Anda di halaman 1dari 2

:C/SOP.VII.

2/II/
No. Dokumen
2019/03
SOP No. Revisi :00
Tanggal Terbit :09 Februari 2019
Halaman :1/2

KEPALA UPTD PUSKESMAS


PUSKESMAS
CIMANGGU
CIMANGGU
ASEP SUPARMAN.AMKep.SKM
NIP. 19670715.198703.1.004

1. Pengertian Suwatu tindakan pemecahan ketuban yang dlakukan sesuai indiasi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan amnitomi pada pesalinan.

SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/081/PKM/II/2019 Tentang Kebijakan


3. Kebijakan
Pelayanan Klinis.

1. JNPK-KR, 2012, Asuahan persalinan Normal dan inisiasi Menyusui Dini,


JHPIEGO kerja sama save The Children Federation Inc-US, Model. Jakarta.
4. Referensi
2. Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia tahun2019. Standar Oprasional
Prosedur(SOP) Pelayanan Kebidanan Provinsi Jawa Barat,
5. Prosedur/ 1. Persiapan alat dan bahan
Langkah- A. Persiapan Diri
langakh a. Menyiapkan alat:
 Pemecah ketuban satu buah
 Sarung tangan DTT/seteril 1pasang
 Kasa DTT dan air DTT dalam kom secukupnya
 Bengkok
 Larutan klorin 0,5 %
 Patrograf
 Pena
 Pinnards/feteskop/Dopler
 Jam yang mempuyai jarum detik
b. Melakukan informed consent
c. Mencuci kedua tangan
d. Memakai sarung tangan DTT atau seteri

2. Yang melakukan tindakan


Bidan
B. Pelaksana tindakan
a. Melakukan pemeriksaan dalam diantara kontraksi
dengan hati-hati. Raba dengan hati-hati selaput ketuban
untuk memastikan bahwa kepala telah masuk dengan
baik dan bahwa tali pusat dan/atau bagian-bagian kecil
dari bayi tidak bisa dipalpasi. Jika tali pusat atau
bagian-bagian kecil dari bayi bisa dipalpasi, jangan
pecahkan selaput ketuban. Lakukan langkah-langkah
kegawat daruratan dan rujuk segera.
b. Memecahkan ketubana dengan menggunakan tangan
yang lain, tempatkan pemecahan ketuban dengan
lembut kedalam vagina dan pandu klem dengan jari dari
tangan yang digunakan untuk pemeriksaan hingga
mencapai selaput ketuban.
c. Memecahkan selaput ketuban dengan memegang ujung
klemdiantara ujung jari pemeriksaan, gerakan jari
dengan lembut untuk menoreh selaput ketuban hingga
pecah.
d. Mengeluarkan klem dengan tangan yang lain, tempatkan
kedalam larutan klorin 0,5% untuk didekontaminasikan.
Biarkan jari tangan pemeriksaan tetap didalam vagina
untuk mengetahui penurunan kepala janin dan
memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil dari bayi
tidak teraba. Setelah memastikan penurunan kepala dan
tidak ada tali pusat serta bagian-bagian tubuh tubuh
bayi yang keil, keluwarkan tangan pemeriksaan secara
lembut dalam vagina.
e. Menilai estimasi jumlah dan warna cairan ketuban,
pemeriksaan apakah ada mekonium atau darah (lebih
banyak dari bercak bercampur darah yang normal). Jika
mekonium atau darah terlihat, lakukan langkah-langkah
kegawat daruratan.

C. Pasca tindakan
a. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5%, lalu lepaskan sarung tangan dan
biarkan terendam dilarutan klorin 0,5% selama
10 menit.
b. Mencuci kedua tangan
c. Melakukan pemataun ulang DJJ
d. Mencatat pada patrograf waktu dilakukannya
pemecahan selaput, Warna air ketuban dan DJJ
6. Bagan alir -
7. Hal-hal yang
perlu di -
perhatikan
8. Unit terkait Bidan

9. Dokumen
Catatan hasil kegiatan
Terkait

10. Rekaman No Yang di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlakunya


Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai