Anda di halaman 1dari 6

Metode bagi dua

Metode ini mengasumsikan bahwa fungsi f ( x ) adalah kontinu pada interval [ a1 , b1 ] , serta
f ( a1 ) dan f ( b1 ) mempunyai tanda berlawanan, artinya f ( a1 ) . f ( b1 ) <0 . Karena itu terdapat
minimal satu akar pada interval [ a1 , b1 ] .

Idenya adalah interval selalu dibagi dua sama lebar. Jika fungsi berubah tanda
sepanjang suatu subinterval, maka letak akarnya kemudian ditentukan ada di tengah-
tengah subinterval. Proses ini diulangi untuk memperoleh hampiran yang diperhalus.
(Lihat Gambar 3.1.)

Gambar 3.1: Ilustrasi grafis untuk akar hampir dalam metode bagi dua.

Dicatat bahwa terdapat beberapa kriteria penghentian pencarian akar jika diberikan
suatu toleransi keakuratan ϵ, yaitu
ϵ s <ϵ , ϵ h< ϵ , atau n maks=N ∈ N .

Proses untuk metode bagi dua diberikan seperti dalam Algoritma 1.

Contoh 3.2 Selesaikan persamaan x 2−3=0 dalam interval [ 1,2 ] menggunakan metode
bagi dua sampai lima iterasi.

Penyelesaian. Proses metode bagi dua adalah seperti berikut.

Ietrasi 1 :

a 1=1⟹ f ( a1 )=−2 ,

b 1=2,

a1 +b1 1+ 2
x 1= = =1.5⟹ f ( x 1 ) =−0.75
2 2
Algorithm 1 Algoritma Metode Bagi Dua

Masukan :

Fungsi kontinu : f ( x )

Interval yang mengurung akar : [ a1 , b1 ]

Maksimum interasi : N ∈ N

Toleransi keakuratan : ε, misalnya ε =10−5

Perhitungan Inti : Ketika n ≤ N dan ϵ h ≥ ϵ ,


an +b n
Hitung : x n=
2
Tentukan subinterval mana yang akan mengurung akar :

a) Jika f ( an ) . f ( x n ) <0, maka a n+1=an , b n+1=x n


b) Jika f ( an ) . f ( x n ) >0, maka a n+1=x n, b n+1=bn
c) Jika f ( an ) . f ( x n ) <0, maka diperoleh akar sama dengan x n
Berhenti

x n−x n−1
Hitung : ϵ h= | xn |× 100 % , n ≥1

Hasil Akhir : akar x n sedemikian sehingga f ( x n ) ≈ 0.

Interasi 2 : Diamati bahwa f ( a1 ) . f ( x1 ) > 0, maka

a 2=x1 =1.5⟹ f ( a2 )=−0.75,

b 2=b1=2 ,

a2 +b2 1.5+2
x 2= = =1.75 ⟹ f ( x 2) =0.0625,
2 2

x 2+ x 1 1.75−1.5
x 2=| | x2
.100 %= | 1.75 |
. 100 %=14.29 %

Iterasi 3 : Diamati bahwa f ( a2 ) . f ( x 2) < 0, maka

a 3=a2=1.5⟹ f ( a3 )=−0.75,

b 3=x 2=1.75,

a3 +b 3 1.5+1.75
x 3= = =1.625 ⟹ f ( x 3 )=−0.3594,
2 2
x3 −x3 1.625−1.74
ϵ 3= | | x3
.100 %= |1.625 |
.100 %=7.69 %

Iterasi 4 : Diamati bahwa f ( a3 ) . f ( x 3 ) >0, maka

a 4=x 3=1.625 ⟹ f ( a 4 ) =−0.3594 ,

b 4=b 3=1.75,

x 4 −x 2 1.6875−1.625
x4 = | | x4
.100 %= | 1.6875 |
.100 %=3.7 %

Interasi 5 : Diamati bahwa f ( a4 ) . f ( x 4 ) >0, maka

a 5=x 4=1.6875 ⟹ f ( a 5 )=−0.1523 ,

b 5=b 4=1.75,

a5 −b4 1.7187−1.6875
x 5=| | x5
.100 %= |1.7187 |
.100 %=1.82 %

Jadi pada iterasi ke-5 diperoleh akar hampir x=1.7187

Dalam MatLab, Algoritma 1untuk metode bagi dua diimplementasikan dalam fungsi
bagi dua ( ) berikut ini.

Function [ x , galat ]= Bagi Dua ( f , X , N , tol )

% Bagi Dua Menyelesaikan persamaan f ( x )=0 menggunakan metode bagi dua.

% Input : f =¿ fungsi dari x, digunakan fungsi inline (' ekspres i' ,' x' )

% X =[ a b ] =¿ vektor titik-titik ujung interval dengan a< b

% N=¿ maksimum interasi

% tol=¿ toleransi keakuratan

%
% Output : x=¿akar hampir yang memenuhi kriteria
% galat = persen galat relatif
% --- PERHITUNGAN INTI :

if nargin ¿ 4, tol ¿ 1 e−3; end % dinamakan Bagi Dua ( f , X , N ) ,


if nargin ¿ 3, N=100; end %dinamakan Bagi Dua ( f , X )

a=X ( 1 ) ; % batas kiri interval

b=X ( 2 ) ; % batas kanan interval

x=( a+ b ) /2 ;% hampir awal

while ( n≤N∧galat >tol ) % kriteria penghentian

if f ( a )∗f ( x ) >0
b=x ;

elseif f ( a )∗f ( x ) >0


a=x ;

else
break
end
xnew=(a+b)/2; % titik tengah interval

Interval ¿|(( xnew−x )/xnew )|∗100 ; % galat relatif


x=xnew
n=n+1 ;

end

Dimisalkan x s adalah akar sejati dari f ( x )=0. Dicatat bahwa kita dapat menurunkan
batas galat untuk metode bagi dua seperti berikut ini.
2
|x s −xn +1|≤|b n+1−an +1|= 12 |bn −an|= 1
( ) |b −1−a −1|=…
2
n n

n
1
¿
2 ( ) |b −a |
1 1

1
Ini berarti bahwa telah ditunjukan |x s −xn +1|≤ k |x s−x n|, dengan k = . Lebih lanjut, ini
2
dinamakan konvergensi linear dan kdinamakan konstanta galat asimtotik.

Dalam contoh diatas, banyaknya langkah yang diperlukan untuk menjamin bahwa galat
kurang dari 10−3 di hitung seperti berikut :

1 n| 1 n
()
2
2−1|≤ 10−3 ⟹
2 ()
≤ 10−3 ⟹ 2n ≥ 10−3
⟹ n ln ( 2 ) ≥ 3 ln ( 10 ) ⟹n ≥ 10

Analisis Numerik dan Pemrograman

 PITER TALO (1406020027)


 SUPRIANTO SIAGIAN (1406020017)
 DEMAS MANIMALAY (1406020024)
Universitas Nusa Cendana
Fakultas Sains dan Teknik
Teknik Mesin
Kupang
2017

Anda mungkin juga menyukai