Disusun Oleh:
Desty Amaliyyah
Lutvia Faridah
Puji syukur kami (penulis) panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat nya yang
berlimpah, kami (penulis) dapat menyusun makalah ini dengan baik sesuai dengan
kemampuan kami untuk menyelesaikan tugas Mata kuliah kami, Ilmu Alamiah Dasar dengan
judul tugas makalah “Proses Penciptaan Manusia”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Untuk selanjut nya kami (penulis) mengharapkan semoga makalah ini dapat
menambah wawasan bagi kami sendiri dan juga mahasiswa STAI Miftahul Huda Subang.
Kami menyadarai bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik makalah ini jauh dari sempurna, kami sadar bahwa
kesempurnaan hanya milik NYA.
Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita semua.Amin-amin
yarabbal‟alamin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
III.A KESIMPULAN............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan
dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang
membedakannya dengan binatang. Mengenai proses kejadian manusia, dalam Al-Qur‟an (QS.
Al-Hijr (15) : 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia
berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana
kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Di lain
pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut.
Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam a.s.
disusul Siti Hawa dan kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak seperti
sekarang ini. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat
pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia
pertama. Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana proses kejadian manusia
menurut Al-Qur‟an, hadist, maupun iptek.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pandangan Islam, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat di sisi-Nya, yang
diciptakan Allah dalam bentuk yang amat baik. Manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat
memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa Al-Qur‟an dan sunah rasul. Dengan ilmu
manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nya.
Oleh sebab itu manusia diharuskan mengenal siapa yang menciptakan dirinya sebelum
mengenal lainnya.
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
3. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
4. Makhluk Allah SWT yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
5. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan
ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan sosial.
Dalam Agama Islam, segala sesuatunya telah diatur dengan baik dan digambarkan dalam
kitab suci Al-Quran. Tidak luput olehNya, bagaimana proses pembentukkan manusia yang
juga digambarkan sejelas-jelasnya. Dalam Al-Qur‟an jika dipadukan dengan hasil penelitian
ilmiah menemukan titik temu mengenai asal usul manusia ini.
2
Manusia dikaruniakan oleh Allah akal untuk berfikir. Dengan akal, manusia mampu
membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah). Dengan akal pula, manusia
mampu merenungkan dan mengamalkan sesuatu yang benar tersebut. Dengan karunia akal,
manusia diharapkan dapat memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan
keindahan.
Disamping memiliki akal, manusia selalu terlahir dengan 3 naluri yang pasti ada dalam
dirinya, yaitu :
1. Naluri untuk mensucikan sesuatu : naluri untuk beragama dan menyebah sesuatu yang
lebih dari pada dirinya.
2. Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri : manunia punya kecenderungan marah,
sedih, senang dll.
3. Naluri untuk melestarikan dirinya : naluri kasih sayang.
1. Menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam yang oleh Allah diciptakan dari tanah
yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya.
2. Menjelaskan bahwa dari penciptaan adam akan menjadikan keturunannya (cucu
adam) yang berasal dari air yang hina ( air mani ).
Maka dapat kita ambil kesimpulan berarti hakekatnya kita diciptakan berasal dari tanah,
yang menjadi persoalan adalah apa hubungannya tanah dengan air mani. Untuk itu itu
dijelaskan dalam hadits dari Imam Ahmad yang diriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi
Muhmmad saw, beliau bersabda :
“ض ُ َ َجا َء ِه ْن ُه ُن اْْلَحْ َو ُر َو ْاْل َ ْبي،ض ِ فَ َجا َء بَنُ ْى آدَ َم َع َلى قَذ ِْر ْاْل َ ْر،ضِ جن ِِي ِْع ْاْل َ ْر
َ ض َها ِه ْي َ ِإ َّى هللاَ َخلَقَ آدَ َم ِه ْي قَ ْب
َ ض ٍة قَ َب
َ
َ َو َبيْيَ رلِك، ُالطيْب ّ ُ ْ ُى ْ
ِ س ْهل َو ال َحز َوال َخبِيْث َو ُ َّ وال، َ َ ْ
َ َ َو َبيْيَ رلِك، ُ ”واْلس َْىد.
َ
“sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu genggaman tanah yang digenggam-Nya
dari seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak adam datang sesuai dengan kadar warna
tanah. Diantara merekaada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan antara warna-warni
tersebut, ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang jahat dan ada juga yang baik,
atau diantara keduanya”.
Al-qur‟an berbicara panjang lebar tentang manusia,dan salah satu yang diuraikan adalah
tentang reproduksi manusia,serta tahap-tahap yang dilaluinya hingga tercipta sebagai manusia
ciptaan Tuhan yang lain dari yang lain. Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu
ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
3
1. Setetes Mani
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu
waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma
melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran
reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma,
gerakan „menyapu‟ dari dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang
berlawanan. Sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja.
Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal darah yang
disebut „alaqah.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk sebuah sel
tunggal yang dikenal sebagai “zigot” , zigot ini akan segera berkembang biak dengan
membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat
dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui
hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur‟an terungkap. Saat
merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “alaq”
dalam Al Qur‟an. Arti kata “alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada
suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang
menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur‟an bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang
terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah
itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati”. (QS Al Mu‟minun:23 ayat 14-15).
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian manusia menurut pandangan Islam, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat di sisi-Nya, yang diciptakan Allah dalam bentuk yang amat baik. Manusia diberi
akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran
menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia
dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4).
Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satunya makhluk
hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri. Ia mampu mempelajari,
manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
Terdapat dua pendapat mengenai asal usul manusia, yaitu bahwa asal usul manusia dari
nabi Adam a.s yang merupakan pendapat para ahli agama sesuai dengan kitab-kitab suci
sebagai dasar (termasuk agama Islam). Pendapat kedua berdasarkan penemuan fosil-fosil
oleh para ilmuan yang berpendapat bahwa asal usul manusia sesuai dengan teori evolusi
merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar selama bertahun-tahun dan telah mencapai
bentuk yang paling sempurna. Teori kedua yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak
karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan.
Proses kejadian manusia berdasarkan Al-Qur‟an dan As Sunnah terjadi dalam dua tahap.
Pertama, tahapan primordial, yakni proses penciptaan nabi Adam a.s sebagai manusia
pertama. Kedua, tahapan biologi, yakni manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan
air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu
dijadikan darah beku („alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut
kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang
belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.
Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, sehingga tidak ada satu makhlukpun
yang lebih tinggi derajatnya dari manusia. Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah
telah merakit manusia dengan sistem hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan
multifungsi. Kesemua perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa
menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://sangpembedauniat.wordpress.com/2015/10/12/proses-penciptaan-manusia-dan-tujuan-
penciptaannya/
http://www.gudangmateri.com/2010/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam.html