MPa
    0 , 00171
E 70 GPa
Perpanjangan total     L  ( 0,00171)( 3 m )  5,14 mm

Regangan lateral diperoleh dari Poisson’s 1


 lateral     (0,00171)  0,00057
ratio: 3
Pengurangan diameter   d   lateral d  ( 0,00057 )( 30 mm )  0,0171 mm

  2
Perubahan volume : V  V0 1 2   (30mm)2 (3 m)(0,00171)1   1210mm3
4  3
V menunjukkan penambahan volume, karena terjadi tegangan tarik pada batang.

dwk 9

dwk 3
MKM

Contoh soal 1.3


Pelubang (punch) dengan diameter (d) 0,75 in digunakan untuk membuat
lubang pada plat baja yang tebalnya (t) 1/4 in. Gaya yang diperlukan (P)
26000 lb. Tentukan tegangan geser rata-rata pada plat dan tegangan
tekan pada punch?

Solusi
Luas permukaan lubang plat  As   (0,75 in)(0,25 in)  0,589 in
2

P 26000 lb
Tegangan geser   rata  rata    44100 psi
As 0,589 in 2
P 26000lb
Tegangan tekan   c    58000psi
Ac  (0,75 in)2 /4

dwk 10

Soal latihan :
1.1. Pompa sumur yang dioperasikan dengan poros engkol sehingga
menggerakkan piston naik-turun. Diameter batang pompa d =0,6 in dan
panjangnya L = 320 ft yang dibuat dari baja dengan berat jenis  = 490 lb/ft3.
Gaya yang ditahan oleh piston saat gerak turun 200 lb dan saat gerak naik
2000 lb. Tentukan tegangan tarik (tensile) dan tekan (compressive) maksimum
pada batang pompa dengan memperhatikan gaya menahan piston dan berat
batang pompa ?

dwk 11

1.2. Silinder bulat, berlobang dan pendek dari


besi tuang menahan beban aksial P = 130
kips. Tegangan tekan ultimate material ult
= 35000 psi. Dalam desain ditentukan
tebal dinding t = 1 in dengan faktor
keamanan 3 terhadap tegangan ultimate.
Tentukan diameter luar (d) minimum yang
diperlukan ?

1.3. Batang baja penampang persegi


(10x40 mm) diberi beban tarik yang
ditahan oleh pin bulat dengan
diameter 15 mm (lihat gambar).
Tegangan tarik yang diijinkan pada
batang allow = 120 MPa dan
tegangan geser pin yang diijinkan
allow = 60 MPa. Tentukan beban P
maksimum ?

dwk 12

dwk 4

Anda mungkin juga menyukai