Anda di halaman 1dari 4

Tugas perkembangan dewasa muda

- Merasa sudah mandiri


- Mempunyai konsep diri yang realistis/ sesuai kenyataan
- Menyukai dirinya dan mengetahui hidupnya
- Berinteraksi baik dengan keluarga
- Mengatasi stress akibat perubahan atau pertumbuhan
- Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu (sahabat atau pacar)
- Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
- Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional
- Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya.

Tahap perkembangan psikososial Erick Erickson

Setiap tahap perkembangan memiliki dua komponen yaitu aspek yang diinginkan dan aspek yang
tidak diinginkan (penyimpangan)

Terdiri dari 8 tahapan sepanjang hidup

- Bayi (0-1 tahun) : percaya vs tidak percaya


- Kanak-kanak (0-3 tahun) : kemandirian vs ragu/malu
- Pra sekolah (3-6 tahun) : inisiatif vs rasa bersalah
- Usia sekolah (6-12 tahun ): industry/produktif vs rendah diri
- Remaja (12-18 tahun) : pembentukan peran vs bingung peran
- Dewasa muda (18-25 tahun): intim vs isolasi
- Dewasa (25-65 tahun) : menyiapkan generasi berikutnya vs terhambat
- Lanjut Usia (>65tahun) : integritas diri vs putus asa
(Hockenberry, 2013)

Tahap perkembangan dewasa muda

Perkembangan pada dewasa muda yaitu keakraban dengan orang lain terutama dengan lawan
jenis dan memperlihatkan kasih sayang serta cinta. Individu dewasa awal juga cenderung
mencoba mandiri, serta mulai bekerja dan membentuk keluarga (Keliat et.al, 2019)
Intim keuntungan : mampu bertanggung jawab dengan kehidupannya sendiri, mampu
memanajemen stress, hidupnya lebih terarah karena telah memiliki tujuan, mempunyai dukungan
sosial baik dari teman, pacar ataupun keluarga, meningkatkan rasa percaya diri dan menyukai
diri sendiri

Isolasi kerugian : lebih mudah stress, sulit memulai suatu hubungan,sulit berkomitmen, bingung
saat harus mencari pekerjaan karena tidak memiliki tujuan spesifik.

Merencanakan masa depan

Rencana tujuan masa depan merupakan proses mendapatkan target yang jelas dan dapat
dipraktikkan dalam proses belajar .

Manfaat dari goal settings

- Membuat kita dapat melakukan refleksi diri


Dengan menyusun tujuan hidup kita dapat menentukan seberapa besar kemajuan yang
kita buat serta apa saja hal yang perlu kita tingkatkan
- Membuat kita lebih bahagia
Menurut teori positif Seligman tujuan serta perjuangan yang besar merupakan kunci dari
kebahagiaan. Dengan memperjuangkan suatu tujuan, kita akan merasa bahagia ketika
tujuan tersebut tercapai.
- Membuat kita lebih merasa percaya diri
Dengan tujuan hidup yang jelas kita akan lebih terarah dalam menjalani hari tanpa harus
bingung dan ragu-ragu.

Teori goal setting dari Edwin Locke’s menyatakan bahwa goal settings yang baik harus
mengikuti beberapa poin spesifik yaitu SMART

- Specific : menyusun tujuan dengan sedetail mungkin


- Measurable : dapat diukur
- Achievable : mungkin dilakukan
- Realistic : realistis dan mungkin dicapai
- Time-based : menentukan jangka waktu tujuan
Daftar Pustaka :
Hockenberry, J.M & Wilson, D. (2011) Wong’s Nursing Care of Infant and Children,
ninth edition. USA
Keliat, B.A, Hamid, A.Y.S.H., et al. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC
Locke, E. A., & Latham, G. P. (2013). Goal setting theory, 1990. In E. A. Locke & G.

https://www.citruscollege.edu/stdntsrv/counsel/earlyalert/Documents/GoalSettingExercis
e.pdf
-

Anda mungkin juga menyukai