Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG EFEK


SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

NUNIK WIDIANTI
NIM 212107227

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG


WIDYA CIPTA HUSADA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut survey data SDKI Tahun 2012 penggunaan kontrasepsi

hormonal pada wanita menikah yaitu penggunaan injeksi (suntik) mencapai

98,0% lebih tinggi dari PIL 97,3% dan implant 89,0% (Diyah Herowati, 2019).

Akseptor KB suntik tiga bulan di Pangkalan Kerinci sebanyak 4271 orang

mengalami efek samping KB suntik tiga bulan berupa spooting hal ini

menimbulkan rasa cemas. (Siti Romlah, 2020).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, di tiga

tahun terakhir akseptor KB Suntik 3 Bulan mengalami penurunan tahun 2018

Akseptor KB suntik 8291 (32,2%), tahun 2019 Akseptor KB suntik 7202

(31,4%) dan pada tahun 2020 Akseptor KB suntik 6310 pengguna (30,7%).

Data Puskesmas Bulango Selatan pada tahun 2020, akseptor KB Suntik 3 Bulan

pada tahun 2018 terdapat 68 pengguna, pada tahun 2019 terdapat 34 pengguna,

dan pada tahun 2020 terdapat 81 pengguna. Berdasarkan data tersebut dilihat

bahwa dari tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan dan pada tahun 2020

pengguna KB Suntik 3 Bulan mengalami kenaikan. (Jujuren Sitepu & Anwar

Pasaribu, 2022). Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Jujuren Sitepu &

Anwar Pasaribu 2022. Tingkat kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan di

Puskesmas Bulango Selatan yang paling mendominasi yaitu ibu dengan cemas

ringan sebanyak 33 responden (44.0%) sedangkan yang paling sedikit yaitu ibu

dengan tidak cemas sebanyak 6 responden (8.0%). Terdapat hubungan antara


efek samping dengan tingkat kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan di

Puskemas Bulango Selatan dengan nilai p-value sebesar 0.001, sehingga

disarankan agar ibu lebih mengetahui informasi tentang alat kontrasepsi KB

suntik 3 bulan guna dalam menekan jumlah pertumbuhan penduduk dan

berperan penting dalam program KB.

Ansietas/kecemasan adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu

yang disebabkan oleh antisipasi bahaya dan merupakan sinyal yang membantu

individu untuk bersiap menghadapi ancaman. Pengaruh tuntutan, persaingan,

serta bencana yang terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap

kesehatan fisik dan psikologi. Salah satu dampak psikologis yaitu ansietas atau

kecemasan. Tanda dan gejala pasien dengan ansietas adalah cemas, khawatir

(Sutejo 2018).

Penyebab kecemasan efek samping KB suntik 3 bulan pada peserta KB

yaitu pendidikan/pengetahuan dan pengalaman yang kurang, serta tidak ada

konseling secara mendalam dari tenaga medis terkait efek samping KB suntik 3

bulan . Pada peserta KB suntik 3 bulan yang mengalami efek samping dari

kontrasepsi tersebut dan konseling yang masih kurang terkait efek samping KB

suntik, maka besar kemungkinan peserta KB mengalami putus pakai atau drop

out. Angka kejadian droup out atau putus pakai pada peserta KB suntik 3 bulan,

dapat menimbulkan tidak tercapai program pemerintah terkait keluarga

berkualitas pada tahun 2015 (Vidiasari, 2020).

Pencegahan dan penanganan kecemasan terhadap efek samping kb suntik 3

bulan adalah dengan edukasi, menurut Kyrios et al, (2011) tata laksana pencegahan

kecemasan berupa psikoedukasi dapat berupa pemberian informasi mendalam


mengenai sifat kecemasan, etiologi yang memicu, hingga bagaimana perilaku

menghadapi kecemasan. Dalam psikoedukasi, tenaga kesehatan memiliki peranan

utama sebagai pemberi informasi terpercaya. (Muhamad ilham, 2019)

Edukasi kesehatan adalah upaya yang berbentuk proses seseorang atau

kelompok meningkatkan dan melindungi kesehatan mereka dengan cara

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan meningkatkan kemauan yang

didorong karena adanya faktor tertentu (DEPKES RI, 2021) . Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Mildaratu, Andi Muhammad Multazam dan

Arman, 2021 bahwa Ada pengaruh edukasi penanganan efek samping terhadap

penurunan tingkat Kecemasan akseptor KB hormonal di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Makassar berdasarkan nilai p-value sebesar 0,000 (< 0,05).

Guna mengatasi permasalahan diatas maka diperlukan suatu upaya untuk

memberikan konseling atau Informasi dan Edukasi (KIE) pada setiap calon

akseptor KB sebelum memutuskan pilihan metode kontrasepsi. Calon akseptor

harus dibantu dengan alat bantu pengambilan keputusan ber-KB (ABPK) sehingga

calon akseptor dapat memilih metode kontrasepsi sesuai dengan tujuannya dan

mengetahui efek samping yang mungkin dihadapi nanti, atau dengan kata lain

akseptor memiliki kemantapan dalam menentukan pilihan alat kontrasepsi.

Efisiensi penyebaran informasi dengan adanya konseling akan lebih membuat

penyebaran informasi menjadi efisien. Bentuk ABPK ber-KB berupa lembar balik

yang menarik sehingga membuat ibu lebih partisipatif untuk bertanya dan bisa

memahami apa yang menjadi kebutuhannya. (Puspita Sukmawaty Rasyid, 2019)

Studi pendahuluan di PMB Nunik Widianti pada bulan Januari-Maret 2022,

ditemukan bahwa 10 dari 30 akseptor KB suntik 3 bulan mengaku mengalami


efek samping KB suntik 3 dan merasa cemas dengan keadaan yang di alaminya

tersebut, sehingga 5 orang diantaranya memilih untuk tidak lagi menggunakan

kontrasepsi suntik KB 3 bulan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Efek Samping

KB Suntik 3 bulan Terhadap Tingkat Kecemasan Aseptor KB suntik 3 bulan Di

PMB Nunik Widianti Kepanjen Tahun 2022”.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian edukasi tentang efek samping KB suntik 3

bulan terhadap tingkat kecemasan aseptor KB suntik 3 bulan di PMB Nunik

Widianti tahun 2022?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang efek samping KB

suntik 3 bulan terhadap tingkat kecemasan aseptor KB suntik 3 bulan di PMB

Nunik Widianti tahun 2022.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat kecemasan sebelum pemberian edukasi tentang efek

samping KB suntik 3 bulan terhadap aseptor KB suntik 3 bulan di PMB Nunik

Widianti tahun 2022.

2. Mengetahui tingkat kecemasan sesudah pemberian edukasi tentang efek

samping KB suntik 3 bulan terhadap aseptor KB di PMB Nunik Widianti tahun


2022.

3. Mengetahui efektifitas pemberian edukasi tentang efek samping KB suntik 3

bulan terhadap aseptor KB suntik 3 bulan di PMB Nunik Widianti tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam

memberikan edukasi terhadap aseptor KB. Pengetahuan dan pengalaman yang

telah diperoleh peneliti dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan dan wawasan

dalam memberikan edukasi terhadap aseptor KB.

1.4.2 Bagi Aseptor KB

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran aseptor KB mengenai efek

samping KB suntik 3 bulan.

1.4.3 Bagi PMB Nunik Widianti

Meningkatkan peran petugas kesehatan memberikan edukasi kepada

akseptor KB mengenai kekurangan dan kelebihan metode kontrasepsi untuk

mengurangi kecemasan pada akseptor KB.

1.4.4 Bagi Jurusan Kebidanan ITKM Widya Cipta Husada

Sebagai bahan referensi serta menambah koleksi pustaka mengenai

hubungan efek samping KB dan skor kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan dan

menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Jurusan Kebidanan ITKM

Widya Cipta Husada.

1.4.5 Bagi Stakeholder

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dapat dijadikan bahan dalam
menyusun bahan kajian berkaitan dengan program KB.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana


2.1.1. Pengertian Keluarga Berencana
2.1.2. Sasaran keluarga berencana
2.1.3. Tujuan keluarga berencana
2.1.4. Manfaat keluarga berencana
2.2 Kontrasepsi Suntik 3 bulan
2.2.1 Pengertian Kontrasepsi Suntik 3 bulan
2.2.2. Kontra indikasi kontrasepsi suntik 3 bulan
2.2.3. Efek samping dan penanganan kb suntik 3 bulan
2.2.4. Cara Penggunaan kontrasepsi Suntik 3 bulan
2.2.5. Waktu kunjungan bagi klien
2.3 Kecemasan
2.3.1 Pengertian Kecemasan
2.3.2 Teori Kecemasan
2.3.3 Tingkat Kecemasan
2.3.4 Respon Terhadap Kecemasan
2.3.5 Pengukuran Kecemasan
2.3.6 Penilaian Kecemasan
2.4 Edukasi
2.4.1. Pengertian Edukasi
2.4.2. Tujuan Edukasi
2.4.3. Keuntungan Edukasi KB
2.4.4. Metode Edukasi
2.4.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Edukasi
2.4.6. Langkah-Langkah edukasi KB
2.4.7. Alat Bantu Pengambilan Keputusan (APBK)

Anda mungkin juga menyukai