Anda di halaman 1dari 24

“OM SWASTIASTU”

SKRIPSI
“GAMBARAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR
KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS
WILAYAH KOTA DENPASAR TAHUN 2020”

Ni Luh Putu Reni Ayu Agustina


P07124216022

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
DENPASAR
2020
BAB II Program KB sebagai upaya menekan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia
Latar
BKKBN
Belakang Jenis Kontrasepsi : Suntik, Pil, Kondom, AKDR, AKBK, Kontap,

BPS Provinsi Bali 2018


Akseptor KB baru jenis implant di Depaasar terendah dari
kontrasepsi lain (4,05%)

Profil Dinkes Kota Denpasar 2018


Terdapat puskesmas dengan jumlah akseptor implant
terbanyak di masing-masing kecamatan

Penelitian Di Kota Denpasar


Belum dilakukan penelitian serupa
Penelitian Sebelumnya
Musu (2012)

- Faktor Predisposisi Nuzula (2015)


- Faktor pemungkin
- Faktor penguat. - Nilai budaya
- Pengetahuan
tentang implan
- Role model
- Informasi dari
Herawati (2014) petugas Kesehatan
- Faktor usia
- Faktor biaya
- Faktor kecantikan
- Jumlah anak
- Efek samping
- Komplikasi
- Pengetahuan akseptor
Pendahuluan
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Bagaimana Gambaran Karakteristik
Akseptor Kontrasepsi Implant di Untuk mengetahui gambaran
Puskesmas Wilayah Kota karakteristik akseptor kontrasepsi
Denpasar? implant di Puskesmas Wilayah Kota
Denpasar.

BAB I
Tujuan Khusus

Mengidentifikasi pemilihan
kontrasepsi implan berdasarkan :
a. Usia
Manfaat Penelitian b. Pendidikan
Terdapat manfaat teoritis dan c. Pekerjaan
d. Paritas
manfaat praktis
TINJAUAN PUSTAKA

• KONTRASEPSI IMPLANT
• FAKTOR DALAM PEMILIHAN IMPLANT
1. Usia
2. Pendidikan
3. Paritas
4. Pekerjaan
5. Pengetahuan
BAB II 6. Dukungan suami
7. Efek samping
8. Biaya
9. Ketersediaan alat
10.Sikap
11.Budaya
Karakteristik Akseptor Kontrasepsi Implant :
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas 

BAB III
KERANGKA
KONSEP
Faktor-faktor lain dalam pemilihan kontrasepsi implant
Pengetahuan
Dukungan Suami
Efek samping
Biaya
Ketersediaan alat
Sikap
Budaya
Variabel penelitian Karakteristik akseptor implant

Definisi
Operasional
Variabel Definisi Alat Pengukuran Skala Pengukuran
Operasional
Karakteristik
Pekerjaan Kegiatan yang  dilakukan oleh Lembar pencatatan
  Nominal  
Usia responden guna
Lamanya masa hidup Lembar pencatatan Bekerja
Ordinal
mendapatkan penghasilan.
responden secara tahun Tidak bekerja
< 20 tahun
kalender, yang dihitung sejak 20-35 tahun
dilahirkan sampai saat > 35 tahun
Paritas Keadaan
dilakukanmelahirkan baik hidup Lembar pencatatan
penelitian dalam Nominal
maupun
tahun. mati tetapi bukan Primipara
Pendidikan aborsi tanpaterakhir
Pendidikan melihatyang
jumlah Lembar pencatatan Multipara
Ordinal
anak
dicapai responden Grande
Sekolahmultipara
Dasar
Sekolah Menengah
Perguruan Tinggi
BAB IV
METODE PENELITIAN

Deskriptif --- survei dokumentasi


Dengan pendekatan cross sectional

JENIS PENELITIAN
• Infographic Style
Alur Penelitian
Perumusan masalah Sampling
Bagaimana gambaran karakteristik akseptor Teknik total sampling
kontrasepsi implant di Puskesmas Wilayah
Kota Denpasar ?

Studi Pendahuluan Pengumpulan Data

Populasi
Akseptor Kontrasepsi Implant di Lokasi
Penelitian Analisis Data 
Simpulan

Sampel
Seluruh akseptor kontrasepsi implant di Laporan dan Penyajian Data
Kota Denpasar yang menjadi populasi
Analisis Data Pengolahan
Etika Penelitian a. Editing
1. Menghormati martabat manusia (resfect   P = x 100 Data
b. Coding
for person)
c. Data entry
2. Prinsip etik berbuat baik (beneficience)
d. Tabulating
3. Keadilan (Justice)

Lokasi Penelitian
UPTD Puskesmas I Dinkes Kec. Denpasar Utara
UPTD Puskesmas III Dinkes Kec. Denpasar Selatan BAB IV
Tanggal 5 Maret – 5 April 2020

Jenis Data
- Data Sekunder
Populasi - Diperolah dari kartu KIV dan register
Seluruh akseptor kontrasepsi implant pelayanan kontrasepsi implant
di Puskesmas wilayah Kota Denpasar
Cara Pengumpulan Data
Jumlah : 70 akseptor implant - Mengurus ijin
- Melakukan penelitian di lokasi penelitian
- Mengidentifikasi data sesuai kebutuhan
Sampel
Seluruh akseptor implant yang menjadi populasi Instrumen Pengumpulan Data
Jumlah sampel : 70 akseptor - Lembar pencatatan
Teknik : total sampling - Kamera phone
Hasil & Pembahasan

Kondisi Lokasi Penelitian


UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara
yang beralamat di Jalan Kamboja Nomor 2, Dangin Puri Kangin,
Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar

UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan


yang beralamat di Jalan Gelogor Carik Nomor 17, Desa Pemogan,
Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Wilayah Kerja
Profil Puskesmas Denut I
4 desa/kelurahan yaitu Desa Dangin Puri Kaja, Desa
Akseptor implant Denut I  42 Dangin Puri Kangin, Desa Dangin Puri Kauh, dan Kelurahan
akseptor Densel III Tonja.
17 Banjar dengan 2 desa/keluarahan yang

2020
Akseptor implant Densel III  28 terdiri dari Desa Pemogan dan Kelurahan
Akseptor Serangan.
Karakteriktik Akseptor Kontrasepsi
Implant Berdasarkan Usia
di Puskesmas Wilayah Kota Denpasar
Hasil

Karakteristik f %

Usia : 

20- 35 Tahun 53 73,7

Gambaran Karakteristik Akseptor


> 35 tahun 17 24,3 Kontrasepsi Implant Berdasarkan Usia

Jumlah 70 100
USIA

Usia Saifuddin (2010) BKKBN (2014)

berusia 20-35 tahun dengan usia yang baik menggunakan Usia seorang wanita dalam
banyak akseptor yaitu 53 kontrasepsi implant adalah menggunakan kontrasepsi
orang (73,7%) usia reproduksi yaitu usia 20- menentukan pilihan kontrasepsi yang
35 tahun digunakan karena usia mempengaruhi
keinginan jumlah anak yang diinginkan.
Atikah, dkk tahun 2013
Pramono dan Ulfa (2012) di tentang karakteristik Departemen Kesehatan
Semarang akseptor KB implant di Republik Indonesia
Desa Banjaranyar
Terdapat hubungan antara Kecamatan Balapulang usia 20-35 tahun merupakan
umur dengan pemilihan Kabupaten Tegal usia untuk menjarangkan
kontrasepsi kehamilan
akseptor KB implant sebagian
besar berusia 20-35 tahun
Karakteristik Akseptor Kontrasepsi
Implant Berdasarkan Pendidikan
Di Puskesmas Wilayah Kota Denpasar
Hasil
Karakteristik f %

Pendidikan :

Sekolah Dasar 11 15,7

Sekolah Menengah

SMP 20 28,57 Gambaran Karakteristik Akseptor


SMA 36 51,43 Kontrasepsi Implant Berdasarkan Usia

Perguruan Tinggi 3 4,3

Jumlah 70 100
Pendidikan
tingkat pendidikan
Sekolah 20 orang 36 orang
Menengah yaitu berpendidikan berpendidikan
56 akseptor SMP (28,57%) SMA (51,43%)
(80,0%)
Akseptor Kontrasepsi Implant

Musu (2012) Lontaan, dkk (2014) BKKBN (2014) Menunjukkan :


semakin tinggi
pendidikan tidak tidak selalu terdapat pendidikan seseorang pendidikan menjadi
pendidikan
hubungan antara mempengaruhi perilaku salah satu faktor dalam
mempengaruhi seseorang maka
pendidikan dengan sehari-hari, orang yang pemakaian kontrasepsi
penggunaan semakin rasional
pemilihan kontrasepsi, hal berpendidikan tinggi implant
kontrasepsi dalam pengambilan
tersebut dipengaruhi oleh belum tentu dapat berbagai keputusan
jumlah responden dan menggunakan
karakteristik dari setiap kontrasepsi secara
penelitian yang dilakukan. efektif
Karakteristik Akseptor Kontrasepsi
Implant Berdasarkan Pekerjaan
Di Puskesmas Wilayah Kota Denpasar
Hasil
Karakteristik f %

Pekerjaan :

Bekerja 50 71,4

Tidak Bekerja 20 28,6 Gambaran Karakteristik Akseptor


Kontrasepsi Implant Berdasarkan Usia

Jumlah 70 100
PEKERJAAN
akseptor kontrasepsi implant
lebih banyak bekerja yaitu 50
akseptor (71,4%)
Penelitian oleh Atikah, dkk (2013) menunjukkan
:
akseptor implant di Desa Banjaranyar lebih
banyak yang tidak bekerja

Penelitian oleh Rhomandona, 2014 :


responden penelitian lebih banyak
bekerja dengan pekerjaan pegawai
swasta yaitu sebanyak 10 orang (50%).

- jenis pekerjaan seseorang akan menentukan gaya


hidup serta kebiasaan dari masing-masing
indidvidu
- menjadi salah satu pertimbangan dalam
pemakaian kontrasepsi implant.
Karakteristik Akseptor Kontrasepsi
Implant Berdasarkan Paritas
Di Puskesmas Wilayah Kota Denpasar
Hasil
Karakteristik f %

Paritas :

Primipara 25 35,7

Multipara 45 64,3 Gambaran Karakteristik Akseptor


Kontrasepsi Implant Berdasarkan Usia
Jumlah 70 100
Paritas
- paritas tidak selalu
berhubungan dengan
pemakaian
akseptor dengan multiparitas yang berjumlah 45 akseptor (64,3%)
kontrasepsi implant
nyak g - Paritas menjadi salah
ba n
ling 33 ora nak )
p a
den banyak iliki 5 a ( 2 010 satu faktor dalam
ddin
o n pemilihan kontrasepsi
k resp aitu se it mem 2014 i f u
la
a y
h an anak g sedi 4,1%).
k Sa emi
liki implant
jum iliki 2
n palin rang ( d a h m k ingin
g su ah tida
m
me %) da yak 3 o
5 a n
(46, seban 2 014 nita y ng sud
tu t i a
yai
r awa o l e h w i t a ya
an
He ka n a w
d ig una k, sert lisasi.
ap at i a na k steri
n td m ilik untu 1,7 %
i i m p l a
m m e
o l ak yak 2
01 4)
k (2 ak
n
r a seps n belu n men 2
a
seb 012) dk
t
kon ataup k nam
u u
a

nak Musu,
2
t aa n, y
ban 0%)
Lon ang leb ng (25.
k a i ih
ana iliki an em ilik ,9%. (
m 6 r a
mem y ang nyak 2 ≤ 2 o a Panj 0%). a
en ba s gk ng (1
ond 2 se p a ri t a
i ra Ja n
i r esp nak > ngan raseps ˃ 2 o
s
por iki a t
n de e kon parita
s
pro memil on de
tod an
dan resp ilih me n deng
a
mem ndingk
diba
Kelemahan
data yang digunakan merupakan data sekunder, dimana data
yang di dapat hanya mengandalkan sumber data yang telah
tercatat di dalam register pelayanan kontrasepsi di masing-
masing puskesmas.
Data responden yang diperolah dapat saja berubah terutama
pada variabel pekerjaan
Kesimpulan

Akseptor kontrasepsi implant


terbanyak merupakan akseptor Responden yang
dengan berusia 20-35 tahun menggunakan
dengan banyak 73,7% dari kontrasepsi implant lebih
seluruh responden banyak merupakan
akseptor dengan
multiparitas dengan
jumlah 64,3% responden
Akseptor yang memilih
menggunakan kontrasepsi
implant paling banyak
memiliki pendidikan jenjang Responden yang paling banyak menggunakan
sekolah menengah yaitu kontrasepsi implant adalah akseptor
sebanyak 80,0% kontrasepsi implant yang bekerja yaitu
sebanyak 71,4% responden
BAGI
BAGIPENELITI SELANJUTNYA
TEMPAT PENELITIAN
diharapkan
diharapkan untuk
tetap dapat melanjutkan
melakukan penelitian
pelayanan kontrasepsi
dalam bidang
sehingga pemilihan
calon akseptor kontrasepsi
mendapatkan implant
pelayanan
sehingga yang
kontrasepsi dapatsesuai
menambah
standar,wawasan bagi
terutama bagi
pemakaian implant
peneliti dan dapatuntuk tetap dapat
dijadikan sebagai salah satu
mempertahankan
pertimbangan dalamkualitaspelayanan
pelayanankontrasepsi.
kontrasepsi di
Puskesmas.
THANK YOU
“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”

Anda mungkin juga menyukai