Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR PROPOSAL

EDUKASI PENGGUNAAN
KONTRASEPSI KB IMPLANT
TERHADAP PASANGAN USIA
SUBUR
Mutiara Putri Tolingguhu
NIM :PO714211204015
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN POLTEKKES
2023 KEMENKES
MAKASSAR
Latar
Belakang
Cara menghindari dan mencegah kehamilan (bertemunyasel ovum dengan sel sperma) adalah
dengan menggunakankontrasepsi. Setiap Kontrasepsi pada umumnya memilikicara kerja yang sama
yaitu mencegah terjadinya ovulasi, membuat rongga rahim tidak siap menerima hasilpembuahan,
mengentalkan lendir di serviks, dan menghalangi pertemuan antara sperma dengan sel telur. Implant
(susuk) merupakan alat kontrasepsi jangka panjangsejenis karet silastik yang mengandung hormon.
Alatkontrasepsi ini dipasang pada bagian lengan atas dan termasuk alat kontrasepsi jangka panjang
yaitu dengansekali pemasangan tahan 3 – 5 tahun (Handayani, 2014 dan Walgito, 2013).

Angka kelahiran di Indonesia semakin meningkatsehingga kesejahteraan masyarakat rendah. Untuk


itu pemerintah mencanangkan program keluarga berencanaagar terwujud keluarga berkualitas.
Menurut data BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana(BPPKB) tahun 2014 bahwa
peserta KB AKDR sebanyak29.292 (7,7%), implant sebanyak 32.383 (8,5%). Data menunjukkan bahwa
kontrasepsi metode jangka panjangkurang diminati oleh wanita usia subur.
SEMINAR PROPOSAL 02
Rumusan Berdasarkan latar belakang diatas, maka
dirumuskan permasalahan dalam penelitian
Masalah ini adalah “ Bagaimana pengaruh edukasi
penggunaaan kontrasepsi KB implan
menigkatkan minat penggunaan kontrasepsi
KB implan pada pasangan usia subur ? “

SEMINAR PROPOSAL 03
Tujuan Penelitian
01. 02. 03.
Tujuan umum Tujuan Khusus Tujuan Khusus
Untuk mengetahui a. untuk mengetahui pengetahuan b. untuk mengetahui
pengaruh edukasi kontrasepsi KB implant sebelum pengetahuan kontrasepsi KB
penggunaaan kontrasepsi pemberian edukasi penggunaan implant sesudah pemberian
KB implan menigkatkan kontrasepsi KB implant pada edukasi penggunaan
minat penggunaan pasangan usia subur kontrasepsi KB implant pada
kontrasepsi KB implan pada pasangan usia subur
pasangan usia subur .

SEMINAR PROPOSAL 04
Landasan Teori
A. IMPLAN
KB Implant
1. Pengertian Implant
Implant merupakan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit(AKBK), karena kontrasepsi ini dipasang di
bawah kulitlengan atas sebelah dalam (Mega dan Wijayanegara, 2017). Kontrasepsi
Implant biasa juga disebut Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) adalah alat
kontrasepsiyang disusupkan di bawah kulit atau yang diinsersikantepat dibawah kulit,
dilakukan pada bagian dalam lenganatas (Setiyaningrum, 2016). Berbentuk seperti
tabungkecil, sebesar korek. Didalamnya terkandung hormonprogesterone yang akan
dikeluarkan sedikit demi sedikit(Mandang dkk, 2016). Jadi, konsep kerjanya
menghalangiterjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian Implant
dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
Pencabutan bisa11 dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamillagi. Berbentuk
kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikitlebih pendek daripada batang korek api. Jika
Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi. Cara pencabutan
Implant hampir sama denganpemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan
dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelumpemasangan Implant sebaiknya
kesehatan ibu diperiksaterlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui apakahibu bisa
memakai Implant atau tidak (Mega dan Wijayanegara, 2017).
SEMINAR PROPOSAL 05
2. Jenis-jenis Implant
a. Norplant → 6 batang silastik lembut berongga
panjang 34 mm, diameter 2,4 mm, dengan isi 36 mg
levonorgestrel, lama kerja 5 tahun.
b. Implanon → 1 batang putih lentur, panjang 40 mm,
diameter 2 mm, isi 68 mg 3-kento-desogestrel, lama
kerja 3 tahun. c. Jadena dan Indoplan → 2 batang, isi
75 mg levonorgestrel, lama kerja 3 tahun. (Mandang
dkk, 2016)
3. Cara Kerja Menurut Winarsih (2017), cara kerja KB
Implant dalam pencegahan kehamilan yaitu:
a. Menekan ovulasi
b. Memengaruhi transportasi sperma di bagian tuba
fallopi
c. Mengganggu endometrium sehingga memengaruhi
implantasi
d. Mengentalkan lendir serviks
4. Keuntungan dari implan KB
- Saat ini disetujui untuk jangka waktu tiga tahun, namun efektif hingga lima tahun.
- Anda tidak perlu mengingat untuk meminumnya setiap hari atau menggantinya setiap minggu.
- Itu tidak mengganggu spontanitas seksual.
- Itu tersembunyi, jadi tidak ada yang bisa melihatnya.
- Aman bagi orang yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
- dapat menggunakannya saat Anda sedang menyusui (menyusui).
- Dapat mengurangi pendarahan menstruasi yang berat.
- Anda bisa hamil segera setelah implan dilepas.
Kekurangan implan KB
- Anda mungkin mengalami efek samping sementara.
- Penyedia Anda harus memasukkannya ke kantor mereka.
- Menstruasi Anda mungkin menjadi tidak teratur, lebih berat, lebih ringan, lebih lama atau lebih
pendek.
- Ini mungkin memperburuk jerawat.
- Itu tidak menawarkan perlindungan apa pun terhadap infeksi menular seksual (IMS).
- Penyedia Anda harus menghapusnya setelah Anda selesai menggunakannya.
- Ini mungkin mengganggu pengobatan dan antibiotik tertentu.
- Ada risiko kecil infeksi kulit di lokasi implan.
A. Dasar Pemikiran variabel
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 2. Pengambilan Keputusan yang Tepat:
survei analitik dengan pendekatan cross sectional dimana objek Pasangan usia subur perlu memiliki
penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
pengetahuan yang memadai tentang
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan dan akan dilakukan secara bersamaan. kontrasepsi KB implant agar dapat membuat
Dasar pemikiran dari variabel edukasi penggunaan kontrasepsi KB keputusan yang tepat sesuai dengan
implant terhadap pasangan usia subur dapat di jelaskan sebagai
kebutuhan dan preferensi mereka.
berikut :

1. Peningkatan Pengetahuan: Edukasi tentang 3. Efek Samping dan Risiko: Pengetahuan tentang
penggunaan kontrasepsi KB implant bertujuan efek samping dan risiko penggunaan kontrasepsi
untuk meningkatkan pengetahuan pasangan usia KB implant juga penting. Ini membantu pasangan
subur mengenai kontrasepsi tersebut, termasuk memahami potensi konsekuensi dari penggunaan
cara kerja, efek samping, dan manfaatnya. kontrasepsi tersebut.

SEMINAR PROPOSAL 06
Hipotesis

Ha​: Ada pengaruh antara edukasi pasangan usia subur


dengan pengetahuan penggunaan KB Implant
Ho​: Tidak ada pengaruh antara edukasi pasangan usia
subur dengan pengetahuan penggunaan KB Implant

SEMINAR PROPOSAL 07
Metode penelitian

METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu
Tingkat Pengetahuan mengenai pemasalahan untuk
mengetahui keberadaan suatu masalah, besar dan luasnya
masalah. Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan ibu akseptor keluarga berencana
(KB) tentang kontrasepsi implant di puskesmas tamalate
tahun 2023. SEMINAR PROPOSAL 08
Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua Akseptor KB di puskesmas tamalate .
4.2.2 Sample
Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh jumlah populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampl yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah cara pengambilan
sampel untuk tujuan tertentu. Perhitungan sampel menggunakan rumus perhitungan jumlah sample sebagai berikut :
𝑛= N
1 + N (2d)
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah seluruh populasi d2 : kesalahan (0,05)2

Contoh Kasus :
= 30
1 + 30 (0,05)2
= 30
1 + 30 (0,0025)
= 30
1 + 0.075
= 30
1.075
= 0.035

SEMINAR PROPOSAL 09
Intrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh imformasi dari responden yang berkaitan dengan
variabel peneliti yakni Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor Keluarga Berencana Tentang Kontrasepsi Implant. Jika
responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka akan mendapatkan nilai 1 dan jika salah maka akan
mendapat nilai 0.
Rumusan yang digunakan untuk mengukur presentase dari jawaban yang didapat dari kuesioner menurut Arikunto
(2013), yaitu :
Persentase = jumlah nilai yang benar × 100%
Jumlah soal
Arikunto (2010) membuat kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi 3 tiga tingkatan yang didasarkan pada
nilai persentase yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya ≥ 76 – 100 %


2. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 60 – 75 %
3. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya ≤ 60 %
Dengan kategori nilai jika di jawab benar oleh responden yaitu :
1. 1 – 4 (kurang)
2. 8 – 14 (cukup)
3. 15 – 20 (baik)

SEMINAR PROPOSAL 10
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai