OLEH
P07124217 047
FORMULIR MUTU
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
DAFTAR PENILAIAN
Basic Life Support (BHD) Pada Bayi Baru Lahir
Nomor : Tanggal : Revisi : Halaman :
Poltekkes Kemenkes 10-3-2021 01 1-4
-00000-00-00-00
NAMA : ……………………………………………………..
NIM : …………………………………………………….
TANGGAL : ……………………………………………………..
INDIKATOR NILAI
1. Jelaskan kondisi-kondisi bagaimana pada bayi baru lahir yang
perlu diberikan tindakan BHD
2. Persiapan alat dan bahan dalam melakukan tindakan
3. Indikasi pemberian tindakan BHD pada bayi baru lahir
4. Tujuan melakukan BHD pada bayi baru lahir
5. Hal-hal yang harus diperhatikan
TOTAL NILAI
………………………
NILAI PENGETAHUAN = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 100 = 𝑥 100 = ………………
500 ……………………….
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
1 Indentifikasi riwayat antepartum dan intrapartum untuk menentukan
identifikasi tindakan (masa gestasi preterm) atau memperkirakan
kebutuhan bantuan untuk memulai pernafasan pada bayi (tidak bernafas
atau bernafas megap-megap atau tonus otot jelek).
2 Lakukan tindakan sebelum tindakan
a. Siapkan keluarga atau orang tua pasien
1) Sapa keluarga atau orang tua pasien, perkenalkan diri sebagai
petugas yang diberi wewenang untuk menjelaskan dan
melakukan tindakan pada bayi.
2) Jelaskan hasil pemeriksaan, tindakan yang akan dilakukan
dan komplikasi bila tindakan tidak dilakukan.
3) Jelaskan pula bahwa tindakan yang dilakukan mengandung
resiko.
4) Buat persetujuan tindakan medis.
b. Siapkan alat yang akan digunakan
1) Handuk 3 lembar
1 untuk membungkus bayi yang diletakkan di atas perut
ibu (paling lebar dan harus menyerap cairan)
1 lembar gulung 3-5 cm untuk membuat ganjalan bahu
1 lembar digelar di atas handuk yang digulung pada
tempat atau meja resusitasi
2) Radiant warmer atau meja atau tempat resusitasi dengan
pemanas / lampu pemancar panas (60 watt) dinyalakan
dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
3) Alat penghisap lender (de lee atau balon karet)
4) Sungkup
5) Oksigen
6) Stetoskop
7) Oro gastric tube (OGT) ukuran 5F, spuit 5 ml
8) Pulse Oksimeter
9) Kateter umbilical
10) Obat-obatan (bila diperlukan)
11) Larutan klorin 0.5% pada tempatnya untuk dekontaminasi
alat
c. Persiapan alat pelindung diri (APD) bagi penolong (persiapan
diri) dan asisten dua orang
1) Sepatu boat
2) Apron
3) Sarung tangan
4) Masker
5) Topi
3 Penolong dan asisten mencuci tangan serta menggunakan APD
4 Pasanglah pulse oksimeter pada tangan kanan bayi oleh asisten sirkulasi
5 Lakukan tindakan awal selama 30 detik
a. Jaga kehangatan bayi
1) Potong tali pusat, selimuti bayi dan memindahkan bayi ke
meja resusitasi
2) Bila tidak tersedia pemancar panas, selimuti bayi
menggunakan kain kering dan hangat serta pakaikan topi
b. Atur posisi bayi
1) Segera setelah bayi diletakkan dibawah pemancar panas, bayi
diposisikan menghidu. Pastikan jalan nafas terbuka
2) Kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul dimulut
sehingga mudah dihisap
c. Isap lendir
1) Usap mulut dengan kasa bersih
2) Masukkan pipa penghisap ke mulut bayi sedalam 5 cm
kemudian isap lendirnya
3) Masukkan pipa penghisap ke hidung bayi selama 3 cm
kemudian isap lendirnya
d. Keringkan sambal melakukan rangsangan taktil
1) Keringkan kepala bayi hingga rambut
2) Keringkan dada, perut sampai kaki
3) Miringkan bayi ke satu sisi kemudian mengeringkan sambil
menggosok punggung. Lipat janduk yang basak, tutupi badan
bayi menggunakan handuk kering yang telaha digelar
sebelumnya di meja resusitasi
4) Lakukan hal yang sama pada sisi punggu yang lainnya.
5) Ganti handuk dengan handuk yang kering dan hangat
e. Atur posisi kembali kepala bayi
6 Lakukan penilaian kembali
a. Pernafasan
b. Denyut jantung
c. Saturasi oksigen
7 Informasikan hasil penilaian dan mengambil keputusan penatalaksaan
berikutnya :
a. Bila bayi tidak bernafas atau nafas megap-megap atau denyut
jantung < 100 kali per menit, melakukan ventilasi tekanan positif
(VTP)
b. Disetress nafas : nafas cuping hidung, retraksi otot dada, tangis
merintih maka lakukan CPAP
c. Bila bayi bernafas spontan
1) Mengalami sianosis sentral, berikan oksigen aliran bebas
(oksigen 100%, 5 – 10 L per menit) menggunakan pipa
oksigen, sungkup atau balon tidak mengembang sendiri.
Lakukan evaluasi 30 detik kemudian. Bila tidak ada kelainan,
inisiasi menyusu dini (IMD) dapat dilakukan
2) Mengalami sianosis perifer, berikan oksigen maintenance
(oksigen 100%, ½ L per menit) menggunakan nasal canule
atau sungkup. Lakukan evaluasi 30 detik kemudian. Bila
tidak ada kelainan, lakukan IMD.
3) Menangis kuat, lakukan IMD
d. Jika saturasi dibawah target, tingkatkan konsentrasi oksigen
8 Dokumentasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan
9 Lakukan pemrosesan alat untuk pencegahan infeksi
10 Mencuci tangan setelah tindakan
………………………
NILAI KETERAMPILAN = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 100 = 𝑥 100 = …………………
23×2 ……………………….
INDIKATOR NILAI
1. Berkomunikasi dengan pendekatan sesuai kondisi klien
2. Menghargai privacy dan budaya klien
3. Ramah dan tegas
4. Memperhatikan kenyamanan dan keamanan klien
5. Penerapan prinsip PI
TOTAL NILAI
………………………
NILAI SIKAP = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 100 = 𝑥 100 = …………………..
5𝑥5 25
Komentar/Ringkasan :
Rekomendasi :
Denpasar, .................................. 20
Pembimbing/Penilai
……………………………………….
NIP.
2.JOB SHEET
JOB SHEET
Nama Kegiatan : Melakukan Basic Life Support Pada Bayi Baru Lahir
Unit : Asuhan Kebidanan pada Neonatus
Referensi :
1. American Heart Association Guideline Resuscitation (CPR) and Emergency
Cardiovascular Care (ECC) of Pediatric and Neonatal Patients: Pediatric Basic Life
Support. Pediatrics 2006
2. Modul Pelatihan Bantuan Hidup Dasar-HIPGABI DPW BALI
Mengenal keadaan gawat darurat dan mampu melakukan tindakan pertolongan berupa
bantuan hidup dasar maupun lanjut baik dalam kasus non trauma maupun trauma, mampu
melakukan stabilisasi pasca resusitasi, serta mengetahui kapan saatnya resusitasi dihentikan
DASAR TEORI
Resusitasi adalah suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan
keadaan henti nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis.
Gawat adalah keadaan yang berkenaan dengan suatu penyakit atau kondisi lainnya yang
mengancam jiwa, sedangkan darurat adalah keadaan yang terjadi tiba-tiba dan tidak
diperkirakan sebelumnya, suatu kecelakaan, kebutuhan yang segera atau mendesak.
Untuk mencapai keberhasilan resusitasi diperlukan kerjasama yang baik dalam satu
tim, mengingat banyaknya langkah yang harus dilaksanakan dalam tindakan tersebut.
Keberhasilan tidak semata-mata dipengaruhi keterampilan dalam tindakan resusitasi, namun
juga dipengaruhi oleh kelancaran komunikasi dan dinamika kelompok. Resusitasi jantung paru
(RJP) terdiri atas Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Bantuan Hidup Lanjutan (BHL).
Bantuan hidup dasar adalah suatu tindakan resusitasi tanpa menggunakan alat atau
dengan alat yang terbatas seperti bag-mask ventilation, sedangkan pada bantuan hidup lanjut
menggunakan alat dan obat resusitasi sehingga penanganan lebih optimal. Resusitasi Jantung
Paru segera dan efektif berhubungan dengan kembalinya sirkulasi spontan dan kesempurnaan
pemulihan neurologi.
Tindakan ini dibedakan berdasarkan usia anak kurang dari satu tahun atau lebih dari satu
tahun, yang merupakan suatu teknik yang dipakai untuk menyelamatkan jiwa yang sangat
berguna pada keadaan emergensi, termasuk henti napas dan henti jantung
KESELAMATAN KERJA
PETUNJUK
JOB SHEET
Nama Kegiatan : Melakukan Basic Life Support Pada Bayi Baru Lahir
Unit : Asuhan Kebidanan pada Neonatus
Referensi :
1. American Heart Association Guideline Resuscitation (CPR) and Emergency
Cardiovascular Care (ECC) of Pediatric and Neonatal Patients: Pediatric Basic Life
Support. Pediatrics 2006
2. Modul Pelatihan Bantuan Hidup Dasar-HIPGABI DPW BALI
PERALATAN / BAHAN
1. Phantoom bayi
2. Handuk 3 lembar
3. Radiant warmer atau meja resusitasi dengan pemanas atau lampu pemancar panas (60 watt)
dinyalakan dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
4. De lee
5. Sungkup
6. Oksigen
7. Stestokop
8. Oro gastric tube (OGT)
9. Pulse oksimeter
10. Alat perlindungan diri 2 set (celemek, masker, kaca mata, tutup kepala, sepatu tertutup)
11. Air DTT dalam tempatnya
12. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
13. Tempat sampah (medis, non medis, pakaian kotor, sampah tajam)
PROSEDUR PELAKSANAAN
5. Periksa nadi
Selanjutnya yang dapat dilakukan ialah
periksa nadi, pada bayi pemeriksaan dapat
dilakukan pada arteri brakhialis.
Nama Kegiatan : Melakukan Basic Life Support Pada Bayi Baru Lahir Unit : Asuhan
Kebidanan pada Neonatus
Referensi :
1. American Heart Association Guideline Resuscitation (CPR) and Emergency Cardiovascular
Care (ECC) of Pediatric and Neonatal Patients: Pediatric Basic Life Support. Pediatrics
2006
2. Modul Pelatihan Bantuan Hidup Dasar-HIPGABI DPW BALI
EVALUASI
Nomor SOP
POLITEKNIK Tanggal Pembuatan
KESEHATAN DENPASAR
Tanggal Revisi
JURUSAN KEBIDANAN
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh
SOP EKSTRAKURIKULER
Pelaksana
Mutu Baku
No Aktivita Kajur
Panitia/ Persyaratan/
s & Mahasi Waktu Output
Pembina Perlengkapan
Kaprodi swa