Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MINI RISET

MK : ARAH KECENDERUNGAN DAN ISU


DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PRODI: PPs PENDIDIKAN MATEMATIKA

Skor Nilai:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN APLIKASI


GOOGLE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SELAMA PANDEMI COVID-19

Nama Mahasiswa
Indi Ajmalia Asih Marpaung NIM: 8206171006
Miftahul Husna NIM: 8206171007
Rida Nelviani Lubis NIM: 8206171011
Dosen Pengampu : Mangaratua M. Simanjorang, M.Pd, Ph.D
Mata Kuliah : Arah Kecenderungan dan Isu
Dalam Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Bulan November 2020
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Mini Riset yang berjudul
Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Google Classroom Pada Mata
Pelajaran Matematika Selama Pandemi Covid-19. Mini riset ini ditulis sebagai salah satu
tugas yang diberikan pada mata kuliah Arah Kecenderungan dan Isu dalam Pendidikan
Matematika.
Di samping itu, tugas mini riset ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal arah kecenderungan dan isu yang
berkembang dalam pendidikan matematika. Kami menyadari bahwa mini riset ini masih jauh
dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas, karna
keterbatasan ilmu dan pemahaman kami yang belum seberapa.
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas mini riset ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatian nya kami
mengucapkan terima kasih .

Medan, November 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.5 Tujuan Riset...........................................................................................................................2
1.6 Manfaat Riset.........................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORITIS..........................................................................................................4
2.1. Kerangka Teoritis..................................................................................................................4
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika...............................................................................4
2.1.2 Efektivitas..........................................................................................................................5
2.1.3 Media Pembelajaran..........................................................................................................8
2.2. Kerangka Berpikir...............................................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................................13
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................................13
3.2 Subjek Penelitian.................................................................................................................13
3.3 Jenis Penelitian....................................................................................................................13
3.4 Instrumen Penelitian............................................................................................................13
3.5 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................14
3.6 Teknik Analisis Data...........................................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................16
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.........................................................................................16
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian....................................................................................................16
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................18
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
Lampiran.............................................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan


tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus
tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical
distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan
masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat
dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan
tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses
pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-
masing siswa.

Pada sektor pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia, bergerak cepat dengan mengambil langkah responsive dengan menerbitkan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang membahas mengenai Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Kebijakan-kebijakan yang tercantum dalam SE 4/2020, yaitu: membatalkan


pelaksanaan Ujian Nasional (UN), himbauan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),
mekanisme kelulusan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan alokasi
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sedangkan, pada jenjang perguruan tinggi
mengalami sebuah reformasi ulang masa belajar penyelenggaraan program pendidikan
menjadi study from home atau belajar dari rumah.

Hal itu mengakibatkan proses belajar mengajar atau pembelajaran yang biasanya
dilaksakan di dalam kelas, harus dilaksanakan dirumah masing-masing melalui daring
(online). Sehingga, menjadikan tantangan lebih untuk peserta didik dan pendidik untuk
memperoleh tujuan dari pembelajaran itu sendiri, terutama dalam pembelajaran
matematika yang pada umumnya, peserta didik merasa kesulitan untuk menerima materi
dan menemukan pemecahan dari masalah yang diberikan.

Matematika merupakan ilmu yang penting bagi setiap individu. Namun


demikian, mata pelajaran matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang

1
membosankan dan sulit untuk dipahami. Seperti yang diungkapkan Abdurrahman
(2012:202) : “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak
berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.

Hal itulah yang mendasari penulis untuk mengetahui gambaran efektivitas


pembelajaran daring menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran
matematika selama pandemi covid-19.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang biasanya dilaksakan di dalam kelas, harus dilaksanakan dirumah
masing-masing melalui daring (online).
2. Matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sulit
untuk dipahami.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan di atas, agar permasalahan


dalam penelitian ini lebih terfokus dan jelas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi google classroom pada mata
pelajaran matematika selama pandemi covid-19.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
mini riset ini yaitu bagaimana efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi
google classroom pada mata pelajaran matematika selama pandemi covid-19?

1.5 Tujuan Riset

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan mini riset ini adalah untuk
mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi google
classroom pada mata pelajaran matematika selama pandemi covid-19.

2
1.6 Manfaat Riset

Adapun manfaat dari riset ini dibedakan dari sisi manfaat secara teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari riset ini yaitu diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap
pelaksanaan pembelajaran untuk melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif. Dapat dijadikan dasar dalam pengembangan riset lanjutan dan riset
dalam bidang lainnya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi dari efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi
google classroom pada mata pelajaran matematika. Hasil riset ini sangat bermanfaat
bagi penulis karena memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih
luas mengenai efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi google
classroom pada mata pelajaran matematika selama pandemi covid-19.

3
BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teoritis


2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan atau keluarga sendiri.
Seseorang di katakan belajar apabila telah terjadi perubahan tertentu. Pengetahuan,
keterampilan dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasikan dan berkembang
disebabkan belajar. Pengertian belajar secara umum adalah perubahan pada diri orang
yang belajar karena pengalaman dan serangkaian kegiatan. Misalkan merupakan
komponen paling vital dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis pendidikan,
sehingga tanpa proses belajar sesungguhnya tidak akan pernah ada pendidikan.
Menurut Gagne (Dahar, 2011:2) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Belajar dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan, yang di dalamnya terjadi
hubungan-hubungan antara stimulus-stimulus dan respons-respons.
Jerome Brunner (Trianto, 2011:15) mengatakan bahwa belajar adalah suatu
proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru
berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar
adalah kegiatan yang berlangsung dalam mental seseorang sehingga terjadi perubahan
tingkah laku. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu tetapi
juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, watak, pengertian dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu belajar adalah suatu yang harus dialami siswa agar
memiliki apresiasi nilai tanggung jawab yang tinggi.
Hal yang paling utama dalam pembelajaran matematika adalah pemahaman
pengetahuan tentang konsep, dilanjutkan dengan pengetahuan tentang prosedur dan
pengetahuan tentang bagaimana mengaitkan konsep dan prosedur dalam
menyelesaikan masalah matematika. Pemahaman siswa akan bahan pelajaran yang
rendah akan menyebabkan rendahnya tingkat pemecahan masalah matematika siswa.

4
Winkle (Siregar, 2010:12) “Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-
kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa”.
Dahar (2011:169) pembelajaran ialah penggunaan siklus belajar yang tepat
memberi kesempatan pada para siswa untuk mengungkapkan konsepsi sebelumnya
dan kesempatan untuk berdebat dan menguji konsep ini sehingga tidak hanya dapat
memberikan kemajuan dalam pengetahuan konseptual siswa, melainkan juga
meningkatkan kesadaran akan kemampuan untuk menggunakan pola penalaran yang
terlibat dalam pembentukan untuk pengujian pengetahuan konseptual itu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
bentuk formal kegiatan guru berupa penyampaian ilmu dan penciptaan situasi belajar
bagi siswa dalam proses pembelajaran, agar proses berpikir siswa meningkat sehingga
siswa termotivasi untuk belajar dengan baik. Seseorang dikatakan belajar matematika
jika terjadi perubahan tingkah laku, mencakup, pengetahuan tentang matematika,
keterampilan dalam matematika, sikap terhadap matematika yang relatif menetap
sebagai akibat latihan dan pengalaman.

2.1.2 Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990:219), kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat
membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian
dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu
keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak
rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata
efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari
suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dapat
disimpulkan juga bahwa suatu media pembelajaran bisa dikatakan efektif ketika
memenuhi criteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan atau dapat
membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan instruksional, maka efektivitas
dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai. Semakin banyak tujuan tercapai,
maka semakin efektif pula media pembelajaran tersebut

5
2.1.2.1 Defenisi Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa inggris effective artinya berhasil, sesuatu yang
dilakukan berhasil dengan baik.Konsep efektivitas merupakan konsep yang luas,
mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar organisasi.Efektivitas merupakan
hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap
pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan.
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan-tujuan atau sasaran-
sasaran yang tepat dan mencapainya. Karena itu efektivitas menunjuk pada kaitan
antara output atau apa yang sudah dicapai atau hasil yang sesungguhnya dicapai
dengan tujuan atau apa yang sudah ditetapkan dalam rencana atau hasil yang
diharapkan. Suatu organisasi dikatakan efektif jika output yang dihasilkan bisa
memenuhi tujuan yang diharapkan. Dalam konteks mencapai tujuan, maka
efektivitas berarti doing the right things atau mengerjakan pekerjaan yang benar.
Efektivitas menunjuk pada keberhasilan pencapaian sasaransasaran organisasional,
sehingga efektivitas digambarkan sebagai satu ukuran apakah manajer mengerjakan
pekerjaan yang benar. Efektivitas didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah
organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Keefektifan organisasional adalah tentang
doing everything you know to do and doing it well.

2.1.2.2 Efektivitas Pembelajaran


Menurut Popham (2003:7), efektivitas proses pembelajaran seharusnya
ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di
dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu.
Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai
tujuan instruksional tertentu. Dunne (1996:12) berpendapat bahwa efektivitas
pembelajaran memiliki dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan
murid belajar” sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep
atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa keterampilan diakui oleh
mereka yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor atau murid sendiri.
Strategi guru untuk dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran di dalam kelas,
Sutikno Sobry (2008:87)

6
Pendapat yang menyatakan tentang indikator sesuatu bisa dikatakan efektif :
1. Menurut Sinambela (2006:78), pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai
sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi
siswa yang maksimal. Beberapa indikator keefektifan pembelajaran :
a. ketercapaian ketuntasan belajar,
b. ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal yang
digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam rencana
pembelajaran),
c. ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, dan respon
siswa terhadap pembelajaran yang positif.
2. Menurut Wotruba dan Wright dalam Yusufhadi Miarso (2004), indikator yang
dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam proses pembelajaran adalah:
a. pengorganisasian materi yang baik,
b. komunikasi yang efektif,
c. penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran,
d. sikap positif terhadap siswa,
e. pemberian nilai yang adil,
f. keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan
g. hasil belajar siswa yang baik.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu
metode pembelajaran tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah 11
direncanakan. Tingkat keberhasilan yang digunakan pada penelitian ini adalah
indikator ketuntasan hasil belajar siswa

2.1.3 Media Pembelajaran

2.1.3.1 Definisi Media Pembelajaran


Media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal. Media merupakan suatu alat atau sejenisnya yang dapat
dipergunakan sebagai pembewa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan
yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut
dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bila

7
media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan. Media pendidikan atau media pembelajaran tumbuh
atau berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi prmbrlajaran. Substansi
dari media pembelajaran yaitu 1) bentuk saluran yang digunakan untuk menyalurkan
pesan informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar 2)
berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang
pembelajar untuk belajar 3) bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar dan 4) bentuk-bentuk komunikasi yang dapat
merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak maupun audio, visual dan audio
visual (Bovee (1997) dalam Rostina, 2016:7)

2.1.3.2 Fungsi Media Pembelajaran

Adapun fungsi media pembelajaran bagi siswa (Sanaky dalam Rostina,


2016:10) adalah untuk:
1. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.
2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.
3. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar.
4. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik sehingga memudahkan
pembelajar untuk belajar.
5. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis.
6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
7. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang sisajikan
pengajar lewat media pembelajaran.

2.1.3.3 Media Pembelajaran Daring/ E-Learning

E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan peserta


didik dan pendidik dalam sebuah ruang belajar online. E-learning didesain untuk
mengatasi keterbatasan antara pendidik dan pesrta didik, terutama dalam hal waktu,
ruang kondisi, dan keadaan. Ringkasnya, e-learning dapat menciptakan sebuah ruang
digital pembelajaran, dimana peserta didik dapat mengakses materi dari berbagai
sumber tanpa dibatasi ruang dan waktu.

8
E-learning adalah suatu kemajuan penting dalam sistem pendidikan modern.
E-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan
konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) maupun sistemnya.
E-learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan komputer lain (Setiawan dalam Ompusunggu, V., dan Sari, N.,
59).
Karakteristik Media e-learning meliputi; self-managing, non-linearity,
feedback-interactivity, colaborative learning, multimedia-leaners style, dynamic
updating, just in time, dan easy accesibility, yang artinya bersifat bebas bagi
pengajar dan peserta didik untuk mengakses dan mengelola pembelajaran, serta
pembelajaran secara interaktif kapan saja dan dimana saja. Media e-learning itu
sendiri memiliki macam yang beragam, contohnya; Google Classroom, Edmodo,
Moodle, dll. Media tersebut menyajikan beberapa fitur utama seperti; forum diskusi,
online chatting, group assignment, sistem evaluasi otomatis, multimedia interaktif.

2.1.3.4 Aplikasi Pembelajaran Daring/ E-Learning


Google Classroom
Google classroom atau ruang kelas google merupakan suatu sarana media
pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan
pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan
tanpa kertas (paperless). Software tersebut telah diperkenalkan sebagai
keistimewaan dari Google Apps for Education yang rilis pada tanggal 12 Agustus
2014 (Corbyn, 2019: 13). Menurut website resmi dari Google, aplikasi Google
Classroom merupakan alat produktivitas gratis meliputi email, dokumen dan
penyimpanan. classroom di desain untuk memudahkan guru (pengajar) dalam
menghemat waktu, mengelola kelas dan meningkatkan komunikasi dengan siswa-
siswanya. Dengan google classroom ini dapat memudahkan peserta didik dan
pengajar untuk saling terhubung di dalam dan di luar sekolah (Class, 2018: 16).
Rosemarie De Loro, seorang guru asal New York, menyatakan selama 60 tahun
dia mengajar tidak pernah sekalipun menggunakan komputer. Namun, sejak
memiliki chromebook dan google classroom di dalamnya, dia bisa dengan mudah
memberikan pekerjaan rumah digital kepada murid-muridnya dan memberikan
tanggapan secara langsung, kapan pun dan di manapun (Biantoro, 2014: 23).

9
Google classroom didesain untuk empat pengguna yaitu pengajar, siswa,
wali dan administrator. Bagi pengajar dapat mengelola kelas, tugas, nilai serta
memberikan masukan secara langsung (real-time). Siswa dapat memantau materi
dan tugas kelas, berbagi materi dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui
email, mengirim tugas dan mendapat masukan dan nilai secara langsung. Wali
mendapat ringkasan email terkait tugas siswa (M, 2018: 56). Administrator dapat
membuat, melihat atau menghapus kelas di domainnya, menambahkan atau
menghapus siswa dan pengajar dari kelas serta melihat tugas di semua kelas di
domainnya (Graham & Borgen, 2018: 77).
Google Classroom adalah bagian dari G Suite for Education yang juga
hadir dalam versi aplikasi seluler. Untuk menggunakannya, pengajar dan murid
wajib memiliki akun Google agar saling terhubung. Selain itu, lantaran bagian
dari G Suite, Google Classroom terikat bersama Drive, Calender, Form,
Jamboard, Hangouts Meet, Docs, Sheets, Slide, termasuk Gmail. Artinya,
layanan-layanan itu dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Google
Classroom memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif dan
bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan kolaborasi, dan
membina komunikasi. Pengajar dapat membuat kelas, memberikan tugas,
mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat. Sekolah dan lembaga
nonprofit mendapatkan Google Classroom sebagai layanan inti G Suite for
Education dan G Suite for Nonprofits secara gratis. Setiap orang yang memiliki
akun Google pribadi juga dapat menggunakan Classroom secara gratis. Untuk
organisasi, Google Classroom adalah layanan tambahan dalam produk G Suite
seperti G Suite Enterprise atau G Suite Business.
Fitur Google Classroom Google Classroom dapat disiapkan dengan
mudah. Pengajar dapat menyiapkan kelas dan mengundang siswa serta asisten
pengajar. Di halaman Tugas Kelas, mereka dapat berbagi informasi—tugas,
pertanyaan, dan materi. Dengan Google Classroom, pengajar dapat menghemat
waktu dan kertas. Mereka dapat membuat kelas, memberikan tugas,
berkomunikasi, dan melakukan pengelolaan, semuanya di satu tempat. Google
Classroom juga menawarkan pengelolaan yang lebih baik. Siswa dapat melihat
tugas di halaman Tugas, di aliran kelas, atau di kalender kelas. Semua materi kelas
otomatis disimpan dalam folder Google Drive. Selain itu, Google Classroom
memungkinkan alur komunikasi antara pengajar dengan murid atau antar-murid

10
lebih efektif. Pengajar dapat membuat tugas, mengirim pengumuman, dan
memulai diskusi kelas secara langsung. Siswa dapat berbagi materi antara satu
sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui email. Pengajar juga
dapat melihat dengan cepat siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas,
serta langsung memberikan nilai dan masukan real-time. Yang tak kalah penting,
Google Classroom terjangkau dan aman yang disediakan gratis untuk sekolah,
lembaga nonprofit, dan perorangan serta tidak berisi iklan dan tidak pernah
menggunakan konten pengguna atau data siswa untuk tujuan periklanan.
Google Classroom dapat diakses menggunakan internet di komputer
dengan browser apa pun, seperti Chrome, Firefox, Internet Explorer, termasuk
Safari. Secara umum, Google Classroom mendukung rilis browser utama secara
berkelanjutan. Dengan kata lain, tidak perlu instalasi lantaran Google Classroom
berbasis website. Akan tetapi, instalasi diperlukan bila mengakses Google
Classroom melalui perangkat bergerak, lantaran juga tersedia untuk perangkat
seluler berbasis Android dan Apple.

2.2. Kerangka Berpikir

Adanya pandemi Covid-19 melanda seluruh negeri di belahan dunia termasuk


Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit menular, yang berarti dapat menyebar, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke orang lain. Kondisi ini
menyerang sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Rumitnya
penanganan wabah, belum ditemukannya vaksin dan obat untuk penyembuhan pasien
Covid-19 serta terbatasnya alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan membuat
pemerintah menerapkan kebijakan ketat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan
melakukan pembatasan interaksi masyarakat yang diterapkan dengan istilah physical
distancing. Namun, kebijakan physical distancing tersebut dapat menghambat laju
pertumbuhan dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, dan tentu
saja pendidikan. Keputusan pemerintah untuk meliburkan para peserta didik,
memindahkan proses belajar mengajar di sekolah menjadi di rumah dengan menerapkan
kebijakan Work From Home (WFH).
Guru dalam upaya melaksanakan proses pembelajaran perlu dilakukan secara
online atau dalam jaringan (daring). Namun, pelaksanaan proses pembelajaran secara

11
online memiliki beberapa kendala. Salah satu kendala terberat dalam pembelajaran
daring adalah mengajar mata pelajaran matematika.
Penggunaan media online atau media berbasis multimedia merupakan salah satu
solusi untuk membuat peserta didik mampu memahami materi pelajaran dengan baik.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ibrahim & Suardiman (2014) yang menunjukkan
bahwa ada pengaruh positif penggunaan e-learning terhadap motivasi dan prestasi
belajar peserta didik di SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Pembelajaran daring
menggunakan media online telah diterapkan di SMA Negeri 1 Wajo sejak mulai
diberlakukannya work from home pada 16 Maret 2020 selama masa pandemi covid-19.
Media online yang digunakan seperti youtube, whatsapp group, google classroom, dan
quizzes. Materi diberikan dalam bentuk powerpoint, video singkat, dan bahan bacaan.
Namun dalam pelaksanaan pembelajaran daring tersebut, perlu dilakukan evaluasi agar
didapatkan langkah perbaikan jelas yang berbasis data. Hal itulah yang mendasari
penulis untuk mengetahui gambaran efektivitas pembelajaran daring pada mata
pelajaran matematika.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang beralamat
di Jalan Besar Tembung, Tembung.

3.1.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan.

3.3 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif untuk mengetahui
gambaran efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi google classroom pada
mata pelajaran matematika selama masa pandemi covid-19.

3.4 Instrumen Penelitian


Instrument dalam penelitian ini adalah kuisioner/ angket. Data yang perlu
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah skor efektivitas pembelajaran daring
menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran matematika. Angket yang
digunakan disusun beberapa indikator oleh peneliti sendiri yang sesuai dengan konsep
dan teori yang diuraikan pada kerangka teoritis.
Pilihan pada setiap butir angket menggunakan skala likert, Item yang disusun
atas lima alternative jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Ragu-ragu (RG),
Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS).
Untuk menghindari siswa asal memilih maka angket dapat dinyatakan dalam dua
bentuk, yaitu pernyataan yang bersifat positif dan pernyataan negatif. Pernyataan yang
bersifat positif menyatakan yang mendukung efektivitas pembelajaran daring
menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran matematika. Sedangkan
pernyataan yang bersifat negatif menyatakan pernyataan yang tidak mendukung

13
efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi google classroom pada mata
pelajaran matematika. Adapun kriteria dalam penilaian angket efektivitas pembelajaran
daring menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran matematika dapat
dilihat dalam tabel 3.1
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Angket
Pilihan Item Positif Item Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 0
Setuju (ST) 3 1
Ragu-ragu (RG) 2 2
Tidak Setuju (TS) 1 3
Sangat Tidak Setuju (STS). 0 4

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuisioner/ angket yang
dibagikan kepada sampel dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
daring menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran matematika. Angket
berisi jenis pernyataan tertutup yang dibagikan menggunakan google form. Analisis data
menggunakan statistik deskriptif dengan bantuan komputerisasi.

3.6 Teknik Analisis Data


Skor angket dari setiap siswa dikonversikan ke dalam bentuk nilai dengan rumus
untuk menghitung persentase tingkat efektivitas pembelajaran daring menggunakan
aplikasi google classroom pada mata pelajaran matematika, yaitu:

B
%EP= × 100 %
N
Dimana:
%EP = Persentase tingkat efektivitas pembelajaran
B = Skor angket yang diperoleh
N = Skor total angket

Kriteria tingkat efektivitas pembelajaran disajikan pada table 3.2 ini diambil
dalam jurnal karya Nur Wahyuni dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Dengan

14
Menggunakan Metode Praktik Untuk Mata Pelajaran Produktif Jurusan Administrasi
Perkantoran Di Smk Nasional Makassar”.
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Efektivitas Pembelajaran
Tingkat Efektivitas Pembelajaran Kriteria
81% - 100% Sangat Efektif
61% - 80% Efektif
41% - 60% Cukup Efektif
21% - 40% Kurang Efektif
0% - 20% Tidak Efektif

15
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data kuisisoner / angket


dibagikan kepada siswa menggunakan google form. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII-1 SMPN 1 Percut Sei Tuan yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini
dilaksanakan pada 23 dan 24 November 2020.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan rekapitulasi data hasil analisis angket efektivitas pembelajaran


daring menggunakan google classroom pada mata pelajaran matematika selama masa
pandemi covid-19 (terlampir) diperoleh skor rata-rata efektivitas pembelajaran sebesar
75,66 dan persentase efektivitas pembelajaran sebesar 75,66%. Hasil persentase
efektivitas pembelajaran tersebut diperoleh dari hasil analisis angket dengan responden
sebnanyak 32 orang siswa kelas VII SMPN 1 Percut Sei Tuan didapati bahwasanya
efektivitas pembelajaran daring menggunakan google classroom pada mata pelajaran
matematika selama masa pandemi covid-19 ini dikategorikan efektif, hal ini dapat
dilihat dalam table kriteria tingkat efektivitas pembelajaran.

Tingkat efektivitas pembelajaran daring menggunakan Google Classroom


berdasarkan jawaban angket siswa disajikan dalam table berikut:

Table 4.1 Hasil Angket Efektivitas Pembelajran

Persentase Tingkat Rata-Rata


Banyak Persentase
Efektivitas Efektivitas Skor
Siswa Jumlah Siswa
Pembelajaran Pembelajaran Efektivitas

81% - 100% Sangat Efektif 9 28,125 %

61% - 80% Efektif 19 59,375 % 75,66 %

41% - 60% Cukup Efektif 3 9,375 % (Efektif)

21% - 40% Kurang Efektif 1 3,125%

∑❑ 32 100%

16
Berdasarkan hasil angket efektivitas pembelajaran, diperoleh rata-rata skor
angket efektivitas pembelajaran siswa yaitu 75,66% yang tergolong dalam kategori
efektif. Kategori sangat efektif memiliki persentase 28,125% dengan jumlah siswa
sebanyak 9 orang siswa, kategori efektif memiliki persentase 59,375% dengan jumlah
siswa sebanyak 19 orang siswa, kategori cukup efektif memiliki persentase 9,375%
dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang siswa, kategori kurang efektif memiliki
persentase 3,125% dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang siswa.

Hasil analisis angket diatas juga disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini.

17
Tingkat Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom
60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%

Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif


BA
BV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil angket efektivitas pembelajaran, diperoleh rata-rata skor
angket efektivitas pembelajaran siswa yaitu 75,66% yang tergolong dalam kategori
efektif. Kategori sangat efektif memiliki persentase 28,125% dengan jumlah siswa
sebanyak 9 orang siswa, kategori efektif memiliki persentase 59,375% dengan jumlah
siswa sebanyak 19 orang siswa, kategori cukup efektif memiliki persentase 9,375%
dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang siswa, kategori kurang efektif memiliki
persentase 3,125% dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang siswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni Nur, Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Praktik untuk Mata
Pelajaran Produktif Jurusan Admnistrasi Perkontrakan di SMK Nasional Makassar,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar.
Wicaksana, dkk., (2020), Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap Motivasi
dan Minat Bakat Peserta Didik di Tengah Pandemi Covid -19, Jurnal Edukasi dan
Teknologi Pembelajaran, 1(2), 2715-9779
Moh. Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2014, h. 129.
Fitriasari, P., (2017), Aplikasi Edmodo Sebagai Media Pembelajaran E-Learning, Jurnal
Universitas PGRI Palembang
Donni Juni Priansa, dan Agus Garnida, Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan
Profesional, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 11
Ompusunggu, V., dan Sari, N., (2019), Efektifitas Penggunaan E-Learning Berbasis Edmodo
Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika, Jurnal Matematika, 3(2), 2597- 9515
Sundayana, R., (2016),Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika, Alfabeta,
Bandung

19
Lampiran 1

Kisi-Kisi Angket Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom


Pada Mata Pelajaran Matematika Selama Masa Pandemi Covid-19
Aspek Efektivitas No. Item Pernyataan
No Indikator Jumlah
Pembelajaran (+) (-)
1 Pengorganisasian Siswa merasa materi yang
materi yang baik diberikan sangat membentu
10, 20 2 3
proses pembelajaran dan
mudah dipahami
2 Komunikasi yang Siswa merasa mudah dan bebas
efektif bertanya kepada guru mengenai 1, 21 11 3
materi pembelajaran
3 Penguasaan dan Siswa merasa sangat senang
antusiasme dan bersemangat dalam belajar
3, 12, 19 14,22 5
terhadap materi matematika
pelajaran
4 Sikap positif Siswa merasa guru
terhadap siswa mendukung/memperhatikan 4, 18 13 3
para siswa dalam belajar
5 Pemberian nilai Siswa mendapat nilai apabila 9, 17,
5, 23 5
yang adil dapat menjawab soal-soal 24
6 Keluwesan dalam Siswa merasa diberikan waktu
pendekatan yang lebih untuk memahami
8, 16 6 3
pembelajaran materi pembelajaran jika
sebelumya tidak dimengerti
7 Hasil belajar Siswa merasa guru telah
siswa yang baik memberikan nilai yang baik 7, 25 15 3
dan adil
Jumlah 15 10 25

20
Lampiran 2

Angket Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom Pada Mata


Pelajaran Matematika Selama Masa Pandemi Covid-19

Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :

No Pernyataan SS S RG KS TS
1 Saya dapat bertanya kepada guru tentang pelajaran yang
kurang dimengerti melali google classroom.
2 Saya tidak senang belajar menggunakan aplikasi google
classroom karema sulit melihat materinya dalam aplikasi
dan sulit untuk dimengerti.
3 Saya akan mencoba berdiskusi dengan teman atau kepada
guru untuk menyelesaikan permasalahan soal yang sulit
melalui aplikasi google classroom.
4 Saya dapat dipantau oleh guru dalam proses pembelajaran
dengan aplikasi google classroom ini.
5 Saya sangat bersemangat dalam menyelesaikan soal-soal
matematika yang diberikan oleh guru melalui aplikasi
google classroom untuk mendapatkan nilai.
6 Saya tidak diberikan kesempatan oleh guru dalam
memahami ulang materi pelajaran yang sebelumnya tidak
dimengerti.
7 Saya merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh guru
karena hasil usaha saya sendiri.
8 Saya merasa diberi kesempatan lagi oleh guru dalam
memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat pada soal
sebelumnya.
9 Teman yang mencontek saya mendapatkan nilai yang lebih
tinggi daripada saya.
10 Saya senang belajar menggunakan google classroom
karena dapat membantu saya memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru.
11 Saya sulit bertanya mengenai materi pembelajaran yang
telah diberikan guru melalui aplikasi google classroom.
12 Walaupun tidak bisa bertatap muka langsung dengan guru
melalui aplikasi google classroom, namun saya tetap
belajar dengan sungguh-sungguh dan mengulang pelajaran
yang telah diberikan.
13 Guru tidak pernah memperdulikan saya selama belajar
dengan aplikasi google classroom.

21
14 Saya merasa bosan dan tidak bersemangat dalam
pembelajaran matematika sekarang.
15 Saya merasa puas mendapatkan nilai tertinggi walaupun
bukan hasil usaha saya sendiri.
16 Walaupun saya telah mengerti dan memahami materi
pelajaran yang diberikan, namun saya diberikan tambahan
soal oleh guru untuk lebih meningkatkan pemahaman saya.
17 Saya tidak mendapatkan nilai baik walaupun tugas saya
semuanya benar.
18 Guru banyak memberikan semangat untuk tetap belajar
denagn sungguh-sungguh selama masa pandemic ini.
19 Saya senang dan sangat bersemangat dalam belajar
matematika menggunakan aplikasi googel classroom.
20 Materi pembelajaran yang diberikan guru dapat saya lihat
di aplikasi google classroom dengan baik.
21 Saya sering / pernah ditanya oleh guru mengenai
pemahaman materi yang telah diajarkan guru melalui
aplikasi googleclassroom.
22 Saya tidak memperdulikan pelajaran yang diberikan oleh
guru di google classroom dan memilih untuk bermain
dengan teman-teman di luar rumah
23 Saya menyukai belajar matematika dengan aplikasi google
classroom karena memudahkan saya dalam
mengumpulkan tugas kepada guru.
24 Saya sangat kesulitan dalam mengumpulkan tugas yang
diberikan guru menggunakan aplikasi google classroom
sehingga berpengaruh pada penilaian hasil belajar saya
25 Saya mengerjakan soal latihan matematika yang diberikan
oleh guru melalui aplikasi google classroom dengan baik
dan jujur (hasil usaha sendiri) sehingga saya mendapatkan
nilai yang memuaskan.

22
Lampiran 3
Analisis Hasil Angket Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom Pada Mata Pelajaran Matematika Selama
Masa Pandemi Covid-19

Nomor Angket Siswa Skor


N
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 1 15 1 1 18 1 2 21 2 2 2 25
o
0 3 4 6 7 9 0 2 3 4
1 Aditya Syahputra 3 0 3 3 3 1 4 3 1 1 0 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 1 1 3 62
2 Tegar Mirza Akmal Panjaitan 3 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 89
3 Brigita Rosari Sihombing 4 1 4 2 3 4 4 4 4 1 1 3 2 3 2 4 2 4 2 2 3 2 1 1 4 67
4 Nadra Nadira Nasution 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 79
5 Habiburahman 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 79
6 Alloy Nardo 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 4 3 1 3 83
7 Louis Valentino Purba 4 4 0 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 86
8 Revaldo Simarmata 4 3 3 0 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 2 1 3 79
9 Thesalonika B.S 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 79
10 Raygio Payosa Malau 2 3 3 3 3 1 2 3 2 4 1 4 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 1 3 66
11 Binsar Josua Panjaitan 3 4 3 3 3 4 3 3 1 0 1 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 76
12 Nayla Putri Aulyah 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 78
13 Chiko Simarmata 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 99
14 Mhuthia Sari 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 89
15 Teddy Kurniawan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
16 Nailla Saragih 4 0 4 0 2 0 3 0 3 0 0 3 0 0 3 4 4 4 0 0 0 4 0 0 4 42
17 Sisi El Shirazy Susanto 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 55
18 Nabila Hana Syafwah 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 80
19 Yohana Bunga 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
20 Putri Khumaira 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 70
21 Grace Cila Aulia Putri 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 74

23
22 Haikal Hirzi Nst 3 3 4 3 3 2 4 3 4 1 1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 79
23 Raditya Pratama 4 0 4 3 3 1 4 4 1 4 0 3 3 2 4 3 1 4 3 3 3 0 1 1 3 62
24 Dinda Putri Rahayu Srg 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 91
25 Salsabila Nadhifa Nst 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 93
26 Jonathan Alonso Turnip 1 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 82
27 Fadel Syafraja Hsb 3 0 3 3 4 1 3 3 0 4 0 4 0 3 1 3 0 2 3 3 3 1 4 0 4 55
28 Anggi Aprilia 4 0 3 2 1 1 1 3 0 1 0 0 1 0 3 1 0 3 4 1 0 0 3 0 0 32
29 Najwa Adiva Riadi 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 80
30 Ade Tri Noviza 3 1 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 71
31 Suci Ramadani 3 4 3 3 4 3 0 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 1 4 1 3 3 77
32 Heliska Windi Sidabariba 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 67
Jumlah 2421
Skor Rata-Rata 75,66

24

Anda mungkin juga menyukai