Anda di halaman 1dari 11

Sumber Bunyi

Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Untuk meyakinkan hal ini tempelkan jari
pada tenggorokan selama kita berbicara, maka terasalah suatu getaran. Bunyi termasuk
gelombang longitudinal. Alat-alat musik seperti gitar, biola, harmonika, seruling
termasuk sumber bunyi. Pada dasarnya sumber getaran semua alat-alat musik itu adalah
dawai dan kolom udara. Pada bab ini kita akan mempelajari nada-nada yang dihasilkan
oleh sumber bunyi tersebut.
Garputala bergetar, menimbulkan pemampatan dan perenggangan berganti-ganti yang
konsentris sebagai sumber bunyi
Sumber Bunyi Dawai
Sebuah gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai/senar sebagai
sumber bunyinya. Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan
menekan bagian tertentu pada senar itu, saat dipetik. Getaran pada senar gitar yang
dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung terikat. Satu senar pada
gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola gelombang paling
sederhana sampai majemuk. Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana
disebut nada dasar, kemudian secara berturut-turut pola gelombang yang terbentuk
menghasilkan nada atas ke-1, nada atas ke-2, nada atas ke-3 … dan seterusnya.

Pola gelombang nada-nada yang dihasilkan petikan dawai


Gambar di samping menggambarkan pola-pola yang terjadi pada sebuah dawai yang
kedua ujungnya terikat jika dipetik akan bergetar menghasilkan nada-nada sebagai
berikut :
1) Nada Dasar
Jika sepanjang dawai terbentuk 1/2 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada
dasar. l atau λ0 = 2l bila frekuensi nada dasar dilambangkan f0 maka besarnya :

2) Nada Atas 1
Jika sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada
atas 1. l = λ1 atau λ1 = l bila frekuensi nada atas 1 dilambangkan f1 maka besarnya :

3) Nada Atas 2
Jika sepanjang dawai terbentuk 1,5 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada

atas 2. l = atau λ2 = bila frekuensi nada atas 2 dilambangkan f2 maka besarnya :

4) Nada Atas 3
Jika sepanjang dawai terbentuk 2 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada
atas 3. l = 2λ3 atau λ3 = ½l bila frekuensi nada atas 3 dilambangkan f3 maka besarnya :

dan seterusnya
Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa perbandingan frekuensi nada-
nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada dasarnya
merupakan perbandingan bilangan bulat.

Gelombang Pada Dawai


Dawai atau senar yang kerap kita jumpai pada gelombang pada dasarnya adalah benang
yang dapat menghasilkan bunyi dengan frekuensi tertentu ketika digetarkan. Aplikasi dari
getaran gelombang ini dapat kita lihat pada alat musik seperti gitar, biola, sasando dan
sebagainya.
Yang menjadi spesifikasi gelombang khusus pada dawai adalah kedua ujung dari
gelombang yang terikat. Hal ini dapat diobservasi langsung berdasarkan alat yang menjadi
aplikasi dari gelombang pada dawai. Misalkan pada pola gelombang nada dasar berikut:

Pola gelombang yang dihasilkan ketika sebuah dawai digetarkan, bergantung pada
tingkat nadanya, dapat diilustrasikan menyerupai gambar diatas.

Sumber Bunyi: Dawai (Senar)


Apa itu Dawai (Senar)?
Senar atau dawai adalah benang dengan ketebalan dan bahan tertentu yang dapat
menghasilkan bunyi ketika kita menggetarkannya. Pembahasan fisika tentang dawai akan
sobat jumpai ketika di SMA. Dalam materi tersebut sobat akan belajar tentang apa itu
frekuensi nada dasar, frekuensi nada atas pertama, kedua, dan seterusnya serta
perbandingan antara frekuensi nada yang ada pada dawai.

Frekuensi Nada Dasar


Frekuensi ini terjadi ketika dawai bergetar tetapi kedua ujung dawai yang terikat tidak
bebas bergerak. Frekuensi nada dasar juga sering disebut frekuensi harmonik kesatu.
Nada dasar ini akan didapat jika dawai dipetik tepat pada tengah-tengahnya. Pada saat itu
terbentuk 2 simpul dan satu perut. Sobat bisa simak ilustrasi di bawah ini
Jika kita ingat kembali definisi gelombang, nada dasar seperti gambar diatas adalah 1/2
gelombang. Dari sini sobat bisa tahu kalau panjang dawai (senar) sama dengan panjang
setengah gelombang. Jika panjang dawai (l) dan panjang gelombang (λ) maka dapat
dirumuskan:
l = 1/2 λ atau λ = 2l
Jika kita padukan dengan rumus frekuensi f = v/λ maka kita bisa menemukan frekuensi
nada dasar dengan rumus (fo) dengan rumus

F = tegangan dawai (N)


μ = massa persatuan panjang (Kg/m)
l = panjang dawai (m)
fo = frekuensi nada dasar (Hz)

Frekuensi Nada Atas Pertama Dawai


Nada atas pertama dihasilkan pada saat dawai atau senar dipetik atau digesek pada posisi
1/4 dari panjang dari salah satu ujungnya. Frekuensi dari nada ini disebut juga dengan
harmonik kedua. Pada saat terjadi nada atas pertama pada dawai terbentuk 3 buah
simpul dan 2 buah perut. Simak gambar berikut

Terlihat pada nada tersebut terbentuk satu buah gelombang (satu gunung dan satu
lembah). Jadi dapat disimpulkan kalau panjang dawai itu sama dengan panjang satu
gelombang.
l = λ (perhatikan perbedaannya dengan pada nada dasar)
Jika f = v/λ maka frekuensi dari nada atas pertama (f1) dapat di cari dengan rumus
Frekuensi Nada Atas Kedua
Frekuensi ini disebut juga harmonik ketiga. Frekuennsi nada atas kedua dihasilkan apabila
dawai dipetik pada jarak 1/6 panjang dawai dari salah satu ujungnya. Pada nada ini
terbentuk 3 perut dan 4 simpul. Untuk mengingatnya mudah, jika f o maka pertunya 1, jika
f1 maka perutnya 2, jika f2 pertunya 3, dan seterusnya. Jumlah simpul selalu jumlah perut
ditambah dengan satu.

Pada gambar di atas terjadi 1,5 gelombang (3/2). Sehingga panjang dawai sama dengan
panjang 3/2 gelombang.
l = 3/2 λ
dari persamaan tersebut dapat dibuat rumus frekuensi nada atas kedua

Frekuensi Nada Atas Ke-n pada Dawai


Jika sobat membandingkan nada dasar dan nada-nda atas pada sumber bunyi berupa
dawai maka diperoleh persamaan

dengan mengalikan ruas kanan dengan 2l/v maka didapat


f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
dari persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa perbandingan frekuensi nada dasar dan
nada-nada atas suatu dawai yang keuda ujungnya terikat merupakan bilangan-bilangan
bulat positif
Dari deret sederhana tersebut dapat disimpulkan
Jumlah (∑) Perut = n + 1
Jumlah (∑) Simpul = n + 2
Jumlah (∑) Simpul = Jumlah (∑) Perut + 1
Jadi frekuensi nada atas ke-n pada sumber bunyi dawai dapat dirumuskan

Contoh Soal

Samsul punya seutas dawai yang punya tegangan 50 N. Jika dawai tersebut digetarkan
maka timbul frekuensi nada dasar fo. Pertanyaannya berapa tambahan tegangan yang
diperlukan agar dapat menghasilkan frekuensi nada dasar 2fo?
Jawab :
Untuk menjawabnya cukup mudah, sobat bisa menganalisa perbandingan antara
frekuensi dan tegangan pada rumus frekuensi nada dasar

Terlihat frekuensi sebanding dengan akar dari tegangan. Pemikiran sederhanyanya jika
frekuensi naik sebanyak 2 kali maka untuk menghasilkan 2 itu dibutuhkan akar 4. Jadi
tegangan harus dinaikkan menjadi 4 kali menjadi 4 x 50 N = 200 N. Jadi tambahan
tegangan yang dperlukan adalah sebesar 150 N
Contoh Soal 2

Ada dawai sepanjang 2 m deiberi tegangan 200 N. Pada saat dawai digetarkan dengan
frekuensi 1000 Hz, disepanjang dawai tersebut terbentuk 20 perut. Berapa massa dawai
tersebut?
Jawab :
Jika terbentuk 20 perut maka yang terjadi adalah frekuensi nada atas ke-19. Kita
masukkan ke rumus

Okey sobat hitung, itu tadi belajar singkat kita tentang sumber bunyi berupa dawai dan
rumus-rumus fisika yang ada di dalamnya. Selamat belajar.

Cepat Rambat Gelombang Bunyi pada Dawai


Gelombang bunyi adalah golongan gelombang mekanik yang memerlukan medium untuk
merambat. Hal ini menyebabkan kecepatan gelombang bunyi berbeda saat merambat di
medium satu dengan yang lain seperti cepat rambat bunyi di udara berbeda dengan cepat
rambat bunyi di zat padat. Untuk besar kecilnya cepat rambat bunyi saat melewati dawai
dipengaruhi oleh
1. gaya tegangan dawai (F)
2. massa dawai (m)
3. panjang dawai (l)
yang jika dirumuskan menghasilkan persamaan seperti berikut:
Nada-Nada pada Dawai
Selanjutnya yang akan kita pelajari adalah bentuk gelombang stationer pada dawai untuk
menghasilkan suara atau nada. Berikut penjelasannya:
Nada Dasar atau Nada Harmonik Satu
Bentuk gelombang stationer-nya adalah:

Seperti terlihat pada gambar di atas saat nada dasar terbentuk ½ gelombang yang artinya
L = ½ λ sehingga λ = 2L dan besar frekuensinya f = v/λ, f = v/2L. Pada dawai saat nada
dasar terbentuk 1 perut dan 2 simpul.
Nada Atas Satu atau Nada Harmonik Kedua
Bentuk gelombangnya adalah
Ternyata terbentuk 1 gelombang penuh atau bertambah ½ gelombang dari nada
dasarnya, sehingga L = λ dengan besar frekuensinya:
f = v/λ
f = v/L dan terbentuk 2 perut serta 3 simpul
Baca juga Mempelajari Spektrum Gelombang Elektromagnetik, Fisika Kelas 12
Nada Atas Dua atau Nada Harmonik Ketiga
Bentuk gelombangnya adalah

Jumlah perut ada 3, lalu jumlah simpulnya ada 4 artinya di setiap kenaikan satu nada
jumlah perut dan simpulnya masing-nasung bertambah satu.
dimana L = 3/2 λ sehingga λ = ⅔ L
dengan besar frekuensi
f = v/λ
f = v/(⅔ L)
f = 3v/2L
Rumus Umum Menentukan Frekuensi Nada-Nada pada Dawai
Jika dilihat dari gambar gelombang stationer pada tiga nada di atas, maka dapat kita lihat
polanya:
1. nada dasar → f0 = v/2L → 1P, 2S
2. nada atas 1 → f1 = v/L → 2P, 2S
3. nada atas 2 → f2 = 3v/2L → 3P, 4S
keterangan : P = perut, S = simpul
Jadi rumus umum frekuensi adalah
fn = (n+1).v/2.L dengan n = 0,1, 2, 3, …
Hubungan jumlah perut dan simpulnya adalah
Jumlah S = Jumlah P + 1
Rumus Tegangan Dawai
Berbicara soal rumus tegangannya, terdapat beberapa pembagian yang akan dijelaskan
lebih jelas di bawah ini:
 Frekuensi nada atas ke-n
Jika dibandingkan nada dasar dan nada atas sumber bunyi maka didapatkan rumus
persamaan
f0 : f1 :f2 = 1 : 2 : 3
Dari persamaan diatas dapat ditarik kesimpulan rumus tegangan dawai yang membahas
tentang frekuensi nada atas ke-n, maka rumusnya adalah
Fn = (n + 1)v / 2L
 Frekuensi nada atas pertama
Untuk rumus frekuensi nada atas pertama, rumusnya adalah F1 = v / L atau Fo = 1/L x
√F/µ
 Frekuensi nada atas kedua
Sedangkan untuk rumus nada atas kedua, maka rumusnya adalah F2 = 3v / 2L atau Fo =
3/2L x √F/µ
 Frekuensi nada dasar
 Namun sebelumnya, perlu sekali diketahui seperti apa Rumus Tegangan Dawai nada
dasar. Rumusnya adalah Fo = v /2L atau Fo = 1/2L x √F/µ
 Setelah mengetahui Rumus Tegangan Dawai, lalu bagaimana cara menguasainya?
Pada materi dawai ini akan bisa bermunculan berbagai macam soal dari satu sub
materi. Sebaiknya, Anda mulai pelajari bagaimana rumus tersebut terbentuk agar
benar-benar Anda paham. Namun memang, tidak semua orang bisa benar-benar
mendalami suatu materi termasuk materi dawai ini. Jika Anda termasuk orang yang
seperti itu, maka Anda harus hapal rumusnya.

Contoh Soal Tegangan Dawai


1. Jika Frekuensi nada dasar sebuah dawai yaitu 200 Hz. Maka nada atas ke-2 yang
dapat dihasilkan mempunyai frekuensi sebesar?
Jawaban :
Kita lihat ini merupakan frekuensi nada atas ke-n, maka kita bisa ambil rumus persamaan
dawai yaitu f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 maka nada atas yang ke-2 yaitu 3 x nada dasar maka
hasilnya adalah 3 x 200 = 600 Hz

2. Seutas dawai panjangnya 1,80 meter. Jika tegangan dawai diatur sedemikian hingga
kecepatan gelombang transversal yang dihasilkannya adalah 900 m/s, maka frekuensi
nada atas pertama adalah ....

Pembahasan : nada atas pertama: l = λ λ = 1,8 m f = v/λ = 900/1,8 = 500 Hz


3. Bila tegangan suatu dawai gitar menjadi 4 kali lebih besar, maka nadanya mempunyai
frekuensi yang....kali lebih ..... dari semula
pembahasan:
rumus hukum melde / bunyi pada dawai / tali

dua kali lebih tinggi dari semula

4. Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 10⁻² kg ditegangkan dengan
tegangan 200 N. hitunglah :
a. cepat rambat gelombang dalam dawai
b. frekuensi nada dasar piano
c. frekuensi nada atas ke satu piano tersebut
d. frekuensi nada atas ke dua piano tersebut

Pembahasan L = 0,5 m m = 10⁻² kg F = 200 N


a. cepat rambat gelombang dalam piano
v = √*(F)(L)/m+ = √*(200)(0,5)/(10⁻²) = √10000 = 100 m/s
b. frekuensi nada dasar
f₀ = v/2L f₀ = 100/(2)(0,5) = 100 Hz
c. frekuensi nada atas ke satu
f₁ = 2f₀ f₁ = 2(100) = 200 Hz
d. frekuensi nada atas ke dua
f₂ = 3f₀ f₂ = 3(100) = 300 Hz

video tentang dawai :


https://www.youtube.com/watch?v=tuPN7HgVR1U
https://www.youtube.com/watch?v=0AqILxcVrxU
https://www.youtube.com/watch?v=Kdr6euRh5Ms
https://www.youtube.com/watch?v=tdJHCLxuQxE

Anda mungkin juga menyukai