The stagnation of the increase in family planning services above is due to the
lack of optimal counseling as a means of communication information and
education (IEC) family planning services. There are 2 counseling strategies
Keyword : namely counseling with ABPK (Decision Making Tools) and SKB-KB (Balanced
ABPK Family Planning counseling strategy). A glance at the coverage figures for 2018
KB-KB SKB - 2019 shows that the SKB-KB has a greater percentage than ABPK counseling.
Coverage of KB acceptors The purpose of this study is to find out the differences in family planning
counseling using decision making aids (ABPK) and balanced family planning
counseling strategies (SKB-KB) coverage of family planning acceptors in UPTD
Puskesmas Patimuan Cilacap. The research method used is quantitative with a
comparative approach. The results showed that the description of coverage of
family planning acceptors in UPTD Puskesmas Patimuan Cilacap using ABPK
counseling with an average value of 47.83, the median value of 44 and the
mode of 44 and the description of coverage of family planning acceptors at
UPTD Puskesmas Patimuan Cilacap using SKB- counseling KB with an average
value of 59.58, a median value of 62.5 and mode of 40. It can be concluded that
there are differences between ABPK and SKB-KB on the coverage of family
planning acceptors in UPTD Puskesmas Patimuan, Cilacap.
ISSN 2615-5621 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 12
Vol 5, No. 1, Juni 2021, pp. 11-15
Berdasarkan uraian di atas, dapat value sebesar 0,028. Dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa teori dengan hasil disimpulkan terdapat perbedaan antara ABPK
penelitian sejalan dan menyatakan bahwa dan SKB-KB terhadap cakupan akseptor KB di
kurangnya interaktif saat melakukan konseling UPTD Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap.
dan juga alat peraga yang sebatas lembar balik
Hal ini dikarenakan dilihat dari nilai
saja.
mean, SKB-KB lebih besar dibandingkan
2. Gambaran cakupan akseptor KB di UPTD dengan ABPK dalam meningkatkan Akseptor
Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap yang KB aktif maupun Akseptor KB Baru. Maka dari
menggunakan SKB-KB itu SKB-KB lebih baik dibandingkan dengan
konseling ABPK. Dengan melihat kondisi di
Hasil penelitian yang telah dideskripsikan
tempat penelitian sebelumnya konseling yang
di atas diperoleh bahwa gambaran cakupan
dilakukan oleh konselor rata-rata pemberian
akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan
konseling yaitu 10 menit, akan tetapi waktu
Kabupaten Cilacap yang menggunakan
disesuaikan dengan kondisi kebutuhan pasien,
konseling SKB-KB dengan nilai rata-rata
bahkan bisa lebih dari waktu yang telah
sebesar 59,58, nilai median sebesar 62,5 dan
ditentukan.
modus sebesar 40.
Hal ini dikarenakan ada adanya strategi SKB-KB dapat meningkatkan ketepatan
konseling berimbang (SKB) merupakan salah interaksi antara petugas dan klien pada
satu strategi konseling yang digunakan oleh pelayanan KB, SKB-KB mudah di lakukan,
tenaga kesehatan yang tertarik untuk interaktif, berorientasi pada klien dan Ada 3
menerapkan konseling KB dengan alat bantu (visual memory aids) yang di
menyederhanakan alat pengambilan gunakan untuk membantu konseling KB yaitu
keputusan dan respons klien yang sesuai Algoritma (decision-tree) untuk membantu
dengan kebutuhan reproduksi klien keputusan, Kartu konseling yang berisi set
penggunaan media dalam SKB-KB diantaranya metode KB dan brosur yang sesuai untuk
diagram bantu konseling SKB KB, untuk setiap metode (Gobel, F, 2019)
membantu keputusan berisi pertanyaan-
pertanyaan kunci, langkah – langkah, petunjuk Hal ini sesuai dengan hasil Penelitian
dalam menjalankan proses konseling serta Palinggi (2020) yang menyatakan bahwa ada
bagaimana proses menyimpan dan pengaruh SKB-KB terhadap Perilaku
menyingkirkan kartu konseling, kartu konseling Penggunaan Kontrasepsi Moderen di Wilayah
SKB KB yang berisikan informasi dasar dan Kerja Puskesmas Singgani Kota Palu. Hasil
metode KB dan brosur metode KB yang berisi penelitian ini juga didukung oleh Cavallaro et
informasi lengkap untuk setiap metode al (2019) yang menyatakan bahwa pemberian
(Ahyani, R, 2018) konseling secara terstruktur tentang efek
samping kontrasepsi, konseling yang dilakukan
Berdasarkan uraian tersebut di atas saat antenatal atau postnatal, serta konseling
dapat disimpulkan bahwa dengan interaktifnya yang dilakukan Bersama pasangan efektif
dan juga banyaknya media pilihan dalam meningkatkan penggunaan kontrasepsi.
mengajak PUS untuk menjadi akseptor KB
sehingga dapat memberikan dampak yang baik Sejalan dengan hasil Penelitian Hasyati et
dalam mencapai target yang diinginkan. al (2019), menunjukkan bahwa ada pengaruh
strategi konseling seimbang terhadap
3. Perbedaan konseling KB menggunakan alat
penggunaan immediate KBPP.
bantu pengambilan keputusan (ABPK) dan
strategi konseling berimbang keluarga Uraian diatas bahwa konseling SKB-KB
berencana (SKB-KB) terhadap cakupan lebih baik dibandingkan dengan ABPK hal ini
akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan ditunjukkan dengan nilai rata-rata SKB-KB lebih
Kabupaten Cilacap. tinggi dibandingkan dengan ABPK.
Hasil analisis data menggunakan uji
statistik Mann-Withney U, diperoleh nilai
Mann-Withney U sebesar 34.000 dengan
15 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN 2615-5621
Vol 5, No. 1, Juni 2021, pp. 11-15