DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. LAMBERTINA LEISUBUN
2. IFON .M. WATLITIR
3. JOCE .B.D. RAHAKET
4. ORSILA .E. HIWY
5. ROSITA RAHAKBAUW
6. CHRISTINA HEATUBUN
7. MARIA .M. RUMYAAN
8. MELINDA METURAN
TINGKAT : II B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Implikasi Transkultural Dalam Praktik Keperawatan”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah
“Antropologi Kesehatan”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1
1.3 Tujuan................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2
2.1 Pengertian Transkultural....................................................................................
2
2.2 Implikasi Transkultural Dalam Praktik Keperawatan.......................................
3
2.3 Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Status Kesehatan..........................
3
2.4 Aspek Budaya Yang Mempengaruhi Status
Kesehatan Dan perilaku Kesehatan..................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya
pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat
dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Asumsi
mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan
tindakan keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang
dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku
Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan
dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal.
Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan
dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring
merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya
bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
Mempertahankan budaya yaitu strategi yang pertama dilakukan bila budaya
pasien pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan
implemenasi keperawatan diberikan sesuai nilai- nilai yang relevan yang telah
di miliki klien, sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan
status kesehatannya. Negosiasi budaya merupakan stategi yang kedua yaitu
intervensi dan implementasi keperawatan untuk membantu klien beradaptasi
terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Transkultural?
2. Apa itu Implkasi Transkultural Dalam Praktik Keperawatan?
3. Apa itu Aspek Sosial Budaya Dalam Dalam Program Kb?
4. Apa itu Aspek Budaya Yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan
perilaku Kesehatan?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Transkultural.
2. Untuk mengetahui Implkasi Transkultural Dalam Praktik Keperawatan.
3. Untuk mengetahui Aspek Sosial Budaya dalam Program Kb.
4. Untuk mengetahui Aspek Budaya Yang Mempengaruhi Status Kesehatan
dan perilaku Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tujuan KB
Yang menjadi target atau sasaran dalam program keluarga
berencanaadalah pasangan usia subur, yaitu pasangan usia 15-49 tahun,
anggotamasyarakat, institusi dan wilayah. Program KB ini
memiliki tujuan yangterdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan
umum KB adalah meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalamrangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
denganmengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk.Adapun tujuan khususnya adalah:
a. Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat terhadap
masalahkependudukan dalam melembagakan NKKBS.
b. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
c. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
d. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran.
e. Meningkatkan dan memantapkan peran dan tanggungjawab
pasanganusia subur dan generasi muda dalam penanggulangan
masalah kependudukan.
4. Penerapan Program Kb
Keluarga yang sehat sejahtera dan berkualitas akan terwujud
jikaangka kelahiran dapat diatur melalui program KB. Banyak
yangdiharapkan dari adanya gerakan ini, tetapi tampaknya banyak pula
kendalayang dihadapi oleh para pelaksana di lapangan. Salah satu
kendala itu muncul dari lembaga di daerah yang mengurus soal KB ini di
lebur entahke unit-unit lain yang mengakibatkan program kegiatannya
pun menjaditidak jelas.Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah
dalam menumbuhkankembali kesadaran masyarakat untuk ber-KB.
Sejalan denga era otonomi,hubungan pemerintah pusat dan daerah
terjalin berdasarkan prinsipdesentralisasi termasuk mekanisme pelayanan
program KB di lapangan.Tetapi, konsekuensinya adalah adanya
perubahan kebijakan dan sistemmanajemen sesuai kenyataan di
lapangan.
Salah satu dampaknya, adalah menurunnya kemampuan
daerahmenyelenggarakan pelayanan KB secara langsung. Tetapi yang
pasti,katanya, lembaga pemerintah yang mengelola KB di daerah
perludidukung dengan kebijakan yang terintegrasi, dengan
mendayagunakansumber daya manusia yang ada di daerah
setempat.Karena itu, tidak salah bila memang kemudian BKKBN
menggandeng PKK yang selama ini pun dikenal sebagai ujung
tombak bagi pelaksanaan peningkatan kesejahteraan keluarga. Bahkan se
lama ini pun PKK juga dikenal sebagai gerakan yang mempunyai tugas u
tamaadalah berupaya memberdayaan kesejahteraan keluarga di semua
aspekkehidupan, seperti di bidang ekonomi, sosial budaya dan
lingkunganhidup.
Yang menjadi salah satu fungsi utama BKKBN adalah
mengupayakan pelayanan di bidang kesehatan kepada
masyarakatterutama dalam memperkecil petumbuhan penduduk dan
keluarga sehat.Untuk menjalankan misi yang diemban BKKBN itu, maka
keikutsertaanPKK mempunyai peran penting. Sebab PKK sudah lama
eksis di seluruhaspek kehidupan bahkan di tingkat pemerintahan sudah
berada dari tingkat pusat sampai ke desa-desa.Dalam kondisi seperti ini
diharapkan PKK menjadi jembatankepentingan pemerintah dan
masyarakat dengan tujuan akhir
3.1. Kesimpulan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikankeperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk
memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan
hasil penelitian yang baru dilakukan.
Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaanh
dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat, sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia (leininger, 2002).
3.2. Saran
Perawat diharapkan memahami betapa pentingnya peran agama dalam
keperawatan, karena perawat dituntut untuk bisa melayani kebutuhan klien
sesuai dengan ajaran ajaran agama.
Kami sebagai penulis makalah ini menyatakan siapapun yang membaca
makalah ini dapat memahami pengertian dan memahami model dan konsep
dari Peranan Agama dan Kepercayaan dalam Keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menciptakan pemilihihan
kepemimpinan yang baik,dan semoga makalah ini memberikan dorongan,
semangat, bahkan pemikiran para pembaca,dengan makalah ini menjadi
pedoman kaidah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Swasono. M.F, (1997), Kehamilan, kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam
Konteks Budaya, Jakarta, UI Press
Royal College of Nursing (2006), Transcultural Nursing Care of Adult ; Section
One
Understanding The Theoretical Basis of Transcultural Nursing Care
Ditelusuri tanggal 14 Oktober 2006 dari
\Transcultural NursingModels ; Theory and Practice, Ditelusuri tanggal
14 Oktober 2006 dari
Transcultural Nursing Care of Adult ; Section Three
Application of Transcultural Nursing Models, Ditelusuri tanggal 14
Oktober 2006 dari http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing