Oleh :
IAIN SAMARINDA
2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam. Semoga syafaatnya
mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia menjadi
delapan, yaitu :
2. Kemampuan Bereksistensi
2
oleh tempat atau ruang ini (di sini) dan waktu ini (sekarang), tapi dapat
menembus ke “sana” dan ke “masa depan” ataupun “masa lampau”.
Kemampuan menempatkan diri dan menerobos inilah yang disebut
kemampuan bereksistensi. Justru karena manusia memiliki kemampuan
bereksistensi inilah maka pada diri manusia terdapat unsur kebebasan.
Dengan kata lain, adanya manusia bukan “ber-ada” seperti hewan dikandang
dan tumbuh-tumbuhan di dalam kebun, melainkan “meng-ada” di muka
bumi (Drijarkara, 1962:61-63).
Kata hati atau (Consecience Of Man) sering disebut hati nurani, pelita
hati, dan sebagainya. Kata hati adalah kemampuan membuat keputusan
tentang yang baik/benar dan yang buruk/salah bagi manusia sebagai
manusia. Dalam kaitan dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan
“petujuk bagi moral/perbuatan”. Realisasinya dapat ditempuh dengan
melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi. Tujuannya agar orang
memiliki keberanian moral (berbuat) yang didasari oleh kata hati yang
tajam.
4. Moral
Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri. Moral yang
singkron dengan kata hati yang tajam yaitu benar-benar baik manusia
sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur).
Sebaliknya perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam
ataupun merupakan realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang
buruk atau moral yang rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak bermoral.
Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan
nilai-nilai yang tinngi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari
nilai-nilai yang tinggi. Moral (etika) menunjuk kepada perbuatan yang
baik/benar ataukah yang salah, yang berperikemanusiaan atau yang jahat.
5. Tanggung Jawab
3
penyesalan yang mendalam. Bertanggung jawab kepada masyarakat berarti
menanggung tuntutan norma-norma sosial. Bertanggung jawab kepada
Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma agama misalnya perasaan
berdosa dan terkutuk.Tanggung jawab yaitu keberanian untuk menentukan
bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Dengan
demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk
menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
6. Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak terikat oleh sesuatu) yang sesuai
dengan kodrat manusia. Kemerdekaan berkait erat dengan kata hati dan
moral. Yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia dan moral yang
sesuai dengan kodrat manusia.
4
penting sebagai wahana untuk mencapai kebahagiaan, utamanya pendidikan
keagamaan.
1. Antropologi Biologis/Fisik
a. Batasan
b. Karakteristik
a) Dunia: binatang.
b) Phylum: chordata.
c) Kelas: mamalia.
d) Orde: primata.
e) Famili: hominidae.
f) Genus: homo.
g) Spesies: sapiens.
3) Ciri-ciri khas:
5
c. Implikasi dalam Praktek Pendidikan
2. Antropologi Budaya
a. Batasan
b. Karakteristik
6
d) Budaya mempunyai aspek material dan non material.
3. Psikologi
a. Batasan
b. Karakteristik
7
1) Konsep-konsep psikologis tentang individu menjadi dasar pelaksanaan
proses kegiatan belajar-mengajar (Landasan Psikologis Pendidikan).
4. Sosiologi
a. Batasan
b. Karakteristik Masyarakat
2) Masyarakat adalah:
a) Morfologi sosial.
b) Kontrol sosial.
c) Proses sosial.
d) Patologi sosial.
a) Organisasi sosial.
b) Budaya.
8
c) Sosialisasi.
d) Kelompok-kelompok primer.
a. Batasan
a) Teori politik.
b) Lembaga-lembaga politik.
d) Hubungan-hubungan internasional.
9
1) Konsep-konsep politika menjadi. dasar penyelenggaraan pengelolaan
pendidikan makro nasional (Landasan Politikal Pendidikan).
a. Batasan
b. Karakteristik ekonomi
2) Bidang ekonomi:
a) Konsumsi.
b) Produksi.
c) Distribusi.
3) Satuan ekonomi:
a) Ekonomi mikro.
b) Ekonomi makro.
10
1) Konsep-konsep ekonomik menjadi dasar atau landasan pendidikan
(Landasan Ekonomikal Pendidikan).
11
menguliti, mengurangi, mereduksi hal-hal yang tak penting, untuk sam-
pai pada hal yang menjadi hakikat dari gejala
d. Normatif, yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang seha-
rusnya. Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi, yai-
tu pertanyaan yang tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manu-
sia. Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala sesua-
tu dalam alam semesta dengan segala isinya. Adapun cabang filsafat se-
bagai berikut:
a. Metafisika yaitu hakikat kenyataan masih terbagi lagi menjadi 4, yaitu:
ontology (hakikat kenyataan alam semesta), teologi (hakikat Tuhan),
kosmologi (hakikat alam) dan humanologi (hakikat manusia).
b. Epistimologi yaitu hakikat mengetahui dan pengetahuan, sedangkan logi-
ka yaitu menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.
c. Aksiologi yaitu hakikat nilai, terbagi menjadi etika (hakikat baik dan ja-
hat) serta estetika (hakikat indah dan jelek).
12
kajian filsafat antropologi antara lain: masalah hubungan manusia dengan
alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan. Karakteristik
manusia seutuhnya bahwa satu yang terkandung di dalamnya banyak aspek
(one in many). Manusia seutuhnya adalah animal symbolicum. Karakteristik
lain:
a. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale)
b. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal rationale)
c. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
menalar dan sadari sebagai pribadi yang menalar.
d. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang kreatif.
e. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol maka
dapat mengadakan perbedaan moral.
f. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol dapat
menyadari sendiri sebagai pribadi
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/sifat-dan-hakikat-manusia/
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/pandangan-ilmiah-dan-filosofis-
tentang.html?m=1
https://www.researchgate.net/publication/338832626_IMPLIKASI_PANDANGAN_FILOS
OFIS_TENTANG_MANUSIA_DALAM_PENDIDIKAN_IMPLICATIONS_OF_PHILOSOPHICAL_
VIEWS_OF_PEOPLE_IN_EDUCATION
15