Anda di halaman 1dari 30

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

MINERAL DAN AIR

DISUSUN OLEH
Kelompok 5
Aam Amalia (02180200072)
Asep Fathurohman (02180200084)
Derek Mebri (02180200085)
Dhewi Atikaningrum (02180200092)
Farhani Yuliana (02180200082)
Nanang Husaeni (02180200091)
Sionharmonis Gulo (02180200098)

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah  SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.

 Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Mineral dan Air yang
disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. 

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Dasar Ilmu Gizi
Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penyusun ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan
makalah ini

Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman atau
pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan
semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa
hikmah untuk semuanya.

Jakarta, Oktober 2020


Contents
Kata Pengantar............................................................................................................................................2

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5

1.3 Tujuan................................................................................................................................................5

1.4 Manfaat..............................................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

2.1 Mineral..............................................................................................................................................6

2.1.1. Penggolongan Mineral...................................................................................................................7

2.1.3  Efek Kelebihan dan Kekurangan Mineral....................................................................................10

2.2 Air...................................................................................................................................................11

2.2.1 Kurang Air Bahaya bagi Darah.....................................................................................................12

2.2.2 Manfaat Air Putih.........................................................................................................................13

2.2.3 Cairan tubuh.................................................................................................................................16

2.2.4 Kelebihan Asupan Air (Hyponatremia)........................................................................................20

BAB III......................................................................................................................................................22

PENUTUP.................................................................................................................................................22

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................22

3.2 Saran................................................................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


   

Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, ilmu gizi
adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan
tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan gizi sendiri
adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga
mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi. Zat-zat yang sering digunakan tubuh
dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan bagi
seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang bisa menyangkal, bahwa air
merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tidak saja untuk dikonsumsi,
kebutuhan akan air juga menopang banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie, (2005)
“Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di Bumi.

1.2 Rumusan Masalah

 Apakah yang dimaksud dengan air dan mineral?


 Bagaimanakah air dan mineral, fungsi, dak kegunaan?
 Siapa sajakah manusia yangmembutuhkan air dan mineral?

1.3 Tujuan

 Mengetahui pengertian tentang air dan mineral


 Mengetahui kegunaan, fungsi, pada manusia
 Memahami manfaat air dan mineral bagi tubuh

1.4 Manfaat

 Sebagai sumber informasi yang sangat berguna dalam


 menambah pengetahuan dan wawasan (aspek teoritis)
 Sebagai sumber informasi yang sangat penting untuk dapat
 diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (aspek praktis)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut   The
International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang
definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral
disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik
atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air,
dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antarindividu
atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum
semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial. Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk
membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh
terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk
hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi
dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan bagi
seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang bisa menyangkal, bahwa air merupakan
elemen penting dalam kehidupan manusia, tidak saja untuk dikonsumsi, kebutuhan akan air juga
menopang banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie, (2005) “Air merupakan material yang
membuat kehidupan terjadi di Bumi”.

2.1.1. Penggolongan Mineral

Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi


dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam
proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika
kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi
mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme
tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S),
magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan
selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum
diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal
dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup,
seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca,
P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat
sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu,
Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro g/kg Mineral mikro g/kg
Kalsium (Ca) 15 Besi (Fe) 20−80
Fosforus (P) 10 Seng (Zn) 10−50
Kalium (K) 2 Tembaga (Cu) 1−5
Natrium (Na) 1,60 Molibdenum (Mo) 1−4
Klorin (Cl) 1,10 Selenium (Se) 1−2
Sulfur (S) 1,50 Iodin (I) 0,30−0,60
Magnesium (Mg) 0,40 Mangan (Mn) 0,20−0,60
Kobalt(Co) 0,02−0,10

2.1.3 Efek Kelebihan dan Kekurangan Mineral


    

Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu
sebagai berikut:
1.  Ca: mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare
2.  Mg: dapat mengakibatkan diare
3.  Na: meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan serangan
jantung
4.  P: nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan
jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
5.  Kalium: menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
6.  Fe: konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7.  Boron: mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan
kacang-kacangan
8.  Cobalt: berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
9.  Tembaga: menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan
mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral:
1. Kekurangan natrium: gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
2. Kekurangan kalium: lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
3. Kekurangan kalsium: pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh, pertumbuhan lambat, kejang
otot
4. Kekurangan fosfor: tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis, lesu, sakit tulang
5. Kekurangan magnesium: gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan
ginjal
6. Kekurangan klor: rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
7. Kekurangan zat besi: anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
8. Kekurangan yodium: penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
9. Kekurangan seng: pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat, kurang tajam terhadap bau dan
rasa, kerdil, anemia
10. Kekurangan fluor: kerusakan gigi yang berlebihan
11. Kekurangan tembaga: anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
Mineral adalah nutrien (zat gizi) esensial yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah kecil, supaya tubuh dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Mineral yang kita butuhkan dapat ditemukan dalam makanan. Dalam
berbagai macam makanan, seperti daging, sereal, ikan, susu, sayur mayur, buah-buahan dan kacang-kacangan
dapat kita temukan mineral dalam berbagai jumlah.

2.1.4 Fungsi mineral

Mineral memiliki 3 fungsi utama yaitu:

1. Membangun tulang dan gigi

2. Mengontrol keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel

3. Berperan dalam proses pembentukan energi dari makanan

a. Kalsium (Ca)

Sumber:

Sumber Kalsium yang baik adalah susu, keju dan sejenisnya, sayuran hijau (seperti brokoli, kol, tetapi tidak untuk
bayam), kedelai, roti, ikan dan sebagainya.

Fungsi:

1. Membantu membangun tulang dan gigi

2. Mengatur kontraksi otot, termasuk denyut jantung

3. Berperan dalam proses pembekuan darah

Selain itu diduga Kalsium membantu menurunkan tekanan darah tinggi serta mencegah terjadinya kanker kolon
dan payudara.

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Mengkonsumsi Kalsium berdosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare.
b. Magnesiusm (Mg)

Sumber:

Magnesium adalah mineral yang terdapat di dalam banyak ragam makanan. Sumber Magnesium terkaya adalah
sayuran hijau (seperti bayam) dan kacang-kacangan. Sumber Magnesium yang baik adalah roti, ikan, daging dan
lain-lain.

Fungsi:

Magnesium memiliki sejumlah fungsi penting, contohnya:

1. Membantu proses pembentukan energi dari makanan

2. Mendukung fungsi kelenjar paratiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang penting bagi
kesehatan tulang

Akibat konsumsi terlau banyak

Konsumsi Magnesium dosis tinggi dalam waktu singkat dapat dapat menyebabkan diare.

c. Natrium Klorida (Sodium chloride = Natrium Chloride = NaCl)

Kebutuhan:

Sangat sulit untuk makan terlau sedikit garam. Sebagai contoh di Inggris masyarakat garam melebihi jumlah yang
seharusnya. Rata-rata kita mengkonsumsi 9.5 g garam (berkisar 3.7 g Natrium) per hari, tetapi kita seharusnya
mengkonsumsi tak lebih dari 6 g garam (2.5 g Natrium).

Fungsi:

1. Natrium dan Klorida membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Klorida membantu proses pencernaan makanan karena unsur ini merupakan komponen esensial dari
getah lambung dan usus.

Akibat konsumsi terlalu banyak


Konsumsi garam terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah (hipertension) dan hal ini beresiko terhadap
stroke dan serangan jantung.

d. Fosfor (P)

Sumber:

Fosfor adalah mineral yang dapat dijumpai di dalam daging merah, makanan-makanan bersusu, ikan, unggas, roti,
beras dan gandum.

Fungsi:

Fosfor memiliki beberapa peran penting dalam tubuh. Sebagai contoh di antaranya:

1. Membantu membangun tulang dan gigi

2. Membantu menghasilkan energi dari makanan yang kita makan

Akibat konsumsi terlalu banyak

Mengkonsumsi suplemen Fosfor dosis tinggi dalam waktu singkat, dapat mengakibatkan diare atau nyeri
lambung. Sedangkan konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah Kalsium dalam tubuh,
sehingga tulang lebih beresiko terhadap fraktur.

e. Kalium (K)

Sumber:

Kalium adalah mineral yang dapat ditemukan pada mayoritas makanan. Sumber Kalium yang baik antara lain
buah-buahan (seperti pisang), sayur mayur, kacang-kacangan dan biji-bijian, susu, ikan, kerang-kerangan, daging
sapi, ayam, beef, chicken, kalkun dan roti.

Fungsi:

Kalium memiliki beberapa peran penting, di antaranya:

1. Mengendalikan keseimbangan cairan tubuh

2. Mungkin juga menurunkan tekanan darah


Akibat konsumsi terlalu banyak:

Konsumsi terlalu banyak Kalium dapat menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare.

f. Belerang (S)

Sumber:

Belerang adalah mineral yang ditemukan secara alamiah dalam berbagai bentuk di dalam makanan. Belerang juga
digunakan dalam bentuk sulfat dan sulfit sebagai zat aditif dalam makanan-makan olahan.
Fungsi:

Belerang berperan dalam beberapa proses tubuh yang berbeda, di antaranya membantu penyusunan jaringan
misalnya kartilago.

g. Besi (Fe)

Sumber:

Besi merupakan mineral esensial. Sumber besi yang baik antara lain: hati, daging, kacang-kacangan, padi-padian,
sereal yang telah difortifikasi, tepung kedelai, dan sayuran hijau gelap. Banyak orang memikirkan bahwa bayam
adalah sumber besi yang baik, tetapi bayam mengandung bahan yang menyebabkan besi lebih sulit diserap.

Meskipun hati adalah sumber besi yang baik, jika Anda sedang hamil hindarilah hati karena terlalu banyak
vitamin A terkandung di dalamnya.

Fungsi:

Besi memiliki sejumlah peran penting bagi tubuh. Sebagai contoh adalah berperan dalam pembentukan eritrosit,
yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Akibat konsumsi terlalu banyak: Efek samping kelebihan besi antara lain konstipasi, nausea, vomiting and
nyeri lambung. Besi dengan dosis sangat tinggi dapat berakibat fatal, khususnya jika diberikan pada anak,
sehingga jagalah selalu suplemen besi agar bebas dari jangkauan anak-anak.
h. Boron = Bo

Sumber:

Boron adalah trace element yang dapat ditemukan secara luas di lingkungan. Boron dapat ditemukan di lautan,
gunung, tanah dan tumbuhan. Makanan sumber Boron antara lain sayuran, buah dan kacang-kacangan.

Fungsi: Boron berperan membantu proses penggunaan glukosa, lemak, estrogen dan mineral lainnya seperti
kalsium, tembaga, magnesium di dalam makanan yang kita makan.

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Konsumsi Boron dosis tinggi dalam waktu lama dapat mengurangi fertilitas pada pria.

i. Kobalt (Cobalt = Co)

Sumber:

Kobalt adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber Kobalt yang baik antara lain ikan,
kacang-kacangan, sayuran hijau (seperti brokoli dan bayam), sereal Good food sources of cobalt include fish, nuts,
green leafy vegetables (such as broccoli and spinach), and cereals (misalnya gandum).

Fungsi:

Kobalt berperan membentuk bagian dari struktur Vitamin B12.

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Konsumsi Kobalt berjumlah besar dalam waktu lama dapat berpengaruh pada jantung dan mungkin menurunkan
fertilitas pada pria.

j. Tembaga (Cu)

Sumber:

Sumber tembaga yang baik antara lain kacang-kacangan, kerang-kerangan dan organ dalam (jeroan dalam
Bahasa Jawa).

Fungsi:
Tembaga memiliki sejumlah fungsi penting, contohnya:

1. Membantu memproduksi eritrosit dan lekosit dan merangsang pelepasan besi untuk membentuk
hemoglobin, suatu bahan pembawa oksigen ke seluruh tubuh.

2. Berperan penting bagi pertumbuhan bayi, perkembangan otak, sistem imun dan kekuatan tulang.

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Konsumsi tembaga dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung, penyakit dan diare. Kelebihan dosis dalam
waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

k. Fluor (Fluoride = F)

Sumber:

Fluor adalah trace element yang banyak ditemukan di lingkungan, antara lain pada hewan, tumbuhan serta air.
Dalam jumlah sangat kecil, fluor terdapat di udara yang kita hirup. Sumber fluor yang baik adalah ikan. Air
minum dapat menjadi sumber kaya fluor dan kita juga mendapatkan fluor saat menggunakan produk-produk
seperti pasta gigi dan obat kumur yang ditambahkan fluor di dalamnya.

Fungsi:

1. Berkontribusi dalam menguatkan gigi

2. Meningkatkan ketahanan terhadap kerusakan gigi

Di beberapa negara, fluor ditambahkan pada air minum untuk meningkatkan kesehatan gigi.

Saran: Fluor tidak dibutuhkan sebagai suplemen makanan.

l. Silikon (Silicon = Si)

Sumber:

Silikon adalah mineral yang dapat dijumpai dengan kadar tinggi pada padi-padian seperti gandum, barley dan
padi. Selain itu juga dijumpai pada buah dan sayuran.

Kebutuhan:
Kebutuhan silikon sudah tercukupi dari diet sehari-hari.

Fungsi:

Silikon memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

1. Membantu menjaga kesehatan tulang

2. Membantu menjaga kesehatan jaringan ikat

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Tak ada cukup bukti untuk mengetahui efek apa saja yang terjadi akibat mengkonsumsi suplemen silikon dalam
dosis tinggi.

m. Seng (Zinc = Zn)

Sumber:

Seng adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber seng yang baik antara lain daging,
kerang-kerangan, susu dan makan bersusu misalnya keju, roti, dan produk sereal.

Fungsi:

Seng memiliki sejumlah fungsi penting antara lain:

1. Membantu membuat sel baru dan enzim

2. Membantu pemrosesan karbohidrat, lemak dan protein dari makanan yang kita makan.

3. Membantu proses penutupan luka

Akibat konsumsi terlalu banyak:

Konsumsi seng dosis tinggi akan mengurangi jumlah tembaga yang dapat diserap dalam tubuh. Hal ini
dapat menyebabkan anemia dan kerusakan tulang.
2.2 Air

Menurut para peneliti sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika orang
selalu mandi dengan air dingin, peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih
bugar. Ditambahkan lagi bahwa mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah
putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan,
mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada
pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan demikian kesuburan serta kegairahan seksual
pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah
retak.
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit,
penyakit saluran napas, usus, penyakit kewanitaan dan lain-lain.
Kini malah berbagai macam pengobatan alternatif ditawarkan dengan cara kungkum (berendam)
di dalam air mengandung magnet, kadar garam tinggi, belerang atau zat kimia lain yang bisa
meningkatkan kesehatan.
Dalam tubuh seorang pria dengan berat rata-rata 70 kg, menurut Dr. Elvina Karyadi,
MSc. ahli gizi, kandungan air di dalam tubuhnya kira-kira 45L. (Pada wanita, kandungan airnya
sedikit lebih rendah sebab komposisi lemak tubuhnya lebih besar) Dari total kandungan air 45L
di atas, sekitar 30L terdapat dalam sel tubuh kita (intraseluler) sedangkan 15L berada di luar sel
(ektraseluler). Yang termasuk air di luar sel adalah air dalam cairan otak, cairan mata dan
hidung, termasuk juga cairan pada saluran pencernaan.
Menurut sumber lain, kandungan air dalam otak 83%, ginjal 82%, jantung 79%, paru-
paru 80%, tulang 22% dan darah 90%. Bila kandungan air dalam masing-masing organ tersebut
tetap dipertahankan sesuai kebutuhan, maka organ tersebut akan tetap sehat. Sebaliknya bila
menurun, fungsinya juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus dan lain-
lain. Maka bisa dibayangkan betapa besar peran air dalam tubuh kita.
Untunglah tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan
asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan
mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh
kira-kira 2 – 2,5L (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari
makanan (seperti dari kuah sup, soto dan lain-lain) minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dan
lain-lain. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi
dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang
memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah
memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2liter sehari atau 8 gelas
sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk
mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan dan sekresi. Para
dokter juga menyarankan agar mengkonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme
tubuh berjalan baik dan normal.

2.2.1 Kurang Air Bahaya bagi Darah

Jika mengkonsumsi kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak
terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil
sumber dari komponen tubuh sendiri. Diantaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat
berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai
alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.
Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat
untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika
harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin
ginjal akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa
disebut hemodialisis.
Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak? Perjalanan
darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling
boros mengkonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak
tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu
timbulnya stroke. Karena itu jangan sampai kekurangan air!

2.2.2 Manfaat Air Putih

Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja.
Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah.
Berikut 10 manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi
minuman di luar dari air putih.
1.  Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan
sehingga kita akan terhindar dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit.
Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
2.  Membantu Memperlambat Kanker
Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah
penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.
3.  Perawatan Kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit
menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus
melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh harus
benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
4.  Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit
membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak.
5.  Menyehatkan Jantung dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit
saluran napas, usus dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan
alternatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
6.  Sebagai Obat Stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk
mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat
kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem
pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah
dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta
menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan
sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi
darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.
7.  Efek Relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh
terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat.
Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur,
berjalan-jalan di sekitar air terjun atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan
memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang
berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta
membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan
mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu
sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan
air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika memiliki shower di rumah cobalah mandi dan
nikmati hasilnya. Konon, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.
8.  Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar
lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan
(sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang
masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula atau pun lemak. Namun yang terbaik adalah
minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?
Minum air putih aja.
9.  Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat
diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari
ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
10.  Penyeimbang Tubuh
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih
mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada
setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air
yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari.
Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh
melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat
sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml
air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari
maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui
pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat.
Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan
udara sekitamya.
Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi
kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk
minum air paling sedikit satu liter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita.
Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %.
Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari
tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus.
Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat.
Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin
dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat
kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski
tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

2.2.3 Cairan tubuh

Merupakan cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia atau hewan yang memiliki
fungsi fisiologis tertentu. Air adalah bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir
semua reaksi di dalam tubuh memerlukan cairan. Bila konsumsi air sangat sedikit, maka reaksi
yang terjadi dalam tubuh akan terganggu. Agar metabolisme tubuh dapat berlangsung dengan
normal, tubuh harus mendapatkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang
hilang.
Beragamnya aktifitas di luar ruangan menyebabkan asupan cairan yang diperlukan tubuh
lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tidak banyak beraktifitas. Tubuh kita harus
mendapatkan masukan cairan setiap hari agar metabolisme dan semua organ berfungsi optimal.
Manfaat cairan bagi tubuh:
1. Memelihara Kulit Air di dalam tubuh diperlukan untuk menjaga kelembaban, kelembutan
dan elastisitas kulit akibat pengaruh udara panas dari luar tubuh.
2. Memulihkan Penyakit Asupan air yang cukup ketika sedang sakit berguna untuk
meredakan demam dan mengganti cairan tubuh yang terbuang sehingga proses pemulihan
bisa berlangsung lebih cepat.
3. Pencernaan
Cairan sebagai pengangkat nutrisi dan oksigen melalui darah segera mengirimkan ke sel-
sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan dalam usus
besar sehingga mencegah sembelit.
4. Mengatur Suhu Tubuh Kekurangan air akan menyebabkan suhu tubuh akan naik yang
tentunya akan mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh.
5. Membuang Racun dan Sisa Makanan Air membantu membuang racun di dalam tubuh
melalui keringat, air seni dan pernapasan.
Bagi anda yang banyak beraktifitas di luar ruangan, asupan cairan yang diperlukan tubuh
lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tidak banyak gerak. Orang yang aktif dan
berada di luar ruangan dalam waktu lama terlebih dalam kondisi cuaca terik tentunya dibutuhkan
ekstra air guna mengompensasi kehilangan cairan. Tambahan cairan yang dibutuhkan tergantung
pada banyaknya keringat selama aktivitas berlangsung.
Siapa yang perlu tambahan cairan?
1. Pekerja yang sering berada di bawah terik matahari
2. Mereka yang hidupnya aktif
3. Mereka yang kekurangan banyak cairan karena diare, puasa
4. Atlet yang harus banyak berlatih
5. Penggemar olah tubuh (senam, yoga, joging, bela diri dan lain-lain)
6. Mereka yang sedang menjalani diet ketat sehingga kekurangan zat gizi penting
Tubuh kita sangat memerlukan Air untuk berfungsi normal. Tubuh manusia terdiri
dari tidak kurang 60% adalah air, air merupakan komponen utama penyusun sel, air
berfungsi sebagai solvent. Atau pelarut senyawa senyawa lain dalam tubuh kita. Asupan air
yang kurang akan mengakibatkan kekurangan air (Dehidrasi) sel sel akan tidak dapat
berfungswi dengan normal tanpa asupan air yang cukup. Ada statement yang mengatakan
kita bias bertahan hidup beberapa bulan tanpa makanan, namun tanpa air kita hanya akan
bertahan beberapa hari saja
Kandungan Air di Tubuh
1. Kandungan air di tubuh lebih banyak pada pria daripada wanita dan akan berkurang
seiring bertambahnya usia.
2. Kebanyakan orang dewasa mengeluarkan sekitar 2,5-3liter air per hari dari tubuhnya.
Pengeluaran air akan bertambah pada kondisi cuaca panas dan waktu latihan yang lama.
3. Orang-orang yang lebih tua mengeluarkan sekitar 2liter air per hari dari tubuhnya.
4. Penumpang alat-alat transportasi udara akan kehilangan 1,5liter air selama tiga jam
pertama perjalanan udara. Kehilangan tersebut harus diganti air segar.
5. Umumnya makanan mengandung sekitar 1liter air dan sisanya harus diperoleh dari
minuman.
Mengapa tubuh memerlukan air?
1. Menjaga kesehatan dan keutuhan setiap sel dalam tubuh.
2. Menjaga tingkat cair aliran darah agar lebih mudah mengalir melalui pembuluh darah.
3. Membantu menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme tubuh, elektrolit berlebih,
misalnya sodium, potassium, dan urea yang merupakan sisa hasil pemrosesan protein
makanan.
4. Mengatur suhu tubuh melalui proses berkeringat.
5. Menjaga kelembaban selaput-selaput lendir, seperti misalnya yang terdapat di paru-
paru dan mulut.
6. Melumasi dan melindungi sendi-sendi.
7. Mengurangi resiko penyakit cystitis dengan menjaga kantung kemih bebas dari
bakteri.
8. Membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
9. Bekerja sebagai pelembab untuk memperbaiki tekstur dan penampilan kulit.
10. Membawa berbagai nutrisi dan oksigen dalam sel-sel darah.
11. Bekerja sebagai bantalan peredam pada organ mata, tulang belakang dan kantung
amniotik janin pada proses kehamilan.

Kandungan Air Pada Makanan


Pada umumnya makanan mengandung air, bahkan yang terlihat keras dan kering
sekalipun. Tubuh bisa memperoleh asupan air sampai sepertiga kebutuhannya dari
makanan. Proses pencernaan sendiri juga menghasilkan air sebagai hasil sisa dan dapat
menyuplai sekitar 10 persen kebutuhan tubuh akan air. Kebutuhan sisanya harus
diperoleh dari cairan.

Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika kadar kandungan air dalam tubuh terlalu rendah. Kondisi
ini dapat dicegah dengan meningkatkan asupan cairan. Gejala-gejala dehidrasi
diantaranya adalah sakit kepala, pusing, lesu, murung, daya respon rendah, saluran
hidung kering, bibir kering dan pecah-pecah, urin berwarna terlalu kuning atau gelap,
tubuh lemah, letih, dan halusinasi. Akhirnya tidak dapat mengeluarkan urin, ginjal gagal
bekerja, dan tubuh tidak mampu membuang hasil sisa-sisa proses metabolisme yang
beracun. Dan bahkan pada kondisi yang sudah ekstrim dapat mengakibatkan kematian.
Beberapa penyebab dehidrasi diantaranya adalah:
1. Meningkatnya produksi keringat karena cuaca yang panas, kelembapan, olahraga,
atau demam.
2. Kurang minum air.
3. Kurang baiknya kerja mekanisme sinyal tubuh pada manula, hingga kadang manula
tidak merasa haus padahal sedang dalam kondisi dehidrasi.
4. Meningkatnya keluaran urin karena kondisi kekurangan hormon, diabetes, sedang
dalam pengobatan atau berpenyakit ginjal.
5. Mengalami diare atau muntah.
6. Sedang dalam masa penyembuhan luka bakar.
Kapan Harus Menambah Asupan Cairan?
Kalau Anda tidak meminum cukup air maka resiko batu ginjal akan meningkat
dan pada wanita resiko infeksi saluran urin akan meningkat. Juga terdapat beberapa bukti
meningkatnya resiko beberapa jenis penyakit kanker termasuk kanker kandung kemih
dan kanker kolon. Kondisi kurang minum air juga akan menurunkan performa fisik dan
mental dan fungsi kelenjar saliva.
Orang-orang yang memerlukan asupan air lebih banyak, termasuk diantaranya adalah:
1. Mereka yang menjalani diet makanan berprotein tinggi:
2. Mereka yang menjalani diet makanan berserat tinggi, karena cairan membantu
mencegah sembelit;
3. Mereka yang termasuk anak-anak;
4. Mereka yang sedang menderita penyakit sehingga harus muntah atau diare;
5. Mereka yang aktif secara fisik;
6. Mereka yang harus menghadapi kondisi cuaca dan suhu hangat atau panas;
7. Mereka yang termasuk manula berkondisi dehidrasi.
Orang-orang yang berusia lebih tua cenderung beresiko mengalami dehidrasi. Kondisi
tersebut dikarenakan:
1. Perubahan pada fungsi ginjal seiring bertambahnya usia;
2. Perubahan hormonal;
3. Seringkali merasa tidak haus (dikarenakan mekanisme dalam tubuh yang memberi
sinyal rasa haus sudah tidak bekerja maksimal seiring bertambahnya usia);
4. Sedang dalam pengobatan (misalnya pengobatan diuretik dan laxative);
5. Sedang menderita penyakit kronis;
6. Mobilitas yang sangat rendah.

Dehidrasi pada Bayi dan Anak-anak


Anak-anak bisa sangat rentan dengan kondisi dehidrasi terutama jika sedang
menderita sakit. Contohnya adalah muntah, demam, dan diare dapat dengan cepat
membuat bayi mengalami dehidrasi. Kondisi tersebut bisa sangat membahayakan
keselamatan bayi. Jika Anda mengetahui suatu kondisi dehidrasi pada anak-anak atau
bayi, maka segeralah bawa ke rumah sakit terdekat. Beberapa gejala dehidrasi pada anak-
anak termasuk diantaranya adalah:
1. Kulit terasa dingin
2. Terlihat lesu
3. Mulut yang kering
4. Kondisi anatomi tulang kepala (fontanelle) yang tertekan
5. Kulit berwarna sedikit biru karena sirkulasi yang melamban

2.2.4 Kelebihan Asupan Air (Hyponatremia)

Berbalikan dengan berbagai kondisi diatas, minum terlalu banyak air juga dapat
merusak tubuh dan menyebabkan hyponatremia. Kondisi ini dikenal dengan menurunnya
kadar sodium dalam darah hingga level sangat rendah dan membahayakan. Sodium
diperlukan dalam kontraksi otot dan dalam pengiriman impuls-impuls syaraf. Jika terlalu
banyak minum air maka ginjal tidak mampu mengeluarkan cukup cairan. Kelebihan air
dapat mengarah kepada sakit kepala, pandangan kabur, kram (hingga akhirnya kejang-
kejang), otak membengkak, koma, dan pada akhirnya kematian.
Untuk mencapai level kelebihan, dapat diakibatkan minum air berlebihan hingga
beberapa liter sehari. Kondisi kelebihan air umumnya terjadi pada orang-orang yang
menderita penyakit-penyakit khusus atau sakit mental (misalnya dalam beberapa kasus
schizophrenia) dan pada bayi yang diberi makan makanan formula bayi yang terlalu cair.

Air dan Performa Olahraga


Para atlit harus minum 500 ml air dua jam sebelum beraksi dalam suatu
pertandingan olahraga. Lalu harus minum lagi 300-500 ml air setiap 30 menit selama
pertandingan. Namun tentunya para atlit yang aktifitasnya lebih rendah tidak harus
sebanyak itu. Sementara para atlit yang bertanding dengan intensitas aktifitas fisik yang
tinggi dalam kondisi suhu atau cuaca yang hangat atau panas tentunya memerlukan
asupan cairan lebih banyak lagi.

Berapa banyak kita memerlukan air per hari?


Sangat dianjurkan mengkonsumsi 6-8 gelas (masing-masing 150 ml) air atau
berbagai jenis cairan setiap hari. Konsumsi ini dianjurkan untuk mereka yang kurang
beraktifitas fisik, para manula, berada dalam suhu atau cuaca dingin, dan yang banyak
mengkonsumsi makanan mengandung banyak air. Konsumsi lebih dari 8 gelas sehari
dibutuhkan oleh mereka yang termasuk aktif beraktifitas fisik, anak-anak, berada dalam
suhu atau cuaca hangat atau panas, dan ibu-ibu menyusui (yang memerlukan 750-1,000
ml tambahan cairan).

Sumber-sumber Cairan
Cairan diantaranya termasuk air segar dan lain-lainnya seperti jus, minuman
ringan (soft drink), kopi, teh, susu, dan sup. Air segar merupakan minuman terbaik
karena tidak mengandung kalori dan mengandung fluoride yang baik bagi gigi.
Sementara susu termasuk penting (khususnya untuk anak-anak) dan teh dapat menjadi
antioksidan yang dapat melawan penyakit jantung dan kanker. Buah-buahan segar lebih
baik daripada jus buah karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi serta
mengandung lebih sedikit gula. Minuman ringan (soft drink) sebaiknya dihindari karena
kandungan kalori dan gula yang tinggi tetapi rendah kandungan nutrisi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
   

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk).  Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan,
mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan
nonesensial.
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan bagi
seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang bisa menyangkal, bahwa air
merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tidak saja untuk dikonsumsi,
kebutuhan akan air juga menopang banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie, (2005)
“Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di Bumi
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam
golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan
kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya
terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium 
(Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg),
besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium
(Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum
diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari
normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi
makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
3.2 Saran

 Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik
dari penggolongan, macam serta peranannya.
 Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.
 Dengan makalah ini pembaca di harapkan dapat lebih mengerti tentang air baik dan
tidak baiknya
 Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Air bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2005. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html 5 Des 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral 5 Desember 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral 5 Desember 2011
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang 5 Desember 2011
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf Ernest H. Nickel, 1995, The definition of a
mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 – 690 (5 Desember 2011).
Sumber Artikel Dari: http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-mineral-dan-efeknya-
bagi.html#ixzz312R2vjOy

Anda mungkin juga menyukai