Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RUTIN

K3 DALAM KONSTRUKSI / PROPERTI


Dosen Pengampu :
Ir. Meutia Fadillah M.Sc

Disusun Oleh :

Elza Fadia Assyifa (5183111028)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan makalah. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu “K3 Dalam Konstruksi / Properti”.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam hal memahami beton. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih
terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman yang belum seberapa. Karena itu penulis
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi penulis khususnya, Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN K3..............................................................................................2
B. FUNGSI K3........................................................................................................3
C. TUJUAN K3.......................................................................................................3
D. JENIS BAHAYA DALAM K3..........................................................................4
E. RUANG LINGKUP K3......................................................................................5
F. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA.............................................5
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................................7
B. SARAN...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN K3
1. Pengertian K3 Menurut Filosofi (Mangkunegara)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Pengertian K3 Menurut Keilmuan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan
dan pencemaran lingkungan.

3. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

4. Pengertian K3 Menurut Para Ahli :


a) Mathis dan Jackson

Menurut Mathis dan Jackson pengertian K3 adalah kegiatan yang menjamin terciptanya
kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan
pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian
bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun
perusahaan dimana mereka bekerja.

b) Ardana

Menurut Ardana, pengertian K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap
sumber produksi bisa digunakan secara aman dan efisien.

c) Flippo

Menurut Flippo arti K3 adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh
dan spesifik, penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat
kerja dan pelaksanaannya melalui surat panggilan, denda, dan sanksi lain.

d) Hadiningrum

Menurut Hadiningrum pengertian K3 adalah pengawasan terhadap SDM, mesin, material,


dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami kecelakaan.

2
e) Widodo

Menurut Widodo, definisi K3 adalah bidang yang berhubungan dengan kesehatan,


keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek.

f) World Health Organization (WHO)

Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan.

B. FUNGSI K3
Pada pelaksanaannya K3 memiliki fungsi yang cukup banyak dan bermanfaat, baik bagi
perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa fungsi K3 secara umum:

1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan adanya risiko dan
bahaya bagi keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses organisir, desain tempat
kerja, dan pelaksanaan kerja.
3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para pekerja di
lingkungan kerja.
4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja.
5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan
program.
6. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya dan
program pengendalian bahaya

C. TUJUAN K3
Menurut UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, tujuan dari K3 adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 juga
berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif.

Berikut ini adalah tujuan K3 secara umum:

1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sehingga
kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang berada
di lingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan
secara aman dan efisien.

3
Tujuan K3 dalam bidang konstruksi :

1. Mengetahui dan memahami dengan benar apa yang di maksud dengan penerapan K3,
khususnya dalam setiap kegiatan jasa konstruksi.
2. Bekerja dan melaksanakan pekerjaan dengan benar, mengikuti ketentuan, batasan dan
tahapan pelaksanaan yang diisyaratkan sesuai dengan pedoman keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kegiatan konstruksi.
3. Menghindarkan setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dengan melakukan
tindakan pencegahan dan perbaikan, pengawasan dan inspeksi, untuk memenuhi
keselamatan dan kesehatan kerja.

D. JENIS BAHAYA DALAM K3


Terkait dengan Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja, para pekerja harus
diberikan edukasi mengenai jenis-jenis bahaya yang ada. Berikut ini adalah beberapa jenis
bahaya dalam K3:

1. Bahaya Jenis Kimia

Jenis bahaya kimia berasal dari berbagai bahan kimia yang berpotensi merusak kesehatan jika
terhirup atau terjadi kontak. Contoh bahaya K3 jenis kimia:

a) Gas bahan kimia yang beracun


b) Uap bahan kimia
c) Abu sisa pembakaran bahan kimia

2. Bahaya Jenis Fisika

Bahaya ini berasal dari berbagai hal yang berhubungan dengan fisika dan berpotensi merusak
kesehatan dan keselamatan jika terjadi kontak. Contoh bahaya K3 jenis fisika:

a) Temperatur ekstrim (terlalu dingin atau terlalu panas).


b) Suara terlalu bising yang dapat membuat pendengaran rusak.
c) Kondisi udara yang tidak wajar

3. Bahaya Jenis Pekerjaan

Bahaya ini berasal dari jenis pekerjaan/ proyek yang berpotensi merusak kesehatan dan
mengancam keselamatan jiwa pekerja. Contoh bahaya K3 jenis ini:

a) Penerangan di lokasi kerja sangat minim yang berpotensi mengakibatkan kerusakan


penglihatan.
b) Pekerjaan pengangkutan barang/ material menggunakan manusia yang kurang hati-
hati dan mengakibatkan luka/ cedera.
c) Peralatan dan pengamanan yang kurang lengkap yang dapat mengakibatkan pekerja
terluka/ cedera

4
E. RUANG LINGKUP K3
Mengacu pada pengertian K3 di atas, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam pelaksanaan K3, yaitu:

1. Lingkungan Kerja

Ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Kondisi lingkungan
kerja harus memadai (suhu, ventilasi, penerangan, situasi) untuk meminimalisir potensi
terjadinya kecelakaan atau penyakit.

2. Alat Kerja dan Bahan

Ini adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memproduksi barang/ jasa. Alat-alat kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses
produksi, tentunya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus diperhatikan.

3. Metode Kerja

Ini merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan pekerjaan
tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta keselamatan dan kesehatan kerja terjaga
dengan baik. Misalnya, pengetahuan tentang cara mengoperasikan mesin dan juga alat
pelindung diri yang sesuai standar

F. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA


faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja konstruksi adalah akibat dari beberapa hal
berikut:

1. Tidak dilibatkannya tenaga ahli K3 konstruksi dan penggunaan metode pelaksanaan


yang kurang tepat.
2. Lemahnya pengawasan K3
3. Kurang memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatanpelindung diri
4. Kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai K3.

Kondisi tersebut mengakibatkan sering terjadi kecelakaan kerja yang pada umumnya
disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error baik aspek kompetensi para pelaksana
maupun pemahaman arti penting penyelenggaraan K3.

Hambatan pelaksanaan K3 tersebut antara lain:

1. Terbatasnya persepsi tentang K3


2. Kurang perhatian dan pengawasan
3. Ada anggapan K3 menambah biaya
4. Tanggung jawab K3 hanya pada kontraktor saja
5. Kurang aktifnya perusahaan asuransi terhadap K3

5
Penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat ditinjau dari 3 aspek:

1. Manusia

Mengingat semakin meningkatnya persyaratan kerja dan kerumitanhidup, manusia harus


meningkatkan efisiensinya, dengan bantuanperalatan dan perlengkapan, semakin canggih
peralatan yang digunakanmanusia, semakin besar bahaya yang mengancamnya.Hal-hal yang
berpengaruh terhadap tindakan manusia yang tidakaman (kecerobohan) serta kondisi
lingkungan yang berbahaya dilokasi proyek:

a) Pembawaan diri
b) Persoalan pribadi
c) Usia dan pengalaman kerja
d) Perasaan bebas dalam melaksanakan tugas
e) Keletihan fisik para pekerja

2. Lingkungan dan alat kerja

Lingkungan dan alat kerja. Kondisi lingkungan juga perludiperhatikan dalam mencegah
kecelakaan kerja, terutama yangdisebabkan oleh:

a) Gangguan-gangguan dalam bekerja, misalnya: suara bisingyang berlebihan yang


dapat mengakibatkan terganggunyakonsentrasi pekerja
b) Debu dan material beracun, mengganggu kesehatan kerja,sehingga menurunkan
efektivitas kerja
c) Cuaca (panas, hujan)

3. Peralatan keselamatan kerja

Peralatan keselamatan kerjaBerfungsi untuk mencegah dan melindungi pekerja dari


kemungkinan mendapatkan kecelakaan kerja. Macam-macam dan jenis
peralatankeselamatam kerja dapat berupa:

a) Helm pengaman (safety helmet)


b) Sepatu (safety shoes)
c) Pelindung mata (eye protection)
d) Pelindung telinga (ear plugs)
e) Penutup lubang (hole cover )

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai