Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN TEMPAT DAN SISTEM PKL

3.1 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh


Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ( BBPOM ) Banda Aceh
merupakan unit pelaksana teknis yang berfungsi untuk melakukan pengawasan
terhadap obat dan makanan yang beredar di kota Banda Aceh Berdasarkan Pasal
3 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018, Unit Pelaksana Teknis BPOM
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang
pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Balai Besar POM Banda Aceh didukung dengan adanya 5 laboratorium
yang memiliki tugas, fungsi, dan kewenangannya masing – masing, yaitu
Laboratorium Terapetik dan Napza Obat, Laboratorium Pangan dan Bahan
Berbahaya, Laboratorium Obat Tradisional dan Produk Komplimen,
Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Komestika dan Alat Kesehatan.

Gambar 3.1 BBPOM Banda Aceh ( BBPOM Aceh )

3.2 Visi dan Misi


3.2.1 VISI
Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong.
3.2.2 MISI
1. Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan
mengembangkan kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam
rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan
dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur
ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa.
3. Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta
penindakan kejahatan Obat dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat
dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
4. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk
memberikan pelayanan publik yang prima di bidang Obat dan Makanan.

3.3 Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Pasal 4 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018, Unit
Pelaksana Teknis BPOM menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
2. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan Makanan.
3. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan/atau
sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian.
4. Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi
Obat dan Makanan.
5. Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan Makanan.
6. Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan.
7. Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
8. Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di
bidang pengawasan Obat dan Makanan.
9. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan
Makanan.
10. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Obat
dan Makanan.
11. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

3.4 Budaya Organisasi


1. Profesional
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan
dan komitmen yang tinggi.
2. Integritas
konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan
3. Kredibilitas
Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.
4. Kerjasama Tim
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
5. Inovatif
Mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
6. Responsif/Cepat Tanggap
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.

3.5 Struktur Organisasi


Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi terdapat struktur yang
menerapkan bagaimana tugas akan dibagi. Berikut ini merupakan struktur
organisasi pada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BBPOM Banda Aceh


3.6 URAIAN PEKERJAAN
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh
menyusun suatu struktur organisasi dengan menguraikan beberapa tugas tiap-tiap
bagian :
1. Balai Pengawas Obat dan Makanan
Unit pelaksana teknis di lingkungan Balai Pengawas Obat dan Makanan
(BBPOM) Banda Aceh dipimpin oleh seorang kepala balai. yang mempunyai
tugas melaksanan kebijakan di bidang pengawasn produk terapetik, narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya, obat tradisional, kosmetik, keamanan pangan.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Tugas sub bagian tata usaha adalah : memberikan pelayanan teknis dan
administrasi di lingkungan balai besar.
3. Seksi Pengujian Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetik dan Obat
Tugas seksi pengujian produk terapetik, narkotika, obat tradisional,
kosmetik,dan produk komplimen adalah : menyusun rencana dan program serta
evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium,
pengujian dan penilaian mutu di bidang produk terapetik, narkotika, obat
tradisonal, kosmetik dan obat.
4. Seksi Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya
Tugas dari seksi bidang pengujian pangan dan bahan berbahaya adalah
melakukan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan
laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian
mutu di bidang pangan.
5. Seksi Pengujian Mikrobiologi
Tugas dari seksi pengujian mikrobiologi adalah : melakukan penyusunan
rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu secara
mikrobiologi.
6. Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan
Tugas dari seksi pemeriksaan adalah melakukan pemeriksaan setempat,
pengambilan contoh untuk pengujian, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi
produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,
kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.
Tugas dari seksi penyidikan adalah : melakukan penyidikan terhadap
kasus pelanggaran hukum dibidang terapetik, narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, pangan dan bahan lainnya.
7. Seksi Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen
Tugas dari seksi serifikasi adalah : melakukan sertifikasi produk, sarana
produk, dan distribusi tertentu.
Tugas dari seksi layanan informasi konsumen adalah : melakukan layanan
informasi untuk konsumen.
8. Satuan Kerja di Pelabuhan / Perbatasan
Pengawasan obat dan makanan di pelabuhan dan perbatasan dilakukan
pleh satuan kerja balai pengawas obat dan makanan yang bertanggung jawab
kepada kepala balai pengawas obat dan makanan melalui seksi pemeriksaan dan
penyidikan.

Anda mungkin juga menyukai