Anda di halaman 1dari 4

PROSES PENGKAJIAN DALAM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

 MENURUT PMK 47 TH 2018


Gawat darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis
segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.

 UU NO 44 THN 2009 TTG RUMAH SAKIT


Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih
lanjut.

 KEPMENKES 856 th 2009


• Berbagai nama untuk instalasi/unit pelayanan gawat darurat di rumah sakit
diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD).
• Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus
gawat darurat.
• Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 ( lima ) menit setelah
sampai di IGD.

 KEWENANGAN PERAWAT (Pasal 30 UU no 38 thn 2014)


1. Melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik
2. Menetapkan diagnosis Keperawatan
3. Merencanakan tindakan Keperawatan
4. Melaksanakan tindakan Keperawatan
5. Mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
6. Melakukan rujukan 9 Oleh Merina disampa.
 HAK PASIEN PASAL 32 UU 44 2009
1. Hak memperoleh informasi
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan
6. Hak atas "privacy" dan kerahasiaan penyakit
7. Hak untuk memperoleh informasi /penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medik yg akan dilakukan thd dirinya.
8. Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan
9. Hak untuk menolak tindakan
10. Hak didampingi keluarga
11. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya
12. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah
sakit
13. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit
terhadap dirinya
14. Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran)
15. Hak akses /'inzage' kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam
medis miliknya.

 KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat
dalam pengobatanya.
3. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
 HAK PERAWAT
1. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan
tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan /atau
keluarganya;
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi;
4. Memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi dan dedikasi
5. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya;
6. Menerima imbalan jasa profesi

 LATAR BELAKANG
1. Meningkatnya pendidikan dan kesadaran atas hak
2. Meningkatnya pengharapan atas hasil tindakan medis
3. Komersialisasi upaya layanan kesehatan
4. Promosi ahli hukum dan Undang undang

 DAMPAK POSITIF
1. EVALUASI OLEH STAKE HOLDER
2. IDENTIFIKASI MASALAH / RISIKO
3. UPAYA KOREKSI :
– PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
– REVISI STANDAR
4. PENGENDALIAN MUTU LAYANAN
5. Tujuan : Meningkatkan kualitas penanganan pasien , Mempertahankan
kepercayaan klien kepada perawat, diantara sesama perawat, masyarakat
kepada profesi perawat.
6. Tuntutan hukum :
–Kegagalan komunikasi
–Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
 KELALAIAN TUGAS
1. Kelalaian memonitor kondisi pasien secara tepat
2. Kegagalan dalam mencatat observasi
3. Perawat gagal dalam melaporkan ketidaknormalan kepada dokter
 Pasal 27 UU Kes 36 th 2009
(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki

Anda mungkin juga menyukai