2012 : 20-27
Kajian Peraturan.....(Sudibyo Supardi, e t.al)
sesuai dengan perkembangan teknologi in- obyektif, tidak lengkap serta menyesatkan
formasi dan komunikasi secara elektronik (Pasal 26).
ataupun non elektronik. Badan usaha yang mengedarkan sediaan
Sedangkan pengertian obat dan obat farmasi dan alat kesehatan harus men-
tradisional menurut Undang-undang Repu- cantumkan penandaan dan informasi
blik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 sediaan farmasi dan alat kesehatan (pasal
2 27).
tentang Kesehatan adalah sebagai berikut.
Sediaan farmasi adalah obat, obat Penandaan dan informasi sediaan farmasi
tradisional dan kosmetika. dan alat kesehatan harus memenuhi per-
Obat adalah bahan atau paduan bahan, syaratan, berbentuk tulisan yang berisi ke-
termasuk produk biologi yang digunakan terangan mengenai sediaan farmasi dan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sis- alat kesehatan secara obyektif, lengkap
tem fisiologi atau keadaan patologi dalam serta tidak menyesatkan. Keterangan ter-
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, sebut sekurang-kurangnya berisi (Pasal
penyembuhan, pemulihan, peningkatan 28) :
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia a. Nama produk dan/atau merek dagang
(pasal 1). b. Nama badan usaha yang memproduksi
Obat tradisional adalah bahan atau atau mengimpor
ramuan bahan yang berupa bahan c. Komponen pokok sediaan farmasi dan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
alat kesehatan
sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun- d. Tatacara penggunaan.
temurun telah digunakan untuk pe- e. Tanda peringatan atau efek samping
ngobatan, dan dapat diterapkan sesuai
de-ngan norma yang berlaku di f. Batas waktu kadaluwarsa untuk sediaan
masyarakat (pasal 1). farmasi tertentu.
Setiap orang berhak untuk mendapatkan Masyarakat memiliki kesempatan untuk
informasi dan edukasi tentang kesehatan berperan serta yang seluas-luasnya dalam
yang seimbang dan bertanggung jawab mewujudkan perlindungan masyarakat
(Pasal 7). da-ri bahaya yang disebabkan oleh peng-
gunaan obat dan obat tradisional dan alat
Pemerintah bertanggung jawab atas keter-
kesehatan yang tidak tepat dan/atau tidak
sediaan akses terhadap informasi, edukasi,
memenuhi persyaratan mutu, keamanan,
dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
dan kemanfaatan (Pasal 49).
meningkatkan dan memelihara derajat ke-
sehatan yang setinggi-tingginya (Pasal Peran serta masyarakat diarahkan untuk
17). meningkatkan dan mendaya gunakan ke-
mampuan yang ada pada masyarakat da-
Dalam Peraturan Pemerintah Republik lam rangka pengamanan sediaan far-
Indonesia Nomor 72 tahun 1998 tentang
masi dan alat kesehatan (pasal 50).
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
3 Peran serta masyarakat dilaksanakan
Kesehatan antara lain disebutkan:
antara lain dengan keikutsertaan dalam
Penandaan dan informasi sediaan farmasi
penyebarluasan informasi kepada masya-
dan alat kesehatan dilaksanakan untuk me-
rakat berkenaan dengan penggunaan
lindungi masyarakat dari informasi sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak
21
Jurnal Kefarmasian Indo. Vol.1.1.2012: 20-27
21
Metode
25
25 Jurnal Kefarmasian Indo. Vol.1.1.2012: 20-27
Kajian Peraturan…..(Sudibyo Supardi, e t.al)
4. Badan Pusat Statistik. Statistik Kesejahteraan 14. Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor
Rakyat (Welfare Statistics) 2007. Jakarta, 061-437 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan
2008: 72-80. Fungsi Dinas Kesehatan
5. Sudibyo Supardi, Ondri Dwi Sampurno, 15. Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 62
Mulyono Notosiswoyo. Faktor-faktor yang tahun 2009 tentang Uraian Tugas Unsur-unsur
berhubungan dengan pengobatan sendiri yang Organisasi Unit Pelayanan Teknis Dinas dan
sesuai aturan di kecamatan warung kondang, Badan Kota Banjarmasin
Kabupaten Cianjur. Buletin Penelitian 16. Keputusan Walikota Medan Nomor 40 tahun
Kesehatan, volume 30 No.1, 2002: 11-22. 2008 tentang Tugas pokok dan Fungsi Dinas
6. Badan POM, 2004. Laporan Tahunan Badan Kesehatan Kota Medan
POM, Jakarta. 17. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 32
7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan
Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Pada Organisasi Sekretariat Daerah, Staf Ahli
LPND, dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
8. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK Daerah Kota Denpasar.
00.06.323.295 Tahun 2009 tentang Pedoman 18. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 37
Pengawasan Promosi dan Iklan Obat Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Tata
9. Keputusan Kepala Badan POM Nomor Kerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
05018/SK/KBPOM tahun 2001 tentang 19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Organisasi dan Tata kerja unit Pelaksana Indonesia Nomor 1197 /Menkes/SK/X/ 2004
Teknis di Lingkungan Badan POM. tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Sakit
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan 20. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar
Provinsi Kalimantan Selatan. Pelayanan Kefarmasian di Apotek
11. Peraturan Gubernur Bali Nomor 38 tahun 21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2008 Tentang Rincian Tugas Pokok Dinas 922/menkes/per/x/1993 Tentang Ketentuan
Kesehatan Provinsi Bali. dan tata cara pemberian izin apotik
12. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa 22. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8
Yogyakarta Nomor 45 Tahun 2008 tentang tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas dan Unit Pasal 1, 7, 17-18.
Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan 23. Nico Wattimena. Tantangan Aspek
Provinsi DIY Komunikasi. Nico_Wattimena@ yahoo.com,
13. Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 2008.
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata kerja
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
27
27 Jurnal Kefarmasian Indo. Vol.1.1.2012: 20-27