Anda di halaman 1dari 12

CONTOH SOAL MATERI PERCOBAAN MELDE DAN

GELOMBANG STASIONER SUMBER BUNYI

Contoh Soal Percobaan Melde dan Dawai


1. Sebuah tali yang panjangnya 2,5 m direntangkan. Salah satu ujung dihubungkan dengan
vibrator yang frekuensinya 50 Hz. Ujung yang lain melalui katrol dihubungkan dengan
beban bermassa 2 kg seperti gambar berikut !

Jika massa tali adalah 100 gram dan panjang


tali dari katrol sampai beban 0,5 m, maka :
a. Berapakah cepat rambat gelombang pada
tali
b. Berapakah frekuensi getaran tali
c. Berapa panjang gelombang pada tali
d. Berapa jumlah simpul dan perut yang
terbentuk pada tali dan nada ke berapa
frekuensi yang dihasilkan tali
Pembahasan
Diketahui : L adalah panjang tali dari ujung getar hingga katrol karena gelombang
stasioner hanya terbentuk dari ujung getar hingga katrol.
L = 2,5 m - 0,5 m = 2 m
f = 50 Hz
mb = 2 kg  F = mb .g = 2 . 10 = 20 N
massa tali = md = 100 gram = 0,1 kg
a.  = ..... ?

𝐹. 𝐿
𝑣= √
𝑚𝑑

20 . 2
𝑣= √ = √400
0,1
𝑣 = 20 𝑚/𝑠

b. f = .... ?
frekuensi getaran tali sama dengan frekuensi vibrator  f = 50 Hz

c.  = .... ?
𝑣 = 𝜆 .𝑓
𝑣 20
𝜆= = = 0,4 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑓 50

d. S = .... ? dan n = ..... ?


Kita tentukan dulu sepanjang tali ada berapa gelombang
panjang tali L = 2 meter dan  = 0,4 meter. Ini berarti : 1  = 0,4 m
....  = 2 m
2
= =5
0,4
Ini berarti sepanjang tali 2 meter terdapat 5 gelombang. Ingat pada dawai di kedua
ujungnya terbentuk simpul (S). Tinggal kita gambar 5 gelombang sepanjang tali.
L=2m
Kemudian kita hitung jumlah simpul yang terbentuk sepanjang tali. Berdasarkan
gambar tersebut  jumlah simpulnya (S) = 11 dan jumlah perutnya (P) = 10

Untuk menentukan nada ke berapa frekuensi yang dihasilkan tali kita hitung dari
jumlah simpul atau jumlah perut yang terbentuk sepanjang tali dimana rumus jumlah
simpul pada tali yaitu S = n + 2
𝑆=𝑛+2
11 = 𝑛 + 2
𝑛 = 11 − 2
𝑛=9
Ini berarti nada yang dihasilkan yaitu nada atas kesembilan

2. Sebuah dawai/senar yang panjangnya 200 cm, salah satu ujungnya digetarkan dan ujung
lainnya digantung beban 36 kg. Jika massa dawai tiap meter adalah 0,004 kg/m, maka
tentukan :
a. Cepat rambat gelombang pada tali tersebut
b. Frekuensi dan panjang gelombang nada dasar
c. Frekuensi dan panjang gelombang nada atas pertama
d. Frekuensi dan panjang gelombang nada atas kedua
e. Jumlah simpul dan perut yang dihasilkan pada nada atas keenam

Pembahasan
Diketahui : L adalah panjang tali dari ujung getar hingga katrol karena gelombang
stasioner hanya terbentuk dari ujung getar hingga katrol.
L = 200 cm = 2 m
mb = 36 kg  F = mb .g = 36 . 10 = 360 N
massa dawai tiap meter = massa jenis linear dawai () = 0,004 kg/m

a.  = ..... ?

𝐹
𝑣= √
𝜇

360
𝑣= √ = √90.000
0,004
𝑣 = 300 𝑚/𝑠

b. fo = ..... ? dan o = ...... ? nada dasar (n = 0)


𝑣 𝑣
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1) 𝜆𝑜 =
2𝐿 𝑓𝑜
300 300 300
𝑓𝑜 = (0 + 1) = 𝜆𝑜 = = 4𝑚
2 .2 4 75
𝑓𝑜 = 75 𝐻𝑧

c. f1 = ..... ? dan 1 = ...... ? nada atas pertama (n = 1)


Tidak perlu lagi pakai rumus seperti jawaban yang (b) tinggal gunakan perbandingan
frekuensi nada pada dawai :

Perbandingan frekuensi nada pada Dawai :


f0 : f1 : f2 : f3 : ...... = 1 : 2 : 3 : 4 : .......
𝑓1 2 𝑣
= 𝜆1 =
𝑓𝑜 1 𝑓1
300
𝑓1 2 𝜆1 = = 2𝑚
= 150
75 1

𝑓1 = 2 . 75 = 150 𝐻𝑧

d. f2 = ..... ? dan 2 = ...... ? nada atas kedua (n = 2)

𝑓2 3 𝑣
= 𝜆2 =
𝑓𝑜 1 𝑓2
300 4
𝑓2 3 𝜆2 = = 𝑚
= 225 3
75 1

𝑓2 = 3 . 75 = 225 𝐻𝑧

e. S = ..... ? dan P = ...... ? nada atas keenam (n = 6)


Pada dawai rumus untuk menentukan jumlah simpul dan perut yang terbentuk yaitu :

S=n+2 S=n+2
P=n+1 S=6+2
S=8
P=n+1
P=6+1
P=7

3. Seutas dawai yang kedua ujungnya terikat dan panjangnya 60 cm ditegangkan dengan
gaya 180 N. Massa jenis linear dawai 0,05 kg/m. Dawai tersebut digetarkan sehingga
terbentuklah gelombang stasioner dengan 4 buah simpul.
a. Gambarkanlah pola gelombang pada dawai
b. Berapa panjang gelombang dawai
c. Berapakah cepat rambat gelombang transversal pada dawai
d. Berapakah frekuensi getaran dawai atau frekuensi nada yang dihasilkannya
e. Nada ke berapa frekuensi yang dihasilkan tali

Pembahasan
Diketahui : L = 60 cm = 0,6 m
F = 180 N
 = 0,05 kg/m
S=4

a. Gambarkanlah pola gelombang pada dawai


L = 0,6 m

b.  = ..... ?
Pada gambar jawaban (a) terlihat bahwa sepanjang tali terdapat 1,5 . Ini berarti
1,5 𝜆 = 0,6 𝑚
0,6
𝜆=
1,5
𝜆 = 0,4 𝑚 = 40 𝑐𝑚
c. v = ..... ?

𝐹
𝑣= √
𝜇

180
𝑣= √ = √3600
0,05
𝑣 = 60 𝑚/𝑠

d. f = ..... ?
𝑣 60
𝑓= = = 150 𝐻𝑧
𝜆 0,4

e. n = ..... ?

Cara 1 : Cara 2 :
𝑣 Untuk menentukan nada ke berapa,
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
2𝐿 kita bisa memanfaatkan jumlah simpul :
S=n+2
60
150 = (𝑛 + 1) 4=n+2
2 . 0,6 n=4-2
n = 2  nada atas kedua
150 = (𝑛 + 1) 50
150
= (𝑛 + 1)
50
3 = (𝑛 + 1)
𝑛 =3−1
𝑛 = 2  nada atas kedua

4. Seutas dawai mula-mula diberi tegangan sebesar 100 N digetarkan, ternyata frekuensi
yang dihasilkan dawai adalah 200 Hz. Tentukan frekuensi yang dihasilkan dawai jika
besar tegangan pada dawai diubah menjadi ¼ kali dari tegangan semula ?

Pembahasan
Diketahui : Kondisi Awal (1) Kondisi Akhir (2)
1 1
F1 = 100 N F2 = F1 = 𝑥 100 = 25 𝑁
4 4
f1 = 200 Hz f2 = ........ ?
Jawab :
Bila kita lihat data diketahui tidak semua besaran disebutkan di soal, hanya frekuensi dan
tegangan yang berubah. Ini berarti besaran lain dianggap tetap (tidak berubah). Soal ini
berarti soal perbandingan.
Rumus frekuensi nada pada dawai :
(𝑛 + 1) 𝐹
𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝜇
Karena hanya frekuensi dan tegangan saja yang berubah dan besaran lain dianggap
tetap, maka besaran lain yang tetap dapat kita coret. Dengan kata lain rumus
tersebut menjadi :
𝑓𝑛 ~ √𝐹
Berarti frekuensi dan tegangan berbanding lurus atau sebanding. Tinggal membuat
perbandingan :
𝑓1 √𝐹1
=
𝑓2 √𝐹2

𝑓1 𝐹1
=√
𝑓2 𝐹2

200 100
=√
𝑓2 25

200
= √4
𝑓2
200 200
= 2  𝑓2 = = 100 𝐻𝑧
𝑓2 2

Jadi semakin diperkecil tegangan dawai maka frekuensi nada yang dihasilkan juga
semakin kecil (sebanding) dan sebaliknya.

5. Sepotong dawai menghasilkan nada f. Tentukan frekuensi nada yang dihasilkan jika
dawai tersebut dipendekkan menjadi 1/4 kali dari panjang semula tanpa mengubah
tegangannya?
Pembahasan
Diketahui : Kondisi Awal (1) Kondisi Akhir (2)
1
L1 = L1 L2 = L1
4
f1 = f f2 = ........ ?
Jawab :
Bila kita lihat data diketahui tidak semua besaran disebutkan di soal, hanya frekuensi dan
panjang dawai yang berubah. Ini berarti besaran lain dianggap tetap (tidak berubah). Soal
ini berarti soal perbandingan.
Rumus frekuensi nada pada dawai :
(𝑛 + 1) 𝐹
𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝜇
Karena hanya frekuensi dan panjang saja yang berubah dan besaran lain dianggap
tetap, maka besaran lain yang tetap dapat kita coret. Dengan kata lain rumus
tersebut menjadi :
1
𝑓𝑛 ~
𝐿
Berarti frekuensi dan panjang dawai berbanding terbalik. Tinggal membuat
perbandingan :
𝑓1 𝐿2
=
𝑓2 𝐿1
1
𝑓 4 𝐿1
=
𝑓2 𝐿1
𝑓 1
=
𝑓2 4
𝑓2 = 4𝑓

Jadi semakin pendek panjang dawai maka frekuensi nada yang dihasilkan semakin besar
(berbanding terbalik) dan sebaliknya.
6. Sepotong dawai menghasilkan nada dasar f. Jika dipendekkan 4 cm tanpa mengubah
tegangannya dihasilkan frekuensi 2f. Jika dawai dipendekkan 2 cm lagi, maka tentukan
frekuensi yang dihasilkan?

Pembahasan
Diketahui : Kondisi (1) Kondisi (2) Kondisi (3)
L1 = L1 L2 = L1 - 4 cm L3 = L2 - 2 cm
f1 = f f2 = 2f f3 = ....... ?
Jawab :
Bila kita lihat data diketahui tidak semua besaran disebutkan di soal, hanya frekuensi dan
panjang dawai yang berubah. Ini berarti besaran lain dianggap tetap (tidak berubah). Soal
ini berarti soal perbandingan.
Rumus frekuensi nada pada dawai :
(𝑛 + 1) 𝐹
𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝜇
Karena hanya frekuensi dan panjang saja yang berubah dan besaran lain dianggap
tetap, maka besaran lain yang tetap dapat kita coret. Dengan kata lain rumus
tersebut menjadi :
1
𝑓𝑛 ~
𝐿

L2 = L1 - 4 cm dan L3 = L2 - 2 cm. Ini berarti : L3 = L2 - 2 cm


L3 = (L1 - 4) - 2
L3 = L1 - 6 cm

Kita buat perbandingan kondisi (1) dan kondisi (2) untuk terlebih dahulu mencari L 1 :
𝑓1 𝐿2
=
𝑓2 𝐿1
𝑓 𝐿1 − 4
=
2𝑓 𝐿1
1 𝐿1 − 4
=
2 𝐿1
𝐿1 = 2 (𝐿1 − 4)
𝐿1 = 2𝐿1 − 8
8 = 2𝐿1 − 𝐿1
𝐿1 = 8 𝑐𝑚

Berarti L2 = L1 - 4 L3 = L1 - 6 cm
L2 = 8 - 4 = 4 cm L3 = 8 - 6 = 2 cm

Untuk menentukan f3, terserah mau membandingkan kondisi (3) dan kondisi (1) atau
membandingkan kondisi (3) dan kondisi (2). Misalnya kita buat perbandingan kondisi
(3) dan kondisi (1) :
𝑓1 𝐿3
=
𝑓3 𝐿1

𝑓 2
=
𝑓3 8
𝑓 1
=
𝑓3 4
𝑓3 = 4𝑓
7. Dawai sebuah piano menghasilkan nada dengan frekuensi 300 Hz. Kemudian
panjangnya dijadikan 2 kali semula dan tegangannya 9 kali semula. Hitung frekuensi
yang ditimbulkan sekarang ?

Pembahasan
Diketahui : Kondisi Awal (1) Kondisi Akhir (2)
L1 = L1 L2 = 2 L1
F1 = F1 F2 = 9 F1
f1 = 300 Hz f2 = ...... ?
Jawab :
Bila kita lihat data diketahui tidak semua besaran disebutkan di soal, hanya frekuensi,
tegangan dan panjang dawai yang berubah. Ini berarti besaran lain dianggap tetap (tidak
berubah). Soal ini berarti soal perbandingan.
Rumus frekuensi nada pada dawai :
(𝑛 + 1) 𝐹
𝑓𝑛 = √
2𝐿 𝜇
Karena hanya frekuensi, tegangan dan panjang saja yang berubah dan besaran lain
dianggap tetap, maka besaran lain yang tetap dapat kita coret. Dengan kata lain
rumus tersebut menjadi :
√𝐹
𝑓𝑛 ~
𝐿

Berarti frekuensi dan tegangan berbanding lurus sedangkan frekuensi dan panjang
dawai berbanding terbalik. Tinggal membuat perbandingan :
𝑓1 𝐹1 𝐿2
=√ 𝑥
𝑓2 𝐹2 𝐿1

300 𝐹1 2𝐿1
=√ 𝑥
𝑓2 9𝐹1 𝐿1

300 1
=√ 𝑥2
𝑓2 9

300 2
=
𝑓2 3

300 𝑥 3
𝑓2 = = 450 𝐻𝑧
2

Contoh Soal Pipa Organa


8. Sebuah pipa organa memiliki panjang 50 cm. Jika pada saat itu di tempat tersebut cepat
rambat bunyi di udara 300 m/s, maka hitung besar frekuensi nada dasar, frekuensi nada
atas pertama dan frekuensi nada atas kedua jika pipa organa tersebut :
a. pipa organa terbuka
b. pipa organa tertutup

Pembahasan
Diketahui : L = 50 cm = 0,5 m
v = 300 m/s
a. fo, f1 dan f2 jika pipa organa terbuka (POB) = ........ ?
Rumus frekuensi nada pada pipa organa terbuka (POB)
𝑣
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
2𝐿

nada dasar (n = 0) :
300
𝑓0 = (0 + 1)
2 . 0,5
300
𝑓0 = = 300 𝐻𝑧
1

Perbandingan frekuensi nada pada POB :


f0 : f1 : f2 : f3 : ...... = 1 : 2 : 3 : 4 : .......

nada atas pertama (n = 1) : nada atas kedua (n = 2) :


𝑓1 2 𝑓2 3
= =
𝑓𝑜 1 𝑓𝑜 1
𝑓1 2 𝑓2 3
= =
300 1 300 1
𝑓1 = 2 𝑥 300 = 600 𝐻𝑧 𝑓1 = 3 𝑥 300 = 900 𝐻𝑧

b. fo, f1 dan f2 jika pipa organa tertutup (POT) = ........ ?


Rumus frekuensi nada pada pipa organa tertutup (POT)
𝑣
𝑓𝑛 = (2𝑛 + 1)
4𝐿
nada dasar (n = 0) :
300
𝑓0 = (2.0 + 1)
4 . 0,5

300
𝑓0 = = 150 𝐻𝑧
2

Perbandingan frekuensi nada pada POT :


f0 : f1 : f2 : f3 : ...... = 1 : 3 : 5 : 7 : .......

nada atas pertama (n = 1) : nada atas kedua (n = 2) :


𝑓1 3 𝑓2 5
= =
𝑓𝑜 1 𝑓𝑜 1
𝑓1 3 𝑓2 5
= =
150 1 150 1
𝑓1 = 3 𝑥 150 = 450 𝐻𝑧 𝑓1 = 5 𝑥 150 = 750 𝐻𝑧
9. Sebuah pipa organa dapat menghasilkan frekuensi harmonik berturut-turut 525 Hz, 675
Hz dan 825 Hz.
a. Apakah pipa organa tersebut terbuka atau tertutup ?
b. Berapa frekuensi nada dasarnya

Pembahasan
a. Untuk menjawab apakah urutan frekuensi nada tersebut termasuk frekuensi nada yang
dimiliki pipa organa terbuka (POB) atau pipa organa tertutup (POT), kita tinggal membuat
urutan frekuensi tersebut menjadi angka perbandingan.

525 Hz : 675 Hz : 825 Hz  kita bagi semua angka tersebut dengan 25, maka menjadi :
21 : 27 : 33  Sederhanakan lagi bagi 3
7 : 9 : 11

Perbandingan tersebut adalah perbandingan frekuensi nada pada pipa organa tertutup
(POT).

b. fo = ..... ?
Karena kita sudah tahu dari jawaban (a) bahwa urutan frekuensi nada tersebut adalah
frekuensi nada POT, maka untuk menjawab soal ini kita tinggal menggunakan
perbandingan frekuensi nada POT.

fo : f1 : f2 : f3 : f4 : f5 = 1 : 3 : 5 : 7 : 9 : 11
fo : f1 : f2 : 525 Hz : 675 Hz : 875 Hz = 1 : 3 : 5 : 7 : 9 : 11

𝑓0 1
=
𝑓3 7
𝑓0 1
=
525 7
525
𝑓0 = = 75 𝐻𝑧
7
Contoh Soal Resonansi
10. Sebuah pipa organa terbuka (POB) dan sebuah pipa organa tertutup (POT) ditiup
bersama-sama. Saat ditiup, pada pipa organa terbuka (POB) di dalamnya terjadi 4 buah
perut. Frekuensi nada dari pipa organa terbuka (POB) tersebut sama tingginya dengan
frekuensi nada yang dihasilkan oleh pipa organa tertutup (POT) yang di dalamnya terjadi
4 buah simpul. Tentukan :
a. Perbandingan panjang pipa organa terbuka dan panjang pipa organa tertutup
b. Jika panjang pipa organa terbuka 20 cm, maka hitung panjang pipa organa tertutup
Pembahasan

Diketahui : POB POT


P=4 S=4
vPOB = vPOT = v = cepat rambat bunyi di udara

Cepat rambat bunyi pada POB sama dengan cepat rambat bunyi pada POT karena
mediumnya sama-sama udara

Dari jumlah perut pada POB dan jumlah simpul pada POT yang diketahui dari soal, kita
dapat menentukan nada ke berapa yang terbentuk pada POB dan POT.
POB POT
P=n+2 S=n+1
4=n+2 4=n+1
n=2 n=3
Ini berarti pada POB terbentuk frekuensi nada atas kedua (n = 2) dan pada POT
terbentuk frekuensi nada atas ketiga (n = 3).

Di dalam soal dikatakan bahwa ” Frekuensi nada dari pipa organa terbuka (POB) tersebut
sama tingginya dengan frekuensi nada yang dihasilkan oleh pipa organa tertutup (POT)”.
Ini berarti f2 (POB) = f3 (POT). Jadi frekuensi kedua pipa sama maka kedua pipa dapat
dikatakan “Beresonansi”.
Ingat, dua sumber bunyi dikatakan “Beresonansi” jika frekuensi kedua sumber bunyi
sama.

a. LPOB : LPOT = ........ ?


f2 (POB) = f3 (POT)
𝑣 𝑣
(𝑛 + 1) = (2𝑛 + 1)
2𝐿𝑃𝑂𝐵 4𝐿𝑃𝑂𝑇
(𝑛 + 1) (2𝑛 + 1)
=
2𝐿𝑃𝑂𝐵 4𝐿𝑃𝑂𝑇

(2 + 1) (2.3 + 1)
=
2𝐿𝑃𝑂𝐵 4𝐿𝑃𝑂𝑇
3 7
=
𝐿𝑃𝑂𝐵 2𝐿𝑃𝑂𝑇

3 7
=
𝐿𝑃𝑂𝐵 2𝐿𝑃𝑂𝑇
7𝐿𝑃𝑂𝐵 = 6𝐿𝑃𝑂𝑇

𝐿𝑃𝑂𝐵 6
=
𝐿𝑃𝑂𝑇 7

Untuk menguji apakah perbandingan yang kita buat tersebut benar atau salah yaitu
dengan cara kali silang.

b. LPOT = ..... ? jika LPOB = 20 cm


𝐿𝑃𝑂𝐵 6
=
𝐿𝑃𝑂𝑇 7

20 𝑐𝑚 6
=
𝐿𝑃𝑂𝑇 7

20 𝑥 7 140 70
𝐿𝑃𝑂𝑇 = = = 𝑐𝑚 = 23,33 𝑐𝑚
6 6 6

11. Pipa organa terbuka yang panjangnya 50 cm menghasilkan frekuensi nada dasar yang
sama tingginya dengan frekuensi nada atas ketiga yang dihasilkan oleh dawai. Jika cepat
rambat bunyi di udara 320 m/s dan cepat rambat gelombang transversal pada dawai
400 m/s, maka tentukan panjang dawai ?
Pembahasan
Diketahui : POB Dawai
LPOB = 50 cm LDawai = .........
vPOB = 320 m/s vDawai = 400 m/s
n=0 n=3
fo POB = f3 Dawai

Ditanya : LDawai = ..... ?


Jawab
fo POB = f3 Dawai
𝑣 𝑣
(𝑛 + 1) 𝑃𝑂𝐵 = (𝑛 + 1) 𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖
2𝐿𝑃𝑂𝐵 2𝐿𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖
320 400
(0 + 1) = (3 + 1)
50 𝐿𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖

320 1600
=
50 𝐿𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖

32 160
=
50 𝐿𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖

160 𝑥 50
𝐿𝐷𝑎𝑤𝑎𝑖 = = 250 𝑐𝑚
32

12. Pipa organa terbuka A dan pipa organa tertutup B memiliki panjang yang sama. Tentukan
perbandingan frekuensi nada atas pertama pipa organa terbuka A dengan frekuensi nada
atas kedua pipa organa tertutup B ?

Pembahasan
Diketahui : POB POT
n=1 n=2
LPOB = LPOT
vPOB = vPOT = v

Ditanya : f1 (POB) : f2 (POT) = ..... ?


Jawab
f1 (POB) : f2 (POT)
𝑣 𝑣 LPOB = LPOT
(𝑛 + 1) ∶ (2𝑛 + 1)
2𝐿𝑃𝑂𝐵 4𝐿𝑃𝑂𝑇 vPOB = vPOT = v

(𝑛 + 1) (2𝑛 + 1)

2 4

(2𝑛 + 1)
(𝑛 + 1) ∶
2

(2.2 + 1)
(1 + 1) ∶
2
5
2 ∶
2
2
2 𝑥
5
4
5
4 ∶ 5

Jadi f1 (POB) : f2 (POT) = 4 : 5


13. Pada pipa organa terbuka nada atas ketiga dihasilkan panjang gelombang sebesar x dan
pada pipa organa tertutup nada atas ketiga dihasilkan panjang gelombang sebesar y.
Jika panjang kedua pipa sama, tentukan nilai perbandingan x dan y ?
Pembahasan
Diketahui : POB POT
n=3 n=3
3 = x 3 = y
LPOB = LPOT
vPOB = vPOT = v

Ditanya : 3 (POB) : 3 (POT) = x : y = .... ?


Jawab

Rumus panjang gelombang POB : Rumus panjang gelombang POT :

3 (POB) : 3 (POT)
2𝐿𝑃𝑂𝐵 4𝐿𝑃𝑂𝑇 LPOB = LPOT

𝑛+1 2𝑛 + 1
2 4

3+1 2.3 + 1
2 4

4 7
2 7
𝑥
4 4

14 7
=
16 8
7 ∶ 8

Jadi perbandingan 3 (POB) : 3 (POT) = 7 : 8 atau perbandingan x : y = 7 : 8

Anda mungkin juga menyukai