Anda di halaman 1dari 6

Biografi Mohammad Yamin: Seorang Sejarahwan, Sastrawan, Ahli

Hukum Dan Politikus

Nama : Prof. Mohammad Yamin, S.H.


Tanggal Lahir : 24 Agustus 1903
Tempat Lahir : Sawahlunto, Sumatera Barat, Hindia
Belanda
Zodiac : Virgo
Meninggal : Jakarta, 17 Oktober 1962 (umur 59)
Makam : Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.
Agama : Islam
Ayah : Tuanku Oesman Gelar Baginda Khatib
Ibu : Siti Saadah

Profil Mohammad Yamin


Mohammad Yamin merupakan pahlawan yang
memperjuangakan persatuan dan kesatuan pemuda melalui
Sumpah Pemuda tahun 28 Oktober 1928. Beliau adalah
seorang sastrawan, politikus dan ahli hukum yang disegani
sebagai Pahlawan nasional Indonesia. Beliau Lahir di Sawah
Lunto Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903. Biografi Mohammad Yamin dimulai dari
Riwayat pendidikan Mohammad Yamin di awali dengan pendidikan dasar d Palembang, kemudian ia
melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta yaitu Sekolah AMS. Disana ia juga mempelajari sejarah
purbakala dan beberapa bahasa di dunia seperti latin, kael dan Yunani. Setelah itu ia melanjutkan
pendidikan hukum di Batavia. Ia memperoleh gelar Messter in de Rechten/Sarjana Hukum dari
Rechtshoogeschool te Batavia.

Kisah hidup Mohammad Yamin pada masa penjajahan pemerintahan Belanda, di isi dengan bergabung
dengan beberapa organisasi kepemudaan. Salah satu organisasi yang ia ikuti saat beliau masih kuliah
adalah Jong Sumateranen Bond. Bersama organisasinya ini Beliau terlibat dalam panitia Sumpah
pemuda. Setelah mendapatkan gelar S 1 nya ia juga bergabung menjadi anggota PARTINDO yang
tidak bertahan lama. Biografi Mohammad Yamin dilanjutkan keikutsertaan Mohammad Yamin
mengikuti organisasi Gerinda bersama kapau Gani, Amir Syarifuddin dan Adenan. Pada saat
pemerintahan penjajah jepan Mohammad Yamin masih tetap bergerak untuk mencapai kemerdekaan
melalui Pusat Tenaga Rakyat bentukan Jepang. Selain itu ia juga terpilih sebagai anggota dalam badan
bentukan pemerintahan jepang yaitu badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).

Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan kekuasaan negara dipimpin oleh Soekarno Hatta,
beliau diangkat sebagai pemangku jabatan penting dalam sebuah negara. Biografi Mohammad yamin
mencatat beliau pernah menjabat sebagai anggota DPR dari tahun 1950. Cerita hidup Mohammad
Yamin dilanjutkan dengan menjadi menteri kehakiman pada tahun 1952 hingga 1952. Dilanjutkan dari
tahun 1953 hingga 1955 Beliau menjadi menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan. Beliau juga
sempat menjabat ketua Dewan perancang Nasional pada tahun 1962. Beliau juga menjadi pengawas
IKBN Antara (1961-1962) dan menjadi menteri penerangan (1962-1963).
Terlepas dari biografi Mohammad Yamin yang mencatat keberhasilan karier nya di bidang politik,
beliau juga merupakan seorang sejarahwan dan sastrawan. Beliau juga dikenal sebagai perintis puisi
Modern di Indonesia. Beliau sering menulis dan menerbitkan tulisan-tulisannya dalam journal
berbahasa belanda maupun berbahasa melayu. Karyanya yang telah diterbitkan adalah puisi Tanah Air
dan Tumpah Darahku. Karyanya tersebut sebagian besar berbentuk sonata. Tidak hanya terbatas pada
puisi, beliau juga menerbitkan esai, drama dan terjemahan karya Shakespeare dan Rabindranath
Tagore.

Pahlawan Nasional Indonesia ini mengakhiri Biografi Mohammad Yamin dengan tutup usia di Jakarta
pada tanggal 17 oktober 1962 di usia nya 59 tahun. Berdasarkan perjuangan hidup Mohammad Yamin
kepada Indonesia, beliau mendapat penghargaan Bintang Mahaputra RI dari Presiden, Penghargaan
Corps Polisi Militer atas jasanya telah menciptakan lambang gajah mada dan Panca Darma corps, dan
penghargaan panglima Kostrad.

Pendidikan Mohammad Yamin


Hollands Indlandsche School (HIS)
Sekolah guru
Sekolah Menengah Pertanian Bogor
Sekolah Dokter Hewan Bogor
AMS
Sekolah kehakiman (Reeht Hogeschool) Jakarta

Karir Mohammad Yamin

Ketua Jong Sumatera Bond (1926-1928)


Anggota Partai Indonesia (1931)
Pendiri partai Gerakan Rakyat Indonesia
Anggota BPUPKI
Anggota panitia Sembilan
anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Menteri Pendidikan
Menteri Kebudayaan
Menteri Penerangan
Ketua Dewan Perancang Nasional (1962)
Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962)

Penghargaan Mohammad Yamin

Gelar pahlawanan nasional pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden RI No. 088/TK/1973
Bintang Mahaputra RI
Tanda penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang Gajah Mada dan Panca Darma
Corps
Tanda penghargaan Panglima Kostrad atas jasanya menciptakan Petaka Komando Strategi Angkatan
Darat
Seperti itulah ulasan Biografi Mohammad Yamin salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia dari
Sumatra Barat yang sempat BiografiPahlawan.com bagikan kepada pembaca. Semoga dengan
hadirnya biografi diatas dapat membantu pembaca dalam mengenal lebih dalam sosok Mohammad
Yamin.
Biografi Ir. Soekarno Secara Singkat

Lahir : Surabaya, 6 Juni 1901


Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
Dimakamkan : Kota Blitar, Jawa Timur
Kebangsaan : Indonesia

Anak-anak: 

 Putra: Guruh Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra,


Bayu Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Totok
Suryawan,
 Putri: Megawati Soekarnoputri, Kartika Sari Dewi
Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati
Soekarnoputri, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno,

Pasangan/Istri: 

 Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi Soekarno,
Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar
Pendidikan:

 Sekolah Dasar Bumi Putera


 HBS (Hoogere Burger School)
 Technische Hoogeschool, sekarang ITB
Penghargaan:

 Penghargaan Perdamaian Lenin (1960)


 Bintang Kehormatan Filipina (1965)
 Doktor Honoris Causa dari 26 Universitas
 The Order Of The Supreme Companions of OR Tambo (Presiden Afsel - 2005)
Orangtua: Soekemi Sosrodihardjo (Bapak), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu)
Gelar Pahlawan: Pahlawan Nasional

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni tahun 1901. Ir. Soekarno adalah Presiden RI
pertama yang dikenal sebagai tokoh proklamator bersama Dr. Mohamad Hatta. Pada tahun 1926,
beliau lulus dari Technische Hoge School, Bandung (sekarang ITB). Pada tanggal 4 Juli 1927,
Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk mencapai kemerdekaan Kharisma dan
kecerdasan beliau membuat dirinya terkenal sebagai orator ulung yang dapat membangkitkan
semangat rakyat. Belanda merasa terancam dengan sikap nasionalisme beliau. Pada Desember 1929,
Soekarno dan tokoh PNI lainnya ditangkap dan dipenjara. PNI sendiri dibubarkan dan berganti
menjadi Partindo. Perjuangan beliau terus berlanjut setelah dibebaskan, tetapi pada Agustus 1933,
Proklamator kemerdekaan RI ini kembali ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores, lalu dipindahkan
ke Bengkulu. 
Soekarno dibebaskan ketika Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda. Jepang meminta Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur mendirikan PUTERA (Pusat Tenaga
Rakyat) untuk kepentingan Jepang. Namun, PUTERA justru lebih banyak berjuang untuk kepentingan
rakyat. Akibatnya, Jepang membubarkan PUTERA. Ketika posisinya dalam Perang Asia Raya mulai
terdesak pasukan Sekutu, Jepang mendirikan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945,
Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar Negara yang disebut Pancasila. 

Setelah BPUPKI dibubarkan, beliau diangkat menjadi ketua PPKI. Tidak lama kemudian Jepang
memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Ho Chi Minh, Vietnam, untuk
menemui Jenderal Terauchi guna membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia. Setelah kembali ke
Indonesia, Soekarno dan Hatta diculik para pemuda yang sudah mendengar berita kekalahan Jepang
atas Sekutu dan dibawa ke Rengasdengklok. Akhirnya, tercapai kesepakatan sehingga Soekarno-Hatta
segera kembali ke Jakarta mempersiapkan Naskah Proklamasi. Bersama Hatta, Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan RI atas nama rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia, bukan pemberian Jepang. Satu hari
kemudian, beliau dilantik menjadi Presiden RI yang pertama. Beliau memerintah selama 22 tahun.
Soekarno meninggal saat berusia 69 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Biografi Soepomo
Nama Lengkap : Soepomo
Tanggal Lahir : 22 Januari 1903
Tempat Lahir : Sukoharjo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Zodiac : Aquarius
Meninggal : Jakarta, 12 September 1958 (umur 55)
Makam : Pemakaman keluarga di kampung Yosoroto, Sala
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam

Profil Soepomo
Pahlawan nasional yang merupakan pencetus sekaligus
arsitek UUD 1945 ini dikenal dengan nama Prof. Mr.
Soepomo. Ia adalah seorang ahli hukum pada generasi
pertama yang sudah ada ketika Indonesia merdeka. Dalam
biografi Soepomo, semasa hidupnya hingga akhir hayatnya ia
juga berturut serta berperan dalam pembentukan adanya
sistem nasional. Nama Soepomo sering terdengar saat menempuh pendidikan di sekolah dasar maupun
menengah. Berikut akan diulas kembali sejarah dari beliau, agar anda bisa mengetahui secara jelas dan
mengingat kembali perjalanan hidup Soepomo saat memerdekakan Indonesia.

Prof. Mr. Soepomo lahir di kota Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 22 Januari 1903. Dalam biorafi
soepomo disebutkan bahwa ia terlahir dari kalangan keluarga ningrat aristocrat jawa. Kakek dari pihak
ibunya adalah Raden Tumenggung Wirjodirodjo, bupati Nayak dari Sragen. Sedangkan Kakek dari
pihak ayahnya adalah raden Tumenggung Reksowardono, bupati Anom Sukaharjo pada masa
kejayaannya dulu. Pada tahun 1917 pahlawan Soepomo beruntung memiliki keluarga dari keluarga
priyayi, sehingga ia memiliki kesempatan untuk bisa menjajaki pendidikan di ELS yaitu sekolah yang
setingkat dengan sekolah dasar di daerah Boyolali. Kemudian di tahun 1920 Soepomo melanjutkan
pendidikannya di MULO di kota Solo. Setelah itu meneruskan pendidikan hukumnya di Bataviasche
Rechtsschool di Batavia dan lulus pada tahun 1923. Kemudian ia ditunjuk oleh kolonial Belanda
sebagai pegawai negeri pemerintahannya yang di bantu oleh ketua dari pengadilan negeri Sragen tahun
1977. Kemudian di antara tahun 1924 hingga 1927, beliau mendapatkan kesempatan untuk
melanjutkan studinya ke Rijksuniversiteit Leiden di Belanda yang dibimbing oleh Cornelis van
Vollenhoven. Ia adalah seorang professor hukum arsitek yang dikenal sebagai tokoh ilmu hukum adat
Indonesia dan seorang ahli hukum di bidang hukum internasional, yaitu salah satu konseptor Liga
Bangsa Indonesia.

Pada tahun 1927 dalam biografi Soepomo juga dijelaskan bahwa ia pernah menyandang gelar sebagai
doctor dengan judul disertasinya yaitu Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest
Soerakarta (Reorganisasi Sistem Agraria di Wilayah Surakarta). Dalam disertasinya, Soepomo bukan
hanya mengupas adanya sistem agraria tradisional saja akan tetapi juga meneliti hukum-hukum
kolonial yang terkait dengan pertahanan di daerah Surakarta. Dengan menggunakan bahasa belanda
yang ditulis secara halus dan tidak langsung dan menggunakan argument kolonialnya, kritik Soepomo
atas wacana-wacana kolonial yaitu tentang proses transisi agrarian di letakkan dalam disertasinya
tersebut.
Pada buku biografi soepomo tentang bahasa belanda yang terkait dengan krtikan-kritikan tersebut yang
pada dasarnya saat menyatakan kritikan kolonialnya, Soepomo meletakkan etika jawanya saat
melakukan penulisan subjeytivitas pada argumentnya tersebut. Ini bisa dilihat di buku Frans Magnis-
Suseno tentang etika jawa dan buku Ben Anderson tentang Language and Power, sebagai patokan
tentang etika jawa untuk memahami strategi dan cara pandang agensi Soepomo.

Hampir tidak ditemukan di biografi Soepomo, kecuali satu karangan Soegito (1977) yang menyatakan
bahwa berdasarkan departemen pendidikan dan kebudayaan, Marsilam Simanjutak mengatakan bahwa
Soepomo adalah sumber munculnya fasisme di Negara Indonesia karena adanya kekaguman Soepomo
terhadap sistem pemerintahan jepang dan jerman. Simanjuntak menilai bahwa Negara orde baru pada
jendral Soeharto adalah bentuk Negara yang sistem pemerintahannya paling dekat dengan Soepomo.
Akan tetapi ini perlu di pertimbangkan dan diperdebatkan lagi. Soepomo meninggal di usia muda
akibat sakit serangan jantung yang dideritanya. Ia meninggal pada tanggal 12 September 1959 di
Jakarta dan dimakamkan di daerah Solo. Semoga informasi di atas dapat memberikan gambaran serta
wacana bagi pembaca.

Pendidikan Soepomo

ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917)


MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920)
Bataviasche Rechtsschool di Batavia (lulus tahun 1923)
Rijksuniversiteit Leiden/Leiden University (1924)

Karir Soepomo

Pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta


Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ketua Panitia Kecil Perancang UUD
Menteri Kehakiman
Rektor Universitas Indonesia (1951-1954)

Penghargaan Soepomo

Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional (1965)

Seperti itulah ulasan Biografi Soepomo tokoh pencetus sekaligus arsitek UUD 1945 bersama
Mohammad Yamin dan Soekarno yang sempat BiografiPahlawan.com bagikan kepada pembaca.
Semoga dengan hadirnya biografi diatas dapat membantu pembaca dalam mengenal lebih dalam sosok
Soepomo.

Anda mungkin juga menyukai