Anda di halaman 1dari 20

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI


SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMBAI
KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2022

MAIDI SUCIPTO
NIM 20121019P

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS KADER BANGSA
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Menurut data yang dipublikasikan oleh United Nations Department of Economic and
Social Affairs (UN DESA) yaitu World Population Prospects 2019 dikemukakan bahwa
angka TFR selama 50 tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup berarti. Angka
TFR menurun dari 4,7 anak per wanita usia subur tahun 1950 menjadi 2,5 pada tahun 2019.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai program untuk
menangani masalah kependudukan salah satu programnya adalah Keluarga Berencana
Nasional

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Keluarga berencana
memungkinkan pasangan usia subur untuk mengantisipasi kelahiran, mencapai jumlah
anak yang mereka inginkan, dan mengatur jarak kelahiraan mereka. Hal ini dapat dicapai
melalui penggunaan metode kontrasepsi dan tindakan infertilitas.
PERMASALAHAN
Jumlah Peserta KB Aktif di Sumatera Selatan juga mengalami penurunan.
Pada tahun 2020 jumlah KB Aktif di Sumatera Selatan mencapai 1.420.994
.1 jiwa, dan menurun pada tahun 2021 menjadi 1.397.551 jiwa. Sedangkan
Akseptor KB di Kota Prabumulih pada tahun 2020 sebesar 31.310 jiwa dan
pada tahun 2021 menurun menjadi 22.479 jiwa (BKKBN, 2021). Persentase
KB Jenis Suntik di Kota Prabumulih pada tahun 2020 sebesar 9.463 jiwa dan
meningkat pada tahun 2021 menjadi 10.801 jiwa. Namun peningkatan
tersebut masih dibawah standar nasional

Data Dinas Kesehatan Kota Prabumulih (2021) menyatakan bahwa Pasangan


Usia Subur (PUS) yang tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Cambai
2 Kota Prabumulih yang memiliki jumlah Peserta KB aktif tertinggi yaitu
sebesar 11.202 (83,70%). Pada tahun 2020 metode kontrasepsi masih
didominasi oleh pemakaian KB Suntik dengan persentase sebesar 56,51%,
sedangkan pemakaian KB lainnya masih dibawah 50% seperti Pil (39,43%),
IUD (0,38%), Implan (3,21%), dan MOW (0,47%). Namun, pada tahun 2021
metode kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Cambai menurun menjadi
54,71%
Rumusan Masalah
Adakah hubungan umur, pendidikan, pendapatan,
paritas, pengetahuan, dan dukungan keluarga dalam
.
Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih
Tahun 2022

Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui hubungan umur, pendidikan,
pendapatan, paritas, pengetahuan, dan dukungan
keluarga dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada
Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Cambai
Kota Prabumulih Tahun 2022
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana
2.1.1 Pengertian KB
2.1.2 Tujuan KB
2.1.3 Manfaat KB
2.1.4 Jenis Alat KB s
2.2 Konsep Kontrasepsi Suntik
2.2.1 Pengertian Kontrasepsi Suntik
2.2.2 Jenis-Jenis Kontrasepsi Suntik
2.2.3 Mekanisme Kerja KB
Suntik
2.2.4 Keuntungan KBSuntik
2.2.5 Efek Samping KBSuntik
2.2.6 Penggunaan KB Suntik
2.3 Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan KB Suntik
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Ada hubungan umur dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb Di
1 Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 
Ada hubungan pendidikan dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb Di
2 Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 

Ada hubungan pendapatan dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb


3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 

Ada hubungan paritas dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb Di


4 Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 

Ada hubungan pengetahuan dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Kb


5 Di Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 
Ada hubungan dukungan keluarga dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada
6 Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Cambai Kota Prabumulih Tahun 2022
 
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

DESAIN PENELITIAN Tempat Penelitian

Penelitian kuantitatif
dengan metode analitik
observasional melalui
penyebaran kuesioner dan
wawancara. Rancangan
penelitian ini berupa
pendekatan cross sectional PUSKESMAS CAMBAI
study KOTA PRABUMULIH
POPULASI PENELITIAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi pada penelitian ini


adalah semua PUS akseptor KB
aktif tahun 2022 di wilayah
kerja Puskesmas Puskesmas
Cambai Kota Prabumulih
sebanyak 187 orang
Analisis Data :
Univariat, Bivariat

Pengolahan Data :
Editing, Coding, Entry Data, Cleaning

Pengumpulan data :
Primer (wawancara menggunakan kuesioner)
Sekunder (observasi data dari catatan Rekam Medis,
serta data dari tinjauan kepustakaan)
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI OPERASIONAL
Alur Penelitian

Membuat Bimbingan Ujian


Permohonan izin
bab 1- 4 bab 1-4 Proposal dan
penelitian
perbaikan

Penyajian data dalam Pembuatan Hasil Pengolahan dan pengambilan data


Finish sidang Skripsi Penelitian dan Analisa data Penelitian
bimbingan
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai