Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN

INVESTASI DI BIDANG SUPERMARKET

OLEH :

I KOMANG JULIMIADA 10.02.01.798

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INVESTASI DI

BIDANG SUPERMARKET. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata

kuliah Manajemen Keuangan . Kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan

waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar juni 2012

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Budaya urban kini telah melekat erat pada kehidupan di kota-kota besar di
Indonesia. Gaya kehidupan yang sebelumnya tidak disebut sebagai budaya, namun
telah merambah ke semua kalangan masyarakat yang tengah menjalani kehidupan di
kota. Kota tak lagi berbudaya nenek moyang kita. Adat-istiadat seperti tata karma
yang dulu dijaga oleh generasi pendahulu kian hari luntur oleh budaya-budaya baru
yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Identitas sebagai masyarakat yang
berbudaya bangsa Indonesia tidak lagi terjaga.

Salah satu yang melekat pada budaya urban di kota adalah budaya konsumtif.
Budaya konsumtif seakan tidak dapat lagi dihindari pada zaman yang serba modern
dan canggih akan teknologi ini. Semua orang membutuhkan sesuatu lebih cepat dan
mudah didapat. Yang mana, saat ini hal tersebut diistilahkan sebagai masyarakat
pragmatis. Segalanya ingin lebih cepat dan mudah didapat ataupun dalam
pengerjaannya. Yang lebih parah lagi, pada era ini manusia sudah seperti robot yang
dikendalikan oleh teknologi.

Kali ini tidak akan jauh dari pembahasan budaya konsumtif yang melanda
masyarakat sosial di dunia, terutama pada masyarakat urban. Budaya konsumtif
yang dimaksud adalah manusia sebagai pelaku konsumsi terhadap suatu produk atau
jasa yang memang dikemas sedemikian rupa oleh produsen untuk menarik minat
konsumen. Dalam hal ini, konsumen menggunakan produk atau jasa tidak hanya
sebagai pemenuhan kebutuhan, namun juga karena keinginan semata yang belum
tentu berguna nantinya.

Pada era industri, yang mana pada saat ini banyak orang yang ingin membuka
lapangan usaha atau bahasa ilmiahnya sebagai entrepreuner, semakin membuat suatu
fakta bahwa pada kenyataannya manusia ini adalah konsumen yang sejati. Tidak
hanya pada kenyataan alam, manusia sebagai konsumen dari makhluk-makhluk
ciptaan Tuhan yang lain, di mana tumbuhan sebagai produsen utama, karena mampu
mengolah makanan sendiri, kini manusia juga sebagai konsumen pada siklus
kehidupan yang dibuat oleh pasar industri.

Untuk menguatkan pernyataan tersebut, mari kita tengok fakta yang terjadi pada
lingkungan sekitar kita.

Terdapatnya mall-mall sebagai pusat pembelanjaan di kehidupan kota, yang


mana tiap harinya lebih dari seribu orang yang mengunjungi mall sebagai pelepas
keinginan, entah ingin berbelanja, sekedar nonton film di bioskop, jalan-jalan,
duduk-duduk dengan mengerjakan tugas, atau makan-makan saja. Hal ini semakin
membuat fakta, bahwa mall sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat urban, yang
mana sebelumnya hanya sebagai hiburan saja. Tapi kali ini, mall yang ada di
denpasar saja, yang entah berapa jumlahnya, tak pernah juga sepi akan pengunjung.

atas dasar itulah saya berniat melakukan investasi di bidang supermarket. Sebaga
alas an untuk menunjang kebiasaan masyarakat yang konsumtif.

1.2 rumusan masalah

 Apakah rencana investasi supermarket merupakan pilihan yang tepat?


 Manakah yang lebih menguntungkan antara investasi supermarket
atau dengan menyimpan uang di BANK?

1.3 Tujuan penulisan

 Mengetahui analisa mengenai rencana investasi supermarket


 Mengetahui mana yang lebih menguntungkan antara investasi di bank
ataukah berinvestasi supermarket
BAB II

ISI

2.1 Pengertian supermarket

Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala
kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini
artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya
adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan
barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.

2.2 Layout Supermarket yang akan saya buat


2.3 Letak

Supermarket ini akan saya dirikan di seputaran jalan ponogoro. Hal itu
dikarenakan jalan diponogoro merupakan jalur lalulintas yang sangat padat. Dan
disana banyak terdapat supermarket supermarket lain sehingga tempat itu
merupakan destinasi berbelanja masyrakat denpasar.

2.4 Pelayanan

Di supermarket kami pelayanan konsumen sangat diperhatikan. Mulai dari


karyawan yang dilatih untuk selalu ramah pada pelanggan hingga kualitas produk
yang kami jual sangatlah terjaga mutunyya. Hal itu kami lakukan agar citra
supermarket yang kami dirikan akan baik dimata pelanggan, dimana dengan citra
yang baik, niat pelanggan untuk dating dan berbelanja di supermarket kami akan
bertambah.
2.5 fasilitas

Di supermarket kami fasilitas yang ditawarkan sudah sangat lengkap, mulai


dari tempat parkir yang luas hingga bagian dalam supermarket yang dilengkapi
pendingin ruangan yang akan membuat rasa nyaman pengunjung dalam berbelanja.
Selain itu, supermarket kami dilengkapi dengan empat buah mesin kasir yang akan
memudahkan saat pembayaran. Jadi tidak ada lagi antrean yang panjang saatpara
pelanggan hendak akan membayar.

2.6 Keamanan

Ddari segi keamanan supermarket yang kami dirikan sudah sangat


memenuhi standar keamanan. Dimana di setiap sudut ruangan sudah terpasang sisi
tv yang bertujuan untuk memantau segala jenis aktifitas yang ad di dalam maupun di
luar supermarket. Selain itu, juga terdapat beberapa orang petugas keamanan yang
selalu berpatroli di seputtaran supermarket untuk memantau keadaan sekitarnya.
Disamping itu juga sudah terdapat alarm kebakaran yang berfunggsi untuk suatu
tandda peringatan pada saat keadaan darurat.
2.7 Neraca

Aktiva
Aktiva lancar
Kas Rp 100.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 500.000.000
Persediaan barang Rp 1.000.000.000
dagangan

Total aktiva lancar Rp 1.600.000.000

Aktiva tetap
Tanah Rp 1.000.000.000
Bangunan Rp 1.500.000.000
Kendaraan Rp 400.000.000
Peralatan took Rp 500.000.000

Total aktiva tetap Rp 3.600.000.000

Pasiva
Modal sendiri Rp 5.000.000.000

Total pasiva Rp 5.000.000.000

2.8 Laporan laba rugi

Pendapatan:
Pendapatan Rp. 1.800.000.000
Jumlah pendapatan Rp. 1.800.000.000

Beban usaha:
Beban gaji Rp. 300.000.000
Beban listrik & air Rp. 24.000.000
Penyusutan Rp. 360.000.000

Jumlah beban (Rp 684.000.000)


Laba bersih   Rp.1.116.000.000
2.9 Analisa cash flow

Penghasilan : 150.000.000 x 12 Rp. 1.800.000.000

Biaya biaya :

Tunai Rp.324.000.000

Penyusutan Rp.360.000.000

Total biaya Rp. 684.000.000

_______________
Laba operasional Rp. 1.116.000.000

Pajak (30%) Rp. 334.800.000

Laba setelah pajak Rp. 781.200.000

Dengan demikian aliran kas dari investasi tersebut diperkirakan :

Tahun kas keluar kas masuk

0 Rp. 3.600.000.000

1 Rp.1.141.200.000

2 Rp.1.141.200.000

3 Rp.1.141.200.000

4 Rp.1.141.200.000

5 Rp.1.141.200.000

6 Rp.1.141.200.000

7 Rp.1.141.200.000

8 Rp.1.141.200.000

9 Rp.1.141.200.000

10 Rp.1.141.200.000
2.10 Payback period

Investasi awal Rp. 5.000.000.000

Proceed tahun 1 Rp.1.141.200.000

Sisa investasi tahun 2 Rp. 3.858.800.000

Proceed tahun 2 Rp.1.141.200.000

Sisa investasi tahun 3 Rp.2.717.600.000

Proceed tahun 3 Rp.1.141.200.000

Sisa investasi tahun 4 Rp. 1.576.400.000

Proceed tahun 4 Rp.1.141.200.000

Sisa investasi tahun 5 Rp. 435.200.000

Karena pada tahun ke 5 kas masuk bersih sebesar Rp.1.141.200.000 maka sisa
sekitar Rp.435.200.000 diharapkan akan kembali dalam waktu :

453.200.000/1.141.200.000 x 12 bulan = 4,76 bulan

Dengan demikian periode payback investasi ini adalah 4 tahun 4,76 bulan

2.11 Net Present Value

= 1.141.200.000 ( 6,144) – 5.000.000.000

= 7.011.532.800 – 5.000.000.000

= 2.011.532.800

Jadi NPV positif sebesar Rp. 2.011.532.800 , maka investasi ini menguntungkan
atau dapat dilaksanakan
2.12 Profitability Index (PI)

7.011.532.800
PI = _______________ = 1,4

5.000.000.000

Karena PI > 1 investasi dapat diterima

2.13 Internal Rate Return (IRR)

Pada tingkat bunga 10% PV proceeds sebesar RP. 7.011.532.800

PV penerimaan pada tingkat bunga 11%

PV = 1.141.200.000 (5,875)

= 6.704.550.000

IRR = 10 + 2.011.532.800 x (11-10)


7.011.532.800 - 6.704.550.000
= 10 + 6,55
= 16,55

Karena IRR > dari tingkat keuntungan yang disyaratkan (10%) maka investasi
diterima
2.14 Perbandingan

Dengan beberapa metode penilaian profabilitas investasi yang saya lakukan di atas,

saya akan lebih memilih untuk melaksanakan investasi yang saya anggarkan diatas

daripada harus menyimpan uang saya di bank dan hanya mendapatkan hasil dari

bunga yang diberikan.

Hal itu dikarenakan, pada bank Bunga per tahun :

Bunga = 5.000.000.000 x 10%

= 500.000.000

Jadi bunga yang saya dapat per tahun adalah Rp.500.000.000. itu lebih sedikit

disbanding jika saya menginvestasikan uang saya pada investasi ini. Dimana tiap

tahunnya saya mendapatka laba bersih sebesar   Rp. 1.116.000.000. jadi menurut

saya investasi ini lebih menguntungkan disbanding jika saya hanya menyimpan uang

di bank.
BAB III

KESIMPULAN

Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala

kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini

artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya

adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Oleh karena itu peluang mendirikan

supermarket dianggap sangat menguntungkan. Sehingga investasi ini layak untuk

dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai